NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru 2

Penguasa Benua Teratai Biru 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Kultivasi / Xianxia
Popularitas:22.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhistira

Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.

👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.

_____________

Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.

Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.

Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.

Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.

👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.

👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.

Terima kasih 🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Aiqing.

Qing Ruo terus bergerak meninggalkan gerbang utara menuju kawasan hutan yang yang ada di utara kota.

" Lihat! dia semakin cepat. Aku yakin dia pasti telah menyadari keberadaan kita."

" Saudari Aiqing, bagaimana dengan kelompok yang mengejarnya itu?"

" Sebaiknya kita menjaga jarak, dan  menggunakan kesempatan ini untuk menarik perhatiannya."

" Maksud saudari?"

" Biarkan para pemuda itu menyerangnya. Pada saat dia terdesak,  maka kita akan segera muncul dan  menolongnya, dengan begitu kita dapat menarik perhatiannya."

" Saudari Aiqing benar-bebar cerdas. Tapi di mana istri dan kakaknya?"

" Saudari  benar. Mungkin dia memang sengaja untuk mengalihkan Perhatian para pemuda ini."

Dua belas kilo meter dari gerbang kota,  tiba-tiba Qing Ruo menghentikan pergerakannya.

" Apakah kalian tidak lelah mengikutiku? "

" Tuan muda, kemampuan anda cukup lumayan, tetapi sayang karena anda harus membayar rasa lelah kami dengan nyawa dan barang yang anda beli sebelumnya." seorang pemuda muncul bersama sepuluh pemuda lainnya.

" Saudara, apa yang membuat kalian yakin dapat melakukannya?"

" Hahaha...., tuan muda, anda sangat sombong. Tidak perlu orang banyak untuk mengajarimu. Aku sendiri saja sudah cukup. Sekarang serahkan barang anda baik-baik, mungkin aku dapat memberi pertimbangan." tertawa sombong.

Qing Ruo tersenyum kecil.

" Kalian sungguh bermimpi." 

" Tuan muda, kami yakin anda memiliki latar belakang yang kuat, tetapi kami tidak takut dengan hal seperti itu. Saat ini anda telah berada di luar kota, dan kami dapat membunuh anda kapan saja,  tetapi karena anda sopan,  maka kami masih membiarkan anda tetap hidup." 

" Kalian ternyata perampok yang masih bermurah hati. Jika demikian aku juga bermurah hati pada kalian. Sekarang silakan pergi dan jangan membuat masalah seperti ini lagi."

" Tuan muda, Anda terlalu keras kepala dan memandang rendah kami." teriak sang pemimpin yang mulai marah.

" Sejak kapan pendekar tingkat dewa berani membuat masalah dengan  pendejar dewa   tingkat bumi," ucap yang lain menimpal.

" Jangan terlalu bangga dengan tingkat kultivasi yang kalian miliki. Apakah kalian tahu teknik kultivasi bayangan?" tanya Qing Ruo sambil tersenyum kecil.

Para perampok itu saling berpandangan.

" Tuan Muda, kami tidak takut dengan gertakan anda. "

Qing Ruo menggelengkan kepalanya.

" Aku yakin kalian menganggap ini sebagai gertakan,  karena melihat diriku yang masih muda. Tidak masalah, yang penting aku sudah  mengingatkan dan memberikan kesempatan untuk pergi."

" Terlalu banyak bicara. Sepertinya dia  ingin mengulur  waktu. Mari kita bunuh saja dia."

" Apakah kalian benar-benar yakin?" tanya Qing Ruo smbil mendekati mereka.

" Kalian para gadis yang di sana,  mengapa masih bersembunyi. Apakah kalian mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan?" sambil menatap ke arah barat.

" Swhus...Shwus..."  dua puluh gadis muncul di hadapan mereka.

" Tuan muda, ternyata anda benar-benar luar biasa."

" Saudara, para gadis ini murid Sekte Rubah Perak. Apa yang sedang mereka lakukan?" para kelompok penguntit Qing Ruo terkejut.

" Oh kalian ternyata  mengenal kami." Aiqing tertawa kecil.

" Nona, siapa pemuda ini? Mengapa kalian ikut campur urusan kami!?" menunjuk Qing Ruo.

" Dia adalah kekasihku." dengan senyum menggoda.

" Apa!" Qing Ruo terkejut.

" Nona, aku sudah memiliki istri, bahkan aku juga sudah memiliki dua putera," ucap Qing Ruo tegas.

" Tuan muda, aku sudah memutuskan bahwa kamu harus menjadi milikiku. Aku tidak peduli."

