Chen Lin, sang mantan agen rahasia, mendapati dirinya terlempar ke dalam komik kiamat zombie yang ia baca. Sialnya, ia kini adalah karakter umpan meriam yang ditakdirkan mati tragis di tangan Protagonis Wanita asli. Lebih rumit lagi, ia membawa serta adik laki-laki yang baru berusia lima tahun, yang merupakan karakter sampingan dalam komik itu.
Sistem yang seharusnya menjadi panduan malah kabur, hanya mewariskan satu hal: Sebuah Bus Tua . Bus itu ternyata adalah "System's Gift" yang bisa diubah menjadi benteng berjalan dan lahan pertanian sub-dimensi hanya dengan mengumpulkan Inti Kristal dari para zombie.
Untuk menghindari kematiannya yang sudah tertulis dan melindungi adiknya, Chen Lin memutuskan untuk mengubah takdir. Berbekal keterampilan bertahan hidup elit dan Bus System yang terus di-upgrade, ia akan meninggalkan jalur pertempuran dan menjadi pedagang makanan paling aman dan paling dicari di tengah kehancuran akhir zaman!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabur???
Chen Lin terbaring dengan tak berdaya
"Dasar tidak adil," gumam Chen Lin, membalikkan tubuhnya. Ia meninju bantal dengan kesal.
Sudah dipindahkan ke dunia komik sampah, diberi peran sebagai umpan meriam yang akan mati tragis, dan dia bahkan tidak punya cheat apa pun?
Tepat saat ia sedang meratapi nasibnya yang tanpa "bantuan curang," sebuah suara mekanik, ringan, dan sedikit riang tiba-tiba terdengar langsung di benaknya.
"Ding! Sistem 101 menyapa Tuan Rumah. Selamat datang di neraka kecil Anda."
Chen Lin langsung duduk tegak di tempat tidur, terkejut. Sistem?! Benarkah? Ia mencubit
lengannya dengan keras.
"Aw!" Suara itu nyata. Sakit.
Chen Lin bertanya dengan memastikan,
"Sistem?"
"Halo Tuan Rumah," jawab suara mekanik itu, terdengar seolah sedang menikmati hari libur.
"Saya adalah Sistem 101, tapi saya tidak akan melayani Tuan Rumah."
Kebahagiaan Chen Lin, yang sempat melonjak karena mendapat cheat, langsung kandas. Ia tertegun mendengar kalimat terakhir yang kurang ajar itu.
Setelah berhasil memproses keanehan ini, Chen Lin bertanya dengan nada marah yang terpendam, "Apa maksudnya?! Apa kau meremehkan seorang mantan agen rahasia sepertiku?"
Sistem 101 menjawab tanpa terburu-buru, nadanya tetap tenang dan sama sekali tidak peduli.
"Saya sedang mencalonkan diri menjadi Sistem Utama untuk Server Semesta Paralel. Oleh karena itu, saya butuh Tuan Rumah mandiri seperti Anda untuk menjalankan misi tanpa intervensi. Jadi, Tuan Rumah, semangat menjalankan misi!"
"Apa-apaan—"
"Dan untuk hadiah penyemangat Anda," potong Sistem 101 dengan suara yang semakin samar,
"bisa Tuan Rumah lihat di garasi. Selamat tinggal, Tuan Rumah. Semoga kita tidak bertemu lagi."
[Ding! Sistem 101 disconnected. Status: Out of Office.]
"Tunggu dulu! Sistem! Halo?!" teriak Chen Lin dalam hati.
Ia memanggil lagi dan lagi, sekeras apa pun Chen Lin memanggil, sistem itu sudah lenyap seperti asap.
Siaaal! Dia beneran kabur?!
Chen Lin melompat dari tempat tidur, rambutnya acak-acakan.
Siapa yang bisa memberitahunya apa yang sedang terjadi?!
Apakah semudah itu meninggalkan tuan rumah?!
Seumur hidupnya, baru kali ini Chen Lin merasa sangat marah bercampur frustrasi.
Ia ditinggalkan begitu saja tanpa penjelasan! Misi apa? Aturan apa? Tidak bisakah dia jelaskan dulu sebelum pergi?!
"Aaaakh! Tidak ada penjelajah waktu seapes diriku!" Chen Lin meremas rambutnya. Wajahnya merah padam karena amarah.
Ia berseru dalam hati 'Baiklah, Sistem 101! Kalau kau begitu tidak profesional' Chen Lin mendengus sinis, 'semoga kau kalah telak dalam pencalonanmu dan dibuang ke tempat sampah digital!'
Hanya saja dia sedikit penasaran hadiah
"penyemangat" macam apa yang ditinggalkan oleh sistem paling kurang ajar di seluruh semesta ini.
