Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.
#konfliketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PIL CEGAH HAMIL
Setelah keduanya selesai mandi, Noka dan Rindu pun keluar kawasan apartemen menggunakan motor.
*Noka menyimpn motornya di apartemen untuk kendaraan pribadinya.
Rindu pun dibonceng Noka menyusuri jalanan ibukota di waktu hampir tengah malam.
"Sejak kapan kamu menyukai naik motor, Mas?" tanya Rindu penasaran karena tidak pernah melihat pria ini mengendari motor sebelumnya.
"Sejak aku kerja di perusahaan. Aku bosen naik mobil terus" jawab Noka.
"Idih..sombong amat jadi anak orang kaya" sindir Rindu.
"Hahahaa, rejeki ku dong. Alhamdulillah orang tua kita lebih lebih ya" sahut Noka namun beberapa detik kemudian pria ini jadi merasa bersalah kepada kedua orang tuanya telah berulah.
"Hmm, kamu nyesel ya Mas?" tanya Rindu yang menyadari keheningn Noka berarti sesuatu.
"Nyesel kenapa? Kalau soal bawa lari kamu malam ini aku gak nyesel sama sekali" jawab Noka.
"Pasti kamu ada rasa nyesel sama daddy dan mommy berbuat sejauh ini" ujar Rindu.
"Jujur ya, dikit sih nyesel. Tapi aku lebih nyesel kalau daddy ngehina kamu kayak tadi. Aku gak suka kamu dihina begitu. Lagi pula, kamu bukan racun di keluarga kita, Rindu. Kamu adalah bagian dari kebahagiaan keluarga kita dan sekarang menjadi kebahagiaanku" sahut Noka.
Rindu semakin merasa nyaman dengan jawaban pria yang sudah menculiknya ini. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh gagah Noka.
Sampai lah mereka di K24, apotik buka 24 jam.
Rindu turun dari motor lalu masuk ke dalam apotik, Noka pun menunggu didepan.
Melihat Rindu membuatnya benar benar merasa jatuh cinta.
Ketika wanita itu sudah keluar apotik, Noka pun memberikan pujian yang membuat Rindu merasa terbang melayang.
"Kenapa kamu jalan aja cantik sekarang ya Ri? Apa karena kamu akan jadi istriku?" gombal Noka.
"Isssh!! Gombal! Bilang aja udah ngerasain aku jadinya muji muji terus" sahut Rindu lalu naik motor dan memeluk erat lagi Noka.
"Ya itu salah satunya sih haha" canda pria itu.
Puk!
Rindu menepuk pundak Noka lalu ia tersenyum.
"Udah ah, ayo makan. Aku laper Mas" ajak Rindu.
"Oke siap. Kita makan nasi goreng langganan ya" ucap Noka.
"Oke" sahut Rindu.
Noka kembali menjalankan motornya menuju nasi goreng langganan yang jaraknya lumayan jauh dari apartemen karena mengarah ke pusat kota.
Sekalian jalan jalan untuk sepasang kekasih yang baru jadian 🤭
Ditempat lain, yaitu rumah Saka dan Fina, orang tua Noka sekaligus orang tua angkat Rindu, mereka berdua kini belum tidur karena memikirkan anak anak mereka.
Saka masih sangat marah sampai dadanya sakit mungkin gejala serangan jantung. Fina mencoba menenangkan suaminya.
"Jangan marah terus mas, ingat kondisi darah tinggimu bisa bikin serangan jantung juga" ingat Fina.
"Gimana gak marah, baru aja Noka pulang bikin ulah kayak gini" sahut Saka yang sudah duduk di tepi ranjang.
Fina menghela nafas panjang.
"Apa kata orang nanti kalau tau hubungan Noka sama adiknya? Kita bisa malu" lanjut Saka.
"Ya gak usah dengerin kata orang. Noka dan Rindu adalah anak kita, Mas. Kalau pun Noka memang mau menikah dengan Rindu, masih boleh dalam agama kita. Tidak ada hubungan darah diantara mereka" jelas Fina.
"Kita aja gak tau dimana keluarga Karin berada kan? Jadi kita coba aja restui mereka sebelum mereka lebih nekat" lanjutnya.
"Mereka udah nekat dengan kabur dari rumah ini. Sudah konsekuensi Noka keluar perusahaan dan aku tidak ingin melihat wajah mereka berdua dalam waktu dekat ini" sahut Saka lalu ia memilih merebahkan tubuhnya dan berusaha tidur.
Fina sudah tidak bisa membujuk suaminya lagi.