" Haha..., ternyata gadis ini tidak tahu malu. Percuma saja wajah cantik tapi mengejar-ngejar seorang pria yang sudah menikah. Nona lebih baik kamu  denganku saja." seorang pemuda menggoda. 

" Tutup mulutmu! Dengan wajah yang seperti itu masih ingin menggoda putri kami!" seorang gadis mencibir.

" Haha..., gadis-gadis nakal. Kalian memang perlu di beri pelajaran!"

Qing Ruo hanya bisa menatap pertengkaran tersebut sambil menggelengkan kepala.

" Apakah kalian pikir kami takut?"

" Seharusnya kalian takut!"

" Murid Sekte Kota Timur, kami tidak takut pada kalian!" teriak Aiqing marah.

" Oh ternyata nona cantik mengenal kami."

" Kalian murid sekte aliran putih yang benar-benar busuk. Tindakan kalian ini telah mencoreng nama baik Sekte Kota Timur."

" Apakah kami peduli? Sekte Kota Timur  hanyalah rumah untuk kami singgah, sedangkan tindakan kami saat ini adalah sebuah kesenangan."

Wajah Qing Ruo  yang terlihat tenang sebelumnya, kini berubah masam.

" Swhus... swhus..." para murid sekte Rubah Perak hendak bergerak menyerang.

" Nona-nona, berhenti!  biarkan aku mengajarinya. "

" Hahaha...., tuan muda, kamu terlalu sombong!" teriak salah satu pemuda.

" Aku adalah orang yang sangat membenci sebuah penghianatan, aku adahal orangnya sangat membenci kejahatan, dan kalian manusia yang yang tidak tahu diri dan tidak bisa berterima kasih benar-benar harus diberi pelajaran." sambil mengibarkan tangannya.

Ke sebelas pemuda itu begitu terkejut saat melihat Qing Ruo tiba-tiba muncul  di hadapan mereka. 

" Kamu adalah orang yang berpikiran jahat. Ini adalah hadiah untukmu!"

Qing Ruo menjetikan tangannya pada kepala pemuda tersebut dan meledakannya.

" Swhus...." kepada pemuda tersebut berubah menjadi kabut darah dengan tubuh terjatuh ke dari langit.

" Kamu memiliki tangan tetapi kamu gunakan untuk merampas milik  orang lain. ini hadiah untukmu!"

" Dhuar... dhuar...." kedua tangan Pemuda tersebut meledak dan berubah menjadi kabut darah.

Tidak hanya itu Qing Ruo  juga  menembakan racun roh akar jiwa padanya. 

" Argh...." Teriaknya  kesakitan lalu terjatuh dari langit.

Para pemuda yang tersisa, dan para gadis dari sekte Rubah  Perak begitu tercengang. Mereka tidak menyangka bahwa pemuda yang ada di hadapannya merupakan pendekar Dewa Langit tingkat puncak. Eksistensi terkuat yang berada di luar wilayah relik suci.

" Dia benar, pemuda ini benar-benar telah menyamarkan tingkat kultivasinya," ucap murid dari Sekte Kota Timur dengan ketakutan.

Mereka kini mulai menyesal,  tetapi apa daya, nasi telah menjadi bubur. Yang membuat mereka begitu tidak berdaya adalah tingkat kultivasi mereka yang sepertinya tiba-tiba hilang.

Satu persatu mereka dibunuh di hadapan sesama temannya.

" Kamu adalah yang terakhir. " menyeringai dingin.

Pria paruh baya yang tersisa itu begitu ketakutan bahkan sampai membasahi dirinya.

" Tu-tuan, ampuni aku tuan." dengan bibir bergetar.

" Aku adalah orang yang  tidak pernah bercanda dengan kata-kataku."

" Swhus..." racun roh akar jiwa melilit tubuh pria paruh baya tersebut.

" Swhus....." tubuhnya terjatuh bersama raungan kesakitan yang terdengar samar lalu hilang.

Qing Ruo terdiam lalu menatap Aiqing dan para gadis lainnya yang terdiam ternganga.

" Nona Aiqing, apakah benar itu nama anda?"

" Be-benar tuan," jawab Aiqing gelagapan.

" Aku ingin mendengar alasan mengapa kamu menyukaiku?"

" Tu-tuan muda, karena kamu sangat tampan." sambil menundukan kepalanya.

" Nona Aiqing, jujur saja aku akui bahwa Anda adalah gadis yang sangat cantik, tetapi aku telah memiliki Seorang Istri, bahkan memiliki dua putra...."

" Tuan muda, aku siap jadi yang kedua." dengan tatapan berbinar-binar.

Qing Ruo menggelengkan kepalanya.

