Menceritakan seorang pemuda bernama Xiao Feng, yang merupakan reinkarnasi dari seorang Dewa Cahaya bernama Bara. Sebelum kembali mendapatkan kekuatan Dewa Cahaya miliknya, Xiao Feng/Bara harus mendapatkan kekuatan untuk melawan Para Raja Iblis di Zhuo Guo. Alhasil, Golok Luo Tian Long yang menjadi senjata terkuat di alam dewa, berhasil dia ambil kembali dan berubah menjadi Golok Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.Xiao Shin
Tiga orang menuruni bukit Huangshan dengan cepat. Mereka juga berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan di tengah jalan. Ketiganya bukanlah Pendekar sembarangan. Mereka adalah pendekar dari Sekte Utama yang telah selesai berlatih hingga ke tahap Awal Pemurnian Tulang.
Ketiganya juga akan menjadi pengganti tetua generasi selanjutnya. Bagi Sekte Utama ketiganya adalah orang-orang hebat di Sekte sehingga mereka sangat dihargai.
Bara Sena menyelinap dibalik pohon untuk mengintai saat dia merasakan hawa kehadiran tiga Pendekar membuatnya segera bersembunyi.
"Mereka bukan orang-orang yang lemah...Rupanya Sekte Utama diisi banyak Pendekar hebat..." batin Bara.
Setelah ketiga pendekar itu lewat, Bara Sena kembali melesat ke atas. Dia merasa enggan untuk menghadapi ketiga pendekar tersebut. Entah mengapa ketiganya seperti berada di atas Xiao Gu atau tetua ke-5 dalam hal kemampuan.
"Urusanku adalah di puncak bukit itu. Jika aku mengurus mereka, itu akan memperlambatku...Xia Yu harus segera aku selamatkan..." batin Bara Sena.
Dia mempercepat langkah menuju ke puncak bukit. Sementara itu ketiga pendekar yang turun ke kaki bukit terkejut melihat area yang hancur dan berlubang. Banyak mayat berserakan dalam wujud yang mengerikan.
"Apa yang terjadi di tempat ini!?" seru salah satu dari mereka.
"Siapa yang membuat kelompok tetua ke-5 hancur seperti ini?"
Ketiganya mendatangi setiap tubuh orang dari Sekte Utama berharap ada yang masih hidup agar bisa dimintai penjelasan apa yang sebenarnya terjadi di tempat tersebut.
Namun sekian lama mereka mendatangi semua mayat itu tak ada satu pun yang masih hidup. Semuanya mati secara mengenaskan.
"Siapa orang yang mempunyai kemampuan membantai semua orang-orang kita? Bagaimana dengan tetua ke 5? Ini benar-benar diluar dugaan kita..."
"Jangan-jangan ini ulah Xiao Feng!? Kata tetua ke -3 dia memiliki kemampuan yang hebat. Tapi..."
"Benar, dia mengalami luka dan titik meridian nya rusak akibat memaksakan diri menembus Alam Mendalam. Jadi, kemungkinan besar dia tidak bisa lagi menggunakan kemampuannya,"
"Aku penasaran, bagaimana bisa dia menaikkan kekuatan hingga ke tahap Alam Mendalam dan membuat kediaman Keluarga Xiao di Nanjing rata dan musnah dalam sekejap..."
"Belum pernah aku melihat sebuah teknik meningkatkan kekuatan dalam sekejap. Tapi jikalau ada pun itu hanya akan merugikan diri sendiri..."
"Berdasarkan apa yang aku dengar, seorang wanita membantu Xiao Feng setelah dia menghancurkan keluarga Xiao. Siapa wanita itu sebenarnya?"
"Tak ada yang mengetahui identitas nya...Sekarang lebih baik kita telusuri tempat ini dan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi,"
Ketiganya pun memutuskan untuk menyelidiki area sekitar tempat ledakan tersebut sambil mencari keberadaan Xiao Gu.
Bara Sena menyelinap di balik pohon sambil menatap ke berbagai sudut dimana banyak para penjaga.
"Ada lebih dari 50 orang di tempat ini. Tak kusangka, disini malah jauh lebih banyak orang-orang Sekte ketimbang dibawah sana..." batin Bara Sena.
Dia tidak berani gegabah menyerang secara langsung. Hal itu karena beberapa saat yang lalu dia telah mengeluarkan separuh tenaga dalamnya. Ditambah para penjaga itu juga mempunyai kemampuan yang tidak rendahan.
