NovelToon NovelToon
SIANIDA (Siap Nikah Sama Duda)

SIANIDA (Siap Nikah Sama Duda)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:891.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Punya tetangga tukang gosip sih sudah biasa bagi semua orang. Terus gimana ceritanya kalau punya tetangga duda ganteng mana tajir melintir lagi. Bukan cuma itu, duda yang satu ini punya seorang anak yang lucu dan gak kalah ganteng dari Bapaknya. Siapa sih yang gak merasa beruntung bisa bertetanggaan dengan duda yang satu ini?

Dan orang beruntung itu tak lain adalah Lisa. Anak kepala desa yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di Ibu Kota. Pas pulang ke rumah, eh malah ketemu duda ganteng yang teryata tetangga barunya di desa. Tentu saja jiwa kewanitaannya meronta untuk bisa memiliki si tampan.

Penasaran gak sih apa yang bakal Lisa lakuin buat narik perhatian si duda tampan? Kalau penasaran, yuk simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama, Ray mau pipis

"Lisa." Panggil seseorang saat Lisa sedang asik mengajak Rayden bercanda. Mendengar namanya dipanggil, Lisa pun menoleh.

"Ya?" Lisa memandang lelaki jangkung itu lamat-lamat.

"Kamu lupa sama aku?" Tanyanya.

"Siapa ya?"

"Bayu atuh, Lis. Masak iya lupa? Dulu kita kan sering mancing bareng."

Mendengar itu Lisa pun tertawa. "Ya inget atuh. Aku kan cuma pura-pura. Masak iya gak pulang setahun lupa sama kamu, Bay."

"Oh iya, bukannya kamu di Surabaya ya? Kok sekarang di sini?" Sambungnya.

"Liburan dulu lah, capek juga kerja terus." Setelah lulus sekolah, Bayu memang langsung kerja. Beda dengan Lisa yang milih kuliah dulu.

Lisa pun manggut-manggut.

Bayu tersenyum dan duduk di sebelah Lisa. "Sekarang mau lanjut kerja atau lanjut S2?"

"Kayaknya aku istirahat dulu deh, capek mikir terus. Sekalian cari kerjaan yang cocok jug sih. Tapi kalau ada kesempatan pengen juga lanjut S2." Jawab Lisa apa adanya.

"Hmm... udah dapat pacar belum?"

Lisa cuma mesem-mesem tanpa berniat menjawab.

"Dih... di tanya kok malah mesem-mesem. Di jawab atuh Neng."

"Bingung mau jawabnya." Sahut Lisa.

Rayden menyebikkan bibir karena Lisa mengabaikan dirinya.

"Kok malah bingung sih?"

"Itu...." perkataan Lisa pun terputus karena Rayden menarik lengan bajunya. Lisa pun menoleh.

"Mama, Ray mau pipis." Rengek anak itu yang berhasil membuat Lisa maupun Bayu kaget.

"Mama?" Bayu menatap Lisa dan Rayden bergantian.

"Itu... sebenarnya...."

"Mama... ayok cepat. Ray gak tahan lagi." Rayden sepertinya sengaja melakukan itu karena ingin memisahkan Lisa dari Bayu. Terlihat jelas dari cara dia menatap Bayu, tatapan tak suka yang begitu kental.

"Eh? Iya atuh hayuk. Tunggu ya, Bay. Aku antar Ray ke toilet dulu."

"Ah, okay deh."

Lisa pun bergegas membawa Rayden ke kamar mandi yang terletak di belakang rumah.

"Udah?" Tanya Lisa saat Rayden keluar dari kamar mandi. Anak itu pun mengangguk.

Lisa berjongkok untuk merapikan celana dan pakaian Rayden. "Ray, kenapa kamu manggil Kakak kayak tadi? Mama, emangnya Kakak ini Mama kamu? Malu tahu sama si Bayu."

"Ray gak suka Kakak dekat-dekat sama Om tadi." Jawab Rayden dengan polos dan jujur.

"Kok gitu sih? Kak Bayu kan temennya Kakak."

Rayden menunduk lesu.

"Lain kali jangan gitu lagi ya?"

Rayden pun mengangguk kecil. "Ray minta maaf, Kak."

"Iya gak papa, yuk kedepan lagi."

Rayden mengangguk patuh. Lalu mereka pun beranjak kedepan. Dan di sana sudah tidak ada Bayu. Melainkan Erkan lah yang duduk di tempat Bayu tadi.

"Eh? Cowok di sini tadi mana, Pak?" tanya Lisa celingak-celinguk.

