' zeus ' sang penguasa bulan di angkasa, yang tinggal di bulan yang sudah dia kuasai dari pemilik sebelum nya. dia memiliki banyak bawahan yang setia kepadanya dibulan itu, walaupun zeus di bulan sudah sebagai rajanya di antara mereka semua. tapi..., zeus merasa bosan dengan peradaban di bulan yang selalu melihat langit hitam saja, apalagi dia sudah sangat sangat kuat. jadi dia bosan. dan dia memutus kan untuk turun kebumi saja, dan memulai menjadi orang biasa biasa, walaupun kekuatan dia yang dahsyat itu masih ada tapi dia tak menunjukkan nya. di bumi dia berniat seperti orang yang mengulang kehidupannya, yaitu dengan merubah dirinya sendiri menjadi pemuda yang berumur 17 tahun dan berniat maduk akademi. dan kisah zeus yang sebenarnya pun di mulai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Janin Hayin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
############
" apa yang kau lakukan pada lawan mu zeus ?"
tanya axel yang mulai merasa penasaran dengan apa yang Zeus lakukan kepada lawan nya , Liow saat tadi. saat ini juga zeus dan axel juga semua murid murid lagi ber jalan menelusuri lorong yang tidak pala gelap, sama seperti lorong yang biasa nya mereka lewati.
" bukan apa apa... hanya sebuah hadiah yang hebat "
sahut zeus sambil tersenyum jahil ke arah depan, sengaja tidak mau menatap ke arah axel. tentu itu supaya Axel semakin merasa penasaran dan ini adalah Niat zeus untuk mencandai axel.
" apa.... aku ingin tahu! "
sahut Axel ya g masih tidak menyerah untuk menanyai apa yang ia ingin tahu. namun hasil nya tak beda jauh, zeus masih tetap menjawab dengan kata yang singkat dan belum jelas bagi Axel.
' haha.... zeus kau mempermain kan nya '
ucap Darkis yang melihat kejadian tersebut dengan tertawa kecil namun terkekeh kekeh. itu karna axel memasang wajah yang unik dan lucu, mampu membuat Darkis ter tawa dan ter hibur.
___
setalah zeus dan murid murid yang lain nya sudah sekitaran 15 menit ber jalan di lorong tersebut, dan juga murid yang dari ruangan ber beda sudah kembali ke tempat mereka awal, ya... ruangan utama mereka. begitu juga dengan zeus dan axel kini mereka sudah kembali ke tempat utama.
dan sekarang zeus lagi ber ada di kamar mandi tentu nya untuk bersih bersih. karna zeus sudah lama tidak terkena air semenjak ke bumi, namun di bulan yang nama nya kamar mandi bukan lah nama yang asing lagi, karna di bulan juga ada kamar mandi.
ZUR!....
suara air yang di siram oleh zeus menggunakan gayung, air itu mengalih dari rambut sampai Unjung dari zeus dengan lembut dan tenang. selayak nya air terjun yang mengalih ke sungai.
' zeus... aku juga ingin mandi '
ucap Darkis yang merasa iri dan selera melihat air yang mengalir di tubuh zeus, yang membuat nya ingin mencoba nya. namun tentu lah kita tahu kalau zeus pasti tidak akan mengijinin nya.
" tidak ... "
jawab zeus dengan dingin sambil ber keramas, saat ini zeus hanya fokus untuk mandi dan setelah mandi ada sesuatu yang harus ia lakukan, ya ... bahkan itu sudah menjadi kewajiban nya.
___
setalah zeus selesai membilas badan nya dengan bersih dan al hasil pun seluruh badan nya mengeluar kna aroma wangi yang memikat. lalu segera lah zeus mencari Axel yang ternyata sedari tadi ia sudah ber ada di ruangan ber tarung.
dan yang pasti Axel menunggu ke datangan sang guru, ya ... zeus. dilihat lah oleh zeus axel yang giat ber latih mengguna kan sebilah pedang yang amat tajam dan ter buat dari besi.
Axel menebas demi tebasan dengan ringan dan presisi, seolah olah air yang mengalir ter arah seperti sungai. dan seolah olah gerakan pedang yang di lakukan oleh Axel tidak ada kesalahan dan tidak melenceng sama sekali.
" HIAH! "
" HAH ! "
Axel mengeluar kan suara yang yang tegas sambil keringat yang mulai keluar dan ber jatuhan di kening nya. dan dengan wajah yang serius dalam ber latih, gabungan kesan tersebut mampu membuat sebuah karya yang estetik dan menarik di pandang oleh zeus yang mulai mendekati Axel.
