NovelToon NovelToon
Dikhianati Tunangan Dinikahi Pria Mapan

Dikhianati Tunangan Dinikahi Pria Mapan

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Itta Haruka07

Kelahiran bayi hasil pengkhianatan tunangan dan adiknya, membuat Nara merasakan puncak kehancuran. Rasa frustrasi dan kecewa yang dalam membuat Nara tanpa sengaja menghabiskan malam dengan seorang pria asing.
“Aku akan bertanggung jawab dan menikahimu.” -Daniel Devandra Salim
“Menikah dengan pria asing? Apakah aku bisa bahagia?”
“Seluruh kekayaanku, akan kugunakan untuk membahagiakanmu.”
Dalam pernikahan yang dikira menjadi jalan bahagia, Nara justru menemukan sebuah fakta yang mengejutkan tentang Devan yang tidak pernah dia sangka. Di saat yang sama, ipar alias mantan tunangannya mencoba meyakinkan Nara bahwa dia hanya mencintai wanita itu dan menyesal telah mengkhianatinya.
Akankah Nara berhasil mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya dengan Devan?
Ataukah dia mengalami kegagalan dan kembali pada mantannya?
*
*
Follow IG @ittaharuka untuk informasi update novel ini ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Mobil mewah Devan melaju mulus menuju sebuah rumah besar nan megah di kawasan elit. Devan tampak berbinar-binar, senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya. Ia begitu bahagia karena Nara akhirnya mau menerimanya.

Berbeda dengan Devan, Nara justru tegang luar biasa. Tangannya dingin berkeringat, rahangnya terasa kaku.

Bayangan masa lalu menghantuinya. Dulu, mendapatkan restu mamanya Endra saja sudah begitu sulit. Butuh waktu lama untuk diterima, meski akhirnya pernikahan mereka tetap batal. Sekarang, bayangan penolakan dan penghinaan kembali hadir, menciptakan gelombang ketakutan yang mencekam dalam diri Nara.

Devan bisa merasakan ketegangan yang dirasakan Nara. Ia menggenggam tangannya yang terasa dingin. “Tenang saja,” bisiknya, suaranya penuh dengan kehangatan dan ketenangan. “Semua akan baik-baik saja.”

Sentuhan Devan, kehangatan suaranya, dan kehadirannya yang membumi mencoba menenangkan rasa gugup dan takut yang bercampur jadi satu di pikiran Nara.

Pintu rumah terbuka, menyingkapkan sosok Mama Devan yang anggun dan elegan. Wanita muda itu tampak modis, penampilannya jauh dari kesan kaku dan intimidatif.

“Mama, ini Nara,” kata Devan, suaranya penuh dengan rasa bangga. “Kekasihku … dan calon istriku. Kami akan segera menikah, Ma.”

Mama Devan tampak terkejut sejenak, tetapi kejutan itu segera berganti dengan senyum yang hangat. Ia memeluk Nara dengan erat, membuat gadis itu merasa sedikit lega.

“Wah, mama nggak menyangka Devan akan membawa seorang gadis pulang, langsung minta dinikahkan pula!” ujar Mama Devan, suaranya penuh dengan kelegaan. “Omamu sudah berkali-kali mengomel suruh kamu nikah, tapi nggak pernah digubris!”

Devan tersenyum, menjelaskan, “Selama ini Nara merasa minder bertemu keluarga kita, Ma. Makanya aku nggak berani maksa dia untuk datang ke rumah kita.”

Suasana tegang Nara mulai mereda. Pelukan Mama Devan dan penjelasan Devan menciptakan rasa percaya diri yang baru pada dirinya.

Namun, sebelum Mama Devan sempat berbicara, ia menatap Nara dengan penuh perhatian. “Kenapa kamu minder, Nak?” tanya Mama Devan lembut. “Padahal kamu cantik begini. Gadis yang mau dinikahi Devan pasti gadis baik-baik. Buktinya, dia bisa bikin Devan luluh dan mau menikahinya. Tidak mungkin Devan asal pilih."

Nara menunduk, suaranya terdengar lirih. “Saya … hampir menikah, Tante. Tapi batal. Keluarga saya juga tidak sepadan dengan kalian … saya takut keluarga Mas Devan menolak.”

Mama Devan melirik putranya, seolah meminta penjelasan. Devan menghela napas, menjelaskan dengan hati-hati. “Nara memang mau menikah, Ma. Tapi pernikahannya batal karena calon suaminya selingkuh sama adiknya Nara sampai hamil. Bukan karena Nara yang nggak baik.” Ia melanjutkan, “Susah banget ngajak Nara buka hati dan mau merencanakan pernikahan lagi sama aku. Makanya aku butuh waktu lama buat bisa ajak dia pulang karena dia takut pernikahan ini batal lagi.”

Mama Devan mendengarkan penjelasan putranya dengan penuh pengertian. Tatapannya menunjukkan empati yang dalam pada Nara. Ia memahami kesulitan dan rasa takut yang dialami Nara.

