Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Salsa langsung berlari ke dalam kamarnya,setelah bertemu Aditia,ingin sekali dia menyapa pria itu agar mereka semakin dekat,tapi sayang sikap Aditia membuat Salsa sedikit takut.

"Bisa-bisanya dia malam-malam berkeliaran,apa dia sengaja tiap malam berkeliaran di rumah ini?" Ucap Aditia Setelah dia melepaskan dahaganya dengan minum air dingin dia kenali masuk kedalam kamarnya dan tidur di samping istrinya lalu memeluknya dengan erat.

Sebelum memejamkan matanya,Aditia menatap wajah polos istrinya,pernikahan mereka yang sudah lama membuat cinta dan kasih sayang Aditia kepada istrinya semakin dalam.

Salsa mencoba memejamkan matanya,perasaanya semakin gelisah setelah pertemuan singkatnya dengan Aditia.Dia selalu membayangkan tubuh Aditia yang nyaris sempurna,di tambah saat sekilas dia melihat tonjolan yang ada di dalam isi celana Aditia,Salsa semakin menelan ludah dan dia merasa area sensitifnya semakin panas dan berdenyut hebat.

Keesokan paginya,Aditia sudah menunggu Amanda di meja makan,dia juga menunggu putri kesayangannya,dia sengaja cepat ke meja pagi ini karena dia ingin berbicara kepada istrinya tentang Salsa.

"Sayang!!"

"Hm..."

"Kapan wanita itu keluar dari rumah ini sayang,aku tidak nyaman jika dia ada disini,aku tidak keberatan jika kamu membawa orang lain kerumah ini,tapi untuk wanita itu aku sedikit kurang nyaman."

"Salsa namanya sayang,memangnya kenapa sayang,katanya dia belum dapat rumah,aku tidak enak mengusirnya sayang." Ucap Amanda,dia pun memang sudah merasa tidak nyaman dengan Salsa karena mertua dan suaminya sudah mengingatkannya beberapa kali.

"Aku tidak peduli siapa namanya,tadi malam aku memergokinya sedang di dapur ini saat aku hendak minum,hal itu yang membuatku tidak nyaman,kamu kan tau sendiri jika aku tidak suka jika ada orang lain di rumah ini, apalagi itu seorang wanita." Ucap Aditia.Amanda semakin tidak enak kepada suaminya karena terlihat jelas suaminya menunjukkan sikap yang tidak welcome kepada Salsa dari awal begitu juga dengan mama mertuanya.

"Memangnya dia ngapain di dapur ini malam-malam sayang?"

"Aku tidak tau,tanya saja orangnya langung." Jawab Aditia ketus,dan saat itu Renata sudah datang menghampiri mereka.

"Pagi papa,mama."

"Pagi sayang!!" Jawab Aditia,melihat wajah putrinya begitu cantik dan bersemangat membuat moodnya kembali membaik di saat hampir buruk saat mengingat kejadian tadi malam.

"Pagi juga sayang." Jawab Amanda,mereka bertiga menikmati sarapan pagi,mereka terlihat sangat bahagia walau hannya sarapan nasi goreng buatan Amanda.

"Sayang,jangan lupa kenakan selalu hadiah yang aku berikan." Ucap Aditia saat hendak akan berangkat,Amanda tersenyum mendengar ucapan suaminya.

"Iya sayang terima kasih karena sudah memberikan hadiah mewah itu untukku,aku sangat menyukainya." Jawab Amanda,mereka berjalan ke meninggalkan dapur,setelah menyalami Amanda,Renata lebih dulu masuk ke dalam mobil menunggu papanya.

"Sayang aku berangkat dulu iya,jangan lupa membawa,ibuku periksa nanti,aku titip ibu kepada mu ya sayang." Ucap Aditia lalu mencium kening Amanda dan segera pergi meninggalkan rumah mewahnya.

Amanda masuk kedalam rumah dengan langkah gontai,saat ini tiba-tiba dia malas melakukan aktifitas apa pun,dia masih memikirkan kata-kata suaminya untuk menyuruh Salsa segera keluar dari rumah mereka.