"Tadi pergi."

"Lah... di suruh tunggu kok malah nyelonong pergi, dasar Bayu." Lisa pun duduk kembali di tempatnya.

"Mau pulang sekarang?" Tanya Erkan.

"Saya?" Lisa menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan, tapi Rayden." Kesal Erkan karena Lisa sama sekali tidak peka jika pertanyaan itu memang ditujukan untuknya. Rayden mah udah pasti ngikut gimana Papanya aja.

"Oh." Jawab Lisa sekenanya.

"Neng." Panggil Mamah mendatangi putri bungsunya itu.

"Ada ap, Mah?"

"Kamu pulang duluan aja ya? Kayaknya Mamah pulangnya agak siangan. Nanggung ada kerjaan di belakang hehe."

"Ck, paling juga gosip kan?"

"Tahu aja kamu mah. Ini kunci rumahnya." Mamah pun memberikan kunci pada Lisa dan diterimanya dengan rela tak rela.

"Keliatan dari raut wajahnya yang penuh dosa." Ledek Lisa.

"Ck, jangan gitu atuh. Udah kamu pulangnya sama Nak Erkan aja. Kan sekalian jalan."

"Kan ada Abah, Mah."

"Abah kamu mana bisa pulang cepat."

"Aa mana?"

"Udah pergi pacaran sama Devi."

"Mamah mah... masak iya aku sendirian di rumah."

"Ya Allah, cuma sebentar juga. Udah pulang sama Erkan aja."

"Boleh kok." Sambar Erkan dengan sepenuh hati.

"Tuh... berhubung Erkan setuju, kamu pulang sama dia aja. Titip anak Ibu ya? Jangan diapa-apain, kalau dihalalin mah boleh."

"Mamah!" Kesal Lisa.

"Mamah cuma bercanda, Neng. Ya udah, Mamah mau ke dalam lagi lanjut ngerumpi."

"Ih si Mamah mah, seneng banget nambah dosa."

"Udah jangan bawel, dadah Eneng." Mamah mengecup kening Lisa sebelum benar-benar pergi meninggalkan anak kesayangannya itu.

"Ih... untung sayang." Lisa menghentakkan kakinya beberapa kali ke tanah seperti anak kecil yang tengah merajuk. Dan apa yang Lisa lakukan membuat hati Erkan tergelitik.

Setelah itu Lisa pun memutuskan untuk pulang bersama Erkan dan Rayden. Dan posisi Rayden saat ini tertidur di gendongan Erkan. Cukup lama mereka diam kayak kambing congek.

"Ekhem." Erkan sedikit berdeham karena merasa canggung.

Lisa pun menoleh. "Bapak keselek?"

"Enggak." Jawab Erkan sekenanya.

"Kok tasi ekhem-ekheman gitu?"

"Tenggorokan saya kerasa kering." Jawab Erkan bingung harus menjawab apa.

"Lah... itu berati Bapak haus."

"Mungkin."

Lisa tertawa renyah. "Si Bapak mah pake malu-malu segala. Tapi saya juga gak punya minuman sih."

"Hm."

"Oh iya, Bapak sama Rayden cuma berdua aja di sini?"

"Iya."

"Gak ada pembantu gitu? Secara kan rumah Bapak segede istana."

"Ada."

Dih... baru tahu dia irit bicara. Gimana atuh? Bingung kalau gini mau ngobrolnya. Batin Lisa.

"Emang pembantunya gak nginap?"

"Enggak."

Tuh kan, irit lagi.

"Oh... ya udah."

Erkan menoleh mendengar itu. "Apanya yang udah?"

"Ngobrolnya, hehe."

"Kenapa udahan?"

Eh?

"Em... maksud saya emangnya kamu gak mau nanya yang lain gitu?" Erkan mengoreksi pertanyaannya.

Lisa tampak berpikir. "Untuk sekarang belum ada pertanyaan sih."

Erkan tersenyum. "Itu pasti jawaban kamu pas ditanya dosen kan?"

"Eh? Kok bisa tahu sih?"

"Itu jawaban umum."

"Iya kah?"

"Hm." Erkan mengangguk.

"Baru tahu saya, tapi iya juga sih. Kebanyakan mahasiwa jawabnya gitu. Ih... si Bapak mah pinter menganalisa ya? Pasti kuliahnya jurusan ekonomi." Lisa tertawa lagi.

"Bukan."

"Lah, jadi tebakan saya salah?"

Erkan menoleh. "Saya kuliah jurusan arsitektur."

