Liam, seorang DJ tampan di sebuah diskotik mewah, terperangkap dalam lingkaran setan. Ia dipaksa menjadi "pria bayaran" oleh Mr. Ricardo, pemilik diskotik yang kejam. Liam terpaksa menerima tip dari para wanita kaya, meski hatinya menolak. Ia berusaha bebas, namun ancaman Mr. Ricardo dan desakan teman-temannya membuatnya terjebak. Suatu malam, Amanda, seorang wanita muda kaya raya yang sering berkunjung ke diskotik tersebut, tertarik pada Liam. Amanda terbiasa mendapatkan apa saja yang diinginkannya dengan uangnya, namun Liam berbeda. Liam tidak tertarik pada uang Amanda, dan ini justru membuat Amanda semakin tertarik padanya. Amanda menawarkan Liam uang sebesar dua miliar rupiah untuk menjadi miliknya. Tawaran ini menjadi titik balik dalam hidup Liam. Apakah Liam akan menerima tawaran Amanda dan bebas dari jeratan Mr. Ricardo? Atau akan ada konflik yang akan terjadi? Akankah cinta mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 5 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
Keheranan Liam bercampur dengan rasa penasaran. Ia menatap Mr. Ricardo dengan tajam, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba berubah ini. Amanda, wanita kaya dan berpengaruh itu, telah menawarkan bayaran dua kali lipat tanpa sebab yang jelas.
Ada sesuatu yang tersembunyi di balik perilaku Amanda. Liam merasakan bahwa ini adalah kesempatan yang tidak boleh ia sia-siakan.
Liam, berpikir keras "Dua kali lipat… ada sesuatu yang dia inginkan. Sesuatu yang lebih dari sekadar…"
menatap Mr. Ricardo dengan curiga "Apa yang sebenarnya terjadi?"
Mr. Ricardo, dengan senyum lebar dan penuh arti "Jangan terlalu banyak berpikir, Liam. Ambil saja kesempatan ini. Wanita itu kaya raya, dan dia menginginkanmu. Manfaatkan saja kesempatan ini sebaik mungkin."
Liam, menatap Mr. Ricardo dengan curiga "Kau menyembunyikan sesuatu dariku, bukan? Ceritakan semuanya. Aku butuh penjelasan."
Mr. Ricardo tersentak. Ia tidak mengharapkan Liam akan setajam ini. Ia tahu bahwa ia harus menjelaskan segalanya kepada Liam agar Liam mau bekerja sama dengannya.
Ia menceritakan semuanya kepada Liam, tentang rencana Amanda dan bagaimana ia bisa memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan mereka bersama.
Mr. Ricardo menghela napas, lalu mulai menjelaskan semuanya kepada Liam. Suaranya berbisik, mencoba agar percakapan mereka tidak didengar orang lain.
Mr. Ricardo, berbisik "Dia itu wanita muda, anak satu-satunya dari keluarga kaya raya. Dia punya banyak bisnis, dan dia CEO wanita yang terkenal… licik. Sangat licik. Dia punya banyak uang, dan dia menggunakan uang itu untuk mendapatkan apa yang dia inginkan."
Mr. Ricardo, melanjutkan "Jadi, jangan terlalu banyak berpikir, Liam. Kau hanya perlu bekerja saja. Lakukan apa yang dia minta, dan kau akan mendapatkan banyak uang. Uang yang sangat banyak. Cukup untuk kita berdua. Kau mengerti?"
Mr. Ricardo, menekan "Ini kesempatan emas, Liam. Jangan sia-siakan. Kau hanya perlu… melayani keinginannya. Itu saja. Dan hasilkan uang sebanyak-banyaknya untukku."
Mr. Ricardo menatap Liam dengan tatapan yang penuh dengan harap dan juga ancaman terselubung. Ia ingin memastikan bahwa Liam akan bekerja sama dengannya.
Ia ingin memastikan bahwa Liam akan membantunya mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dari Amanda. Ia tidak mau kehilangan kesempatan emas ini. Ia telah mempersiapkan segalanya dengan baik, dan ia tidak mau kehilangan semuanya karena kesalahan Liam.
Mr. Ricardo, dibutakan oleh aroma uang, terus menekankan keuntungan yang akan didapatkan Liam. Ia memperlakukan Liam seperti benda emas yang sangat menguntungkan.
Mr. Ricardo, dengan nada sangat bersemangat. "Kau buatlah Nona Amanda itu senang! Semakin senang dia, semakin banyak uang yang akan kita dapatkan! Kau dan Jay adalah tambang emasku! Paham?!"
Mr. Ricardo menepuk bahu Liam dengan keras, menunjukkan betapa besarnya harapannya pada Liam. Ia tidak memperdulikan perasaan Liam, ia hanya fokus pada uang. Uang adalah segalanya baginya.
Di hati kecil Liam, semuanya berbeda. Ia ingin bebas. Ia ingin lepas dari jeratan Mr. Ricardo dan dunia malam yang sesat ini. Namun, rasa itu hanya sekadar mimpi.
Ia merasakan bahwa kemungkinannya untuk lepas dari dunia ini sangat kecil, bahkan mustahil. Ia terjebak. Ia terperangkap dalam lingkaran setan yang sulit untuk dilepas.
Di ruangan pribadinya yang remang-remang, Mr. Ricardo berdiri di depan brankas besar yang penuh sesak dengan uang.
Tumpukan uang kertas berbagai mata uang memenuhi brankas, bersanding dengan perhiasan emas yang berkilauan.
Di atas meja terletak kalung emas yang indah, hadiah dari Amanda sebagai uang muka. Mr. Ricardo memegang kalung itu dengan mata berbinar.
