NovelToon NovelToon
Adikku Selingkuhan Suamiku

Adikku Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?

Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tertangkap basah, Ayuna pergi

Pov 3

Ayuna membuka lalu membaca pesan yang dikirim oleh pak Arya.

"[ Ayuna, kamu kenapa tidak masuk kantor hari ini? ]"

"[ Ayuna ... kamu mau saya pecat! ]"

"[ Setidaknya kamu kasih kabar kalau kamu mau libur. ]"

"[ Ayuna ... kamu baik-baik saja, kan? ]"

"[ Ayuna! ]"

"[Ay ... balas ]"

Sederet pesan bertubi-tubi Ayuna terima dari pak Arya. Membuat Ayuna sedikit cemas, karena takut di pecat.

''Gawat, aku harus menghubungi pak Arya sekarang juga". Batin Ayuna.

Tut ... Tut ... tut ...

''Tidak diangkat. Sebaiknya aku coba lagi.'' gumam Ayuna.

Tut ...

"Halo Ayuna ... kamu kenapa baru menghubungi saya sekarang?" tanya pak Arya tak sabaran.

"Maaf pak, kalau aku baru kasih kabar sekarang, aku hari ini lagi nggak enak badan, pak! Besok aku akan kembali bekerja seperti biasa."

"Baik lah, semoga kamu lekas sembuh."

Tut! Pak Arya memutus panggilan secara sepihak, tanpa permisi. Membuat Ayuna sedikit kaget.

Pak Arya tidak bisa bicara terlalu lama sama Ayuna, dadanya selalu berdebar tak karuan bila mendengar suara sang pujaan hati.

Pak Arya selalu berharap Ayuna baik-baik saja. Karena sebenarnya dari awal melihat Ayuna, pak Arya sudah merasa tertarik, tetapi karena gengsian, pak Arya selalu menyangkal rasa suka dihatinya itu. Hingga tiba saat Ayuna dekat dengan Yudha, Arya merasa disudut hatinya ada yang nyeri. Arya sangat menyesali kebodohannya, karena terlambat menyadari rasa dihatinya, dan karena sudah merelakan Ayuna menikah dengan orang yang salah.

Hingga saat ini, oleh sebab itu Arya selalu melampiaskan kekesalannya kepada karyawan lain. Apa lagi saat ini, rasa penyesalannya semakin besar. Melihat Ayuna sedih, dikhianati oleh dua orang yang paling dekat dengannya. Arya selalu berdoa agar Ayuna diberi kekuatan.

-----------------------

Sedangkan Ayuna, setelah pak Arya memutuskan panggilan, Ayuna tertidur begitu pulas. Ternyata suaminya sudah memasuki obat tidur kedalam minumannya.

Entah rasa cinta yang seperti apa yang Yudha punya untuk Ayuna, sehingga Yudha tega menyakiti Istrinya sendiri. Hanya karena barang baru yang dia anggap lebih menyenangkan sehingga dia lupa akan kekasih halal yang sebenarnya.

Dibelakang, Nina sedang mengupas buah, tiba-tiba Yudha datang memeluk Nina dari belakang dengan menciumi berulang kali leher jenjang milik Nina.

"Mas sudah ah, geli." Nina berkata dengan manja. Yudha tak mengindahkan perkataan sang kekasih.

"Mas ... sudah, nanti kita ketahuan sama mbak Ayuna." Nina berkata lagi dengan sedikit keras, padahal dihatinya sangat senang, karena diperlakukan lebih istimewa sama Yudha.

"Kamu diam saja sayang ... mas masih belum bisa melupakan permainan kita semalam, mas mau lagi."

"Tapi, mbak Ayuna bagaimana, mas?"

"Kamu tenang saja, tadi mas sudah memberikan Ayuna obat tidur, pasti dia sekarang sudah tertidur. Ayo buruan, mas sudah tidak tahan lagi." Yudha berkata, setelah itu dia menggendong Nina, memasuki kamar tamu, kamar yang biasa Nina tempati kalau dia lagi nginap.

"Iiihhh, mas kok tega sih sama istrinya sendiri." Ujar Nina, saat mereka sudah berada didalam kamar.

"Tegaan mana sama kamu sayang? kamu sendiri kenapa suka sama suami kakak mu sendiri."

"Hahahahaha, kamu bisa saja mas."

Mereka tertawa didalam kamar, menertawakan kebodohan Ayuna, mereka menganggap kalau Ayuna begitu mudah untuk dikibuli.

