NovelToon NovelToon
Dosen Licik Terobsesi Padaku

Dosen Licik Terobsesi Padaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Disfungsi Ereksi
Popularitas:24.4k
Nilai: 5
Nama Author: Olvi

"Bapak gila ya!" sentak gadis itu.

"Iya, saya tergila-gila oleh kamu." bisikan serta kungkungan yang mampu membuat lawan bicaranya bergidik merinding.

Zander Wyat, menjadi orang gila hanya karena seorang gadis cantik berusia 19 tahun yang mampu membuatnya stres. Adik kecilnya mengacung tegak bahkan saat pertama kali bertemu dengan Leisha.

Kaburnya gadis itu membuatnya berupaya lebih keras bahkan hingga menjadi Dosen pengajar Leisha. Kenyataan pekerjaan sampingan gadis itu yang dipandang buruk dan terkesan negatif membuat Dosen satu ini memanfaatkannya agar bisa mendapatkan servis untuk adik kecilnya yang begitu mendamba Leisha.

"Ikut!"

"Ngapain?"

"Bercint*."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DLTP

"Keluar yuk, udah lama kita nggak ngemall." ajakan Mei Mei membuatnya bersemangat.

Benar juga, beberapa bulan ini dia fokus belajar bahkan jarang me time apalagi jalan-jalan bersama sahabatnya itu. "Boleh!" jawabnya dengan dia.

Hari ini hanya ada kelas sampai pukul 12 siang jadi menghabiskan waktu dengan cuaca panas ini memang cocoknya di mall yang dingin. Sekalian mereka membeli barang atau mungkin hanya makan-makan saja.

"Naik mobilku aja, hari ini nggak ada pengawal jadi aman!" jempol imut Mei Mei keluar tatkala dengan bahagia dia mengungkapkannya.

"Tumben? biasanya setiap detik selalu diawasi pengawal?" Leisha merasa aneh, sahabatnya itu biasanya tak akan lepas dari para bodyguard yang dikerahkan atas perintah ayahnya.

Mei Mei memang anak orang kaya, dia juga anak tunggal dari keluarga harmonis. Kekhawatiran yang mendera membuat kedua orang tua gadis itu overprotective sehingga sejak kecil ke mana pun perginya akn tetap dalam pengawasan pengawal.

"Udah bisa nasehatin papi, lagian sih! anak udah segede ini masih aja diikutin, dikira anak presiden apa!"

Leisha tersenyum kecil, dia mengerti dengan apa yang mendera temannya. Selalu diikuti, diawasi, bahkan masih harus meminta izin ada bodyguardnya untuk melakukan apa pun sungguh membuatnya terasa seperti berada di sangkar emas.

Memang kedua orang tua Leisha tak terlalu protective terhadapnya namun Zander, pria yang mengenalnya bahkan baru dalam hitungan bulan sudah berani mengatur segala sesuatu tentangnya. Beruntung dia berani kabur dua tahun yang lalu tapi kini justru dia di hadapkan dengan pria itu lagi.

Menyebalkan.

Hanya dua puluh menit perjalanan, mereka tiba di sebuah bangunan tinggi dan luas mall yang mereka tuju. Leisha tak terlalu berminat membeli sesuatu tapi dia teringat jika produk kecantikannya banyak yang sudah mau habis sehingga mereka belok membelinya.

"Perutku laper, habis ini makan yuk?" ajak Mei Mei, dia juga membeli banyak skincare karena teracuni iklan yang ada di media sosial.

"Iya, Ayo!" usai membayar, Mei Mei mengajaknya menuju tempat makan yang direkomendasikan oleh sang mama sejak lama namun belum ia kunjungi dan baru ini dia langsung mengajak Leisha.

Ting.

['Kamu di mana?']

Leisha hanya membacanya dari notifikasi tanpa berniat menjawab, dia melanjutkan langkahnya untuk duduk di meja yang sudah diduduki oleh Mei Mei. "Mau pesan ini? kayanya enak deh!"

"Aku ini aja," Leisha memilih makanan yang menggugah seleranya dan Mei Mei akhirnya mengangguk dan memesan sesuai apa yang ia inginkan.

Ting.

Ting.

Ting.

['Kamu sudah pulang?']

Ting.

['Jawab Leisha!']

"Cih!" gadis itu justru malah berdecih membaca notifikasi yang selalu saja memaksanya. Dikira dia akan mengikuti segala perintahnya? tidak! sekarang dia sudah menjadi Leisha yang dewasa, bukan gadis polos dan penakut seperti dua tahun yang lalu.

Jika dulu dia hanya tunduk maka kini dia berani mengatakan kata tidak. Ancaman? foto dan Video? dia sudah tak peduli lagi, entah mau disebarkan atau ditunjukan pada orang tuanya juga dia sudah tak peduli lagi.

Mei Mei menyadari sikap temannya yang sedikit aneh, berulang kali terdengar pesan masuk berupa spam yang mengganggu mereka namun temannya itu hanya melirik dan membiarkannya saja. "Siapa?" tanyanya.

"Fans," jawab Leisha asal.

Hingga makanan tersaji dan mereka bersiap makan pun rentetan pesan masuk benar-benar mengganggu dan Leisha merasa geram. Diraihnya handphone itu lalu mengklik gambar kamera, dia mengambil foto ketika dirinya makan lalu mengetikkan sebuah pesan.

['Sedang makan, jangan menganggu.']

Dibaca.

drtttt.

"Sial!" umpatnya kesal. Padahal dia sudah mengirimkan pesan untuk tidak mengganggu tapi kini justru malah ditelfon.

Dengan terpaksa dia menekan tombol hijau, berharap setelah ini pria itu tak mengganggunya lagi. "Apa!?"

