Rumah tangga Eleanor Lilyana Limson dengan suaminya Julian Debonson yang baru saja berjalan satu tahun, harus menghadapi badai yang teramat besar saat Eleanor mulai merasakan perubahan sikap pada diri Julian hingga membuka sebuah fakta yang sangat mengejutkan.
Ditengah kisruh kekecewaan dalam diri Eleanor terhadap suaminya, sosok ayah mertuanya yang bernama Kenneth Debonson hadir dan memberikan suasana baru bagi Eleanor. Akankah Eleanor memanfaatkan kehadiran ayah mertuanya demi membalaskan dendam terhadap suaminya? Ataukah Eleanor merasakan kenyamanan dan ketenangan yang sesungguhnya didalam selimut Ayah mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.
Mendengar jika Eleanor sudah sangat tidak tahan lagi, Kenneth pun melepaskan kedua bagian depan Eleanor dan ciumannya semakin turun kearah perut lalu terus turun kearea kedua paha Eleanor, rasa geli dan nikmat saat Kenneth menjelajahi area pahanya membuat tubuh Eleanor semakin meliuk-liuk kesana-kemari.
"Ken!" teriak manjanya.
Kedua bola mata Kenneth akhirnya menatap sesuatu yang berada tepat didepan wajahnya, sebuah lembah kenikmatan yang terlihat sudah sangat menginginkannya saat ini, Kenneth pun semakin tidak dapat menahan dirinya kala melihat surga duniawi milik Eleanor.
Kenneth pun menenggelamkan wajahnya dibawah sana!
"Ahhh, Ken mainkan itu Ken tunjukan padaku kau yang terhebat!"
Kenneth yang merasa tertantang oleh ucapan Eleanor langsung memainkannya dengan buas dari berbagai sisi Eleanor, saat ini Eleanor mampu melayang-melayang keatas nirwana akibat lidah Kenneth,hingga membuat Eleanor meremat bantal disamping kiri dan kanannya.
"Ken, Ken kau yang terhebat!" jeritnya.
Eleanor tidak menyangka laki-laki yang terpaut usia sangat jauh dengan dirinya, ternyata laki-laki yang sangat mahir memanjakan wanita dengan jutaan rasa nikmat yang dirinya berikan! Kenneth sangat mahir memainkan menggunakan mulutnya, bahkan sepuluh laki-laki seperti Julian sekalipun tidak akan mampu memberikan kenikmatan seperti yang Kenneth berikan saat ini pada Eleanor.
Meskipun saat ini Eleanor rela tubuhnya dinikmati sedemikian rupa oleh Kenneth, akan tetapi tidak ada hati dan cinta sama sekali dari Eleanor untuk Kenneth, semua murni untuk membalas dendam dirinya pada Julian sekaligus menumpahkan keinginan dirinya karena selama ini tidak pernah melakukan kegiatan ini dengan laki-laki.
Tubuh Eleanor bergetar hebat saat Kenneth terus bermain-main diareanya, Eleanor pun sampai menggigit bibir bawahnya dan terus menjerit-jerit.
"Ken, stop Ken berhenti dulu aku tidak sanggup," pinta Eleanor sambil menjerit-jerit.
Eleanor pun mencapai ujung nirwana yang menjadi dambaan setiap wanita dan ini adalah yang pertama, akan tetapi Kenneth tetap melanjutkan aktivitasnya.
Kali ini Kenneth dibantu oleh jari jemarinya yang ikut menjelajahi ke segala arah Eleanor pun semakin dibuatnya melayang-layang kelangit ketujuh. Rasa yang begitu luar biasa Eleanor peroleh ini tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.
Eleanor hanya bisa menjerit setiap detik, dan tubuhnya terus menerus bergetar-getar hebat karena Eleanor mengalami ujung nirwana terus menerus, jari jemari itu begitu lihai bergerak tanpa jeda hingga membuat Eleanor tidak berhenti mencapai ujung nirwana.
Kenneth akhirnya mengangkat wajahnya dan memperhatikan wajah Eleanor yang terlihat sangat menikmati permainan Kenneth! Kenneth pun semakin berani menggerakkan jemarinya sampai menambah satu jari lagi.
"Oggh, kau suka aku menggunakan tiga sekaligus? Kau suka ini Eleanor? Wajahmu sungguh menikmati ini,"
"Ken teruskan, aku akan tiba diujung nirwana lagi,"
Tubuh Eleanor kembali melengking dan mencapai ujung nirwana kembali, Kenneth pun mengangkat tubuh Eleanor hingga Eleanor kini tidak dalam kondisi terlentang lagi melainkan duduk diatas ranjang dengan ketiga jari Kenneth yang masih di sana.
"Ken, kau sangat luar biasa,"
"Aku sangat tidak tahan sekali olehmu, milikmu sangat sempurna,!"
"Ken, a-aku Ken,"
Tubuh Eleanor bergetar hebat dan bagian bawahnya mengalami ujung nirwana dalam jumlah banyak hingga membasahi seluruh lengan Kenneth. Kenneth pun tersenyum puas dapat membuat menantunya itu merasakan hal seperti saat ini.
Akhirnya Kenneth pun berhenti dengan permainan jemarinya, kini Kenneth meminta Eleanor agar naik kepangkuan dirinya, Eleanor pun melakukanmya sambil menyatukan apa yang seharusnya sudah bersatu sejak tadi.
"Besar sekali Ken,"
"Tidak semua wanita dapat merasakannya," ucap Kenneth.
Kenneth menegang pinggang Eleanor sementara tubuh Eleanor pun memulai permainannya.
Eleanor melakukannya dengan sangat baik tanpa kenal lelah dan dalam tempo sangat cepat, membuat Kenneth semakin tergila-gila pada menantu seksinya itu.
"Eleanor,"
Tidak henti-hentinya baik Eleanor maupun Kenneth terus menjerit-jerit satu sama lain, tubuh keduanya sangat berkeringat saat ini namun Kenneth dan Eleanor masih sangat menikmati penyatuan luar biasa ini.
Setelah hampir satu jam bermain dengan Eleanor, Kenneth pun mulai merasakan dirinya akan segera kalah dan lunglai.
"Eleanor, aku," ucapan Kenneth pun tertahan.
"Kita lakukan bersama-sama, aku juga akan tiba diujung lagi!"
Keduanya sama-sama mencapai ujung nirwana, tubuh Kenneth bergetar-getar begitupun tubuh Eleanor. Teriakan panjang menjadi tanda berakhirnya permainan menggila keduanya.
Kenneth pun berbaring disamping tubuh Eleanor dan rasa masih tidak percaya bisa melakukan hal seperti ini pada gadis yang masih berstatus sebagai menantunya.
"Kau menyesal melakukan ini denganku?" tanya Kenneth.