NovelToon NovelToon
1 Atap Terbagi 2 Surga

1 Atap Terbagi 2 Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Terlarang
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Aku sangka setelah kepulanganku dari tugas mengajar di Turki yang hampir 3 tahun lamanya akan berbuah manis, berhayal mendapat sambutan dari putraku yang kini sudah berusia 5 tahun. Namanya, Narendra Khalid Basalamah.
Namun apa yang terjadi, suamiku dengan teganya menciptakan surga kedua untuk wanita lain. Ya, Bagas Pangarep Basalamah orangnya. Dia pria yang sudah menikahiku 8 tahun lalu, mengucapkan janji sakral dihadapan ayahku, dan juga para saksi.
Masih seperti mimpi, yang kurasakan saat ini. Orang-orang disekitarku begitu tega menutupi semuanya dariku, disaat aku dengan bodohnya masih menganggap hubunganku baik-baik saja.
Bahkan, aku selalu meluangkan waktu sesibuk mungkin untuk bercengkrama dengan putraku. Aku tidak pernah melupakan tanggung jawabku sebagai sosok ibu ataupun istri untuk mereka. Namun yang kudapat hanyalah penghianatan.
Entah kuat atau tidak jika satu atap terbagi dua surga.

Perkenalkan namaku Aisyah Kartika, dan inilah kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

Flash back

"Ayah...huaa...ayahh..." Rendra seketika terbangun dari tidurnya, dan langsung menangis memanggil ayahnya, Bagas.

Mbok Yem yang juga berbaring disamping tuan mudanya itu, sontak terbangun dan langsung mencoba menenangkan Rendra.

"Aden..cup..cup!! Ini ada simbok sayang. Aden cariin ayah ya nak?" ucap mbok Yem sembari mengambil alih Narendra dipangkuannya.

Bocah kecil itu masih terisak dan terus memanggil-manggil ayahnya, "Hiks..hiks..ayah mana mbok? Rendra mau bobog sama ayah!!" jawabnya yang masih terisak.

"Aden yang sabar ya. Sebentar lagi, ayah den Rendra juga pulang. Mungkin ayah aden sedang lembur bekerja." balas mbok Yem memcoba memberi paham, "Gini aja, bagaimana kalau simbok nyanyiin lagu, sama seperti waktu aden dinyanyiin bunda. Waktu itu aden masih kecil, umur 1 tahun nan!!" lanjutnya.

Rupanya, perkataan wanita tua itu sedikit membuat Narendra mengernyit, saat pelayan itu menyebutkan kata BUNDA. Rendra sontak mengusap sisa-sisa air matanya, dan mencoba membenarkan duduknya menghadap mbok Yem.

"Bunda...?" ulangnya dengan mencoba mengingat keras kejadian waktu pagi.

"Iya aden. Bunda kandungnya aden, namanya Aisyah Kartika. Simbok biasa memanggil dengan sebutan non Ara."

"Simbok, tadi pagi, ada 2 wanita cantik memakai jilbab. Telus, yang satu pegang koper. Salah satu bibi itu bilang kalau dia bunda Lendra. Bunda menangis saat megang tangan Lendla."

Mbok Yem mengernyit. 'Apa non Ara sudah pulang ya. Ya Allah gusti, bagaimana perasaan non Ara..pasti sakit sekali gusti' batinya.

Mbok Yem mengusap kepala hitam tuan mudanya itu, "Dialah bundanya aden. Namanya bunda Ara. Aden yang sayang ya nak sama bunda Ara. Bunda ara pergi jauh cuma untuk bekerja sayang."

"Jadi, ibu Lendla ada dua ya mbok?" bocah kecil itu mengangkat dua jarinya dihadapan mbok yem. Dibalik kedua netranya terlihat jelas beberapa pertanyan yang ingin dia utarakan.

Mbok Yem tersenyum nanar, mencoba menjelaskan semuanya. Tidak dapat wanita tua itu sangkal, jika nona barunya yang bernama Melati itu juga menyayangi putra Aisyah sepenuh jiwanya.

"Yang melahirkan aden itu ya bunda Ara sayang. Orang yang tadi pagi datang menemui aden. Kalau mamah Melati hanya ibu sambung aden. Tapi, keduanya sangat sayang sekali sama den Rendra!! Jadi, aden jangan takut kalau bunda Ara datang ingin bertemu aden. Aden juga boleh bermain ataupun tinggal dengan bunda Ara." jelas mbok Yem, yang sebenarnya bingung harus berbuat apa.

"Telimakasih ya mbok. Sekarang, Lendra tidak salah paham lagi," balasnya dengan langsung menghambur kedalam pelukan wanita tua itu.

Mbok Yem hanya mengangguk, "Sama-sama cah bagus!"

Flashback off.

** **

"Hentikan Rendra!! Ayo kita berangkat sekarang. Dia bukan ibumu!!" teriak Melati dengan nafas memburu.

Aisyah membolakan mata, tidak menyangka setega itu wanita didepanya berbicara didepan putranya sendiri.

"Dia ibu kandung Lendla mah. Mamah bohong...!!" balas Narendra sembari melepaskan cengkraman tanganya dari genggaman Melati.

