NovelToon NovelToon
Terjebak Gairah Ceo Bastard

Terjebak Gairah Ceo Bastard

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Aurora, merupakan gadis cantik yang berusia 21th, dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri untuk menutupi kerugian perusahaanya, akibat hasutan dari ibu dan anak tirinya.
Kevin Alexander, Ceo tampan dan kaya raya, rela membayar Mahal Aurora dari Ayahnya karena ingin memilikinya.
Kevin mengikat Aurora dengan pernikahan tanpa cinta dan sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Akankah Aurora bisa lepas dari jerat Ceo bastard itu atau justru mencintainya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Keesokan harinya, suasana di ruang KUA terasa hening dan tegang. Aurora duduk di sebelah Kevin, memakai kebaya sederhana namun anggun. Wajahnya pucat, matanya berkaca-kaca menahan perasaan campur aduk.

Ia tidak mencintai Kevin, namun tidak dengan cara ini. Tidak dengan pernikahan yang terasa dipaksakan oleh keadaan yang rumit. Kevin, yang sudah terlebih dahulu duduk menghadap penghulu, memegang sebuah cincin sederhana. Ia menatap Aurora dengan pandangan yang sulit diartikan, seolah mencari pengertian.

"Apakah ini bisa digunakan untuk mas kawin?" tanyanya ragu, suaranya rendah hampir tidak terdengar.

Kegelisahan tergambar jelas di wajahnya, karena dia tidak menyiapkan apapun selain cincin tersebut yang terkesan terburu-buru. Penghulu, dengan penuh empati, menatap mereka berdua, lalu mengangguk pelan.

"Cincin ini sudah cukup, Nak," jawabnya dengan nada lembut, mencoba menenangkan.

Aurora hanya bisa mengangguk, bibirnya bergetar. Saat penghulu memulai membacakan ijab kabul, suara Aurora terdengar serak saat ia mengucapkan kata-kata yang menentukan.

Setiap kata terasa berat, seolah masing-masing membawa bobot yang tidak sanggup ia pikul. Saat sah, tepukan dan ucapan selamat menggema di ruangan itu, tapi di hati Aurora, ada kekosongan yang mendalam.

Kevin menarik tangan Aurora, mencoba memberikan kehangatan lewat sentuhan jari-jarinya yang bergetar. Ia memasukkan cincin itu ke jari Aurora, sebuah simbol pernikahan yang bagi Aurora, menjadi pengingat akan kebebasan yang hilang.

Aurora mencium punggung tangan Kevin, kemudian Kevin mencium kening Aurora.

Deg

Jantung mereka berdua langsung berdegup kencang. Ada yang begitu menggelitik di dalam hatinya. Tapi Kevin buru buru menepis rasa itu semua. Dia tidak mau terjebak oleh permainan yang sudah ia ciptakan sendiri.

Di sudut ruangan terlihat Bimo begitu bahagia melihat putrinya bisa menikahi Kevin, Ceo terkenal di Negaranya bahkan ke manca negara.

Dia tidak berpikir bahwa pernikahan ini terjadi karena dirinya, dirinya yang memaksa Aurora untuk melakukan ini.

Di ruang sederhana, Dena tersenyum lebar, matanya berbinar-binar saat tamu-tamu memuji kecantikan Aurora yang bersanding dengan Kevin. Dia menikmati bisikan atau pujian dari semua orang yang hadir di KUA.

Meski Aurora bukan anak kandungnya, Dena tak peduli, sebab hari ini dia berdiri di barisan terhormat sebagai mertua dari Kevin Alexander, seorang pengusaha terkemuka.

Aurora, di sisi lain, hanya menampilkan senyum tipis yang tak sampai ke matanya. Gaun putih panjangnya menyeret lantai dengan anggun, namun langkahnya berat, seolah menentang setiap jengkal jalan yang harus dilaluinya.

Kevin, sang mempelai pria, hanya memberikan senyuman formal tanpa makna.

Acara berlangsung cepat, seolah semua orang terburu-buru untuk mengakhiri formalitas ini. Tak lama setelah mengucapkan ijab kabul, Kevin langsung pamit dengan alasan mendadak harus ke kantor.

Aurora hanya mengangguk, matanya dingin, saat Kevin berbisik, "Pulanglah, dan lakukan tugasmu mulai hari ini," sebelum bergegas pergi bersama Haikal, asistennya.

Aurora kembali ke mansion yang sepi, berjalan melalui koridor yang sunyi dengan pikiran yang melayang jauh. Di balik pintu tertutup mansion besar itu, dia tahu, kehidupan baru sebagai istri hanya sebatas nama telah dimulai.

Sementara itu di kantor...Kevin langsung di sambut oleh teman teman nya di ruang kerjanya

"Akhirnya kau datang juga Bro, kita sudah lama menunggumu di sini" Sapa Felix dan Marcel.

"Cih, siapa juga yang menyuruh kalian menunggu" decak Kevin sambil melangkah menuju ke kursi kebesarannya, sedangkan Haikal sudah masuk ke ruangan nya.

"Kau dari mana saja Vin? tumben jam segini baru tiba di kantor" tanya Felix sambil menatap ke arah Kevin.

"Aku baru dari KUA" jawab Kevin cuek tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Ngapain kamu dari KUA, menikah?" tanya Marcel dengan kening mengeryit. Bukankah KUA itu tempat orang menikah, mana mungkin teman nya ini menikah, gadis mana yang ia nikahi?" pikir Marcel.

"Tentu saja menikah, tidak mungkin aku meeting di sana" jawab Kevin sinis.