Setelah itu hanya suara *******-******* menjijikan yang terdengar, mereka sudah terhanyut dalam kenikmatan sementara.

🌺🌺🌺🌺🌺

Ayuna terbangun, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam lewat, ayuna melihat ke sekitarnya, tidak dia temukan keberadaan suaminya. Ketika Ayuna hendak keluar, tidak sengaja dia menjatuhkan botol obat yang dikasih Yudha kepadanya tadi. Ayuna membaca dengan seksama tulisan yang ada di botol itu...

"A-pa! ini obat tidur, pantasan aku tadi begitu ngantuk.''

"Mas Yudha, kemana dia? Kali ini mas Yudha benar-benar sudah keterlaluan, aku tidak bisa berpura-pura lagi."

Ayuna keluar dari kamarnya, mencari keberadaan Yudha dan Nina, hingga setelah berjalan melewati beberapa ruangan, Ayuna mendengar suara ******* yang saling bersahutan. Ayuna berjalan menuju kamar tamu, pintunya tidak dikunci, didalam kamar tampak gelap temaram. Ayuna masuk secara diam-diam.

Ayuna sekarang melihat dengan jelas apa yang ada dihadapannya, sepasang manusia sedang bercumbu mesra dengan peluh sudah bercucuran.

"Mas ... ah, aku sudah tidak tahan lagi mas."

"Iya sayang ... mas juga."

Ayuna menangis, air matanya jatuh berderai, sebisa mungkin dia tahan dengan menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara tangisnya yang begitu memilukan. Sekarang semua sudah begitu nyata, tidak ada lagi yang perlu ditutupi.

Saat kedua sejoli yang sudah dibutakan cinta itu selesai melakukan permainannya. Mereka sudah terkapar dengan posisi terlentang, entah berapa ronde yang sudah mereka lakukan.

Ayuna memencet seklar lampu. Hingga nampak dengan begitu jelas, sepasang manusia tanpa sehelai benang. Mereka kaget hingga berusaha mencari benda apa saja yang bisa menutupi tubuh polos itu.

"A-aayuna ...!"

"Mbak ...!"

"Kamu talak aku sekarang juga, manusia bajingan." Ayuna berteriak dengan menunjuk kearah Yudha.

"Tidak akan Ayuna, aku tidak akan pernah menceraikan kamu, maaf kan aku, aku khilaf." Yudha berkata dengan panik.

"Mbak! Maafkan kami, kami saling mencintai. Kita bisa berbagi suami, aku mau menjadi adik madu mu, mbak." Nina berkata dengan tak tahu malu.

Ayuna tidak dapat berkata apa-apa lagi, dia pergi keluar dari kamar, dengan tangis yang berderai.

Yudha berusaha mengejarnya, dia memunguti pakaiannya yang berada dilantai begitu cepat.

Sementara itu, Ayuna sudah keluar membawa mobilnya, dia menginjak pedal gas dengan cepat, Ayuna tidak peduli, Yudha tidak mau menalaknya. Ayuna bisa mengurus semua itu sendiri, karena dia sudah punya cukup bukti untuk mengajukan cerai ke pengadilan.

Sedangkan Yudha hanya menatap putus asa, dia melihat mobil Ayuna sudah menghilang.

"Sialllllllll ... Ayuna kembali." Teriak Yudha begitu putus asa.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Di waktu dini hari, saat orang-orang sudah terlelap dengan mimpi yang menemani. Ayuna mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, pikirannya begitu kacau, Ayuna menangis menjerit, sesekali memukul-mukul setir mobil.

"Dasar kalian orang-orang tidak punya perasaan, dimana hati kalian? Kenapa kalian tega sama aku, huhuhu.!! Apa salah ku?'' ujar Ayuna, di sela tangisnya.

Ayuna memelankan laju kendaraannya, dia berhenti sejenak.

"Aku tidak boleh lemah, mereka akan semakin senang kalau tahu aku begitu rapuh." Ayuna berkata lagi sambil menyeka sudut matanya.

"Nina, Kenapa kamu tega sama mbak? Dimana hati mu, nin? Mulai saat ini aku tidak akan pernah peduli lagi sama wanita jahat seperti dia, dia bukan lagi adik aku! Ayah, ibu! cobaan ini begitu berat, Ayuna pengen ikut kalian. Ayuna sudah gagal mendidik Nina, maafkan Ayuna. Ayuna sudah berusaha cukup keras selama ini untuknya, tapi dia begitu tidak tahu diri. Maaf kan Ayuna. huhuhuhu ..." Racau Ayuna.

