NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 24. PERAMPOKAN 2

" Kurasa Begitu... Hah sudahlah lebih baik kita pikirkan cara untuk mencari Makan" ucap Ho.

" Hah kamu benar." Kedua Warga melanjutkan perjalanan.

'Ka Ryu... Aku Yakin pasti kamu Pelakunya... Hah kenapa tidak Kefikiran sebelumnya' Batin Xin Chie.

" Kurasa Ka Ryu akan menargetkan ketiga Sekte Besar itu lagi.... Aku harus cepat cepat kesana." Ucap Xin Chie

" Hah... Ka Ryu... Kurasa dengan meninggalkanmu aku bisa menjalani Hidupku dengan Baik, Tapi ternyata aku salah Besar" Wajah Xin Chie yang awalnya Lesu, kini terlihat cerah kembali.

" JinYing... Berangkat" Xin Chie melesat Terbang ke Arah Barat.

......................

Saat Malam Hari Ryu dan Xin Chie kembali menjalankan Aksi mereka, dimana mereka telah berada di belakang sebuah Bangunan tempat Penyimpanan Harta.

Tanpa menunggu Lama, mereka langsung menjarah Semua Harta Milik Sekte Cahaya Surgawi.

Dari Hasil Jarahan, Mereka telah Mendapatkan 15 Peti Besar Berisi Uang Koin, Puluhan Senjata, Puluhan Kotak Pil, beberapa Inti Roh, dan Beberapa Kitab.

Setelah berhasil menguras Harta, Mereka Langsung Menuju ke Sekte Hijau Bambu.

Saat mereka sudah berada di belakang Sekte, kini terlihat sebuah bayangan sedang menuju Ke Arah mereka.

" Wush" Bayangan tersebut Berdiri di depan Mereka.

" Ka Ryu..." Suara Pelan Xin Chie memanggil.

Mendengar Ucapan tersebut, Ryu dan Huli Yue saling berpandangan lalu Pergi menjauh dari tempat itu yang juga diikuti Xin Chie.

Setelah merasa sudah aman, mereka menghentikan Langkah lalu menatap Xin Chie Penuh selidik.

" Ka Ryu... " Xin Chie tanpa Ragu langsung lari memeluk Ryu dengan erat.

" Chie'er... Bagaimana kamu bisa mengenalku? lalu Apa yang kamu lakukan disini?" Ryu masih Heran mencoba melepaskan Pelukan Xin Chie.

Huli Yue yang melihat aksi Berpelukan tersebut kini muncul Rasa cemburu, namun dia berusaha untuk menahan dan Percaya sepenuhnya pada Ryu.

Setelah merasa sudah puas Xin Chie melepaskan Pelukannya lalu menatap mereka berdua bergantian.

" Ka Ryu... Sekalipun kamu memakai Penghilang Aura, Aroma atau apapun itu... Aku bisa mengenalmu dari Sini" Xin Chie memegang Tangan Ryu lalu menempelkan ke Dadanya.

" Deg." Huli Yue merasa jantungnya seakan terhenti dengan suasana hati yang sangat buruk.

Xin Chie pun memandang ke Arah Huli Yue dengan senyuman Hangat.

" Kamu Pasti Adik Yue...?" tanya Xin Chie.

"Benar Ka Chie..." Suasana Hati Huli Yue perlahan membaik.

" Adik Yue... Maaf sebelumnya aku tidak sempat berpamitan denganmu, karena ada beberapa Hal yang harus aku kerjakan." Ucap Xin Chie.

" Tidak masalah Ka... Aku sudah Faham." Huli Yue Sangat senang lalu membuka Topengnya

" Sekarang Tingkat Kultivasimu semakin Baik. Selamat Ya...." Xin Chie mengukur tingkat Kultivasi Huli Yue.

" Terimakasih Ka... Sepertinya Punya Ka Chie lebih tinggi dari Kami." Huli Yue mengukur Tingkat Kultivasi Xin Chie sudah lebih Tinggi dari mereka.

" Itu Semua Berkat Ka Ryu" Xin Chie balik menatap Ryu.

" Chie'er... mengapa kamu ada disini?" Ryu mengulangi pertanyaannya.

"Jika Kalian Ingin Merampok Sekte Hijau Bambu, Kalian sudah terlambat" Xin Chie mengeluarkan 12 Peti Besar Berisi Uang Koin, Puluhan Senjata, 10 Kotak besar berisi Pil, Tumbuhan Herbal dan 1 Buah Kitab.

" Sepertinya tujuan kita sama. Lebih baik kita lanjutkan ke Sekte Kabut Tengkorak." ucap Ryu.

" Baik. " Jawab mereka serempak.

" Chie'er... " Ryu memberikan 1 Topeng kepada Xin Chie.

