Farhan Adnan, seorang pemuda tampan yang menutup sebagian wajahnya menggunakan sorban.
Farhan mempunyai banyak paman dan bibi yang memiliki pondok pesantren di berbagai daerah. Karena suatu alasan, Farhan harus pergi ke ponpes milik paman dan bibi nya satu persatu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JIHAD FISABILILLAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sampai di Pemberhentian Terakhir
* 2 jam kemudian di pemberhentian terakhir, Stasiun Pemuda Jaya*
Akhirnya, setelah duduk berjam jam di dalam kereta api yang sedang melaju. Farhan dan Azizah pun telah sampai di pemberhentian terakhir, yaitu Stasiun Pemuda Jaya.
Kini Azizah pun segera mengemasi barang barang nya, memastikan bahwa barang barang nya aman dan tidak ada yang tertinggal.
Dan, Azizah juga sedikit melirik ke arah pemuda bersorban yang masih duduk santai.
"Hmm,, Akhy nggak siap siap untuk turun?", tanya Azizah mengajak bicara Farhan.
Setelah di tanya oleh Azizah, Farhan yang tanpa menjawab dan tanpa melihat ke arah perempuan bercadar itu langsung memeriksa barang barang. Setelah memastikan bahwa barang barang nya tidak ada yang tertinggal, Farhan langsung berdiri dan menggendong tas nya, lalu perlahan meninggalkan perempuan bercadar itu.
"Pemuda bersorban itu dingin banget sikap nya sama perempuan, dia juga jarang ngomong selama di kereta. Malahan aku yang canggung kalau ngajak dia ngomong", ucap Azizah.
Azizah pun segera menggendong tas nya dan bergegas pergi dari dalam kereta...
*Di luar stasiun*
"Hmm,,, pemuda bersorban itu pergi kemana ya?,,, cepet banget hilangnya", ucap Azizah melihat sekeliling nya.
" Sekarang jam 1 siang,,, aku harus cepat balik ke pondok dan segera Shalat Dzuhur", lanjut Azizah melihat jam di HP.
*-------------------------*
Karena jarak antara Pondok Pesantren Miftahul Huda dan Stasiun Pemuda Jaya tidak terlalu jauh, Azizah pun berjalan kaki untuk segera menuju Ponpes.
Dan setelah memasuki jalan pedesaan, Azizah banyak bertemu dengan orang orang desa yang kenal dengan nya. Azizah pun memberi salam dan menyapa kepada orang orang yang ia temui di jalan desa. Banyak sekali orang orang desa yang senang karena Azizah telah pulang kembali.
*Gerbang Ponpes Miftahul Huda*
"Alhamdulillah Ya Allah,,, aku bisa balik lagi ke Pondok,,, kangen banget sama pak Kyai dan bu Nyai,,, dan juga Ani sahabat ku", ucap Azizah girang.
Azizah pun langsung masuk ke dalam Ponpes melalui pintu gerbang. Karena masih ada waktu, jadi Azizah pun segera menuju ke Masjid pondok untuk melaksanakan Shalat Dzuhur sebelum menuju ke kediaman Pak Kyai.
*Di sebuah Masjid besar*
Farhan yang selesai Shalat Dzuhur di sebuah Masjid dekat Stasiun, kini beristirahat sejenak menghilangkan penat. Farhan sedang duduk di teras Masjid sambil sesekali memejamkan mata.
"Apakah perempuan bercadar itu sudah sampai di pondok?. Seharusnya dia sudah sampai di pondok, karena jarak dari stasiun ke pondok juga nggak jauh, nggak ada 30 menit", ucap Farhan menutup mata.
*------------------------*
Sudah hampir 1 jam Farhan beristirahat di Masjid, ia pun melihat jam di HP dan menunjukkan pukul 1 lebih 45.
"Huff,,, sudah cukup aku beristirahat di Masjid ini,,, aku harus segera ke Ponpes Miftahul Huda", ucap Farhan langsung berdiri dan menggendong tas nya.
,,,,,,,,,,,,,
Saat Farhan berada di perjalanan menuju Pondok, ia melihat ada seorang ibu pengemis yang sedang menggendong anak kecil di punggungnya menggunakan kain panjang.
Langkah Farhan pun terhenti,,, dan pandangannya tertuju kepada ibu pengemis tersebut. Ibu pengemis itu melihat rumah makan yang ada di seberang jalan, ia hanya bisa melihat dan tak bisa membeli nasi ke rumah makan tersebut karena tidak mempunyai uang.
Ibu tersebut pun duduk di sebuah kursi panjang yang berada di bawah pohon, ia menidurkan anak nya di kursi tersebut. Sambil membelai wajah anaknya, ibu itu sedikit menangis. Perlahan ibu itu berbaring di samping anak nya, dan ikut tertidur.
"Ya Allah,,, ibu itu pasti kelaparan, apalagi ia juga bawa anak kecil", ucap Farhan.
Farhan pun langsung melihat rumah makan yang ada di seberang, dan tanpa pikir panjang Farhan langsung menyebrangi jalan tersebut untuk menuju rumah makan.
Sesampainya di depan rumah makan, Farhan langsung masuk ke dalam dan memesan makanan. Farhan memesan sebuah nasi bungkus dengan lauk komplit dan satu botol aqua besar. Setelah membayar, Farhan pun segera pergi kembali ke seberang jalan.
Tanpa menimbulkan suara yang mengganggu, Farhan berjalan mendekati ibu pengemis yang sedang tertidur bersama anaknya itu, tanpa membangunkan ibu pengemis, Farhan menaruh nasi yang di pesannya tadi di samping ibu tersebut beserta minum nya.
Dan,,, Farhan langsung pergi meninggalkan ibu pengemis dan anaknya yang sedang tidur pulas. Sebelum pergi, Farhan memberikan beberapa lembar uang untuk ibu tersebut yang di letakkannya di dalam plastik bersama nasi bungkus tersebut.
atau.. gw nya yg salah novel?