Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Briana Tersenyum puas saat melihat apa yang dia dapatkan ternyata pangeran penjahat kelamin tersebut, sangat cabul bahkan dia pernah beberapa kali memperkosa gadis
Sementara itu James terus melihat ke arah Briana yang berada di balik meja kerjanya, membuat Alvin sangat kesal pada adik tirinya Tersebut
"Apa masih ada yang kalian ingin bicarakan, aku akan melanjutkan pekerjaan ku." ucap Alvin mengusir halus
"Baiklah kami akan kembali ke hotel untuk menikmati Bulan madu kami." ucap James
Sedangkan Alvin tampak biasa saja mendengar hal tersebut, toh dia juga sudah tak mencintai wanita itu Alvin hanya mengaguk saja melihat ke dua manusia karbit Tersebut keluar dari ruang kerjanya
Alvin kembali ke kursi kebesaran, tak terasa jam sudah menunjukan jam makan siang
Tampak Briana membuka bekal milikinya, membuat Alvin langsung melihat ke arah Briana, tampak makan lezat dan sehat tertata rapi di meja tersebut, membuat Alvin menelan silvanya melihat makan tersebut
Briana tersenyum melihat hasil masakannya, dia memang jarang makan di luar karena Erina selalu menyuruhnya membawa bekal dan itu menjadi kebiasaan untuk dirinya
Alvin yang terus menatap makanan di atas meja Briana
"Apa kau tak ingin menawarkan makanan untuk ku." tanya Alvin berharap Briana mengajaknya makan
Belum juga Briana menjawabnya, Rendra sudah datang dengan menu makan yang dia pesan dari salah satu restoran
Alvin menatap tajam Rendra karena selalu datang di saat yang tidak tepat dan itu membuatnya sangat kesal
"Tuan muda ini makan siang anda." ucap Rendra seraya tersenyum
Alvin menatap tajam Rendra membuat Rendra kebingungan apalagi kesalahannya hari ini kenapa dia seakan di musuhi oleh Alvin
Alvin terpaksa mengambil makan yang di bawa oleh Rendra, Rendra langsung melihat ke arah meja Briana, Rendra terbelalak melihat makanan lezat dan bergizi tersusun rapi di atas meja tersebut
Rendra menatap tuanya yang terlihat sangat kesal, sekarang dia mengerti kenapa tuannya kesal padanya
"Nona Briana bolehkah aku mencicipi makananmu." tanya Rendra berharap Briana mau memberikan dirinya sedikit makanan miliknya
Briana menatap Rendra dengan tatapan kesal dan jengkel, tapi pesan mamanya adalah dia harus berbagi makanan kalau ada yang meminta sekalipun itu musuh, tentu saja Brima akan mematuhi ucapan mamanya walaupun dia masih kesal dengan Rendra yang membuatnya berakhir menjadi asisten
Briana mengambil piring lalu mengambil lauk untuk di berikan pada Rendra
Setelah mendapatkan apa yang di inginkan Rendra langsung ke meja di mana tuanya makan, Alvin berbinar saat Rendra membawa makanan tersebut, Alvin langsung tersenyum dan memberikan jempol pada Rendra yang tau apa keinginannya
Alvin yang mencoba masakan Brian terbelalak, masakannya sangat enak seperti masakan ibunya, Rendra yang makan bersama Alvin berniat mencoba masakan Briana
Alvin langsung menutup makan tersebut dengan tubuhnya lalu menatap Alvin dengan tatapan membunuh, Rendra menelan silvanya melihat tuanya menjaga makanan tersebut seperti menjaga berlian
Rendra pasrah memakan nasi kota miliknya, sambil melihat Alvin dengan lahap memakan makan yang dia minta dari Briana, bahkan Alvin makan Tanpa sisa, padahal biasanya Alvin menjaga tubuhnya dengan makan tidak terlalu banyak tapi ini bahkan sisa air soup saja tidak ada
Alvin menjilati jari tangannya, membuat Rendra menelan Silvanya dia yakin makanan tersebut pasti sangatlah lezat, karena tuanya termasuk seseorang pilih-pilih dalam hal makan
Alvin bangkit untuk membersihkan tanganannya, Briana yang kasihan melihat Rendra yang terus menatap piring bekas lauk miliknya tadi langsung memberikan ayam yang belum dia makan
Briana langsung ke kamar mandi khusus dirinya
Rendra kegirangan mendapatkan ayam tersebut, tapi kebahagiaannya sirna saat dia hendak mengambil ayam tersebut, seseorang mengambil ayam tersebut terlebih dahulu.
jangan lupa, like komen vote dan hadiahnya