NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:533.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 6

Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,

Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄

kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

"Selamat siang .." sapa Jo.

"Siang, " balas Tania sambil menatao Jo dari atas hingga bawah.

"Saya Jo, pekerja disini. Kalau saya boleh tau ada keperluan apa anda kesini ?"

"Oh, saya mencari Edwart. Saya mau menemuinya.."

"Maaf , tapi tuan muda saat ini belum bisa ditemui. Anda tau sendiri tuan saya masih dalam keadaan berduka.. "

"Maka itu saya datang kesini, saya tau Edwart sedang berduka. Edwart butuh saya disampingnya untuk menenangkannya, jadi biarkan saya menemuinya.."

"Tuan muda tidak butuh anda ataupun siapa-siapa untuk menenangkannya. Tuan saya hanya butuh waktu untuk sendiri.. "

"Kamu ini tidak mengenal saya ya !! Saya ini teman dekat dari Edwart juga Mimi, bahkan saya juga sudah menganggap Edwart seperti suami saya sendiri.. !!"

Jo begitu terkejut dengan ucapan Tania hingga membuatnya terbatuk-batuk. Ia tak menyangka wanita cantik dihadapannya itu ternyata adalah orang tolol.

"Kenapa !!" Ketus Tania.

"Maafkan saya, tapi sebaiknya anda segera pergi dari sini .. "

"Tidak sebelum saya bisa bertemu dengan tuanmu !!"

Jo begitu kesulitan menangani keras kepalanya Tania. Bahkan ia begitu dibuat emosi dengan tingkahnya. Namun Jo harus bisa menahannya.

"Nona, ditempat ini baru saja berduka. Tidak baik jika nanti ada yang tau jika anda disini untuk tuan muda saya.. "

"Persetan dengan yang lainnya.. "

Jo menarik nafas panjangnya, ia mencoba mengontrol emosinya. Rasanya ingin sekali ia memaki wanita dihadapannya ini.

"Kalau anda tidak ingin pergi sendiri, mohon maaf itu tandanya kita yang akan memaksa anda untuk keluar.. "

Tania menatap sinis Jo dihadapannya, ia merasa kesal sebab Jo terus saja mengusirnya.

"Loe tu kenapa sih !! Gue ini cuma mau ketemu Edwart, udah itu aja !!" Teriak Tania marah.

"Satu .. "

"Loe gila ya, gue lagi ngomong loe malah berhitung !!"

"Dua .."

"Loe tinggal bawa gue ke tuan muda loe, udah beres kan .?"

"Tiga, maaf jika nantinya anda terluka .." seru Jo memundurkan langkahnya.

Dan seketika mata Tania membulat saat dilihatnya seorang petugas tengah membawa seekor anjing berwarna hitam yang menakutkan.

"Lepaskan .." titah Jo mengejutkan Tania.

"Loe gila !!" Teriak Tania berlari meninggalkan rumah.

Tania begitu ketakutan saat anjing itu terus berlari mengejarnya, dan sialnya lagi ia berlari dengan dress juga sepatu heels nya.

"Brengsek kalian !!" Maki Tania sambil berlari.

Kakinya sudah kesakitan untuk berlari, namun anjing itu terus saja mengejarnya hingga membuat Tania terus berlarian.

*

Billy menyeret tubuh anaknya keluar dari dalam kamar , dibawanya tubuh itu dan didudukannya diruang tengah..

"Kalau kamu tidak bisa menggunakan otak, pakai hati nuranimu !!" Seru Billy.

"Sudahlah pah, "

"Ed, !! Bukan dia yang membunuh istrimu !!"

"Pah cukup !! Bahkan dia ada disana bersama Mimi terluka, mobilnya terguling tepat disamping Mimi tertabrak !!"

"Tapi bukan begitu kejadiannya .."

"Apa papa ada disana saat kejadian itu ???"

"Tidak.."

"Kita sama-sama nggak ada disana pah, kita sama-sama nggak tahu gimana kejadian ini.."

"Kalau begitu lalu kenapa kamu menuduh Elena yang menabrak Mimi ??"

"Karena semua bukti mengarah kepadanya pah ,!!"

"Astaga bukti apa lagi Ed.. " frustasi Billy berbicara dengan anaknya.

"Udahlah pah, mau aku bicara fakta apapun juga percuma. Mama sama papa sudah kemakan sama kebohongan jalang itu.. "

"Jaga ucapanmu nak !!"

"Terserah .. "

Edwart pergi meninggalkan Billy yang terus berteriak memanggil namanya. Namun saat ia berada didepan rumah tanpa sengaja berpapasan dengan Jo yang juga baru sampai.

"Darimana loe .." tegur Edwart.

"Maaf tuan, saya hanis membelikan nona muda obat.. "

"Obat ??"

"Iya tuan, nona demam. Mungkin ini juga efek dari kecelakannya kemarin.. "

"Berika obatnya.. "

"Untuk apa tuan..??"

"Berikan kataku !!"

Jo dengan terpaksa memberikan obat itu kepada Edwart. Namun hati yang sudah diliputi amarah membuat Edwart bersikap kejam.

Dengan sengaja dilemparnya obat itu kelantai hingga hancur. Jo begitu terperangah dibuatnya.

Tak sampai disitu, bahkan Edwart menghancurkan obat-obatan itu dengan kakinya.

"Astaga tuan .." pekik Jo.