" Ka Ryu Topeng ini apa Namanya?" tanya Xin Chie.

" Aku belum memberikan Nama. Nanti lagi bicaranya. Tunggu kita sudah menyelesaikan Pekerjaa." Ryu menutup Pembicaraan.

Xin Chie yang awalnya ingin Bertanya kini mengurungkan niatnya lalu mengeluarkan Jinying, Sedangkan Ryu dan Huli Yue menaiki Chaizu.

Setelah 7 Jam perjalanan, mereka sudah berada di Ruang Penyimpanan Harta milik Sekte Kabut Tengkorak.

Dari Sekte tersebut mereka berhasil Mengumpulkan 13 Peti Besar Berisi Uang Koin, Puluhan Senjata berbagai Jenis, Puluhan Inti Roh, 5 Kotak Besar Pil dan 27 Kitab.

Setelah berhasil menguras semua Harta, mereka langsung meninggalkan tempat tersebut menggunakan Langkah Kilat.

Merasa sudah berada di Tempat Aman, mereka mencari Sebuah Goa sebagai tempat Persembunyian mereka untuk beberapa Saat.

"Sepertinya Goa ini tidak ada Penghuninya. Kurasa kita bersembunyi disini untuk beberapa saat.

Setelah Masuk ke Dalam Goa, Mereka Gabungkan Spiritual untuk Menggeser.Batu Besar yang tidak jauh dari Goa.

" Sekarang kita Istirahat saja dulu! " Ryu mengambil sebuah tempat untuk beristirahat.

" Mmmmm" Xin Chie dan Huli Yue juga mengambil tempat beristirahat.

Dua Hari Kemudian, Kini Kondisi mereka sudah pulih Total lalu menceritakan beberapa Kejadian yang telah mereka jalani saat mereka berpisah di Hutan Bagian Timur Desa Lembah Hitam.

Huli Yue pun langsung bertanya mulai Awal saat Xin Chie membawa Ryu saat menuju Dunia Peri.

Dengan Polosnya Xin Chie menceritakan Semua yang terjadi mengingat mereka berdua sama-sama Wanita.

Tentu saja Hal itu membuat Ryu merasa malu sekaligus tidak enak, mengingat Huli Yue adalah Istrinya tanpa sepengetahuan Xin Chie.

Mendengar dari cerita Xin Chie, Huli Yue seakan merasa bersalah sekaligus Kasihan karena begitu besar pengorbanannya untuk Ryu hingga bisa seperti sekarang.

Kini Huli Yue menceritakan serangkaian Kejadian mulai saat bersama Ayahnya Huli Bai sampai dimana mereka bertemu saat ini.

Mendengar bahwa Huli Yue dan Ryu sudah menikah, Sontak Xin Chie terlihat kaget dengan wajah murung.

Walaupun Huli Yue seekor Rubah Giok Bulan, tapi sebagai sesama wanita tentu saja mengerti dan berusaha untuk menghiburnya.

Tanpa Ryu sadari karena sedang asik membaca beberapa Kitab, mereka berdua saling berbisik satu sama lain hingga terlihat terjadinya sebuah kesepakatan.

" Yue'er, Chie'er... Kurasa Kalian Harus membaca semua Kitab ini untuk menambah Pengetahuan" Ryu menumpuk kitab yang mereka dapat.

" Mmmmm " Mereka mengangguk setuju.

Hari demi Hari mereka terus mempelajari Semua isi dari kitab tersebut hingga Tuntas dan Hapal.

Setelah beberapa Bulan kini mereka semua telah menguasai semua yang ada dalam kitab tersebut, baik dari beberapa Gerakan, Jurus serta pemahaman pemahaman lain untuk menunjang tingkat Kultivasi mereka.

Meskipun tidak terlalu penting namun Bagi Ryu hal itu adalah dasar yang kadang dilupakan oleh Para Kultivator.

Hal itulah yang membuatnya lebih cepat dari Kultivator lain pada umumnya. Bukan Karena Garis Darah, tapi karena tekad dan kerja keras.

" Chie'er... karena Kamu berhubung kamu seorang Alkemis, apa Kamu mampu memurnikan Semua Pil yang ada disini?" Tanya Ryu.

" Ka Ryu... Kamu tenang saja. Itu sudah Pasti Akan Kulakukan, bahkan membuat beberapa Pil dari Semua Sumber Daya yang ada disini.

Hanya saja membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan." ucap Xin Chie.

" Tidak masalah... Tapi jangan terlalu memaksakan diri." Ryu mengingatkan.

" Baik." Jawab Xin Chie singkat.

