Hidup Sebatang Kara Di Antara Saudara Kandung

Pov.Ayu

Waktu berlalu begitu saja...sampai aku memasuki sekolah menengah keatas penderitaan lahir dan batin ku yang setiap hari di tambah oleh keluarga ku sendiri...terkadang aku berfikir kalau aku adalah anak pungut mereka sehingga sebesar itu kebencian mereka terhadap ku..aku si anak pembawa sial karena kelajiran ku mama harus meregang nyawa di meja operasi demi menyelamat kan ku...tetapi alu tidak bisa memilih di mana dan oleh siapa aku di lahirnya semua adalah aturan Sang Pemilik Hidup..aku hanya manusia biasa yang tak berhak untuk protes atas takdir untuk hidup ku..

Hari ini adalah hari terakhir ujian nasional kelulusan ku..aku termasuk anak yang cerdas dan selalu mendapat nilai terbaik di sekolah..tetapi itu tidak ada artinya untuk keluarga ku..semua hanya ina yang terbaik di rumah walau dia mendapat nilai sepuluh besar itu adalah hal yang luar biasa dan mereka akan merayakannya setiap penerimaan raport..

Hari penerimaan raport pun tiba..ini untuk yang ke sekian kalinya aku tak ada orang tua mendampingi ku untuk naik ke panggung untuk para siswa yang mendapat nilai terbaik..

"Aku hanya bisa mengandalkan bibik yang berjualan di kantin sebrang sekolah..mereka mengerti keadaan ku..dan selalu merekalah yang menjadi pendamping setiap penerimaan rapor..mau bagaimana lagi..aku terpaksa berbohong kepada pihak sekolah kalau papa sedang ada pekerjaan di luar kota..san bibik kantin yang aku sebut sebagai uwak keluarga dari pihak keluarga papa..

Aku sekolah dari sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas semua adalah berkat biaya siswa selain karena nilai yang bagus..aku mengaku kalau aku adalah orang miskin..

Miris memang..tapi mau bagaimana lagi..aku masih ingin sekolah tinggi..walau aku harus banting tulang mencari biaya sendir dan terkadang di bantu oleh bik mina dan mbak jessi..

Biasanya aku sepulang sekolah akan bekerja paruh waktu di sebuah rumah makan sebagai pencuci piring...gajinya tidak menentu..dan nanti pulang jam sepuluh malam dan dapat nasi dan lauk bila ada sisa di rumah makan..bila tak ada maka aku akan makan nasi dengan kuah saja tak jarang aku pun sering makan nasi putih saja..itu pun sudah Alhamdulillah, yang penting perut kenyang dan aku bisa berjalan pulang untuk menghemat pengeluaran..

Uang yang aku tabung untuk membayar uang buku dan yang lainnya..tidak mencukupi.

Aku bingung harus mencari uang kemana lagi..sudah beberapa kali aku di panggil ke kantor masalah uang administrasi yang belum selesai tetapi aku tetap saja hanya bisa meminta waktu lagi dan lagi..

Sampai pihak sekolah pun sudah hapal dengan kata kata ku..karena aku anak biaya siswa.Aku masih di beri keringanan untuk tetap mengikuti ujian kelulusan..lega hati ku paling tidak sedikit ringan beban ini..

Seminggu lagi adalah hari perpisahan..aku tidak mendaftarkan diri..karena aku tidak memiliki uang untuk acara itu dan harus membeli baju seragam..

"Ayu...panggil pak Dirga pada saat aku berjalan menuju toilet..

"I..iya pak..jawab ku gugup..aku takut kalau sampai pak dirga menegur ku agar melunasi uang administrasi dan yang lainnya..

Tangan ku remas karena cemas dan takut..aku hanya bisa menunduk tak berani menampakkan wajah ku..

"Kenapa kamu belum mendaftar untuk acara perpisahan..kasian teman kamu masih menunggu mu..ujar pak Dirga tegas..

"Mm..anu pak..itu..sa..saya tidak ikut acara perpisahan pak...jawab ku gugup..

"Kenapa??..bukankah itu adalah momen kenang kenangan kalian nanti??..tanya pak dirga merasa heran..

"Betul pak..tapi saya tidak ada orang tua yang bisa mendampingi saya..mereka semua sibuk..jawab ku lagi..untung saja aku menemukan jawaban yang masuk di akal..lagian nggak mungkin juga kalau alasan aku tidak ikut adalah karena aku tidak punya uang,pasti mereka tidak akan percaya..

