NovelToon NovelToon
Hate Is Love

Hate Is Love

Status: tamat
Genre:Romansa / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Kolaborasi kisah generasi Hikmat dan Ramadhan.

Arsy, cucu dari Abimanyu Hikmat memilih dokter sebagai profesinya. Anak Kenzie itu kini tengah menjalani masa coasnya di sebuah rumah sakit milik keluarga Ramadhan.

Pertemuan tidak sengaja antara Arsy dan Irzal, anak bungsu dari Elang Ramadhan memicu pertengkaran dan menumbuhkan bibit-bibit kebencian.

"Aduh.. maaf-maaf," ujar Arsy seraya mengambilkan barang milik Irzal yang tidak sengaja ditabraknya.

"Punya mata ngga?!," bentak Irzal.

"Dasar tukang ngomel!"

"Apa kamu bilang?"

"Tukang ngomel! Budeg ya!! Itu kuping atau cantelan wajan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Gratifikasi

“Oma..”

Panggil Dayana saat memasuki kamar yang ditempati Rindu. Anak itu segera naik ke atas ranjang, lalu membaringkan diri di sana. Tangan Dayana memeluk tubuh Rindu. Dengan penuh kasih sayang Rindu mengusap puncak kepala cucunya.

“Kenapa?”

“Aku belum boleh nengok opa.”

“Kan opa baru dioperasi, wajar kalau belum boleh ditengok. Nanti kalau sudah dipindahkan ke ruang perawatan baru bisa ditengok.”

“Oma.. gimana rasanya nikah sama opa?”

“Maksudnya?”

“Oma sama opa kan beda umurnya jauh. Gimana rasanya? Asik ngga nikah sama yang umurnya jauh sama kita?”

Rindu tak langsung menjawab. Dipandanginya wajah cucunya ini, pasti ada yang memicu kenapa Dayana menanyakan hal tersebut. Kemudian wanita itu mengenang perjalanan hidupnya bersama dengan Kevin. Dia mengulum senyum mengingat bagaimana dulu Kevin membimbingnya yang terkadang masih kekanakan.

“Menikah dengan orang yang usianya sudah matang itu, luar biasa. Biasanya mereka lebih sabar dan ngemong.”

“Kaya opa?”

“Iya. Biar opamu dingin, jarang senyum, tapi opamu itu baiiikk banget. Dia sabar dengan sikap oma yang kadang suka bar-bar.”

“Gitu ya, oma?”

“Iya. Kenapa nanya-nanya? Kamu lagi suka sama siapa, hmm..?”

“Ngga..” Dayana mengalihkan pandangannya ke samping.

“Siapa pun dia, oma doakan supaya kalian bisa bersama.”

“Aamiin.. hehehe… kenal juga baru, main aminin aja.”

Dayana terkikik sendiri. Pesona dokter Rafa sudah berhasil menaklukkan hatinya. Tapi belum tentu juga pria itu masih sendiri. Kalau ternyata dokter Rafa sudah punya istri, bisa gawat. Dayana tidak mau menjadi pelakor. Bisa digantung hidup-hidup dia oleh papanya.

“Oma.. aku pergi dulu ya.”

“Mau kemana?”

“Ngga kemana-mana, oma. Cuma keliling rumah sakit aja. Bye, oma.”

Dayana mencium pipi Rindu kemudian keluar dari kamar. Dia harus mencari tahu soal dokter Rafardhan, apakah sudah punya gandengan atau belum. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil, gadis itu masuk ke dalam lift. Tujuannya sudah pasti menuju lantai dasar, tepatnya ke ruang IGD. Dia akan mengorek informasi dari sepupunya, Arsy.

Kepala Dayana bergerak ke kanan dan kiri, mencari keberadaan sepupunya. Gadis itu terjengit ketika merasakan tepukan di pundaknya. Ketika berbalik, dia melihat Arsy sudah berada di belakangnya.

“Ngapain?"

“Cari elo. Sibuk ngga?”