" Yue'er... Sepertinya aku tidak membutuhkan Panah ini lagi. Lagi pula aku sudah memiliki senjata Lain. Sepertinya Goa ini cukup Luas untukmu berlatih." Ryu memberikan Panah Dewa Phoenix.

" Mmmm " Huli Yue mengambil Panah tersebut lalu pergi ke arah Gua yang cukup luas untuk berlatih.

" Oh ya... Aku hampir lupa. Chie'er. ini Cincin Ruang Hasil Karyaku! Pakailah" Ryu memberikan Cincin Ruang.

" Le...Level 10... Terimakasih Ka Ryu." Xin Chie sangat senang langsung memindahkan Barang miliknya ke cincin Ruang baru.

" Semua Inti Roh dan Senjata ini Sepertinya tidak ada yang cocok untuk kita. lebih baik kita simpan saja" Ryu memeriksa hasil Jarahan.

Di dalam Goa, mereka melakukan Pekerjaan mereka masing-masing. Baik Berlatih, Berkultivasi hingga berusaha menciptakan Karya baru.

......................

Saat Ryu, Xin Chie dan Huli Yue masih berada di dalam Goa, Kini muncul Gejolak-gejolak baru di kerajaan Nukkan.

Dimana Kerajaan Nukkan telah dilumpuhkan bersama Para Pendukungnya Yaitu Keluarga Bangsawan Keluarga Xin, dan 3 Sekte Besar.

Hal itu terjadi tentu saja karena Ulah Ryu yang telah melumpuhkan Perekonomian mereka membuat mereka tidak bisa bertahan lama.

Kejadian itu juga telah sampai ke telinga Kekaisaran Lotus Putih, yaitu Kaisar Jin Jierui menggunakan kesempatan tersebut untuk menyerang.

Beberapa Orang yang berhasil selamat kini memilih sebagai Rakyat biasa, gabung ke Sekte Lain, dan Beberapa Orang memilih pergi ke Kekaisaran Lotus Hitam.

Satu Tahun telah Berlalu, kini muncul Beberapa Sekte Besar Yakni Sekte Kuil Kebenaran Aliran Putih, Sekte Lembah Racun Aliran Hitam, Sekte Naga Awan Aliran Netral, Sekte Lembah Persik Aliran Netral ( Yang didirikan Oleh Ryu beserta Orang terdekatnya) dan beberapa Sekte Kecil baik Aliran Hitam Maupun Putih.

Tepat Tahun Kedua saat Pertama Kali masuk Ke Goa, Kini Ryu dan yang lain telah keluar dari Persembunyian Mereka.

Berkat Pemahaman Alkemis Xin Chie, kini Huli Yue bisa menyerap Pil Kultivasi pada umumnya sudah mencapai Level 45.

Untuk Ryu sendiri Kini telah Mencapai Level 46. Sedangkan untuk Xin Chie masih berada di Level 45 karena lebih fokus untuk memurnikan Semua Pil, Membuat Pil baru dan menciptakan Sebuah Pil dari Ratusan Inti Roh Siluman digabungkan dengan Sumber Daya aneka Tumbuhan walaupun hanya menghasilkan 1 Pil untuk Huli Yue.

" Aaahhh... Akhirnya bisa melihat Matahari." Ryu merentangkan tangannya.

" Ka Chie... Karena aku, kamu tidak bisa naik tingkat." Huli Yue merasa Tidak enak.

" Adik Yue.. itu tidak masalah. Malah aku sangat senang bisa menciptakan Mahakaryaku yang sangat Luar biasa." Xin Chie senyum lepas.

" Lagipula jika kamu menyerap Energi Orang Jahat, itu akan mengganggu Emosional mu sendiri. Bahkan bisa jadi Orang jahat juga." Lanjut Xin Chie.

" Sekarang kurasa sudah Aman, untuk sementara kita tidak perlu memakai Topeng lagi. Lagipula terlalu lama memakai sangat Gerah dan terlihat Aneh." ucap Ryu.

" Benar sekali... Kurasa dengan Menutup Tingkat Kultivasi sudah cukup. Sangat disayangkan 2 Bidadari harus menyembunyikan kecantikannya di balik Topeng." Xin Chie menggoda.

" Haaah terserah Kalian. Aku sudah bosan makan daging Siluman itu-itu terus selama 2 Tahun. Aku ingin Makanan yang Enak di Luar sana." Ryu mengeluarkan Chaizu.

" Ka Ryu duluan saja... Aku ingin mengajak Adik Yue menggunakan Jinying sambil melihat Pemandangan." Xin Chie mengeluarkan Jinying

" Baiklah... Aku tunggu kalian di Penginapan Kota Kiria. " Ryu langsung meminta Chaizu jalan duluan.

" Adik Yue... Kota Kiria sudah dekat dari sini. kurasa tidak sampai 1 Kilo. Lebih baik kita lihat pemandangan dulu." ucap Xin Chie.

