NovelToon NovelToon
Bayangan Terakhir

Bayangan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural
Popularitas:854
Nilai: 5
Nama Author: Azka Maftuhah

Genre : Misteri, Thriller, Psikologis, Supranatural
Sinopsis :
Setelah suaminya meninggal didalam kecelakaan yang tragis. Elysia berusaha menjalani kehidupan nya kembali. Namun, semuanya berubah ketika ia mulai melihat bayangannya bertingkah aneh dan bergerak sendiri, berbisik saat ia sendiri, bahkan menulis pesan di cermin kamar mandinya.
Awalnya Elysia hanya mengira bahwa itu halusinasi nya saja akibat trauma yang mendalam. Tapi ketika bayangan itu mulai mengungkapkan rahasia yang hanya diketahui oleh suaminya, dia mulai mempertanyakan semuanya. Apakah dia kehilangan akal sehatnya ataukah ada sesuatu yang jauh lebih gelap yang sedang berusaha kuat untuk berkomunikasi dengannya.
Saat Elysia menggali hal tersebut lebih dalam dia menunjukkan catatan rahasia yang ditinghalkan oleh mendiang suaminya. Sebuah pesan samar yang mengarah pada sebuah rumah tua dipinggiran kota. Disanalah ia menemukan bahwa suaminya tidak mati dalam kecelakaan biasa. Akan kah Alena mendekati jawabnya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azka Maftuhah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 - PESAN TERSEMBUNYI (LANJUTAN)

Elysia sedang menatap laptopnya yang masih menampilkan gambar terakhir rekaman CCTV itu, bayangan yang berada di kursi penumpang mobil Edric bergerak sendiri.

Perutnya terasa mual. Ini bukan sekedar imajinasinya saja. Ini bukan sekedar ilusi saja. Ada sesuatu yang mengikuti Edric pada malam itu.

Satrio menutup laptopnya dan menghela nafas yang panjang. Kemudian ia menatap Elysia yang penuh dengan kecemasan. "Elysia, ini bukanlah hal yang biasa. Aku tidak tahu apakah yang akan kita hadapi, tapi aku meyakin satu hal yang pasti. . ." ia menunjuk jurnal Edric yang tergeletak di atas meja. " Edric sudah mengetahuinya sebelum ia meninggal."

>"Jangan percaya bayanganmu sendiri."

Ia kemudian membuka halaman berikutnya, mencoba mencari petunjuk lain yang mungkin sengaja ditinggalkan oleh Edric. Beberapa lembar berisi coretan yang tidak bisa di mengerti, yaitu sebuah gambar gambar lingkaran, sketsa wajah wajah tanpa mata, dan angka angka yang tampaknya tidak memiliki pola khusus.

Namun, pada suatu halaman yang lebih dalam, ia berhasil menemukan sesuatu yang berbeda.

>"Rumah tua di Jalan Mawar, jawaban ada disana."

Elysia menatap tulisan itu, dan mengangkat kepalanya menatap Satrio. "Edric menulis ini. . . Sepertinya ia pernah ke rumah tua itu."

Satrio menyipitkan matanya. "Rumah di jalan Mawar ? Aku rasa aku pernah dengar soal tempat itu. . . Tapi kalo ini yang Edric selidiki sebelum kematiannya, kita harus kesana."

Elysia mengigit bibirnya, merasa ragu akan itu. "Tapi kalau ini berbahaya ? Bagaimana kalau. . ."

Sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, tiba tiba lampu kafe berkedip.

Elysia dan Satrio langsung terdiam, saling berpandangan. Semua pengunjung di dalam kafe juga mulai melihat langit langit, dan beberapa tampak kebingungan.

Lalu, dari sudut ruangan, terdengar suara retakan kaca.

Elysia langsung menoleh. Cermin besar di dekat pintu masuk. . . Mulai membentuk retakan tipis.

Tap. Tap. Tap

Elysia menahan nafas. Bayangannya di cermin tidak mengikuti gerakannya.

Bayangan itu justru bergerak ke depan lebih dulu.

Panik, ia langsung mencengkram lengan Satrio. "Kita harus pergi. Sekarang."

Satrio tidak bertanya. Ia langsung menarik tangan Elysia dan bergegas keluar dari kafe. Begitu mereka melangkah ke trotoar, terdengar suara pecahan kaca berjatuhan di belakang mereka, cermin besar di dalam kafe telah pecah sepenuhnya.

Elysia tidak lagi menoleh. Ia hanya berfokus untuk menjauh secepat mungkin dari tempat itu.

Malam semakin pekat saat Elysia dan Satrio sampai di depan rumah tua di Jalan Mawar.

Bangunan itu terlihat terbengkalai dan terabaikan. Cat dinding nya mengelupas, jendela jendelanya berdebu, dan pagar kayunya setengah roboh. Pohon pohon di sekitarnya menambah kesan angker, dengan ranting ranting yang menjuntai panjang seperti tangan lurus yang sedang menggapai sesuatu.

Elysia merasakan bulu kuduknya berdiri. Ia menelan ludah dan melirik Satrio. "Kau yakin ini tempatnya ?"

Satrio mengeluarkan ponselnya dan memeriksa catatan yang ada pada jurnal Edric. "Menurut jurnalnya, ya. Edric pernah datang ke tempat ini. Dan aku yakin dia pasti menemukan sesuatu."

Mereka melangkah perlahan menuju pintu depan yang sudah sedikit terbuka. Engselnya berdecit pelan saat Satrio mendorongnya lebih lebar.

Begitu masuk, udara dingin langsung menyambut mereka. Suasana yang sangat berbeda. Bau kayu yang sudah lapuk dan debu memenuhi ruangan.

Elysia menyalakan senter ponselnya dan mengarahkannya ke sekeliling ruangan. Dinding dinding rumah ini dipenuhi dengan cermin.

"Cermin lagi. . ." gumamnya.

Satrio menatap sekeliling dengan penuh waspada. "Kenapa rumah ini dipenuhi dengan cermin ?"

Elysia mendekati salah satu cermin yang berada di sudut ruangan. Lapisan debu menutupinya, tetapi saat ia menyentuhnya, ia bisa merasakan permukaan nya dingin dan kasar.

Ketika ia mengusap kaca untuk membersihkannya sedikit, tiba tiba ia melihat sesuatu di dalam refleksi.

Bayangan dirinya. . . Tersenyum.

Dan kali ini, bayangan itu berkedip sebanyak 3 kali.

Jantung Elysia mencelos tak karuan. Ia langsung mundur dan meraih tangan Satrio. "Kita harus keluar. Sekarang."

Namun, sebelum. Mereka beranjak pergi, suara berbisik terdengar dari seluruh penjuru ruangan.

"Kalian tidak akan pergi ke mana mana."

Lampu ponsel Elysia mati seketika.

Ruangan menjadi gelap gulita.

Elysia merasakan sesuatu bernafas di belakangnya.

Lalu, dalam kegelapan, sebuah suara yang sangat familiar berbisik tepat ditelinga nya.

"Elysia. . . Kenapa kau melarikan diri ?"

Matanya membelalak. Itu suara yang ia kenal. . Suara yang sangat ia rindukan. .

Suara Edric.

---BERSAMBUNG---

1
Isa Mardika Makanoneng
baru awal udah tegang aja kk
Lalula09
Gokil!
Koichi Zenigata
Seru abiss
Graziela Lima
Ngebayangin jadi karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!