“Ngga.”

Tanpa mengatakan apapun, Dayana segera menarik tangan Arsy keluar dari IGD. Gadis itu sengaja mencari tempat yang cukup sepi. Dia tak mau pembicaraannya sampai terdengar oleh para petugas medis lainnya. Bisa jatuh harga dirinya nanti.

“Apaan sih?” tanya Arsy penasaran.

“Eh.. kalo dokter Rafa udah punya istri belum?” tanya Dayana tanpa basa-basi.

“Meneketehe..”

“Dih.. elo kan udah lama coas di sini. Udah setahun lebih, masa kaga tau.”

“Emang kaga tau. Ngga penting juga buat gue.”

“Cari tau dong.”

“Ngebet banget lo. Jangan bilang lo suka sama dokter Rafa?”

“Hehehe..”

Melihat wajah sepupunya, Arsy sudah tahu kalau adik sepupunya ini memang menyukai dokter Rafa. Dayana memeluk lengan Arsy, mencoba membujuk sepupunya ini untuk mencari tahu soal Rafa.

“Sy.. cari tau dong. Ya.. ya.. ya..”

“Ish.. ogah. Nanti disangkanya gue yang naksir doi.”

“Yah.. elo mah ama sepupu sendiri. Sy…” Dayana menggoyang tangan Arsy dengan manja.

“Saat ini dokter Rafa masih jomblo.”

Kedua gadis itu terjejut mendengar suara dari arah belakang mereka. Sontak keduanya langsung menoleh ke belakang. Daffa memutar kepalanya sambil melemparkan senyuman semanis madu. Pria itu kemudian berdiri dan mengambil tempat di dekat gadis cantik tersebut.

“Dokter Daffa,” sapa Arsy.

“Siapa yang naksir dokter Rafa?” tanya Daffa.

“Dia..” Arsy menunjuk pada Dayana. Gadis itu hanya bisa membulatkan matanya. Daffa tertawa melihat reaksi Dayana. Dia lalu menyodorkan tangannya pada Dayana.

“Daffa,” Daffa memperkenalkan diri. Dayana menyambut salam perkenalan dokter residen tersebut.

“Dayana, panggil aja Aya.”

“Ok, Aya,” Daffa tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

“Jadi, dok.. dokter Rafa beneran masih jomblo?” tanya Dayana antusias. Daffa hanya menganggukkan kepalanya.

“Berarti gue punya kesempatan dong,” Dayana bersorak senang.

“Dih,” cibir Arsy.

“Sirik aja, lo. Terus lo sendiri gimana? Siapa dokter kecengan elo? Jangan bilang kalo dokter Daffa aaaarrrgghhh..”

Gadis itu menjerit ketika Arsy mencubit lengannya. Dia mengusap area yang terkena cubitan maut sepupunya. Sedang Arsy jangan ditanya bagaimana malunya dirinya saat ini, gara-gara mulut lemes sepupunya.

“Kamu naksir aku, Sy?” goda Daffa.

“Ngga, dok.. ngasal aja nih orang.”

“Hahaha.. iya juga ngga apa-apa, mumpung aku masih jomblo.”

“Ngga, dok.”

“Hahaha… udah aku mau ke IGD dulu. Jangan lama-lama ngerumpinya.”

Daffa bangun dari duduknya kemudian melambaikan tangan ke arah kedua gadis itu tanpa melihatnya. Dokter residen itu masih tertawa mengingat bagaimana wajah panik Arsy. Tanpa diberitahu, dia sudah tahu siapa dokter yang disukai oleh Arsy. Sayangnya itu hanya sebuah kesia-siaan belaka.

“Elo mah malu-maluin gue aja. Gimana kalo dokter Daffa beneran nyangka kalo gue suka ama dia.”

“Emang bukan dia?”

“Bukan. Udah ah gue mau balik ke IGD.”