"Mereka semua berada di tahap Akhir Penempaan Tubuh. Akan sangat sulit bagi tubuh ini melawan mereka semua..." batin Bara Sena sambil memikirkan cara yang tepat untuk menyelamatkan Xia Yu.
Xiao Shin bangkit berdiri dari tempat duduknya. Dia melangkah masuk ke dalam goa yang ada di dekat sana. Bara Sena yakin sekali Xia Yu ada di dalam sana.
"Dari semua orang yang ada di sini, hanya orang tadi yang memiliki hawa paling berbeda. Apakah dia juga seorang tetua seperti yang aku bunuh sebelumnya?" batin Bara sambil melangkah mendekati mulut goa.
Tak ada yang menyadari kedatangan Bara Sena dalam wujud Raga Sukmanya. Orang-orang sibuk berbincang dengan nada rendah. Bara tak ingin membuat mereka menyadari keberadaannya.
Dia segera masuk ke dalam goa tersebut. Saat itulah Bara Sena terdiam terpaku melihat Xia Yu yang tergeletak di atas lantai batu dalam keadaan yang mengenaskan. Amarah Bara Sena seketika memuncak melihat gadis itu bersimbah darah.
Dari keningnya muncul tanda yang bercahaya emas. Rupanya kekuatan dewa yang ada di dalam tubuh Xiao Feng merespon amarah Bara Sena tanpa di sengaja.
Xiao Shin yang saat itu tengah berjongkok didepan tubuh Xia Yu merasakan ada hawa aneh yang memenuhi ruangan tersebut.
"Kenapa tiba-tiba menjadi terasa aneh? ada apa sebenarnya?" batin Xiao Shin.
Dia yang semula hendak menanyakan sesuatu pada Xia Yu pun tidak jadi.
"Apakah kau juga merasakannya?" tanya Xiao Shin kepada seorang pria bercadar yang tak lain adalah orang yang menculik Xia Yu.
"Saya merasakannyan juga tetua..." kata pria tersebut.
Baru saja dia selesai berucap, satu cahaya kuning menyambar tubuh pria bercadar itu hingga terpental dan menabrak dinding goa dengan keras.
Brak!
Pria bercadar itu menjerit keras setinggi langit saat dia merasakan tubuhnya hancur. Xiao Shin terkejut melihat apa yang baru saja terjadi.
Tiba-tiba dia merasakan sambaran angin yang mengarah ke arahnya. Mengikuti naluri, Xiao Shin menghindari angin tersebut. Dan benar saja, angin tersebut adalah Pukulan tangan kosong yang mengandung tenaga dalam tinggi.
Blaaarrr!
Goa itu berguncang setelah terjadi ledakan yang menghantam dinding goa bagian dalam. Xiao Shin segera melompat menjauh lalu tangan kanannya bergerak cepat melepaskan sesuatu.
Bara Sena yang tengah murka langsung meninju ke depan. Gelombang kuning menghempas kan serbuk hijau yang Xiao Shin lemparkan. Namun meski sebagian besar serbuk aneh berwarna hijau itu terdorong oleh gelombang tenaga dalam, beberapa masih menyebar bahkan mengenai tubuh tanpa raga milik Bara.
"Ketemu kau!" seru Xiao Shin lalu jarinya dengan cepat bergerak.
Sring!
Sepuluh senjata berbentuk benang putih dengan ujungnya yang seperti jarum runcing melesat ke arah Bara Sena.
"Bagaimana dia bisa tahu aku ada disini!?" batin Bara lalu dia menghindari serangan benang tersebut.
Xiao Shin tersenyum.
"Ilmu raga Sukma ya? Hebat juga kau bisa menggunakan ilmu yang seharusnya belum bisa kau kuasai, Bara Sena...Benar begitu?" kata Xiao Shin dengan santai dan seolah tak takut sama sekali berhadapan dengan ilmu tersebut.
"Bagaimana kau tahu!?" tanya Bara yang masih marah.
Xiao Shin tersenyum kecil.
"Kau bukan orang pertama yang aku lawan mengunakan ilmu itu. Hanya saja, orang yang pernah aku lawan cukup sulit karena berada di tahap Akhir Penempaan Jiwa. Tapi, berbeda sekali dengan dirimu yang masih berada di tahap tengah penempaan Tulang...Kau bisa menguasai kekuatan di tahap pemurnian. Sungguh aku salut padamu, Bara sena..." kata Xiao Shin.