"Oo..ya sudah kalau begitu..sebaiknya kamu cepat melapor kepada panitia agar cepat di tindak lanjuti..ujar pak Dirga..

"Baik pak..nanti saya lapor dan pak dirga pun pergi dari hadapan ku..

"Aku berjalan cepat ke arah kantin sekolah..aku ingin meminta air putih untuk pengganjal perut ku..karena dari pagi perut ku kosong tidak ada terisi apa pun walau sedikit karena stok nasi ku tadi pagi sudah habis untuk makan malam sepulang dari kerja mencuci piring di sebuah rumah makan..kemarin sore..

"Kenapa berdiri di pintu ayu??..tegur ibu kantin yang sudah hapal dengan kedatangan ku ke kantin..hari ini kantin lagi rame kamu bisa bantu ibukan melayani murid murid yang mau beli makan??..tanya buk kantin dengan ketus..tapi aku tidak pernah sakit hati dengan sifat ketus buk kantin karena dia seperti itu tidak hanya pada ku tetapi ke semua orang..walau ketus begitu tapi sebenarnya ibu kantin orangnya peduli banget dengan anak murid yang belanja di kantinnya..makanya kantinnya tidak pernah sepi..

"Ee..iya buk..tapi boleh ya ayu minum dulu haus banget ini buk..aku meminta izin kepada buk kantin..

"Ya udah cepetan..jangan pake lama..ucap buk kantin lagi.."

"Siap buk..aku pun berlalu menuju meja biasa untuk meletakkan air minum..

"Mashaallah hari ini rame bener kantinnya ya mbak...ujar ku kepada salah satu karyawan di kantin itu..

"Iya Alhamdulillah semuanya habis..tinggal sisa dikit..jawab mbak tersebut..

"Ayu..kamu sudah makan belum??..mendadak tanya ibu kantin yang sudah berada di belakang ku..

"Mm..be..belum buk..jawab ku gugup karena malu iya juga..

"Kalau kamu makan sekang pasti nggak sempat mending kamu bungkus apa yang ada bisa kamu makan kapan kamu sempat..titah ibu kantin dengan logat ketusnya..

Tapi tersenyum lebar.."beneran buk??..tanya ku lagi takut salah dengar..

"Kalo kamu nggak mau ya sudah..ribet amat kamu..ketus ibu kantin lagi..

"Ee..jangan dong ibu cantik..mmuuaahh..aku langsung mencium pipi ibu kantin dan berlari ke dapur agar tidak kena omel lagi sama ibu kantin..yang memang aku tahu begitu sifatnya..

"Idiiihh..ayu..najis tau..kamu cium cium..pasti bau jigong ni..teriak ibu kantin sambil mengelap pipinya dan melempar sandal ke arah ku..aku hanya tertawa gembira bisa membuat ibu kantin ngedumel..

"Iiihh..kamu tu yu seneng banget godain ibu..ujar mbak yang bekerja di situ juga..

"Oiya yu..ini sisa kuah semua sudah mbak bungkus dan juga nasinya..nanti kamu bawa ya..ujar mbak yang lainnya..

"makasi banyak ya mbak..dah nolongin aku..bisa makan enak aku hari ini mah..

"Yu..kok kamu cuma makan beginian sih..keluarga kamu kemana kok nggak perhatian begitu sama kamu..tega mereka..mbak wati anak ibu kantin bertanya pada ku dan pinggangnya di cubit sama mbak yang lain,memberi kode agar jangan di teruskan pertanyaan itu..

"Maaf mbak..aku tidak memiliki keluarga..aku hidup menumpang di rumah bibik aku..bibik aku pun orang tidak punya makanya aku harus berhemat dan bekerja paruh waktu agar kami bisa makan dan bisa sekolah..ujar ku sambil menundukkan kepala karena takut kalau mbak wati akan marah karena aku selalu meminta sisa kuah dari kantin..

"Astaghfirullah..maafin mbak ya yu..mbak nggak tau..ucap mbak wati menyesal karena sudah bertanya masalah pribadi..

"Nggak apa apa kok mbak..justru saya makasih banyak karena selalu kasih saya makan dan lauk untuk di rumah..

"Ya udah ini ada sisa rendang sedikit..bawa pulang ya..ingat besok ke sini lagi..bantu bantu di sini ya..titah mbak wati dengan senyum tulusnya..

"Baik mbak..makasi banyak ya mbak..aku salami tangannya dan aku cium dengan takzim..