Arsy segera beranjak pergi meninggalkan Dayana yang tengah melamun. Bukan melamun memikirkan siapa dokter yang disukai sepupunya, tapi memikirkan bagaimana caranya mendekati dokter Rafa. Gadis itu berdiri, kemudian menuju mini market yang ada di sisi kanan lobi rumah sakit.

Saat akan masuk ke dalam mini market, dia memutuskan untuk masuk ke dalam toko yang menjual aneka pastry. Ingin membelikan roti untuk kakek dan neneknya. Gadis itu mengambil beberapa jenis roti, menaruhnya ke dalam tray. Terbersit dalam hatinya membelikan roti untuk Rafa. Tangannya bergerak mengambil roti abon untuk dokter tampan tersebut.

Setelah membayar semua belanjan, gadis itu keluar lalu masuk ke dalam mini market. Dayana berpikir sejenak, kira-kira minuman apa yang harus dibelikan olehnya untuk Rafa. Dia berdiri di depan show case.

“Kira-kira dibeliin apa ya? Soda ngga mungkin, kopi… ah kayanya dia ngga suka kopi kemasan botol. Ehmmm.. aha.. beliin aja susu beruang,” gumamnya pelan.

Tangannya kemudian mengambil susu yang ada di kaleng putih, kemudian membawanya ke kasir. Setelah membayarnya, Dayana segera keluar dari mini market. Kali ini dia berniat menuju lantai 3. Tangannya bergerak menekan tombol di sisi kanan lift. Tak berapa lama, pintu lift terbuka. Baru saja pintu akan menutup, sebuah tangan menahannya. Dayana terbengong melihat dokter Rafa yang baru saja masuk.

“Halo..” sapa dokter Rafa yang mengenali Dayana.

“Halo juga, dok.”

Jantung Dayana berdetak lebih kencang dari biasanya. Matanya menatap bungkusan di tangannya. Apakah dia harus memberikannya sekarang atau tidak. Gadis itu melirik Rafa yang masih asik dengan ponselnya. Setelah menghembuskan nafas panjang, tangannya bergerak mengambil roti dan susu dari dalam bungkusan.

“Eung.. dok..” panggil Dayana.

“Ya..” Rafa memasukkan ponsel ke saku jas snelinya lalu melihat pada Dayana.

“Ini buat dokter. Tenang aja, ini bukan gratifikasi. Anggap aja ini hadiah dari fans dokter,” Dayana tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya. Dalam hatinya merutuki kenapa sampai bisa mengatakan hal seperti tadi.

“Ok.. terima kasih.”

Rafa mengambil roti dan susu dari tangan Dayana. Karuan saja hati gadis itu bersorak senang. Tak disangka usahanya akan diterima secepat ini. Sepertinya semesta tengah mendukungnya.

“Saya duluan. Terima kasih untuk ini.”

Dayana hanya bisa menganggukkan kepalanya saja, sambil tak berhenti menatap Rafa yang keluar dari lift. Gadis itu terus mengintip sampai pintu kembali menutup.

“AAAAHH… YEESSSS WHOAAA..”

Sambil membawa susu dan roti di tangannya, Rafa berjalan menuju ruangannya. Dia membuka pintu ruangan, lalu meletakkan pemberian Dayana di atas meja. Pria itu lalu mendudukkan dirinya di atas kursi kerjanya. Punggungnya bersandar ke kursi, matanya menatap susu yang iklannya sering wara-wiri di televisi. Susu yang merk dan iklannya tidak ada hubungan sama sekali.

Tangannya meraih susu dalam kemasan kaleng tersebut. Senyumnya mengembang, setiap melihat susu ini dia akan selalu teringat pada almarhumah istrinya. Rafa sudah menikah lima tahun lalu. Pernikahannya hanya bertahan dua tahun saja, di tahun ketiga istrinya meninggal karena sakit kelainan jantung. Saat itu istrinya tengah mengandung anak mereka dan sang anak yang baru berusia empat bulan, ikut pergi bersamanya.

