Pernikahan Impian Ayank, ternyata membawanya masuk ke dalam gulungan ombak yang menghantamnya berkali-kali tanpa perasaan.
Alex tak pernah menyangka, sekam basah yang terlihat seperti tumpukan sampah kotor dimatanya, bisa membakar habis seluruh kehidupannya yang sempurna.
Seperti apa pernikahan keduanya akan berjalan, jika mereka sama-sama menyimpan sekelumit rahasia pelik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeyra_S Antonio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sahabat Lama
Ayank memarkirkan mobil nya di pelataran parkir rumah sakit di mana kekasih Alex, suami nya tengah di rawat. Jangan heran mengapa Ayank bisa mengetahui nya. Dalam waktu sekejap saja, Ayank mengetahui semua informasi mengenai seseorang jika hidup nya merasa terusik.
Dan nama seorang wanita dia dapatkan sebagai sumber malapetaka bagi pernikahan nya. Sungguh dia tak akan marah, dia bersyukur Alex memperlihatkan sikap brengsek nya di awal-awal pernikahan mereka. Itu akan memudahkan nya untuk menentukan sebuah pilihan.
"Miska Maher...nama yang bagus. Aku salut melihat pengorbanan Alex untuk mu, nona Maher. Tak ku sangka Alex rela melempar belati ke arahku agar kau terselamatkan. Sungguh tak ku duga sebelum nya, senyum bak malaikat yang sering ku lihat, rupa nya hanya kamuflase belaka. Pria mu tak lebih baik dari seekor anjing liar." Gumam Ayank menatap beberapa lembar foto sang suami bersama kekasih nya di beberapa tempat dan momen. Sungguh pemandangan yang indah, itu lah yang Ayank lihat dalam potret tersebut.
"Apa kau semiskin itu Lex? sampai harus memperalat ku demi kesembuhan kekasih mu. Apa karena papa Antonio sudah mengetahui borok mu, hingga kau memilih jalan aman, daripada menggunakan dana yang besar untuk mencari donor ginjal bagi kekasih kesayangan mu itu. Sebegitu takut nya kau kehilangan kemewahan mu, sebegitu tak berkuasa nya dirimu hingga memilih jalan pintas untuk tetap berada di baris pertama seorang pewaris Gerardo. Kau sungguh menyedihkan Lex, tak pernah ku bayangkan, aku akan menikah dengan seorang pecundang seperti mu." Ayank meremat lembar foto yang ada di tangan nya hingga tak berbentuk.
Bukan karena kemarahan, namun karena hati nya terlalu kecewa. Alex yang takut akan kehilangan hak waris nya, jika kedapatan menggelontorkan dana tak sedikit untuk sang kekasih, menjadi kan dia sebagai korban empuk nya dengan dalih sebuah pernikahan. Sungguh licik bukan? pria itu rupa nya tak memiliki nyali yang cukup untuk menghadapi kedua orang tua nya sendiri. Namun ingin menjadi pahlawan bagi sang kekasih hati.
Alex layak nya seorang kesatria di baris paling depan, namun pria itu lupa menggunakan baju zirah nya. Dan untuk menyelamatkan diri, Alex menjadikan para prajurit sebagai tameng nya. Begitu lah gambaran seorang Alex Gerardo dalam memainkan peran nya.
Setelah puas membaca hasil laporan medis Miska, Ayank berjalan dengan langkah tegas menuju salah satu ruang praktek seorang dokter, yang tengah menangani penyakit wanita itu.
Tanpa membuat janji, Ayank begitu yakin tak akan di tolak. Dan ya, Ayank tak salah perkiraan. Kehadiran nya di sambut baik oleh sang dokter, senyum ramah nya menyambut Ayank dengan begitu ceria.
"Mimpi apa aku semalam, sampai seorang wanita hebat ini mengunjungi ku tanpa di undang? jantungku berdebar tak karuan saat melihat kedatangan mu yang bagai siluman ini. Jadi, katakan apa yang membawa dokter jenius yang cantik nya mengalahkan dewi kayangan ini kemari." Canda dokter Albert menyambut Ayank dengan sapaan yang begitu akrab dan hangat. Kedua nya sejenak berpelukan untuk saling melepas rindu setelah cukup lama tak bersua.
"Apa kau sibuk?" Ayank balik melempar kan tanya.
"Seperti yang kau lihat, ini bukan jam praktek ku. So? tell me something, is there a serious problem?...hingga alam membawa wanita super duper sibuk ini ke rumah sakit kecil ini." Ujar dokter Albert merendah dengan tatapan menyelidik dalam.