Bara mengepalkan tinjunya. Dia tidak suka melihat lawan di hadapannya tahu banyak tentang ilmu tersebut. Dengan amarah yang masih meluap, Bara pun melesat ke arah Xiao Shin dengan senjata terhunus.
Xiao Shin kembali menggerakkan tangannya. Sepuluh benang putih melesat ke arah Bara yang tengah menyerang nya.
Set!
Bara Sena lengah. Benang itu menyambar lengan kanannya.
Akh!
Bara Sena merasa lengannya tersengat oleh api yang sangat panas.
"Bagaimana bisa senjata benang aneh itu mengenai jiwaku? Seharusnya itu tidak mungkin...!" batin Bara Sena.
Xia Shin kembali mengeluarkan senyuman yang membuat amarah Bara Sena kembali muncul.
"Kau pasti bertanya-tanya bukan? Bagaimana bisa senjata ini mengenai tubuh tanpa raga milikmu? Kau tahu siapa diriku anak muda?" tanya Xiao Shin.
"Siapa kau? Aku tak pernah peduli siapa dirimu!" sahut Bara.
Xiao Shin tersenyum kecil. Senyum yang aneh dan membuat Bara semakin muak dibuatnya.
"Aku adalah seorang tetua di Sekte Utama. Mengenai dirimu,aku sudah menyelidiki selama berhari-hari. Dan sejak awal aku sudah menduga kau juga memiliki ilmu aneh itu. Karena kau mencuri Pil Hati Emas di tempat yang seharusnya tidak mungkin bisa orang lain masuk. Kecuali kau masuk ke dalam tanpa seorang pun tahu. Bukankah hanya dengan ilmu itu kau bisa masuk ke dalam rumah obat dengan mudah tanpa ada orang yang tahu?" kata Xiao Shin sambil tersenyum.
Bara Sena menyeringai.
"Kau begitu penasaran terhadap diriku ya? Kasihan sekali, apa yang kau teliti itu belum semuanya terungkap..!" kata Bara Sena.
"Mungkin belum. Tapi aku adalah orang yang menyiapkan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi, termasuk ilmu tak terlihat ini. Dengan serbuk daun mistis, aku bisa melihat jiwa yang tak terlihat hanya dengan menebarnya di sekitar ruangan. Butuh waktu untuk memancingmu agar masuk ke dalam goa ini," kata Xiao Shi sambil tersenyum lagi.
"Jadi kau sudah tahu aku datang kesini?" tanya Bara dengan tatapan mata tajam.
Xiao Shin menggelengkan kepala.
"Aku tidak tahu, tapi aku adalah orang yang mudah menduga dan menebak. Dan sayang sekali tebakanku tidak pernah meleset. Itulah sebabnya aku dijuluki si Cerdik Sekte Utama. Kau mengenalku?" kata Xiao Shin lalu dia tertawa.
"Begitu ya...Si cerdik atau si culas, itu sama saja. Aku tak peduli dengan apa yang kau katakan. Aku hanya datang untuk menyelamatkan Xia Yu. Kau membuat banyak orang Sekte mu tewas karena menculik gadis itu...!" kata Bara Sena.
Kali ini Xiao Shin tak tersenyum. Dia terlihat serius.
"Apa maksudmu?" tanyanya.
Bara Sena tertawa keras.
"Aku membunuh semua yang ada di bawah termasuk seorang tetua yang mampu mengendalikan elemen tanah. Dia mengurung tubuhnya seperti ayam! Jadi aku hanya perlu memanggangnya hingga hancur!" kata Bara.
Xiao Shin mengepalkan tinjunya. Kali ini dia serius dan tidak tersenyum seperti sebelumnya.
"Kau menantang perang terhadap kami ya...Bocah!?" teriak Xiao Shin lalu tangannya bergerak cepat.
Sepuluh benang di tangannya melesat ke arah Bara dengan cepat.
"Kau akan merasakan Benang Pengikat Jiwa milikku!" kembali Xiao Shin berteriak.
Sekarang Bara Sena paham kenappa benang itu mampu melukai dirinyanyang menggunakan ilmu Raga Sukma. Rupanya senjata yang dipakai oleh tetua ke-3 itu adalah senjata jiwa yang mampu melukai jiwa lawan.
"Aku harus berhati-hati mulai sekarang! Benang-benang itu sangat berbahaya..." batin Bara sambil menghindari serangan benang Pengikat jiwa milik Xiao Shin!