"Bagaimana caraku berbicara kepadanya,aku takut kata-kataku nanti menyinggung perasaannya." Ucap Amanda,dia duduk selonjoran di atas sopa kali ini dia benar-benar malas melakukan apa pun,untungnya pelayan ibunya cukup rajin dan pembersih.

Sudah hampir tiga puluh menit Amanda memikirkan cara untuk Salsa meninggalkan rumahnya tanpa menyinggung perasaan sahabatnya itu,sayang sampai saat ini dia belum menemukan kata-kata yang tepat.

"Aduh...bagaimana ini..Apa aku terus terang saja tapi aku takut dia sakit kepadaku!!" Suara hati Amanda,dia terus memikirkan cara yang tepat tapi sayang dia tidak menemukan cara yang sangat tepat.

"Amanda...Apa yang kamu lakukan disini?" Tiba-tiba Salsa sudah datang menghampirinya lalu duduk di hadapan Amanda.

"A_aku hannya duduk saja." Ucap Jawab Amanda,dia terlihat bingung mungkin dia sedang mempertimbangkan sesuatu di pikirannya.

"Salsa..Apa kamu sudah menemukan rumah yang kamu katakan itu?" Tanya Amanda,dia dengan terpaksa langsung bertanya.Dia melihat perubahan wajah Salsa.

"Kenapa kamu menanyakan itu Manda,kamu sudah bosan denganku,kamu tidak suka aku menumpang sementara di rumah mu ini,aku tau kamu sudah sukses manda,tidak seharunya aku menyusahkan kamu,aku minta maaf."

"Bu_bukan begitu maksud aku Salsa sumpah,aku tidak masalah kamu disini silahkan saja."

"Sudah lah,kamu memang teman munafik."Ucap Salsa,dia langsung kembali ke dalam kamarnya meninggalkan Amanda di ruang tamu.

"Salsa..Aku minta maaf jika kata-kataku membuatmu tersinggung,bukan begitu maksudku Salsa." Ucap Amanda sambil mengetuk pintu dari luar.Susi menggeleng kepala melihat Amanda yang terlihat frustasi.

"Bu...Nyonya ingin makan." Ucap pelayan,Amanda menoleh ke arah pelayan lalu dia mengangguk dan segera meninggalkan kamar Salsa yang tidak menggubrisnya sedikit pun.

Amanda mulai melayani mama mertuanya,wajahnya terlihat sedih karena sikap salsa kepadanya barusan.Susi memandang wajah Amanda,dia tau menantunya itu pasti merasa serba salah.

"Kenapa? Apa wanita itu sudah mulai menunjukkan taringnya kepadamu? apa kata mama,kamu terlalu polos Amanda,kamu bilang kamu menganggapnya seperti saudara,dia pernah tidak menganggap mu seperti saudara,mama kesal melihat kebodohan mu itu." Sungut susi,

"Ma....Biasanya Salsa tidak seperti itu,kami sudah berteman selama dua belas tahun dari kami sekolah dasar sampai kami tamat SMA,bahkan saat kami merantau di kota ini." Jawab Amanda,mengingat semua pertemanannya dengan Salsa.

"Memangnya kamu pikir,sikap orang itu tetap sama,ya sudah terserah kamu saja,nanti kamu akan tau akibatnya jika sampai teman mu itu benar-benar menggigit mu." Ucap Susi lalu dia mulai menikmati sarapan yang di berikan oleh menantunya.

Sementara itu Salsa duduk di kursi rias yang ada di dalam kamarnya,dia sangat marah saat Amanda menanyakan tentang rumah kontrakannya,entah sejak kapan Salsa merasa sangat iri dengan semua yang dimiliki oleh sahabatnya Amanda,bahkan dia merasa tidak terima Amanda bisa memiliki suami yang nyaris sempurna di matanya.

Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam,ingin sekali dia memiliki apa yang dimiliki oleh Amanda.

"Belagu banget kamu Amanda,suatu saat aku akan membuatmu menagis karena sudah menyombongkan diri di hadapanku." Ucap Salsa,Wajahnya terlihat sangat marah dan menyimpan dendam yang sangat dalam kepada Amanda.

Salsa merebahkan tubuhnya di atas ranjang lalu memandangi langit-langit kamarnya,dia mencoba mencari cara agar bisa mendekati Aditia pria yang sangat dingin dengan wanita lain.

***bersambung***