Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 05
Sejak kejadian malam itu, Alby semakin dingin kepada Nadira. Nadira pun semakin menjauh dari Alby. Hampir setiap malam, Alby pulang dalam keadaan setengah sadar. Dia meracau tak jelas, menyalahkan Dira atas perjodohan yang terjadi. Membuat Nadira merasa tersiksa. Kini Alby sudah tertidur di kamarnya. Sementara Nadira masih berdiri di balkon kamarnya, menatap ke awan melihat bintang.
Nadira sedang memikirkan nasib dirinya. Sejak umur 2 tahun di tinggal di sebuah halte oleh orang tua kandungnya. Dan saat dewasa menikah dengan pria yang menjadi pilihan orang tua angkatnya. Dira tak menyesali itu, Dira menganggap, bahwa ini adalah salah satu bakti nya kepada kedua orang tua yang telah membesarkannya itu.
Dan saat ini, rumah tangga yang seharusnya membuat dirinya bahagia, malah sering membuatnya mengeluarkan air mata. Tak terasa air mata Dira menetes. Dengan cepat Dira menghapusnya. Ia tak ingin selalu terlihat lemah. Kini ia berjalan memasuki kamarnya. Ranjang yang menjadi saksi bisu tiap tangisnya, kini siap menerima tubuh lelahnya.
Pagi hari Nadira menyiapkan sarapan seperti biasa. Tak lama Alby pun turun, hanya dengan menggunakan pakaian santai. Nadira mengerutkan kening, tapi ia tak banyak bertanya.Saat Nadira ingin mengambilkan sarapan untuk Alby, lagi - lagi Alby menolak, Dira pun mengurungkan niatnya.
" Selesai sarapan, kita akan berangkat ke rumah orang tuamu."
Perkataan Alby berhasil membuat Nadira membulatkan matanya.
" Kamu mau apa Mas? "
Nadira bertanya kepada Alby.
" Orang tuamu akan pindah ke Bandung. Kemarin mereka mengabarkan padaku, karena ponselmu tidak bisa di hubungi."
Lagi- lagi Alby berkata dengan sangat dingin.
" Bandung? Ayah dan Bunda akan pindah? "
Nadira bermonolog, tak bisa di pungkiri, Nadira belum sanggup jika harus berpisah jauh dari orang tua nya. Nadira tak berselera lagi memakan sarapannya. Yang di dalam pikirannya hanya ingin secepatnya ke rumah orang tuanya. Alby yang melihat reaksi Nadira pun hanya diam. Setelah tiga puluh menit, kini Nadira dan Alby akan berangkat ke rumah orang tua Nadira.
" Nanti di depan orang tua mu, bersikaplah sewajarnya, bersikaplah sebagai istri yang baik."
Alby memperingatkan Nadira, yang langsung membuat Nadira mengerutkan keningnya.
" Aku selalu berusaha menjadi istri yang baik, dan bersikap sewajarnya, namun kamu yang selalu menolak itu semua."
Dira menjawab dengan dingin.
" Kamu jangan membantah Dira. Aku tidak suka bantahan."
Alby berkata, sambil meremas setir mobilnya.
" Terserah."
Nadira menjawab sambil menatap jalanan dari kaca jendela. Dira sedang tak ingin berdebat, pikirannya masih berkecamuk. Ada apa sampai kedua orang tuanya memutuskan untuk tinggal di Bandung, yang selama ini adalah kampung halaman dari Ayahnya.
Mobil yang di kendarai Alby berhenti tepat di pekarangan rumah orang tua Nadira. Nadira langsung keluar dan tak memperdulikan Alby yang masih berada di dalam mobil. Nadira langsung masuk ke dalam rumah.
" Assalamualaikum, Yah, Bunda. "
Nadira memberi salam, sambil mencari kedua orang tuanya.
" Waalaikumsalam. "
Kedua orang tua Nadira menjawab. Nadira langsung berlari memeluk sang Bunda. Bunda yang kebingungan pun, menatap sang suami. Ayah yang paham tatapan dari istrinya hanya mengangguk sebagai tanda mengerti. Tak lama Alby pun menghampiri. Alby mencium tangan kedua orang tua Nadira. Walau bagaimna pun, mereka adalah kedua mertua Alby. Dan Alby wajib bersikap sopan pada mereka. Alby yang melihat Nadira menangis di pelukan sang Bunda pun hanya mampu diam.
salam kenal yah 🙏 🌹