"Obat-obatan ini terlalu berharga buat dia .." serunya berlalu meninggalkan Jo.

"Astaga .." lemas Jo terduduk sambil memandangi obat-obatan yang sudah hancur.

"Apa yang harus gue bilang sama tuan dan nyonya ?? Mana obat ini sirupnya sudah tidak ada stok lagi .." frustasinya.

Tiba-tiba ponsenya berdering, Maya menghubunginya. Ia menanyakan dimana keberadaannya, Maya meminta Jo segera ke kamar Elena.

Dengan langkah gontainya ia berjalan menuju kamar nona mudanya. Dan didepan pintu, Jo merasa ragu untuk masuk kedalamnya.

"Jo.. " seru Billy saat melihat keberadaannya didalam kamar.

Maya menoleh menatap Jo, namun ia begitu terkejut saat Jo tak membawa bungkusan obat untuk Elena.

"Jo ..??"

"Saya nyonya .."

"Bukankah tadi kamu pergi membeli obat ??"

"Benar nyonya .."

"Lalu dimana obatnya ?"

"Maaf .."

"Maaf untuk apa ??" Tanya Billy.

"Saat saya masuk saya berpapasan dengan tuan muda, dan tuan muda menghancurkan obat nona muda .. " jelas Jo tertundur.

"Maafkan saya .."

"Anak itu !!" Geram Billy.

"Kalau begitu tolong kamu beli lagi Jo " pinta Maya.

"Maaf nyonya, tapi itu obat terakhir yang ada ..,"

Maya begitu marah, ia mengepalka tangannya sambil meneriakan nama putranya. Billy membawa Maya dalam dekapannya, ia mencoba menenangkan kemarahan istrinya.

"Dimana anak itu ??"

"Tuan muda keluar dengan mobilnya tuan.."

"Anak itu .." kesal Billy.

"Pah, lalu gimana dengan Elena ??" Tanya Maya sendu.

"Kita kompres dulu saja ya mah. Papa akan minta dokter buat mencarikan obat itu lagi.. " seru Billy.

*

Malam kian larut, tubuh Elena juga tak kunjung turun demamnya. Bahkan semenjak siang Edwart keluar hingga saat ini masih tak juga pulang.

Billy menanti putranya itu diruang tengah, sedang Maya berada didalam kamar mengurus Elena.

"Dimana anak itu sebenarnya .." mencoba menghubungi Edwart.

Jarum jam menunjukkan pukul 12 malam, dan saat itulah Edwart pulang. Edwart pulang dalam keadaan mabuk , membuat Billy kesusahan membawanya masuk kedalam kamarnya.

"Mimi, sayang .. kenapa kamu meninggalkanku sendiri disini .." rancu Edwart.

"Bolehkah aku ikut sayang, aku sungguh tak selingkuh dan mengkhianatimu.."

Edwart terus merancu mengungkapkan isi hatinya, ia sungguh sangat terluka dengan kepergian istrinya itu. Ia bahkan menyalahkan dirinya atas kejadian itu.

Billy merasa kasihan dengan anaknya, namun ia juga tak bisa membenarkan semua perbuatannya.

Dan malam itu Billy berbaring disamping anaknya, mendengarkan setiap rancuan yang keluar dari bibir Edwart disaat mabuk.

Pagi mulai menyingsing, memancarkan kehangatan sinar mentari. Namun dibawah selimut, ada tubuh yang masih enggan untuk beranjak bangun.

"Ed, bangunlah .." seru Billy.

"Edwart ..!!" Serunya lagi.

Tak kunjung melihat anaknya bangun, Billy dengan kasar menarik kaki Edwart hingga menyentuh lantai.

"Akhh , pah .." serunya.

Edwart merasakan kepalanya sangat pusing, dipeganginya kepala itu sambil meringis kesakitan.

"Kenapa ?? Pusing ??" Tanya Billy.

"Iya pah, rasanya kepala Ed mau pecah.." adunya.

"Untung saja tidak pecah!! Cepat mandi dan turun ke bawah.." perintahnya kemudian keluar dari dalam kamar.

Dibawah Maya tengah sibuk menyiapkan sarapan, ia juga sudah memasakkan bubur untuk Elena sarapan.

"Pagi mah .."

"Pagi juga pah.. "

Billy mulai duduk dikursinya, Maya kemudian mulai mengambilkan sarapan untuk suami tercintanya itu.

"Ini pah .." menyerahkan satu piring sarapan untuk Billy.

"Makasih mah. Gimana dengan Elena ?? Apa demamnya sudah turun ??" Tanya Billy.

Maya menghentikan sejenak kegiatannya, ia menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar. Billy tau apa yang ingin disuarakan istrinya.

"Belum turun ya mah ??"

Maya hanya menganggukan kepalanya, ia mulai memgambil bubur kedalam mangkok dan meletakkannya dinampan.

"Pagi mah .. " sapa Edwart mendudukan dirinya dikursi dihadapan Maya.

Namun Maya hanya diam mengacuhkan anaknya, ia nampak sibuk sendiri dengan kegiatannya.

"Mama kenapa ??" Tanya Ed.

"Pah, mama ke Elena dulu ya .." pamit Maya, dan Billy hanya menganggukinya.

"Mama kenapa pah .??" Tanya Edwart sambil mengoleskan selai pada rotinya.

"Tanya aja sendiri sama mama kamu.." santai Billy melahap sarapannya.

1
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
karim Ok
mmpir buna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!