Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 awal pernikahan
Suasana dapur utama dapur utama begitu riuh,dari pagi tim maira sudah menyiapkan dari mulai bahan2 peralatan dan lain,hari ini adalah hari peresmian perusahaan harun,suara dentangan pisau dan alat dapur lainya saling bersautan,kesibukan terus berlangsung hingga sore hari,dan sebagian tim sudah membawa peralatan ke gedung sebrang,kali ini mita dan rara kebagian menjadi tim di acara. jadi rara dan mita sudah berpakaian rapi memakai baju putih dan rok span hitam sesuai permintaan klie.ada 3 kawan mereka lain nya
"mita..kamu pergi ke gedung seberang untuk mengecek persiapan bersama yg lainya ,,nanti aku menyusul kalau disini sudah siap semua,kamu handle dulu ya.." ucap maira.sambil memijat pangkal hidung nya
"mbak mai kenapa? kok pucat gitu? " tanya mita
"gak apa2 mungkin cuma kelelahan ajah," jawab maira
"ya udah mba mai.aku ke tempat acara dulu ya sama yg lain-"
"ya hati2 mit.." mita pergi sambil mengacungkan jempol nya.
"mbak mai.semua sudah siap tinggal kita angkut ke tempat acara.." bude sum,juru masak utama mengagetkan maira yg sedang menopang kepala dg tangan
"loooh mbak mai kenapa toh? kok mukanya pucat gitu?" bude sum kaget ketika maira mengangkat kepalnya.
"enggak apa2 kok bude,mungkin kecape an ajah.nanti istirahat sebentar juga sembuh." jawab maira "kalo tugas bude sudah selesai.silahkan bude bisa istirahat dan pulang,terimakasih bude," imbuh maira
"ya udah.bude sama yg lain pamit dulu ya mbak mai," bude sum dan tim dapur segera permisi.
Acara akan berlangsung pukul 7 malam,jadi maira akan mengistirahat kan tubuh nya sebentar. kemudian ia menelpon mita meminta untuk menghubunginya satu jam lagi.
Pukul 6petang maira tiba di lokasi,ia mengecek tim dan yg lainya.acara berlangsung dg lancar sampai pukul 10 malam,setelah tamu2 bubar maira dan tim sedang membereskan peralatan mereka.tiba 2 saja, praaaang..mereka di kejutkan dg suara peralatan ketering mereka yg berjatuhan. maira limbung saat sedang menata dalam bok ,dg tergesa mita dan yg lainya berlari ke arah maira
"mba mai..mbak mai kenapa?" rara menopang kepala maira,dan mita sibuk menepuk2 pipi maira.suara gaduh menarik perhatian harun dan asistennya yg berada di luar gedung,ia sedang mengantarkan kolega mereka untuk berpamitan.
"ada apa ini..?" harun menerobos masuk karna penasaran.matanya membulat melihat maira sedang tergeletak di lantai beserta para pegawai nya yg panik.
"mbak mai pingsan pak..!" ujar mita dg suara bergetar.
"cepat suruh pak toto siap kan mobil her..!" harun panik dan beregas memerintahkan pada asistennya.
"kita harus membawa maira ke rumah sakit.." heri segera berlari keluar ,dan harun langsung menggendong tubuh maira,mita dan rara segera mengejar harun menuju mobil.
"pak .apa kami harus ikut?" mita bertanya dg wajah hawatir
"lanjutkan saja pekerjaan kalian.maira biar nanti saya yg urus," mereka ahirnya mengangguk.
"ayo ra..kita selesai kan kerjaan kita." ajak mita setelah mobil berlalu,dan hilang dari pandangan mereka
"semoga mbak mai gak kenapa2 ya mit?" sambung rara. mereka ahirnya masuk kedalam gedung dan melanjutkan pekerjaan mereka .
***
Flash back on#
Ketika tahun2 pertama pernikahan mereka
"iih mas harun.kenapa coba taro handuk basah disini ? harus nya juga .nih ya ,gak taro kaos kaki di sini niih,tuh kan ada keranjang laundry nya,tuuh juga tuh ambil baju sembarang.jadi berantakan kan lemari nya...!" maira ngomel2 sambil merapikan pakaian,harun yg tengah mematut diri di cermin hanya tersenyum dan melihat pantulan maira di cermin.
Ia sangat suka ketika mendengar maira mulai cerewet dan memasang muka kesal,baginya maira menggemas kan. Harun membalik kan badanya dan menuju maira yg tengah memberes kan isi lemari .
