Cerita seorang laki-laki yang terpikat karena aroma yang mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Kisah seorang laki-laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama setelah bertemu dengannya. Aroma yang menenangkan, aroma yang mengingatkannya bahwa bahagia itu sederhana tapi terasa mewah.
Lalu bagaimana kisah laki-laki itu? apakah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Hari ini adalah hari pertama magang dari seorang Lunette Fitriani Lafleur. Merasa gugup, Luna yang sejak tadi mencoba berlatih menyapa teman-teman barunya di tempat magang. Bahkan karena gugup, Luna tak menyadari bahwa kedua orang tuanya sejak tadi memperhatikannya.
Jihan yang melihat putrinya yang sejak tadi berias dan berlatih berbicara di depan cermin merasa lucu. Bahkan, sejak tadi Theo melihat dan merekam kegiatan putrinya.
'Ini akan jadi rekaman yang sangat menggemparkan keluarga besar' batin Theo yang melihat hasil rekaman miliknya
"Sayang, sudah siap berangkat?" tanya Jihan
Melihat kedatangan kedua orang tuanya, Luna segera berlari ke arah mamanya dan memeluknya.
"Mama, Luna gugup,"
Meskipun suara Luna tak terdengar jelas, namun kedua orang tuanya mampu mendengarnya. Dengan sayang, Jihan membalas pelukan putrinya dan Theo mengelus rambut panjang putrinya.
"Tidak apa, inikan hari pertama princess papa untuk magang. Gugup itu wajar,"
"Bener kata papa, mama juga dulu gugup saat pertama kali koas di rumah sakit,"
"Benarkah?"
Luna melepas pelukannya dan menatap kedua orang tuanya.
Melihat wajah putri mereka yang meminta kepastian, mereka menjawab dengan mengangguk sebagai jawaban.
Merasa senang, Luna dengan segera kembali ke arah cermin dan memperbaiki riasannya.
Saat merasa sudah siap, Luna dengan segera mengambil sepatunya dan tas kerjanya. Melihat penampilannya sekali lagi, dengan yakin Luna melihat ke arah orang tuanya.
"Papa, anter Luna kan?"
"Tentu saja, ini kan pertama kalinya putri papa magang. Mama pun akan ikut, ya kan ma?"
Jihan yang ditanya hanya mengangguk. Dirinya juga ingin ikut mengantar putri semata wayangnya untuk pergi ke tempat magang.
...****************...
Luna yang berada di depan lobi kantor bersama putri. Merasa gugup, mereka berdua saling berpegangan tangan. Duduk berdampingan dan saling menguatkan.
Saat nama mereka berdua di panggil oleh salah satu karyawan yang menjadi mentor mereka, mereka merasa senang. Melihat seseorang yang akan menjadi mentor mereka yang sepertinya orang yang ramah, merasa lega.
"Halo Putri, Luna. Saya Rina, yang akan menjadi mentor kalian selama magang di sini," sapa Rina dengan ramah.
"Halo kak Rina, salam kenal." Mereka menyapa balik mentor dengan tak kalah ramah. Mereka senang mendapatkan mentor yang baik.
"Mari ikut saya berkeliling,"
Luna dan Putri mengikuti Rina yang memperkenalkan Kantor pusat C&B. Menunjukkan bagian-bagian kantor dan tempat dimana mereka bisa beristirahat. Melihat ada sebuah taman di ruang tertutup, Luna merasa takjub akan hal itu.
"Taman itu biasanya menjadi tempat kami merenung," jelas Rina
Kemudian, Rina juga menunjukkan ruang bermain. Ruangan itu digunakan saat para karyawan merasa jenuh. Rina juga menunjukkan kantin karyawan yang mirip dengan kantin yang dilihatnya di Drama Korea. Sangat mirip.
Luna yang melihat tempat magangnya begitu indah dan tertata dengan sangat rapi. Selain itu, ada bagian yang begitu menakjubkan. Dirinya tak menyangka bahwa di kantor ini terdapat taman di dalam ruangan serta ruang bermain.