"Jangan marah," terdengar suara Zander yang lembut.

Salah jika mengira Leisha akan tersentuh, gadis itu justru berdecak kesal karena pria itu tak kunjung mengatakan sesuatu. "Kenapa lagi?"

"Kamu makan di mana?"

"Saya nggak tau." balasan dari Leisha membuat Zander mengerutkan dahi. Dia yang makan kenapa sampai bisa tidak tahu?

Sementara sebenarnya Leisha mengatakan hal itu karena dia tidak tahu apa nama restorannya dan dia sengaja tidak mengatakan berada di mal xxx dengan tujuan agar tidak dihampiri. "Kenapa bisa tidak tahu? kamu diculik?"

"Sepertinya iya," jawab Leisha lempeng.

"HAH! Saya serius Leisha! kamu di mana sekarang!" terdengar suara melengking dari Zander yang membuat Leisha menjauhkan handphone dari telinganya.

"Saya sedang makan siang, udah nggak perlu tahu di mana. Sebaiknya anda istirahat saja!"

Mei Mei melirik temannya itu, kepada siapa Leisha menggunakan bahasa formal? Dia berusaha menguping tapi tetap tidak dengar, hanya ucapan yang dikeluarkan oleh Leisha saja yang ia tahu.

"Kamu mengkhawatirkan saya?"

Jika Zander merasa sedikit senang dengan hal itu maka Leisha berbanding terbalik. Dia mengangkat salah satu alisnya dengan ekpresi bingung.

"Di mana letak mengkhawatirkannya?" tanya gadis itu.

"Kamu menyuruh saya istirahat, bukankah itu sebuah bentuk dari kekhawatiran bahwa saya akan kelelahan jika mencari kamu?"

"Terserah bapak!"

Tut!

Sambungan telepon dia tutup dengan paksa, sungguh Leisha kesal menghadapi tingkah pria tua yang bisa dibilang matang itu. Usianya sudah 28 tahun dan hendak mencapai 29 tapi tingkahnya seperti anak kecil saja! entah dulu atau sekarang, dia tak merasakan perbedaannya.

"Siapa Sha?" tanya Mei Mei yang penasaran sejak tadi. Dia tipe gadis yang tak bisa menahan rasa keponya itu. Lebih baik menanyakannya dari pada mati penasaran.

"Bukan siapa-siapa," jawab Leisha meletakkan handphonenya di atas meja dan kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

Drttt

Drrttt

Sampai berulang kali panggilan tertutup dengan sendirinya pun Leisha tak memiliki minat menanggapi tingkah Zander yang menurutnya memuakkan. Sejak bertemu kemarin dia sudah lelah menghadapinya, tidak bisakah hidupnya kembali tenang seperti dua tahun terakhir ini?!

Ting.

['Saya tunggu di rumah kamu.']

'Shit!' sumpah demi apa pun! hati Leisha meronta ingin rasanya memukul atau melakukan apa pun agar bisa memuaskan kemarahannya pada pria ini!

"Hari ini aku nginep di rumahmu boleh nggak?"

Setelah menimbang selama beberapa waktu, Leisha lebih memilih menghabiskan waktunya hari ini di kediaman temannya saja dari pada harus lelah menghadapi pria tua yang sangat menyebalkan. "Boleh! tapi tumben?"

"Pengen aja, hari ini bi Starla ngajak anaknya ke rumah sih. Aku biarin aja deh lagian aku bosen di rumah, mending nyusahin kamu."

"Anjir! Enak aja! Jangan nyusahin dong! tapi gapapa deh, aku juga bosen banget di rumah nggak ada temannya."

•••

Satu jam, dua jam, hingga kini tiga jam! Zander melihat ke arah jam tangan yang menunjukkan angka lima sore. Dia dengan sabar menunggu kedatangan gadis itu bahkan melupakan makan siangnya hingga kini waktu akan segera berganti menjadi malam.

"Non Isha baru ngabarin kalau hari ini mau nginep di rumah temannya den, Non bilang nyuruh den pulang aja." barulah kini dia mendapatkan informasi setelah sekian lama dia menunggu tak ada balasan melalui pesan yang dikirimkan oleh gadis itu.

"Bibi tau alamat temannya di mana?" Zander mencoba mencari tahu, kalau mengerti dia akan langsung menjemputnya.

"Saya nggak tau den, cuma Non bilangnya pulang besok setelah kelas selesai."

Mendengarnya Zander hanya diam saja hingga celetukan wanita paruh baya itu menyadarkannya. "Kalau boleh tau den ini siapanya Non Isha? kayanya baru kali ini ya ke sini?"

"Saya calon suaminya," pria itu mengatakannya dengan senyuman manis.

Bersambung.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Melia Gusnetty
iihh..menjijik kn si bandot tua kevin...gk ada yg baik klrg zander...ibu nya juga menjijik kn memandang status orng sj...gk ada yg membangga kn
pinka
mampir thorr
Melia Gusnetty
jadi lh istri ku..gitu ngomong kek..ini malah d suruh jd jalang mu...makin benci lh leisa pd mu zander...
Melia Gusnetty
bandot tua cabul bpk luu zander..beti dgn mu...🤭😁
hati2 leisha...
Melia Gusnetty
bokap zander kyk nya tuu...
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thot
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
endang suciati
makin seru. next dong thor
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nia Nara
Zander menjijikkan
liyana
luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
dikejar2 kemana aja ternyata ngsk berjodoh ,, berjodohnya sama mei mei
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Iren Nursathi
wahhhhhhhh seru paraaaaah
Iren Nursathi
siapa tuh
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!