"ya sayang. Maafin mas ya?" harun memeluk maira dari belakang lalu mencium pipi maira,maira hanya mengibas2 kan pundaknya "kesel deh..!" imbuh maira sambil memanyunkan bibir nya.
"ya udah biar gak kesel.tar sore kita pergi ke pantai yah, mau gak?" rayu harun.seketika maira membalikan badan nya dan memasang muka bahagia,lantas ia balik memeluk harun.
"mau..mau bangaeeeeet.." sambil mencium pipi harun .harun membalas nya dengan ciuman yg tak kalah gemes,dan mereka tertawa bahagia.
begitu mudah nya maira berubah mood hanya di bujuk oleh harun,ia sangat suka ketika dirinya kesal dan harun langsung meminta maaf dan membujuk nya,,begitulah pernikahan mereka .ia pulang lebih awal karna sudah menjanjikan maira akan ke pantai.
***
Angin lembut menerpa rambut maira,suara deburan dan kicau burung camar menambah meriah sore itu.wanita itu memejamkan mata merasai suara ombak sambil menghadap kearah tepian laut. "sayaaang...kamu suka?" harun memeluk lembut dari belakang ,maira membuka matanya .
"hemmm....aku selalu suka lautan .aku suka suara ombak nya ,aku suka tiupan angin nya aku juga suka sunset nya dan juga aku suka dg laut nya.." lirih maira men jelas kan
"lihat ke arah laut mas." maira menunjuk nya
"ia begitu tenang .tapi mempunyai sejuta minsteri,ia juga mampu menampung segalanya tapi tak pernah nampak dari permukaanya..selalu datar selalu tenang. itu seperti hati seorang perempuan kan mas,?kadang sulit di tebak ," maira menoleh pada suaminya, maira memberikan senyum manis nya.
"ia tampak begitu lembut,tapi ada masa tampak menyeramkan.bukan kah begitu lautan mas? Sama seperti perempuan kan ?" maira menambahkan.
"aduuh aduuh..kenapa istriku tercinta ini tiba 2 seperti seorang filosofi ya.." harun mencium pipi maira dg gemas ,tiba2 ia menggelitiki tubuh maira.
Maira berjingkat dan memukul2 lengan suaminya
"iiiih geliii.." maira trus saja memukul2 harun.harun berlari meninggal kan maira sambil sesekali menjulur2 kan lidah nya.
"wee..." harun terus menggoda maira.
"pengen dong entar malem merasakan kedahsyatan lautan yg ada dalam dirimu sayang.." harun semakin menggoda maira ia mengedipkan sebelah matanya
"iiih mesuuum...merusak imajinasi ku ajah deh..!" maira berlari sambil sese kali memercikan air pada tubuh harun,akhir nya aksi kejar2 an dan saling memercikan air pun berlangsung sambil diiringi teriakan dan kekehan bak drama korea..hehehe..
sampai waktu sunset habis ahirnya mereka berdua pulang dg perasaan bahagia .
*
*
" mas ..bulan depan bakal ada pesta rakyat loh di kota,kita nanti liat yuk. Pengen naik korsel," maira bemanja 2 di lengan suaminya
" haah..korsel? negara yg ada idola nya kamu itu. ya sayang?" harun mulai memasang wajah jail nya "iiih..itu sih korea selatan" balas maira sambil mencubit pinggang harun,mereka sedang duduk santai di depan televisi
"aduuh ampun ..sayang sakit" harun meringis
"makanya jangan usil, " maira menambah kan sambil memanyunkan bibirnya.
"iya iya cantik ku ..sayang ku hahahaha" harun tertawa gemas sambil menjewer pipi maira
"tuuh kan jail lagi," maira melepas kan tangan harun dari pipi nya
"saki t tau.." harun mengelus2 pipi maira sambil terus ter tawa. "uuh..kasian sini peluk"tampa persetujuan, harun langsung memeluk maira. Maira membalas pelukan harun hangat
"nanti tinggal atur waktunya aja ya sayang ,"
"heeem" jawab maira ia masih betah dalam pelukan harun.tiba2 harun mematikan televisinya dan menoleh pada istrinya yg masih dalam pelukanya itu.
"hah..ada apa?" bukan nya menjawab harun tiba2 mengangkat tubuh maira.
"udah malem kita bobo dulu yuuk?" harun mencium lembut kening maira dan merambah turun ke bibir maira.harun melepaskan ciuman nya dan berkata.
"tapi sebelum bobo ,aku minta jatah dulu ya sayang?," maira hanya mengangguk dan tersenyum.kemudian mereka masuk dalam kamar dg maira masih dalam gendongan harun.