"Jika Noka bisa lebih baik baik lagi mengutarakan perasaanya pada Rindu, pasti kejadiannya tidak seperti ini. Memang anak keras kepala" batinnya.
Sebenarnya Fina sudah tau jika putra pertamanya itu memandang Rindu dengan pandangan berbeda lebih dari saudara. Mangkanya beberapa tahun lalu, ia memberikan saran untuk Noka kuliah saja di luar negeri sekalian mencari pengalaman lebih banyak lagi untuk mengembangkan perusahaan.
Namun ternyata hal itu hanya menunda saja, perasaan Noka begitu besar kepada Rindu.
Ia pun berusaha tidur menyusul suaminya.
Sebagai orang tua, Saka dan Fina memiliki pandangan berbeda soal masalah ini, sehingga belum menemukan jalan tengah.
Tanpa mereka tau, saat ini anak anak yang mereka pikirkan sedang menikmati makam malam bersama.
"Nasi goreng disini memang uenak! Di New York gak ada nasi goreng seenak ini" celetuk Noka.
"Hahaha, ya iyalah Mas. Tangan yang masak juga beda" sahut Rindu.
Mereka pun menikmati nasi goreng hingga suapan terakhir.
Setelah makan, Rindu pun tidak lupa untuk meminum pil pencegah kehamilan yang tadi ia beli.
"Memang kalau kamu minum pil itu, beneran bikin benih unggulan ku gagal jadi bayi di perutmu, Ri?" tanya Noka karena penasaran.
"Hmmm, tidak mencegah 100% tapi setidaknya bisa menunda dulu" jawab Rindu dan Noka angguk angguk kepala mencoba mengerti.
Akhirnya setelah menghabiskan makan dan minum, mereka berdua pun kembali ke apartemen.
Pagi hari menjelang, kini Rindu sudah siap siap untuk berangkat ke rumah sakit.
Noka pun siap siap untuk mengantar calon istrinya itu pergi magang.
"Hari ini kamu gak kerja, Mas?" tanya Rindu saat baru saja keluar apartemen.
"Kan aku udah dipecat daddy. Setelah mengantarkan mu, aku berniat akan mencari kerja baru" jawab Noka.
Mereka berjalan menuju parkiran sambil bergandengan tangan.
"Maafkan aku bikin hidupmu susah begini" lirih Rindu kembali merasa bersalah.
"Susah? Hahahhaa, aku tidak sesusah itu, sayang" sahut Noka membuat Rindu terdiam saat mendengar panggilan sayang.
"Sayang?" tanya Rindu canggung.
"Iya sayang. Aku akan memanggil mu Rindu sayang mulai pagi ini" jawab Noka sambil menoel pipi wanita itu.
"Hih.. pagi pagi udah ngombal" celetuk Rindu lalu karena rasa malunya ia berjalan mendahului Noka ke parkiran motor.
Mereka berdua pun keluar apartemen menuju rumah sakit.
Sesampainya disana, saat Rindu turun didepan RS, Tara melihat kekasihnya itu dan menghampiri.
"Selamat pagi, Rindu" sapa Tara.
Noka kembali menatap pria itu tidak suka.
"Pa..gi..dokter Tara" sahut Rindu gugup.
"Diantar abangmu?" tanya Tara lagi.
"I..iyaaa" jawab ragu ragu Rindu karena ia tidak ingin membuat keributan didepan RS.
Noka semakin tak tahan menyembunyikan hubungannya dengan wanita itu.
"Mohon maaf, dokter Tara. Saya belum memperkenalkan diri secara pribadi" ucap Noka setelah turun dari motor dan mengulurkan tangannya.
Tara tanpa curiga pun menerima uluran tangan itu.
Rindu sudah pasrah jika Noka akan mengungkap semuanya.
"Kenalkan, saya Raden Tresnoka Herlambang Agung, abang dan kekasih Rindu Hagika Agung. Salam kenal, dokter Tara" ungkap Noka sesuai dugaan Rindu.
Tara langsung melepaskan genggaman tangannya.
"A..pa yang dia katakan Ri? Kamu kekasihnya?" tanya Tara tak percaya.
"Hmm, nanti aku jelasin. Sekarang kita masuk dulu sebelum briefing pagi dimulai" ajak Rindu tanpa menjawab dulu pertanyaan seniornya.
Rindu langsung menarik tangan Tara dan membuat Noka menahan amarahnya.
"Aku percaya sama kamu Rindu, kamu bisa menyelesaikan hubunganmu dengan pria itu dan yakin untuk hidup bersamaku" gumam Noka lalu ia menaiki motornya lagi dan mengunjungi suatu tempat untuk janjian bertemu dengan seseorang.