"Kau menikahi siapa Vin, perempuan mana yang sudah kau jebak, apakah dia cantik, atau dia jago di ranjang, coba kasih tau kita Vin" cerocos Felix terus melontarkan pertanyaan yang membuat kepala Kevin semakin pusing.

"Lo bisa diam tidak Lix, kau membuat kepala ku sakit" ucap Kevin ketus.

"Tinggal jawab doang apa susahnya sih Vin" kesel Felix.

"Dia anaknya Bimo, wanita yang aku ceritakan kemarin" ucap Kevin.

"Kenapa kau menikahinya? apa kau mencintainya?" tanya Marcel karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran temannya itu.

"Karena dia tidak mau aku sentuh tanpa ikatan pernikahan" jawab Kevin kesal.

"What? ternyata ada juga wanita yang menolak pesona dari Kevin Alexander" pekik mereka sambil menggelengkan kepalanya.

Mereka terus mengobrol hingga lupa waktu. saat malam hari mereka pergi ke salah satu klub malam tempat biasa mereka berkumpul.

Mereka minum sambil ditemani oleh wanita bayarannya. Di sela-sela obrolannya tangan Kevin terus berkerja menyusuri tubuh wanita bayarannya yang duduk di atas pangkuannya.

Kevin mer*mas dada perempuan itu, sambil memilin daging kecil yang ada di pucuk dadanya.

"Akhhh Tuan" desah wanita itu merasakan gelayar aneh dalam tubuhnya karena sentuhan dari tangan Kevin. Sesekali Kevin meremas bokong wanita itu.

"Sepertinya kau sudah tidak sabar Vin" ledek Marcel dan mencium bibir wanita yang ada di sebelahnya.

Kevin menghiraukan ucapan Marcel. Ia terus mer*mas dan menjilati leher jenjang wanita bayarannya.

Namun sedetik kemudian Kevin menghentikan aktivitasnya, dia teringat kalau di rumah ada Aurora istri yang baru dinikahinya.

Brukk

Kevin langsung berdiri dari tempat duduknya, membuat wanita yang di pangkuan nya jatuh ke lantai.

"Awwww... kau mau kemana tuan" tanya wanita itu menghentikan Kevin.

"Pergilah, aku lagi tidak mood" usir Kevin sambil mengibaskan tangannya.

Kevin memutuskan meninggalkan ruangan.

"Kevin lo mau kemana" tanya Felix sedikit berteriak, karena di ruangan tersebut lumayan bising dengan suara musik yang begitu keras.

"Pulang" jawab Kevin tanpa menoleh sedikitpun.

*

*

*

Setibanya di Mansion, Kevin langsung memarkirkan mobilnya di dalam garasi.

Kevin keluar dari mobil, dan melangkah masuk kedalam rumah, setelah buka kan pintu oleh Bi Sri, pembantunya.

"Aurora dimana Bi" tanya Kevin karena tidak melihat Aurora menyambut kepulangannya.

"Sepertinya Nona Aurora ketiduran tuan, mungkin dia kelelahan karena tadi siang dia memaksa membantu membersihkan rumah" jawab Bi Sri mencoba menjelaskan kepada majikannya.

Kevin mangut mangut mendengar penjelasan Bi Sri, "Cukup sadar diri rupanya gadis itu" kata Kevin.

Lalu Kevin berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Klek.....

Kevin menekan handle pintu kemudian membukanya.

Ia mengedarkan matanya kepenjuru kamar mencari Aurora, yang sedang tertidur meringkuk dengan bibir yang sedikit terbuka. Aurora tertidur disofa kamar karena kelelahan.

Kevin menaruh tas kerjanya di nakas, kemudian melepas Jas yang ia kenakan.

Setelah itu ia berjalan menghampiri Aurora yang sedang terlelap. Kevin mengamati setiap inchi wajah Aurora yang terlihat cantik meskipun tanpa polesan.

Mata Kevin berhenti di bibir Aurora yang sedikit terbuka. Kevin berjongkok di depan Aurora kemudian mengusap bibirnya menggunakan ibu jarinya.

Aurora yang lelah pun tidak merasa terusik dengan pergerakan jari Kevin di bibirnya.

Kevin yang penasaran mendekatkan wajahnya hingga bibir nya menempel di bibir Aurora. Jantung Kevin berdetak lebih kencang.

Kevin merasakan bibir Aurora yang begitu manis, dia seolah enggan untuk melepas cumbuannya di bibir sang istri. Kevin terus menyesap dan sedikit melumatnya dengan begitu lembut, karena Kevin takut Aurora tiba tiba terbangun.

Kevin merasakan tubuhnya mulai bergejolak ketika merasa bagian bawah tubuhnya mulai berdiri namun bukan tiang.

Aurora mulai kesulitan bernafas karna Kevib terus menerus menyesap bibirnya. Akhirnya, perlahan Aurora membuka matanya.

1
Atik Marwati
ya .ya..ya...Kevin kau benar horang kaya mah bebas
Rizky Sandy
kok Kevin sih thor, g salah
Dewi Anggya
dasaaar Bimo reseeee tggu aja kehancuranmuuu
Dewi Anggya
semoga aja Kevin gk jahat sm Aurora
Atik Marwati
ngopi thor biar tambah semangat 😊
Atik Marwati
kamu pantas menerimanya bimo
Atik Marwati
semoga anak buah Kevin tidak lupa membuat videonya..wkwkwkwk
Dewi Anggya
mampiiiir....
Atik Marwati
Aurora..
sabar dikit lagi ketika Kevin menyadari perasaannya padamu semua akan baik baik saja..
Atik Marwati
sabar rora Badai pasti berlalu
Atik Marwati
Kevin takut ditinggal rora
Atik Marwati
siap siap Bucin aja kamu Kevin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!