"Hanya berkunjung, aku tiba-tiba merindukan mu beberapa waktu belakangan ini." Balas Ayank asal, wanita itu tersenyum simpul hingga membuat garis pipi nya terlihat semakin mempesona. Albert sejenak terpesona, sejak remaja, kecantikan Ayank sudah tak di pungkiri lagi. Banyak remaja pria tergila-gila pada gadis jutek itu, namun tak satupun yang berhasil mengalihkan perhatian Ayank meski hanya seujung kuku. Termasuk diri nya. Sungguh menyedihkan bukan?
"Cih! kau bahkan tak mengundang ku ke pernikahan mu. Apa ini yang di sebut sahabat?" cecar Albert sedikit kesal, karena ketika pernikahan Ayank, diri nya malah sibuk di rumah sakit. Hingga undangan pernikahan yang Ayank kirim ke rumah nya seminggu sebelum pernikahan, dia lupakan begitu saja.
"Itu salahmu sendiri, kenapa kau bisa melupakan hari paling bersejarah dalam hidup sahabat mu ini." Ujar Ayank terdengar memiliki makna ambigu. Albert mengerut kan kening nya merasa sedikit janggal namun tak berani bertanya banyak. Dia tau sifat wanita itu, mengenalnya selama bertahun-tahun, cukup membuat Albert mengenali sifat dasar Ayank yang tak suka kehidupan pribadi nya di campuri.
"Ck, kau selalu seperti ini. Jadi langsung saja nona, apa yang terjadi? kau tidak dalam keadaan yang membuat ku berpikir, jika kau datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan." Desak Albert tak sabar. Entah mengapa dia yakin, Ayank datang untuk sesuatu hal yang sangat penting.
Ayank terlihat menimbang sejenak sebelum akhir nya bercerita panjang pada sang sahabat, sekaligus rekan sejawat nya.
"Ceritakan padaku riwayat penyakit pasien atas nama Miska Maher. Aku tau ini akan melanggar kode etik profesi mu sebagai seorang dokter, aku sangat memahami nya. Tapi aku punya alasan yang kuat untuk mengetahui kondisi nya. Kau tau aku bukan orang yang iseng, dan aku juga bukan orang yang kekurangan pekerjaan, hingga beralih profesi menjadi seorang tukang kepo. Jadi, tolong sahabat mu ini. Kali ini saja." Pinta Ayank akhir nya. Ini adalah pilihan terbaik bagi semua orang. Baik bagi diri nya, Alex dan seluruh keluarga besar mereka.
Dia tak ingin berjalan di atas bara pernikahan, yang jelas akan menyulut api semakin besar.
Sungguh Ayank tak ingin terjerumus dalam dendam yang akan merubah nya yang berkualitas dan berharga, demi seorang Alex yang tak ada apa-apa nya. Ayank tak ingin larut dalam kebodohan lalu berakhir dengan penyesalan panjang, hanya karena suami nya berkhianat dan tak sungguh mencintai nya.
Akan dia selesai kan akar masalah nya, biarlah dia yang mengalah. Suatu kebanggaan tersendiri bagi nya, menjadi seorang pemenang dengan cara mundur dari pernikahan nya menggunakan cara yang mulia dan terhormat.
Sedangkan Albert terus menatap manik sang sahabat mencari maksud terselubung, yang mungkin saja Ayank sembunyikan dari nya. Ayank hanya tersenyum, Albert sungguh dokter yang berdedikasi tinggi. Dia hargai dan sangat mengapresiasi nya dengan penuh rasa bangga. Hanya saja kali ini semua berbeda, demi kelanjutan hidup seseorang dan demi kebaikan diri nya sendiri.
"Cerita kan padaku alasan mu, Ay. Kau tau prosedur nya, aku tak ingin serta merta mengungkapkan riwayat pasien ku tanpa ada dasar masalah yang kuat. Kita memang sahabat, tapi aku tak bisa menggabungkan dua hal sekaligus. Profesi dan persahabatan adalah dua hal yang berbeda, akan ada sebab akibat nya suatu saat nanti. Entah apapun itu, kau pasti mengerti maksud ku. Kau yang paling cerdas di antara kita." Terang dokter Albert berusaha tak menyakiti perasaan Ayank. Bagaimana pun menjadi seorang dokter seperti sekarang, semua tak lepas dari dari peran penting wanita itu. Dia tak bisa melupakan nya begitu saja.
Ayank meraup oksigen sebanyak-banyak nya, untuk mengisi rongga dada nya yang terasa kosong sejak kemarin.