Mr. Ricardo, dengan suara gembira. "Ini mahal… dan ini milikku!Ia tertawa jahat, suaranya bergema di seluruh ruangan. Ia mencium tumpukan uang kertas dengan nafsu, menikmati bau kertas dan tinta yang menunjukkan kekuasaannya."
Mr. Ricardo, tertawa jahat "Yah… uang… uang… dan uang… Ini semua hanya untuk uang! Yang membuatku senang seperti ini hanyalah uang! Hahaha!"
Tawanya yang liar dan tanpa kontrol bergema di seluruh ruangan, menunjukkan betapa besarnya keserakahan dan keinginan akan uang yang dimilikinya.
Ia telah terbutakan oleh uang, dan ia tidak akan pernah cukup. Uang adalah segalanya baginya. Ia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.
Mr. Ricardo masih tergelak puas, tangannya masih sibuk membelai tumpukan uang di mejanya. Namun, di balik tawa jahatnya, tersimpan sebuah kecemasan yang tak terlihat.
Ia tahu bahwa permainannya dengan Amanda berisiko. Wanita itu licik dan berbahaya. Ia harus berhati-hati agar tidak tertipu oleh Amanda.
...✧༺♥༻✧...
Tiba-tiba, ponselnya berdering. Ia mengangkat ponselnya dengan raut wajah waspada. Ia menjawab panggilan itu dengan suara yang sedikit gemetar.
Mr. Ricardo, dengan suara waspada. "Ya? Ada apa?"
Suara di ujung telepon, suara Amanda. "Ricardo… aku ingin tahu bagaimana Liam. Apakah dia sudah melakukan apa yang aku minta?"
Mr. Ricardo menelan ludah. Ia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Amanda. Ia belum mendapatkan laporan dari Liam.
Ia tahu bahwa ia harus berbohong kepada Amanda agar tidak mendapatkan masalah. Namun, ia juga takut jika kebohongannya terbongkar.
Mr. Ricardo, berbohong " Dia… dia baik-baik saja, Nona Amanda. Dia sedang… mempersiapkan segalanya. Dia akan melakukan apa yang Nona minta."
Suara di ujung telepon, suara Amanda" Baiklah. Aku akan menunggu. Jangan sampai kau mengecewakanku."
Amanda mematikan panggilan teleponnya. Mr. Ricardo mengeluarkan napas panjang. Ia tahu bahwa ia harus berhati-hati.
Ia tidak boleh membiarkan Amanda mengetahui kebohongan yang telah ia lakukan. Ia harus memastikan bahwa Liam akan melakukan apa yang ia minta.
Mr. Ricardo menghela nafas lega setelah menutup telepon. Ia kembali tersenyum licik, menatap tumpukan uang di depannya.
Mr. Ricardo, bergumam sendiri" Bagus sekali… mereka akan terus bekerja dan menghasilkan uang untukku… termasuk si Liam."
Ia kembali memegang kalung emas hadiah Amanda, menikmati sentuhan emas yang dingin di kulitnya. Uang, pikirnya, adalah segalanya. Dengan uang, ia bisa melakukan apa saja.
Ia bisa membeli apa saja. Ia bisa memperbudak siapa saja. Ia adalah raja di dunianya sendiri, dunia yang dikuasai oleh uang. Ia tidak akan pernah kehilangan kekuasaannya. Ia akan terus mempertahankan kekuasaannya dengan segala cara.
Namun, di balik kepercayaan dirinya, tersimpan sebuah ketakutan yang dalam. Ia takut akan kehilangan semuanya. Ia takut akan kehilangan uangnya.
Ia takut akan kehilangan kekuasaannya. Ketakutan itu semakin kuat seiring waktu berjalan. Ia tahu bahwa permainannya dengan Amanda berisiko. Wanita itu licik dan berbahaya.
Ia harus berhati-hati agar tidak tertipu oleh Amanda. Ia harus memastikan bahwa Liam akan terus bekerja untuknya. Ia harus memastikan bahwa uangnya akan terus bertambah.
Mr. Ricardo masih tergelak puas, menatap tumpukan uang di depannya. Namun, senyum di wajahnya berangsur-angsur memudar, diganti oleh ekspresi yang lebih serius dan berhitung.
Ia tahu bahwa uang yang dimilikinya sekarang tidak akan cukup untuk selamanya. Ia harus terus mencari cara untuk mendapatkan uang yang lebih banyak. Ia harus terus memperluas imperiumnya. Ia harus terus berkuasa.
Ia mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu anak buahnya yang paling dipercaya, orang yang menangani pasar gelapnya yang menjual beberapa perbudakan.
Mr. Ricardo, suaranya tajam dan tegas "Bagaimana situasinya? Apakah semuanya berjalan lancar?"
Suara anak buahnya, suaranya hormat dan tunduk. "Semua berjalan lancar, Tuan. Kita telah mendapatkan banyak uang dari transaksi terakhir."
Mr. Ricardo "Bagus. Tapi itu belum cukup. Aku ingin lebih banyak lagi. Aku ingin memperluas pasar kita. Aku ingin mendapatkan lebih banyak perbudakan. Cari tahu lokasi yang baru. Lokasi yang bisa memberikan kita keuntungan yang lebih besar."
Suara anak buahnya. "Baik, Tuan. Saya akan segera mencari tahu."
Mr. Ricardo mematikan panggilan teleponnya. Ia kembali menatap tumpukan uang di depannya. Ia tahu bahwa ia harus terus berjuang untuk mendapatkan uang yang lebih banyak.
Ia harus terus memperluas imperiumnya. Ia harus terus berkuasa. Ia tidak akan pernah cukup. Ia akan terus melakukan apa saja untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Keserakahannya tidak akan pernah puas.
...✧༺♥༻✧...
...Bersambung…...
terima kasih sudah mampir karyaku yaaa