Flow memiliki latar belakang hidup yang rumit. Sejak kematian ibunya, Flow melarikan diri dari sang ayah tiri yang hanya ingin mengambil hartanya saja.
Insiden yang diakibatkan oleh ayah tiri Flow membuat Jev harus menjaga Flow atas perintah sahabatnya Shane yang menjadi atasan Flow ditempat kerjanya.
Lika liku kehidupan Flow dan Jev membuatnya terpisah lama dan akhirnya bertemu kembali ketika Flow telah memiliki anak. Apakah anak itu anak Jev?simak ceritanya yaaa..
u
FEEL FREE TO READ N SKIP.. ini imajinasi otor ya.. terserah otor ceritanya mau dibikin gimana.. bikin novel ga semudah membalikkan telapak tangan..tolong hargai karya otor..klo ga menarik dari awal di skip aja..😁
ig author @zarin.violetta
(proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#6
Selang beberapa jam, akhirnya dokter keluar dari ruangan igd.
Karena disana hanya menangani satu pasien jadi Jev langsung menghampiri dokter itu.
"Bagaimana keadaannya dokter?", tanya Jev.
"Luka dikepalanya cukup dalam tapi karena pertolongan yang cepat dia tidak terlalu banyak kehilangan darah, kami sudah menjahit lukanya dan mengobati luka luka lainnya..sekarang dia tertidur karena pengaruh obat bius..setelah ini kami akan membawanya ke ruang perawatan", Jev mendengarkan penjelasan dokter dengan seksama.
"Terima kasih dokter", jawab Jev.
Selang beberapa menit, para perawat membawa Flow ke ruang perawatan dan Jev mengikuti dari belakang.
Setelah perawat keluar dari kamar, Jev melihat Flow yang terlihat memakai perban di kepalanya. Meskipun wajahnya terlihat babak belur tapi Jev mengenali wajah Flow yang dikenalnya sore tadi.
"Wait..bukankah dia pegawai Shane?oh my..mengapa bisa sampai begini..apa dia dirampok?", ucap Jev kaget.
Jev kemudian menelepon Shane. Tetapi Shane tidak mengangkatnya.
"Sudah jam 3 pagi, pasti Shane sudah tidur", lirih Jev.
Jev akhirnya duduk di samping ranjang Flow dan menatap sekujur tubuh Flow yang terluk dan lebam.
"Ada apa denganmu nona?bagaimana bisa ada orang yang tega melakukan ini padamu", ucap Jev lirih.
Jev menatap iba pada Flow. Gadis yang ditemuinya tadi sore sedang terbujur lemah dengan luka disekujur tubuhnya.
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
Jev tertidur disamping ranjang Flow. Dan terbangun ketika ponselnya berbunyi.
"Jev..aku baru melihat pesanmu..bagaimana bisa Flow terluka seperti itu?", tanya Shane diseberang sana.
"Kakakku menemukannya terkapar dipinggir jalan, dan membawanya ke klinik..dia belum bangun jadi aku belum tau bagaimana ini bisa terjadi padanya", jelas Jev.
" Oh my god..baiklah aku akan segera kesana", putus Shane dan menutup ponselnya.
Jev lalu kekamar mandi untuk mencuci wajahnya yang masih mengantuk karena hanya tertidur sebentar.
Perlahan Flow membuka matanya. Matanya terasa bengkak dan berat ketika dibuka.
Sejenak dia mengingat apa yang sudah terjadi padanya semalam. Dan dia meneteskan air matanya. Dia berpikir betapa nasibnya benar benar menyedihkan.
Jev keluar dari kamar mandi dan melihat Flow menangis.
"Flow..kau sudah bangun?", tanya Jev pelan dan kemudian duduk di samping ranjang.
"Anda?bagaimana....?", tanya Flow yang tidak melanjutkan pertanyaannya karena masih lemah.
"Wanita yang semalam menolongmu adalah kakakku..dan aku juga kaget ketika kau terluka seperti ini..apa yang terjadi padamu?", tanya Jev pelan.
Flow mengalihkan wajahnya. Dia tidak ingin siapapun mengetahui tentang masalah hidupnya.
Jev mengerti bahwa Flow tidak ingin menjawab pertanyaannya. Jadi Jev tidak memaksanya.
"Shane akan kemari sebentar lagi", ucap Jev.
Flow hanya terdiam. Tak menjawab sepatah katapun.
'Apakah dia baik baik saja?apakah dia masih shock dengan kejadian semalam?', pikir Jev.
"Kau aman sekarang..tidak akan ada yang menyakitimu..aku menjaminnya", ucap Jev menenangkan sembari menggenggam tangan Flow.
Lalu seorang perawat masuk dengan membawa sarapan untuk Flow.
"Aku akan menyuapimu..kau harus makan yang banyak supaya bisa cepat pulih", ucap Jev.
"Aku tidak selera", ucap singkat Flow.
"Tapi tetap harus makan", jawab Jev tegas.
"Kita orang asing tuan..jangan mempedulikanku", ucap Flow lemah.
"Kau pegawai sahabatku..tentu saja kita bukan orang asing", jawab Jev.
"Ayo makan", ucap Jev memaksa.
Jev menaikkan posisi ranjang agar Flow bisa duduk dan makan.
GE pingin ae