----------------------

Ayuna tiba di apartemen miliknya, apartemen yang dia beli tanpa diketahui oleh Yudha dan juga Nina. Untuk sementara waktu dia akan tinggal disini atau mungkin untuk selamanya.

Sementara itu ditempat lain, Yudha dan Nina sedang duduk dengan gelisah diruang keluarga, berulang kali mereka menghubungi ponsel Ayuna, tapi tidak bisa. Ternyata Ayuna sudah memblokir nomor mereka berdua.

"Sialll ... Kemana Ayuna malam-malam begini?'' Ucap Yudha dengan emosi yang masih menemani.

"Mas tenang saja, mungkin mbak Ayuna pulang kerumah orang tua kami, mau kemana lagi dia malam-malam gini. Kita harus bagaimana sekarang mas? Mbak Ayuna sudah mengetahui semuanya."

"Kamu benar nin, Ayuna pasti kesana. Ayo kita susulin dia." Ajak Yudha.

"Kita kesana besok saja, mas. pagi-pagi sekali. aku capek, kita tidur dulu saja yuk." Nina berkata dengan nada manja.

"Bagaimana mungkin aku bisa tidur nin, saat ini Ayuna terluka karena kita, kita harus cepat-cepat minta maaf sama dia." Yudha berkata dengan nada membentak.

"Ya sudah, terserah mas.. Aku tidak mau ikut, aku yakin mbak Ayuna tidak akan mau berbicara sama kita, mas lihat sendiri, bagaimana mbak Ayuna tadi, kan!"

"Kamu benar juga ... kamu tidur saja duluan, mas mau kebelakang sebentar."

🌺🌺🌺🌺🌺

Ayuna bangun saat adzan subuh berkumandang. Ayuna sholat tidak begitu khusyuk, dia merasa hampa dan gelisah.

Tapi, setelah selesai sholat membuatnya lebih tenang dan damai, Ayuna mencurahkan segala isi hatinya kepada sang pencipta, hanya Allah lah satu-satunya tampat mengadu, meminta pertolongan.

Sementara itu ditempat yang berbeda.

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, Yudha dan Nina baru bangun. Yudha bergegas bangkit, dia akan menemui Ayuna sekarang juga.

"Sayang ayo cepat cuci muka mu, sekarang juga kita harus menemui Ayuna. Sebelum dia berangkat kekantor" ucal Yudha, membangun Nina.

"Kamu kenapa nggak mandi dulu, mas?"

"Nanti saja, dirumah orang tua mu saja nanti. Setelah bertemu sama Ayuna" Yudha berkata sambil merapikan sedikit penampilannya.

Nina diam saja "Ayuna, Ayuna, Ayuna terus" batin Nina kesal.

**********

Setelah melewati perjalan sekitar setengah jam, akhirnya Yudha dan Nina sampai.

"Ayuna , sayang ...! buka pintunya, kamu didalam kan." Yudha berteriak mengetuk pintu dengan tidak sabaran.

Ceklek ...

Bunyi pintu di buka seseorang dari dalam.

Lalu begitu pintu terbuka, Yudha masuk dengan tidak sabaran di ikuti Nina di belakangnya.

Ayuna, Ayuna ..!

Yudha berteriak memanggil nama Ayuna, setelah itu dia masuk ke kamar Ayuna,

kosong.

"Maaf den, non Ayuna tidak ada disini".

"Bibik pasti bohong, kan? Dimana Ayuna bersembunyi, bik?"

"Bibik tidak berbohong, bibik benaran den"

"Siall ...!" Yudha berteriak sambil memukul kaca cermin yang ada dikamar Ayuna, membuat kaca itu pecah berserakan, hingga membuat tangannya terluka.

"Mas kamu apa-apan sih?" Nina berkata sambil memegang tangan Yudha.

"Bibik lebih baik keluar saja, selesaikan pekerjaan bibik" perintah Nina.

"Baik non" jawab bik rum yang bingung melihat situasi didepannya.

🌺🌺🌺🌺🌺

Ayuna sampai di kantor, dia harus bekerja seperti biasa, walaupun keadaannya tidak begitu baik.

"Ay, lho nggak kenapa-napa kan?" Tanya Siska menghampiri meja kerja Ayuna, dia melihat wajah Ayuna begitu pucat.

"Aku nggak apa-apa, Sis. aku baik kok" jawab Ayuna sambil memegang kepalanya, kepalanya terasa begitu pusing.