" bagus... kau cepat ber kembang xel "
puji zeus dengan dingin dan bangga akan bakat dan akal yang di miliki oleh Axel . karna itu lah zeus semakin yakin akan kemampuan axel, juga dia semakin yakin kalau suatu saat nanti Axel akan menjadi pendekar pedang yang hebat dan bijak sana.
" hehe ... "
karna pujian zeus kepada nya, Axel pun malu dan menggaruk garuk kepala belang nya karna malu. namun di balik malu. ya tersebut, sebenar nya Axel sangat bangga dan senang mendengar zeus yang mengakui nya, itu menanda kan bahwa Axel memiliki perubahan dan ada kemajuan pada bakat milik nya.
" kau suka ber main pedang ya ... "
ucap zeus dengan lembut sambil menatap sebilah pedang yang di pegang oleh Axel dengan senyum tipis.
" ya..., di masa depan, aku ber niat menjadi pendekar pedang yang agung ! "
sahut Axel dengan suara yang penuh dengan tekad yang membara bara dalam jiwa ber juang nya.
PUK
suara itu di hasil kan dari zeus yang menepuk pundak Axel dengan lembut dan penuh dengan ke akraban. seolah olah zeus mendukung keinginan murid nya itu.
" bagus... itu keinginan yang bagus "
puji zeus sambil menepuk nepuk pundak Axel sampai be berapa kali tepukan, tepukan itu menepuk setiap kali zeus ber kata satu huruh dalam kalimat nya.
karna pujian yang di lontar kan oleh zeus ke Axel dengan ramah, Axel pun menjadi malu dan sontak pipi axel me merah karena nya. tentu lah Axel bangga, itu pantas karna Axel di puji oleh guru nya... bahkan guru nya adalah orang yang paling ia kagumi selama ia hidup.
" nah... mari kita mulai pelatihan ke dua mu ! "
ajak zeus dengan semangat , kini semangat yang membara juga muncul di jiwa zeus karna semangat yang ada di dalam Axel semakin membara. ini semua membukti kan kalau axel, orang yang Zeus pilih bukan lah orang yang menyedih kan dan mudah sekali untuk menyerah.
" YA ! "
sahut Axel dengan semangat yang sama seperti apa yang di rasakan oleh zeus. mereka ber dua memiliki be berapa keserasian dalam suatu hal tertentu, seolah olah mereka adalah saudara yang sedarah.
' hebat... kini zeus benar benar akan mengukir sejarah di bumi '
ucap Darkis di dalam hati nya yang mulai sadar dan kagum atas keberhasilan zeus. awal nya Darkis memang tidak yakin, lebih tepat nya ia kurang yakin atas keputusan zeus yang mengatakan kalau akan mengulang sejarah nya di bumi . namun kali ini ke raguan nya sirna karna bukti nyata yang ada di depan mata telanjang nya.
latihan demi latihan yang menyusah kan sedang Axel lalui bersama dengan zeus yang selalu menemani nya dan mengarahi nya dengan perintah yang tegas namun bukan ber arti zeus marah. zeus hanya tidak mau memberi kan kesan buruk di depan murid nya.
tebasan demi tebasan juga Axel lakukan dengan antusias dan keringat yang membanjiri kening nya dengan sangat banyak. namun rasa lelah dan letih tak mampu membuat tekad Axel turun untuk ber latih, yang ada dalam pikiran axel saat ini hanya lah ber juang dan maju terus... lawan semua yang berani mengahdang nya dan berani menghalangi jalan nya maupun itu rasa lelah dan letih sekali pun.
zeus yang me merhati kan Axel dengan sak sama pasti juga merasa kan semangat dan antusias Axel yang semakin membara jua. dan kini rasa tak mau menyerah sudah ter timbun di dalam jiwa nya, mau itu lelah dan letih bahkan rintangan yang menghadang sekali pun pasti Axel tidak akan tumbang. malah ia akan semakin ber tambah kuat karna nya, itu lah suatu hal yang Zeus rasa kan saat melihat axel menebas kan pedang besi dengan bilah yang tajam.
semangat🔥
biar makin semangat.../Ok//Good/
jadi dalam penulisan itu sebaiknya cukup gambarkan apa yang dapat dibayangkan saja jangan semua-semuanya ditulis.
biarkan pembaca menyadari sifat karakter yang sesungguhnya seiring berjalannya cerita.