"Wah... keren atuhnya. Kalau saya mah anak fisip."

"Jurusan?"

"Sosiologi."

"Pantes, keliatan."

"Apanya yang keliatan?"

Barbarnya. Jawab Erkan dalam hati. "Jiwa sosialnya."

"Owh... emang beneran keliatan ya?"

"Iya."

"Jadi malu."

"Kenapa malu?"

"Malu aja, gak tau alasannya kenapa hehe." Lisa menautkan kedua tangannya karena gugup. Bahkan mereka pun kembali diam. Dan tidak terasa keduanya sudah sampai di depan rumang masing-masing.

"Ya udah, saya duluan ya, Pak."

Erkan pun mengangguk. Dan Lisa langsung membuka pintu gerbang dan sedikit mempercepat langkahnya sangking gugupnya.

Erkan yang sejak tadi memperhatikan Lisa pun cuma bisa tersenyum, lalu ia pun masuk dengan perasaan yang tak menentu.

****

Sesampainya di kamar, Lisa langsung melompat-lompat tak karuan. Ia senang bukan kepalang karena bisa mengobrol dan jalan bareng Erkan meski lelaki itu terkesan irit bicara.

Di pesta tadi, Lisa sempat mendengar pembicaraan gadis kampung dan mereka bilang Erkan itu tidak pernah dekat dengan siapa pun selama tinggal di desa ini. Bahkan Lisa juga mendengar mereka membicarakan dirinya yang beruntung karena bisa dekat dengan Rayden bahkan pakaiannya saja bisa couplean. Lebih-lebih banyak yang iri karena Lisa bisa melihat Erkan setiap hari karena rumah mereka hadap-hadapan.

"Duh... ternyata gini ya rasanya jalan sama orang ganteng? Jantung rasanya gak mau diam, kayak abis maraton aja. Mana Pak Erkan wangi banget lagi."

Lisa menjatuhkan bokongnya di kasur empuk. Lalu matanya pun menyipit seolah memiliki rencana jahat. "Berhubung udah kepalang nanggung, kedepannya aku gak akan sia-siakan kesempatan. Memangnya kenapa kalau dapatin duda? Kalau dudanya seganteng itu anak smp juga pasti mau. Gak bisa... aku harus dapaten dia. Kang Erkan... Neng Lisa siap menjadi pendamping hidup Akang. Jiwa dan raga ini hanya milik Akang seorang." Lisa pun berguling-guling di atas kasur seperti orang gila.

Bukan hanya Lisa yang tampak kesenangan, Erkan juga terus mengembangkan senyuman. Ditatapnya Rayden yang terlelap, lalu ia pun memberikan kecupan dikeningnya.

"Mama? Tidak buruk juga Rayden punya Mama seperti Lisa. Lucu dan menggemaskan. Sepertinya Rayden juga bakal senang kalau Lisa jadi Mamanya."

Ya, di pesta tadi Erkan memang mendengar panggilan Rayden untuk Lisa. Bahkan Erkan juga yang mengusir Bayu dan mengatakan jika dirinya adalah calon suami Lisa. Ternyata Erkan punya keberanian juga mengatakan itu pada Bayu yang merupakan warga asli di sana. Lalu bagaimana jika hal itu sampai terdengar oleh keluarga Lisa?

1
Julia Juliawati
adek ipar kynya. mgkn dia suka sm erkan tp erkan g suka sm dia
Julia Juliawati
eh paduda nanya dtg bln? 🤣🤣
Julia Juliawati
dasar paduda haha
Julia Juliawati
mending setengah jam. ada yg mandi smpe dua jam. ntah apa aj yg di gosok
Julia Juliawati
peda na peda beureum tabah peuteuy jeung jengkol muda muatap.mantan lewat di belakang aj g tau🤣🤣
Julia Juliawati
mantap kesukaan akoh itu
Julia Juliawati
hadiah semua🤣🤣
Luh Nanik
di bikin rendang aja Thor...😁😁😁😁
Saeni Bae
Kecewa
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
ahmad irwan
bagus
iecha fathir
lanjut ah..seru banget liat neng lisa n kang erkan ...🥰🥰🥰😍😍
iecha fathir
🤣🤣🤣
iecha fathir
🤣🤣🤣😂😂...polos banget rey
iecha fathir
🤣🤣🤣
iecha fathir
seru banget...😂😂🤣🤣🤣
Witri Yanti
mantap Thor Suko Wak carito nyo
Lisa Virgiyanti
👍👍👍
Rizki Surya
seru ceritanya aku suka
Wid
bagus banget ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!