Tiba-tiba.

Brakkkk..

Ayuna terjatuh, Ayuna tidak sadarkan diri.

"Ay ...! Lho kenapa? bangun Ay, tolong!'' teriak Siska begitu panik.

Arya yang sedang memeriksa beberapa berkas penting tiba-tiba berhenti setelah mendengar suara teriakan Siska.

"Ada apa, Dim?" tanya Arya kepada asisten pribadinya Dimas.

"Tidak tahu bos. tunggu, aku akan periksa sebentar, bos" jawab Dimas.

Setelah keluar dari ruangan Arya, Dimas berjalan menuju ruang yang ada di sebelahnya. Setelah masuk keruangan itu, Dimas cukup kaget melihat keadaan Ayuna yang sudah tergelat lemah tidak sadarkan diri. Dengan cepat dia menghampiri Ayuna dan hendak mengendong tubuh Ayuna. Tapi, tiba-tiba Arya datang dan mendorong Dimas dengan repleks.

"Biar saya saja. kamu sana siapin mobil" perintah Arya dengan begitu kuatir, tadi dia berlari keruangan Ayuna dengan cepat, saat firasatnya mengatakan kalau Ayuna tidak baik-baik saja.

"Baik bos" jawab Dimas berlalu keluar.

Sementara Siska menangis dan membiarkan saja sahabatnya itu dibawa oleh sang bos. "Semoga kamu baik-baik saja Ay" batin Siska.

🌺🌺🌺🌺🌺

Arya menggendong Ayuna dengan perasaan panik, dia sangat takut terjadi apa-apa sama orang yang begitu spesial dihatinya, tidak dia pedulikan tatapan karyawan lain yang memandang dengan perasaan takjub. Arya sang bos besar rela matian-matian menggendong sang sekretaris, padahal masih banyak orang lain yang bisa dia suruh. Mungkin begitulah anggapan orang-orang.

"Buka pintunya, cepat!'' ucap Arya kepada sang asisten setelah sampai didekat mobilnya.

"Baik bos"

------------------

"Kita mau kemana bos?" Tanya Dimas, sambil menyetir.

"Ke rumah" jawab Arya.

"Kerumah siapa, bos?" Jawab Dimas yang sedikit bingung.

"Kerumah Saya" jawab Arya, sambil memandang wajah Ayuna yang ada di dekapannya. Ayuna nampak begitu pucat.

"Kasian sekali kamu Ayuna, maaf kan aku, mulai saat ini aku yang akan menjaga kamu, aku tidak peduli sama status kamu, aku akan selalu menunggu mu" Batin Arya.

"Baik bos"

Setelah itu hanya suara bising kendaraan yang terdengar, Arya berharap agar segera sampai dirumahnya.

1
Ayii Endah
Luar biasa
Surati
bagus
Mawar Merah
Luar biasa
Yuliati Soemarlina
yuda tdk bersyukur punya istri cantik & baik..malah selingjuh..begitu akibatnya...
ibeth wati
Luar biasa
ibeth wati
ceritanya sat set tanpa mbulet saya suka
Rismawati Damhoeri
memangnya kasus pembunuhan, kasusnya bisa di cabut yaa...?
Endang Supriati
klu laki2 waras dan cerdas engga bakal mau nikahi perempuan model nina. murahan,liar tdk takut dosa tdk takut Tuhan.Gen nya gen rusak liar helo gimana anak2nya nanti.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.
Iqbal Yunita
ceritanya seru, gk muter2, karmanya dtg dgn wktu yg sgt singkat👍
Iqbal Yunita
karmanya cpt bgt 🤭😀
Iqbal Yunita
nekat juga tu orang
Ainur Uilah
Luar biasa
Ainur Uilah
Lumayan
pipi gemoy
🌹🌹👍
The Lovely
Mampus lo salsa kalau perlu Rere sma Sisil sekaligus mati
The Lovely
Jngn harap lo Tests bsa dpttin Arya wanita murahan sprti lo gak pantas
The Lovely
Oh pantes gak tau diri ternyata bkn adik kandung
The Lovely
Rasain pengkhianat dan jg adik gak tau diri sprti lo gak pantas buat bahagia pantas dpt penderitaan
The Lovely
Dasar adik gak tau malu lebih baik nyusul ortu kalian psti jg di atas sma ortu kalian malu slh satu anaknya itu pelakor
Rizky Sandy
jgn2 Wiguna kena HIV thor, suka jajan kelamin dia,,,🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!