" Mmmmm " Huli Yue mengangguk setuju, dia juga ingin melihat Pemandangan dari balik Awan.

......................

Sesampai di Penginapan, Ryu langsung masuk menuju ke Sebuah meja Kosong Yang terletak Paling Pojok.

" Mau Pesan Apa Tuan?'' Pelayan Wanita Muda Sambil menatap Ryu sambil menggoda.

" Pelayan... Aku mau Pesan Semua makanan Terbaik disini. Jangan Lupa 1 Arak terbaik disini!" Ucap Ryu tidak memperdulikan tatapan itu.

" Ba..Baik Tuan" Pelayan Wanita menuju arah Dapur.

Tidak menunggu lama, Pesanan pun datang yang kini hampir memenuhi Meja.

" Pelayan... Berapa Totalnya?" ucap Ryu.

" Semua senilai 800 Koin Perak Tuan." Ucap Pelayan Wanita.

" Mmmm" Ryu memberikan 800 Koin Perak.

" Terimakasih Tuan... Selamat menikmati" Pelayan Wanita dengan tatapan menggoda.

Sambil menunggu Kedatangan Xin Chie dan Huli Yue, Ryu sambil mendengar beberapa informasi Perkambangan yang ada pada saat ini sekarang dari beberapa meja yang cukup jauh darinya.

" Eh... Siapa Pemuda Itu? Sepertinya Orang baru. Tanya seorang Wanita Berpakaian Sekte.

" Kurasa begitu. Sepertinya dia sangat tampan Apa kau menyukainya?" Tanya wanita lain di meja itu dengan Pakaian yang sama.

" Siapa yang bisa menolakku. Li Wei adalah Murid tercantik dan juga berbakat di Sekte Bulan Sabit." ucap yang bernama Li Wei.

Ryu yang mendengar itu langsung tersedak batuk lalu mengambil segelas Arak.

" Saudari Wei... Sepertinya Pemuda itu mendengarkan kita." ucap yang lain.

Tidak Lama Xin Chie Pun datang sambil mencari dimana Ryu duduk.

Setelah menemukan Meja Ryu, Xin Chie pun berbisik Ke Huli Yue lalu menuju ke Meja Kasir untuk memesan Kamar. lalu berjalan Perlahan ke arah Ryu.

Semua Pria yang ada di ruangan itu Kecuali Ryu terus memperhatikan mereka berdua seakan ingin berkenalan dengannya.

" Apa Nona ingin mencari tempat? Disini Kursi masih Kosong.... Kita bisa santai disini..Biar Aku yang traktir." Salah satu pemuda menawarkan diri

" Maaf tuan... Kami Sudaj memilih tempat lain." Mereka langsung duduk di dekat Ryu.

Kejadian itu membuat satu sama lain, Li Wei yang awalnya sudah Percaya diri ingin duduk bersama Ryu kini mengurungkan niat dengan wajah masam.

Pemuda yang tadi juga memasang wajah masam, karena niat Ingin berkenalan malah seperti dipermalukan.

" Kalian darimana saja. aku sudah lapar." Ryu menggerutu.

" Maaf Suamiku. Mari kita makan Sekarang! Adik Yue... Kenapa tidak menyediakan Piring untuk Suami Kita." Xin Chie sengaja memberatkan Nada suaranya merasa Risih dengan tatapan tertuju pada mereka.

Sontak semua terlihat murung setelah mendengar ucapan dari Xin Chie. Harapan mereka kini telah Pupus.

" Beruntung Sekali Pemuda itu punya Dua Istri, Kurasa dia bukan orang sembarangan." Ucap yang lain.

" Kamu Benar, Hanya Keluarga Kerajaan, Bangsawan atau Saudagarlah yang mampu punya istri 2 bahkan Lebih" timpal yang lain.

Setelah selesai makan, mereka langsung naik ke Lantai 2 dimana sudah di pesan oleh Xin Chie sebelumnya.

" Kalian berdua jangan Terlalu berisik telingaku Sangat Peka" Goda Xin Chie sambil menuju Tempat tidur yang lain.

1
Panut Suprapto
sippp
Atek Jong
yes
Atek Jong
aaahhhhhhh
Atek Jong
dunia kecil
Atek Jong
enakkkkk
Luhung Sidharta
m
Atek Jong
yes
Atek Jong
bantai
Atek Jong
dewa agung
Atek Jong
fang
Atek Jong
yes
Luhung Sidharta
o
Atek Jong
yes
Atek Jong
turun ya
Atek Jong
kacau
Atek Jong
top
Luhung Sidharta
h
Atek Jong
yes
Atek Jong
kemana
Luhung Sidharta
g
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!