Takdir membawaku dalam keadaan yang sungguh tak kuduga akan terjadi.
Widuri Lidyaningrum terpaksa menerima tawaran dari mantan kekasihnya bernama Bisma Arya Mahendra untuk menjadi simpanannya. Semua dilakukan Widuri demi menolong kakak kandungnya bernama Alamsyah agar tak dipenjara.
"Akan kubuat hidupmu menderita seperti di neraka, Wid. Kakakmu sudah membuat Vivian keguguran. Calon bayiku meninggal dan Vivian lumpuh. Karir serta mimpi Vivian hancur!" geram Bisma dalam hati.
Benci dan cinta bercampur dalam pekatnya permainan takdir keduanya.
"Sampai kapan aku harus jadi simpananmu?" tanya Widuri.
"Sampai aku benar-benar membuangmu dari muka bumi ini. Selamanya," jawab Bisma dengan raut wajah yang terlihat jelas kilat penuh amarah kebencian mendalam pada Widuri.
Bagaimana kehidupan Widuri menjadi wanita simpanan dari mantan kekasihnya yang sudah beristri?
Widuri dan Bisma juga melakukan sebuah pernikahan rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun.
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 - Perawatan Kecantikan Eksklusif
Hari keberangkatan ke Jepang pun tiba.
Bisma dan Widuri baru saja bertolak dari Milan menuju ke Jepang. Sepanjang perjalanan, keduanya sangat irit berbicara.
Widuri merasa suasana canggung seperti ini tentu tak baik jika diteruskan. Dikarenakan keduanya nanti di Jepang akan banyak berinteraksi dengan para pebisnis yang lain di sana.
Akhirnya Widuri ingin berbicara sejenak pada Bisma. Walaupun hal itu hanya untuk sekedar basa-basi semata.
"Apa aku boleh tau, kenapa Vivian gak mau ikut menemanimu ke Jepang?"
"Kamu sangat tau kondisi Vivian seperti apa sekarang ini. Sebagai perempuan, kamu pastinya lebih paham. Bukankah semua yang terjadi pada Vivian, ulah abangmu yang seenaknya nyelonong di jalan raya!" ketus Bisma menjawabnya.
Entah mengapa mood penolakan dari Vivian selama seminggu terakhir belakangan ini membuat Bisma uring-uringan. Bahkan hanya sekedar ciuman perpisahan menjelang berangkat ke Jepang juga tak ia dapatkan dari Vivian.
Alhasil ketika Widuri membahas tentang Vivian, emosinya kembali mencuat. Widuri yang tak tau apapun tentang fakta yang terjadi di dalam rumah tangga antara Bisma dan Vivian, terkena imbasnya. Sasaran empuk kemarahan Bisma.
Rumah tangga yang tampak dari luar harmonis dan baik-baik saja. Padahal di dalamnya terasa hampa dan banyak sekali pertengkaran yang tidak jelas. Bagaikan menyimpan api dalam sekam yang siap berkobar membakar segala apa yang ada di sekitarnya.
"Maaf," cicit Widuri lirih seraya menundukkan kepalanya.
Setelah itu, Widuri memilih untuk memejamkan kedua matanya daripada meladeni Bisma yang ia yakini tengah dongkol dengan Vivian karena menolak pergi ke Jepang.
Bisma sempat melirik ke arah Widuri yang sedang memalingkan wajah ke jendela pesawat. Seketika ia tersadar atas ucapannya tadi pasti menyinggung perasaan Widuri. Namun bibirnya terasa kelu untuk meminta maaf.
Tak terasa kini keduanya telah tiba di Tokyo-Jepang, tepatnya siang hari waktu setempat. Mobil jemputan secara khusus membawa mereka dari bandara menuju ke sebuah hotel mewah.
Bisma dan Widuri hadir sehari lebih awal di Jepang dari acara seminar bisnis sekaligus family gathering tersebut.
Awalnya Widuri sempat terkejut karena mereka berangkat lebih awal. Namun ia tak mampu bertanya atau membantah Bisma. Ia hanya menuruti kemauan mantan kekasih yang berstatus suami rahasianya itu.
Namun di tengah perjalanan menuju hotel, Widuri sempat terkejut karena mobil mereka berhenti di sebuah klinik kecantikan.
"Kenapa kita berhenti di sini?" tanya Widuri.
"Ayo turun,"
Widuri pun hanya mampu menuruti perintah Bisma.
Setibanya di dalam klinik kecantikan, Widuri begitu terkejut karena Bisma ingin memberikan perawatan untuknya. Bahkan lelaki itu ternyata sudah membuat janji sehari sebelumnya dengan dokter ternama di klinik tersebut.
Pupil mata Widuri terbelalak melihat nominal harga yang dibayar oleh Bisma untuk dirinya. Paket premium lengkap untuk perawatan wajah yang dilanjut dengan spa dari ujung rambut hingga ujung kaki. Bahkan hingga spa khusus di area kewanitaannya.
"Kenapa pakai spa di area in_tim segala? Memangnya dia mau minta haknya?" batin Widuri mendadak grogi dan cemas perkara hubungan suami-istri di atas ranjang.
Dikarenakan sesuai kesepakatan bersama, keduanya tak akan melakukan hal itu.