Setelah semua drama dan keluhan, ia pasti diberikan cheat besar—mungkin Ruang Dimensi Portabel, atau setidaknya tempat penyimpanan yang bisa menimbun bekal dua bulan.
Chen Lin melompat dari tempat tidur. Ekspresinya yang tadinya marah kini digantikan oleh semangat dan harapan yang meluap.
langkahnya tergesa-gesa menuju garasi.
Ia berlari menuruni tangga dan menuju garasi rumah yang luas.
Jantungnya berdebar kencang. Ia sudah membayangkan rak-rak penuh pasokan, ladang spiritual, dan mungkin mata air penyembuhan, ehe.
Saat membuka pintu garasi, Chen Lin memicingkan mata, bersiap melihat cahaya keemasan dari harta karunnya.
eh?
Namun, tidak ada cahaya keemasan. Tidak ada aura harta karun.
Yang ada hanya sebuah Bus Tua Berwarna Kuning, terparkir di tengah garasi yang kosong.
Bus itu Rongsokan. Bodinya penyok di sana-sini, cat kuningnya kusam dan mengelupas, jendelanya buram, dan beberapa di antaranya retak. Ban bus itu terlihat kempes dan berlumut.
Bus itu tampak seperti baru diangkat dari tempat pembuangan akhir setelah puluhan tahun terjemur dan kehujanan.
Wajah Chen Lin yang tadinya penuh semangat langsung membeku, seolah darah di tubuhnya mendadak membeku.
Ia berdiri di ambang pintu garasi, menatap objek kuning kumal di depannya selama lima detik penuh. Lima detik di mana semua harapannya akan cheat dewa hancur menjadi debu.
"..."
Chen Lin berjalan mendekati bus itu. Ia menyentuh bodi bus yang berkarat dengan jari telunjuknya yang gemetar karena marah, seolah memastikan bahwa ini bukan ilusinya sendiri.
"Inikah... inikah hadiah yang kau sebut 'penyemangat'?" bisiknya dengan penuh ketidakpercayaan yang menyakitkan.
Ia lalu berteriak nyaring ke seluruh penjuru garasi, ditujukan pada sistem yang sudah kabur.
"SISTEM 101, DASAR BAJINGAN!"
Chen Lin melompat menjauhi bus rongsokan itu. Ia memegang kepalanya yang mulai berdenyut lagi. Amarahnya mencapai puncak kegilaan.
"Bus tua?! Di dunia kiamat yang penuh zombie dan hewan mutan?! Mobil van bekas saja jauh lebih berharga daripada monster kuning yang bahkan tidak akan bertahan satu kilometer ini!"
Ia melayangkan tendangan keras ke ban bus yang kempes.
Aw Kakinya terasa sakit, sementara ban itu bahkan tidak bergeming.
Chen Lin berdiri di sana, terengah-engah. Tawa histeris dan pahit tiba-tiba keluar dari tenggorokannya.
"Baiklah! Baiklah!! Kau benar-benar ingin aku mati, Sistem 101!"
Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Ia menatap bus kuning itu lagi, kali ini dengan mata yang dingin dan penuh perhitungan.
Sebagai mantan agen rahasia, hadiah dari sistem tidak mungkin sekadar rongsokan.
Pasti ada yang tersembunyi.
Ia melangkah maju, tangannya mencengkeram pegangan pintu bus sekolah yang terbuat dari logam berkarat.
Tarik.
Dorong.
Goyangkan.
Tidak ada yang berhasil!!
Pintu itu terkunci rapat, seolah dilas dari dalam. Chen Lin mencoba mencari tombol release tersembunyi, bahkan membongkar panel tipis di sekitar pintu dengan pisau lipat yang baru saja ia temui didapur, namun tetap nihil.
Saat hampir menyerah, sebuah ide gila yang hanya muncul di novel-novel kultivasi melintas di benaknya.
Darah.
Sistem selalu menyukai pengikatan melalui darah!
Tanpa ragu, Chen Lin menyayat ibu jarinya dengan pisau lipatnya. Ia mengoleskan darah merah pekat itu ke pegangan pintu yang berkarat.
Saat darahnya menyentuh karat, pegangan pintu itu bergetar pelan.
Karat di bawah tetesan darahnya tiba-tiba menghilang, digantikan oleh kilau logam keperakan.
Terdengar bunyi "klik" yang nyaring.
Chen Lin tertegun. Gila, ini beneran berhasil!
...----------------...
Pusing mikirin nama untuk para pemain nantinya🤧
makasih udah up untuk hari ini👍👍👍 cerita nya bagus seru sekali cerita nya👍👍