Rafa dan istrinya adalah teman dekat. Karena penyakit yang diderita istrinya yang membuat dirinya mengambil spesialis bedah jantung. Namun sayang, sebelum dirinya menjadi dokter bedah jantung, ternyata sang istri sudah berpulang lebih dulu.

Rafa mengenang istrinya yang dulu selalu menyediakan susu ini untuk dirinya. Setelah sang istri meninggal, tidak ada lagi yang menyediakan susu ini untuknya. Dirinya pun terlalu malas untuk membeli. Hingga akhirnya ada seorang gadis yang membelikan untuknya. Tangan Rafa bergerak membuka susu di tangannya lalu meneguknya.

🌸🌸🌸

**Cieeee Aya, gayung bersambutkah?

Yang nunggu Arsy sama Irzal, tenang besok Irzal nongol kok. Kita lihat gimana reaksi keluarga Hikmat ketemu sama Irzal😁

Kayanya masih pada bingung sama silsilah. Mamake kasih lagi ya.

Anak Kenzie : Zar, Arsy, Azzam

Anak Freya : Dayana, Firhan

Anak Kenan : Abrisam, Geya, Gilang

Anak Anya : Stella, Nabhan

Anak Elang : Irzal

Anak Reyhan : Rakan, Aqeel, Daffa

Cukup itu aja yg dihafalin ya🤗**

1
Mimi Sanah
ya Allah hahahaha bales dendam terseruh 😃😃😃😃
Mimi Sanah
gaweannya pingsan Bae kamu diki hahahaha 😃😃😃
Mimi Sanah
kok jantung ku bertabuh yah 😀😀😀😀
Mimi Sanah
ini setan apa sule 😀😀😀😀
Mimi Sanah
tamar oh tamar aku yakin dia pawang mu stel 😀😀😀
Mimi Sanah
itulah titisan mu ke , masa muda mu mulut mu pedes level seribu kek 😁😁😁😁😁
Mimi Sanah
hahahaha modus kek'bi mah biar rencananya mulus😁😁😁😁😁
Mimi Sanah
yg penting cerita nya bagus dan nyambung di otak ku Thor 😁😁😁🙏🙏🙏🙏
Mimi Sanah
titisan kakek Abi 😀😀😀😀
Sulisbilavano
gantengnya cantiknyaaa
Sulisbilavano
kok rakan kyk zain ya...bpk agen rahasia sebelah🤭🤭🤭
Sulisbilavano
cantik dan ganteng
Sulisbilavano
thor aku baca ini dah ke3 kalinya ngak bosen aku baca ini...novelnua baguuus bgt
Wiwie Aprapti
boleh lahhhhh idenya kakek abi
Wiwie Aprapti
saat ini juga ada pelatihan bultang yg di sponsornya Taufik hidayat kak, semacam akademi gitu, ada beberapa muridnya yg udah bertanding profesional namun blom ada yg di rangking teratas sihhh
Wiwie Aprapti
wehhhhhh...... paksu mana...... paksu.... pengen ngajakin bikin telor gulung sosis nihhhh🤣🤣🤣🤣🤭😛
Wiwie Aprapti
kannnnnnnn iya kannnnnnn hutang 🤭
Wiwie Aprapti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kalo yg ini mungkin ngutang 🤭🙃😁😛
Wiwie Aprapti
alhamdulillah.... aku sama paksu udah 2 kali kesini kak, gara-gara rekomendasi kakak, aku dan keluargaku jadi tau tempat indah yg ga jauh-jauh dari Jakarta jadi sekalian aku ajak liburan keluarga paksu sama keluarga ku ke tempat yg udah kakak rekomendasi, fulll cakep banget. . 👍👍🙏
Wiwie Aprapti
kak.... waktu bulan puasa tahun ini, paksu kan di pindah tugas ke Jakarta, awal puasanya selama seminggu kita ke Geopark cileutuh, aku penasaran sama semua tempat yg Arya kunjungi, ternyata memang benar Indah bangett.... terimakasih ya kak, buat info tempat wisata yg ada di sekitar Bandung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!