☘️☘️
Total harga perawatan tersebut sungguh fantastis. Kalau dihitung-hitung bisa mencapai tiga ratus juta rupiah lebih.
Otak Widuri seketika berpikir keras karena merasakan perubahan pada diri Bisma. Sewaktu di Milan Bisma selalu menyuruh dirinya untuk hemat.
Akan tetapi saat ini di Jepang, Bisma justru tak segan-segan menggelontorkan uang banyak hanya untuk perawatan dirinya yang hanya sebatas wanita simpanan. Istri rahasia yang selama ini seakan tak dianggap kehadirannya.
"Apa kamu juga akan ikut perawatan bareng aku?" cicit Widuri lirih.
"Enggak. Cuma kamu saja. Aku akan pergi ke hotel. Nanti setelah selesai perawatan, kamu akan dijemput sopir untuk ke hotel."
"Apa aku harus perawatan seperti ini? Sangat mahal sekali harganya,"
"Bukan untukmu, tapi demi aku. Tak perlu lihat harganya. Toh ini semua uangku, bukan uangmu."
Bisma pun menjelaskan secara singkat jika pastinya nanti banyak wanita yakni pasangan rekan-rekan bisnisnya yang lebih memukau atau cetar dalam hal penampilan hingga kecantikan.
Bisma sengaja memberikan perawatan eksklusif ini pada Widuri agar wanita itu merasa lebih percaya diri. Walaupun nantinya ia memperkenalkan Widuri sebagai sekretarisnya, bukan istrinya.
Widuri pun akhirnya paham. Ia tak mau banyak berdebat dan menjadi seorang pembangkang. Terlebih Widuri mengerti suasana hati Bisma saat ini sedang tak baik-baik saja.
"Nikmatilah saja Wid, perawatan mewah dan mahal ini. Apalagi gratisan pula. Lumayan diri ini lebih cantik jelita dan tidak jadi Upik Abu terus," batin Widuri menyemangati dirinya sendiri.
Setelah Widuri dibawa masuk ke dalam ruangan VIP untuk memulai perawatan, Bisma segera pergi ke hotel bersama sopir yang membawa barang-barang mereka. Tak berselang lama, Bisma pun tiba di hotel.
Bisma sengaja memesan dua kamar berdampingan. Satu untuk dirinya dan satu untuk Widuri. Namun ada pintu penghubung antara dua kamar tersebut. Connecting room.
Di mana Bisma memberikan permintaan khusus untuk kunci pintu penghubung tersebut hanya ada pada sisi kamarnya, tidak pada kamar Widuri.
Bisma sendiri yang memasukkan koper dan barang milik Widuri ke kamar sebelah. Setelah itu, ia kembali ke dalam kamarnya sendiri lewat pintu penghubung tersebut.
"Uh, lelahnya. Masih empat jam lagi Widuri selesai perawatan. Istirahat dulu lah," gumam Bisma yang saat ini sudah rebahan di atas ranjang king sizenya dan tak lama kedua matanya pun memejam disertai suara dengkuran halus. Terlelap.
☘️☘️
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Widuri tengah menikmati makan malam di sebuah restoran yang berada di samping klinik kecantikan. Tentunya ia sendirian di sana.
"Mas Bisma ke mana sih? Aku telepon dari tadi kok enggak aktif!" gerutu Widuri seraya menghabiskan makanannya.
Ya, sebenarnya Widuri sudah selesai perawatan sekitar satu jam yang lalu. Namun ia terkejut karena tak ada sopir yang menjemputnya ke klinik.
Awalnya ia mencoba menghubungi ponsel Bisma, tapi tak ada jawaban. Setelah mencobanya kembali, justru menjadi tidak aktif. Perutnya mendadak keroncongan karena memang sudah waktunya makan malam, membuat Widuri segera mengisinya dengan pergi ke restoran dekat klinik.
Setelah selesai makan, Widuri segera keluar karena taksinya sudah menunggu di depan. Ia berniat pergi ke hotel saja dan tak berharap Bisma atau sopir akan menjemputnya. Widuri juga sudah tau nama hotel tempat mereka akan menginap.
Saat akan berjalan ke arah taksi, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
"Widuri,"
Seketika Widuri membalikkan tubuhnya untuk melihat ke arah sumber suara yang memanggilnya tersebut.
"Kak Erlan," sapa Widuri dengan nada suara cukup terkejut. Ia tak menyangka akan bertemu Erlan di Jepang.
Tanpa diduga dari kejauhan, mobil mewah yang dikendarai oleh pria yang berstatus sebagai suami rahasia Widuri tersebut baru saja tiba di sana. Ia segera menekan rem mobilnya setelah mata elangnya melihat Widuri tengah berdiri di tepi jalan bersama Erlan, senior di kampusnya dulu yang Bisma benci setengah mati.
"Kenapa Erlan di sini? Apa mereka berdua sengaja janjian di belakangku?" batin Bisma seraya menatap tajam interaksi Widuri dan Erlan dari jarak beberapa meter saja.
Bersambung...
🍁🍁🍁
Semoga permasalahan Bisma Vivian dan Widuri asgera terselesaikan dan semoga Bisma gak jatuh pada jebakan Vivian ya 🙏🏻
makin gak sabar nunggu up nya...
selamat hari raya idul adha juga
🙏🙏🙏🙏🙏