"Ayo, sekarang saya tunjukkan tempat kalian bekerja,"
Luna dan Putri yang melihat tempat mereka akan bekerja kembali merasa takjub. Tatanan meja kerja yang mereka begitu mengesankan dan tak terlihat monoton. Selain itu, ruangan ini begitu indah dan tak akan membuat bosan di mata.
Rina memperkenalkan Putri dan Luna pada para karyawan yang satu ruangan dengan mereka. Para karyawan yang melihat mahasiswa magang yang akan bekerja bersama mereka, merasa takjub dengan kecantikan mereka berdua. Terutama tatapan mereka semua kepada Luna.
Putri yang melihat tatapan para karyawan saat melihat Luna merasa bukan pemandangan yang tak asing lagi. Kecantikan Luna sudah terkenal di kampusnya. Perpaduan wajah cantik dari Prancis dan manisnya orang Jawa membuat kecantikan Luna tak akan membosankan.
"Lun, kayaknya mereka terpikat wajah cantik lo deh" bisik Putri
Luna hanya menggelengkan kepalanya pelan setelah mendengar candaan Putri.
"Semoga betah ya di sini," ujar salah satu karyawati yang melihat tatapan Luna yang sedikit risih saat di tatap intens oleh para karyawan lainnya.
Kemudian Rina menunjukkan meja di mana Luna dan Putri bisa memulai hari pertama magangnya.
...****************...
1 Minggu Kemudian
Luna yang sudah satu minggu magang di C&B merasa nyaman saat bekerja. Dengan teman kerjanya yang baik, membuat Luna merasa betah di sana. Meskipun ada yang merasa tak senang dengan dirinya, namun Luna tak menghiraukannya. Dirinya hanya fokus bekerja dengan pekerjaan yang diberikan.
Saat ini Luna sedang memikirkan ide mengenai sepatu sporty yang akan diluncurkan tahun ini. Tema sepatu itu adalah Budaya China. Mereka menentukan tema itu dikarenakan maraknya Drama China yang sedang memanasnya di Indonesia.
Luna yang saat ini mencari referensi mengenai budaya dari Negeri Bambu itu cukup memusingkan. Dirinya yang belum pernah melihat drama dari negeri tersebut cukup membuatnya kesulitan.
...****************...
Kantor P&LuBel
Marcel yang saat ini kedatangan tamu yang sudah lama tak dilihatnya. Seorang teman yang cukup lama tak dilihatnya.
Gustavo Ferdinand Lesmana, teman dari seorang Rayden Marcel Purnomo dan Bayu Ajisaka Burhan. Gustav adalah seorang pria campuran dari darah Indonesia dan Australia. Salah satu teman Marcel yang membantunya saat masa sulitnya.
"Apa kabar, bro?" ujar Gustav yang baru saja masuk ke dalam ruangan Marcel.
"Baik," ujar Marcel dengan tenang
"Oh iya, gue denger dari Saka lo punya gebetan baru," Gustav mencoba menggoda Marcel. Marcel yang mendengar itu langsung memerah malu. Dirinya tak menyangka bahwa Saka akan memberitahu Gustav mengenai Luna.
"Itu- Ah.. sudahlah lupakan. Lebih baik lo kembali kerja sana. C&B harus lo urus dengan baik."
Melihat Marcel yang ingin menghindari pembicaraan, Gustav memilih mengalah. Lagipula, dirinya akan tau saat dirinya akan kembali bekerja di C&B. Sesuai info yang dia dapatkan dari sumber terpercaya yaitu Saka, Luna dan temannya memilih C&B sebagai tempat mereka untuk magang.
'Tenang aja bro, gue bantu lo nilai gadis cantik itu' batin Gustav
Gustav tak ingin Marcel mengalami sakit yang sama. Sakit dikarenakan cinta. Gustav tau penderitaan yang di alami Marcel selama ini. Tak mendapatkan cinta dari ibunya dan juga tak mendapatkan cinta tulus dari mantan kekasihnya. Hal itulah yang membuat Gustav bertekad akan menilai orang yang mampu membuat Marcel kembali jatuh cinta setelah sekian lama.
'Luna, ya namanya' batin Gustav mengingat nama yang diberikan Saka kepadanya.
Jangan lupa follback dan saling dukung ya.
mmpir punyaku juga kakk😻😻