Setelah Devan selesai berbicara, Mama Devan mengusap pundak Nara dengan lembut, mencoba menenangkan rasa cemas yang menyerang gadis itu.

“Semua yang terjadi di masa lalu itu jadikan saja pelajaran, Nak,” kata Mama Devan dengan suara lembut dan penuh kasih sayang. “Jangan malah bikin kamu berkecil hati. Devan sepertinya sangat menyukaimu sampai rela menunggu lama demi kamu. Kamu harus yakin, pernikahan kalian pasti akan bahagia. Mama akan bantu urus semua pernikahan kalian.”

Sentuhan lembut Mama Devan dan kata-kata penyemangatnya terasa seperti obat penenang bagi jiwa Nara yang terluka. Perlahan, rasa takut dan keraguan yang mencengkam hatinya mulai menghilang, digantikan oleh seutas harapan akan masa depan yang lebih baik. Ia merasakan suatu rasa percaya diri yang baru, kepercayaan diri yang diperkuat oleh penerimaan dan dukungan dari Mama Devan.

Sebuah senyum lega akhirnya merekah di wajah Nara. Ia melirik Devan di sampingnya, senyumnya semakin lebar. Tatapan mata mereka bertemu, dan dalam tatapan itu terpancar suatu rasa cinta, kepercayaan, dan harapan yang kuat.

Suasana hangat di ruang tamu seketika membeku ketika Oma Devan muncul. Wanita tua itu menatap Nara dari atas ke bawah dengan pandangan tajam yang sulit diartikan, tetapi jelas bukan penerimaan.

Tatapannya dingin, menciptakan aura yang langsung membuat Nara kembali berdebar hebat. Ia merasakan ketakutan yang sempat mereda kembali menguasai dirinya.

Oma Devan berdeham pelan, suaranya keras dan tajam, kontras dengan suasana hangat yang baru saja tercipta. “Devan … ini … ini siapa? Pacar kamu?” Nada suaranya menunjukkan keraguan, bahkan sinyal penolakan yang kuat, jauh dari kesan menerima.

Devan merangkul bahu Oma-nya dengan penuh kasih sayang, mencoba meredakan kekhawatiran yang terpancar dari raut wajah wanita tua itu. “Iya, Oma. Ini Nara. Kekasihku. Dan … calon istriku.” Ia menambahkan dengan sedikit penekanan, “Kami sudah pacaran hampir setahun, Oma.”

Nara merasakan jantungnya berdebar kencang. Reaksi Oma Devan sangat berbeda dengan Mama Devan. Ketakutan itu kembali muncul, membuatnya merasa seperti kembali dihadapkan pada ujian restu yang berat. Namun, Mama Devan dengan sigap mengelus pundaknya, mencoba menenangkannya.

“Oma memang begitu cerewet, tapi Devan cucu kesayangannya,” bisik Mama Devan, suaranya lembut dan menenangkan. “Kamu nggak usah khawatir.”

Nara mengangguk pelan, lalu berdiri menyapa Oma Devan yang berjalan ke arahnya. “Selamat siang, Oma,” sapa Nara dengan ramah, berusaha membangun rasa percaya diri. “Nama saya Reinara Wijaya.”

Devan langsung menyambar kesempatan itu. “Iya, Oma. Aku akan menikahi Nara dalam waktu dekat.” Ia menatap Nara dengan penuh kasih sayang, menunjukkan kepastian dan ketegasan pada keputusannya.

Namun, Oma Devan masih terlihat diam, pandangannya tetap intens tertuju pada Nara. Suasana menjadi sangat tegang. Setelah beberapa saat hening, Oma Devan berbicara, suaranya tajam dan menunjukkan keraguannya.

“Kamu dari keluarga mana?” tanyanya, nada suaranya tidak menunjukkan penerimaan. “Bagaimana bibit, bebet, dan bobot kamu?”

Devan mengetahui maksud pertanyaan Oma-nya. Ia kembali merangkul neneknya itu dengan lembut, mencoba meredakan ketegangan. “Oma … Oma kan pengin cepet nimang cicit. Nggak semua cewek bisa ngambil hati Devan sampai mau nikah. Terimalah Nara tanpa bahas bibit, bebet, bobot. Yang penting dia baik dan aku sayang sama dia.” Ia mencoba meyakinkan Oma-nya dengan cara yang halus tetapi tegas.

Nara menjelaskan dengan tenang, “Oma, saya anak pertama dari orang tua saya, Sigit Wijaya. Mereka memiliki usaha restoran cepat saji, ‘Burger Bintang Timur’. Dulu cukup terkenal, tapi semenjak beberapa tahun terakhir usaha kami mengalami penurunan.”

Devan cepat menyela, “Maaf, Oma … Nara nggak perlu bahas usaha orang tuanya. Nggak ada sangkut pautnya sama pernikahan kami nanti.” Ia menatap Nara dengan tatapan yang menenangkan, memberikan isyarat agar Nara tidak perlu khawatir.