" Nona, Anda terlalu menuruti keinginan, bahkan telah menipu diri dengan sebuah penampilan. Nona, carilah pria yang memiliki karakter yang baik."

" Tapi tuan muda, aku benar-benar jatuh cinta pada anda..." sambil meneteskan air matanya.

" Nona, kita bertemu di waktu yang tidak tepat, aku telah memiliki-"

" Tapi tidak ada larangan bagi anda memiliki istri lebih dari satu," ucapnya memotong kata-kata Qing Ruo.

" Benar, tapi aku sangat mencintai istriku. Aku telah menutup perasaanku pada orang lain. Aku adalah orang yang memahami bahwa perasaan bukanlah sesuatu yang dapat di bagi, apalagi dipermainkan. Nona Aiqing  maaf ..."

Aiqing terdiam. Matanya yang indah menatap Qing Ruo dengan nanar.

" Tuan, aku besungguh-sungguh. Jadikan aku yang kedua. Aku siap dengan segala risikonya."

" Nona,  kamu boleh menyukai, kamu juga boleh mencintai, tetapi jangan pernah  berpikir untuk memiliki. Menyukai dan mencintai dapat dilakukan sebagai seorang sahabat sebagai teman, atau sebagi saudara,  tetapi untuk memiliki, anda harus dapat melihat situasinya."

Aiqing merasa perasaannya begitu hancur, dan dia benar-benar sudah tidak dapat berkata-kata lalu menangis tersedu-sedu.

Dengan tenang Qing Ruo lalu  menghampiri. 

" Kita tidak ditakdirkan untuk menjadi sepasang kekasih, tetapi kita dapat menjadi teman sejati." sambil memeluk gadis itu membiarkannya menangis dalam pelukan.

Para gadis yang merupakan pelayanan dari Aiqing terdiam. Mereka dapat merasakan kesedihan  tuan Putri mereka tersebut.

Aiqing yang berada di dalam pelukan Qing Ruo  menangis sejadi-jadinya .

" Mengapa-mengapa tuan harus datang ke kota ini?" ucapnya meracau.

Qing Ruo terdiam dan membiarkannya terus menangis.

" Nona Aiqing, setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tetapi selalu ada kebersamaan. Jadilah gadis yang kuat yang tidak terpuruk oleh karena perasaan sesaat. Aku sangat berharap tidak ada kebencian diantara kita." sambil mengusap air mata sang gadis dengan lembut.

" Tuan, terima kasih." Sambil memeluk Qing Ruo  dengan erat  yang  seolah-olah tidak ingin melepaskannya.

Setelah cukup lama terdiam, Aiqing melepaskan pelukannya.

" Tuan, maaf. Aku telah melakukan sesuatu yang begitu bodoh. Namun aku serius."

" Aku tahu itu. Terima kasih atas kebesaran hati nona."

" Tuan ini adalah permintaanku, boleh kah aku tahu nama tuan." dengan wajah memohon.

" Namaku, Qing Ruo." sebuah suara bergema dalam pikirannya.

" Terima kasih tuan." lalu menghampiri para pelayannya. " Mari kita pergi," ucapnya.

" Tuan, kami pergi."  sambil menatap Qing Ruo yang  menganggukan kepalanya.

Qing Ruo yang masih berada di tempatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Ada-ada saja," ucapnya  lalu meninggalkan tempat itu.

👉 Mohon dukungannya dengan meninggalkan jejak berupa like dan komentar. Terima kasih. 🙏

1
Maz Jawir
Luar biasa
Faiz Riz
ok jejak...
Maz Jawir
Luar biasa
echa purin
👍🏻
Salman Kepri
lanjutkan lg seru ceritanya
Olan moro
mantap 👍👍
Salman Kepri
lanjut thor
Raden Hanafi
di beberapa chapter sebelumnya disebutkan kalau ranah qing xia berada di tingkat dewa langit dasar kok disini jadi dewa langit tengah
Agunk Putra
ajib ahk
Abel
Luar biasa
om jun
wadidau ada kepala sekolah....
om jun
wow ada gedung......
Emi Hartati
Luar biasa
Agunk Putra
kok ga ninggalin buah abadi biar mereka pada naik level
Ghani Capamm
Luar biasa
Pierany Prahasiwie
yg nulis babi..bingung sendiri dgn kekuatan yg diciptakan nya..bininya level enam..lakinya level dua..lawan nya level tiga..masak kerepotan?? anjing gak tuh..
Agunk Putra
ya
om jun
jangan gaduh nanti dapat memancing kegaduhan
om jun
jangan marah nanti bisa memancing kemarahan
Agunk Putra
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!