Suasana tegang antara Nara, Devan, dan Oma Devan sedikit mereda dengan kehadiran Papa Devan yang pulang untuk makan siang. Ia menyapa semua orang dengan ramah, tatapannya tertuju pada Nara. Senyum lebar terkembang di wajahnya saat melihat gadis cantik yang dibawa putranya pulang.

Mama Devan menjelaskan, “Sayang, ini Nara, calon istrinya Devan.”

Mendengar itu, Papa Devan tampak antusias. “Calon istri? Memangnya sudah dilamar?” tanyanya, nada suaranya penuh dengan semangat.

Devan menggaruk kepalanya, tersenyum kaku. “Belum, Pa. Sebentar lagi mau ngelamar, eh … dibegal Oma duluan. Jadi ya … agak tertunda sedikit.” Ia melirik Omanya dengan senyum malu.

Oma masih terlihat ragu. “Mau nikah kok kayak mau beli cabe di pasar!”

***

Asal jangan disamain sama cabe-cabean, oma 😙😙

tinggalin jejak like dan komennya ya sayang 💋💋

1
Lsari
bagus ceritanya
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
ko bisa ya devan bara jelasin boleh nga ni thor
🍒 ig@ittaharuka 🍒: jelasinnya lewat cerita berkelanjutan mak 😂😂
total 1 replies
K4RL4
aku prnh nonton drakor, dia pny 7 kepribadian. dg sabar si cewe menyatukan kembali
🍒 ig@ittaharuka 🍒: kak, judulnya apa??
aku butuh referensi soalnya 😂😂
total 1 replies
K4RL4
klo bara yg muncul, mslh bs teratasi dg baik walo ad tragedi, seru nih.
Rosy
kalau Bara mau melakukan itu gimana kita mau nyelametin kak..yg ada malah bengong jadi penonton 🙈🤣🤣✌️✌️
🍒 ig@ittaharuka 🍒: wkkkkk kalau dengan kekerasan, masak gak mau nolongin 😂😂😂
total 1 replies
Esther Ling
semoga secepatnya kontrak noveltoon biar bisa double upload hehe
🍒 ig@ittaharuka 🍒: udah aku kirim, tunggu review Kak babnya 🤭🤭
total 1 replies
❤️ mamah kanay ❤️
lanjut kak ...🥰🥰🥰
vivinika ivanayanti
Kak Jiaannn... digantung koyok jemuran 🤭🤭🤭
🍒 ig@ittaharuka 🍒: musim hujan 😂😂😂
total 1 replies
宣宣
pasti mau MP di ruangan nya Dev🤭🤭🤭😅😅😅😅
🍒 ig@ittaharuka 🍒: helehhhhh maunya 🤣🤣🤣
total 1 replies
宣宣
jangan berfikiran negatif Dev, aku yakin Nara gx akan ninggalin kamu meskipun dia tahu ke anehan mu....
vj'z tri
aku tahuuuu ,,,,ber sam bung 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍒 ig@ittaharuka 🍒: brati gak tau 🤣🤣
total 1 replies
enur 🍀⚘
please deh Devan atau Bara atau siapa pun kamu ,, jan bikin Nara takut dong ,, ni kalo kamu sering memperlihat kan wajah begitu , bisa2 Nara kabur loh ,, 🤧 asli jadi ikut deg2an 🙊😢
🍒 ig@ittaharuka 🍒: jangan kabur²an kayak Syera 🤣🤣🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
kayak dirasuki jin devan
🍒 ig@ittaharuka 🍒: perlu diruqyah Kak 😂😂
total 1 replies
Intan Nurwulan
Aq bacanya jd tegang gini ka othor,smoga Bara ga nyakitin Nara🙏🏻
🍒 ig@ittaharuka 🍒: artinya, dapat feelnya Kak 🤭🤭
total 1 replies
tau ach
positif thinking aja, seumpama ada kekerasan yg di lakukan kepada Nara,paling kekerasan di atas ranjang,atau sofa kantor 🤭😂😂
tau ach: jangan di ganti,,,biar ada Devan junior
🍒 ig@ittaharuka 🍒: ihhh kok tau jalan pikiranku, apal banget 🤣🤣🤣
dahlah, aku ganti aja 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Santi Eprilianti
masih penasaran sama sosok bara,,,
kak semangat up nya,,klo bisa yg banyak up nya😁
🍒 ig@ittaharuka 🍒: nanti aja kalau udah dikontrak Kak, aku usahakan update doble 😂😂😂
total 1 replies
Suci Dava
Nara terlalu sembrono
Sri Rahayu
jangan takut Nara....malah kamu bisa tau seperti apa sosok Devan yg misterius itu...semoga Devan tidk menyakiti mu...lanjut Thorr 😘😘😘
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
jangan galak² Dev
Kamiem sag
heran aja sama Nara
udah dilarang bejerja di oerusahaan suami tapi tetap dilanggar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!