Aisyah juga membantu putranya. Setelah terlepas, dia menyembunyikan Rendra dibalik tubuhnya.

"Tega kau meracuni otak putraku dengan perkataan busukmu itu! Tapi putraku sendiri lebih tahu siapa ibu kandungnya!" tandas Aisyah penuh penekanan.

Setelah mengatakan itu, Aisyah segera menggandeng tangan putranya untuk pergi dari hadapan Melati. Narendra sang putra hanya mengikuti bundanya dengan wajah antusias masuk kedalam mobilnya.

"Rendra sudah siap, sayang?" tanya Aisyah saat memasang selt belt pada tubuh putranya, "Sebelum berangkat sekolah, Rendra harus berdo..."

"Berdoo...aa, bunda!!" sahut Narendra dengan langsung mengadahkan tangan. "Tapi..Lendla tidak tahu doanya, bunda?" lanjutnya lagi, dengan wajah menunduk.

"Apa ayah atau mamah Melati tidak pernah pernah mengajarkan Narendra doa-doa sayang?" tanya Asiyah sembari mengusap wajah putranya.

Narendra hanya menggelengkan kepala, tanda dia tidak pernah mendapat didikan agama dari orang terdekatnya.

"Ya sudah..biar bunda yang membantu Rendra berdoa. Dulu, pas Rendra masih kecil, sering bunda ajarkan doa-doa pendek sayang. Sekarang, Narendra ikuti bunda ya!!"

Rendra mengangguk. Kemudian dia dengan wajah seriusnya melihat kearah bundanya dengan mengikuti ucapan sang bunda, saat membantunya berdoa.

"Amiin...." jawab mereka berdua.

Setelah itu, Aisyah melajukan kembali mobilnya menuju sekolahan Narendra.

Sementara dikantor, Bagas yang baru saja selesai dengan metingnya, dia langsung kembali menuju ruanganya dilantai 4 dengan diikuti sang asisten, yakni Farhan.

Farhan menghentikan langkahnya, setelah masuk kedalam ruangan Bagas sembari menaruh satu tumpuk berkas untuk bosnya tanda tangani.

"Oh ya tuan. Tadi malam, anda dicari nona Melati ke aparteman saya," seru sang asisten.

Bagas hanya berdehem, dengan menutup kembali berkas tersebut, "Ehemm..biarkan saja. Saya memang tidak pulang semalam."

Farhan mengambil alih beberapa berkas tersebut diatas meja, dan hanya mengangguk, karena memang itu bukan ranahnya untuk mengorek beberapa informasi mengenai masalah rumah tangga tuanya.

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan!" Farhan sedikit menunduk, lalu melenggang keluar dari sana.

Ada beberapa pertanyaan yang berputar diotak asisten tampan itu, mengingat bagaimana kemarahan Melati, saat bertanya dimana suaminya pergi tadi malam.

Bagas merenggangkan kedua tanganya, dan mencoba fokus kembali dengan membuka laptop kerjanya. Baru beberapa detik, fokusnya teralihkan saat mendengar pintu ruangannya terbuka kembali.

"Ada apa lagi, Farhan?" gumanya dengan masih fokus mengetik dilayar keybord, tanpa menatap orang yang baru saja datang ke ruanganya.

Langkah demi langkah pria itu pijak, dengan tatapan bak ekor elang yang baru menemukan mangsanya. Sementara orang yang ditatap masih sibuk dengan layar didepanya.

Pria itu berdiri tepat dihadapan Bagas dengan nafas yang sudah memburu dan kedua tangan terkepal erat.

Fokus Bagas teralihkan, setelah dia sedikit mendongak.

"Mas Mahar...?!" lirihnya.

Brakk.....

Bagas terkejut setengah mati, saat kakak iparnya itu menggebrak meja kerjanya dengan begitu keras. Bagas sontak bangkit dari duduknya, setelah menutup laptop kerjanya.

"APA MAKSUDMU BAGAS?! COBA JELASKAN..!!" bentak Mahar dengan suara menggema, memenuhi ruangan iparnya saat ini.

Bagas menarik nafas dalam, karena kemarahan Mahar adalah bencana besar baginya. Apalagi pria didepanya itu sangat menyayangi Aisyah dengan sepenuh hati.

"Mas..maafkan aku, aku bisa menjelaskan semuanya!!" jawab Bagas dengan wajah memohon.

Mahar menyalangkan tatapan mebunuh, dengan rahang yang sudah menggretak dan wajah memerah.

"Apa yang perlu kau jelaskan lagi. Kau tidak hanya gagal menjadi suami, tapi kau juga sudah gagal menjadi ayah, yang dengan teganya membuat putramu sendiri sampai tidak mengingat ibu kandungnya!!" tandas Mahar sembari menunjuk wajah iparnya.

Deghh..

Bagas terdiam gugu, saat kata-kata Mahar berhasil menampar wajahnya dengan sangat keras. Cinta sesaat mampu mengalihkan dunianya, tanpa peduli ada seseorang yang sedang berjuang untuk keluarganya.

Brakk...

"JAWAB...KENAPA DIAM!!" bentak Mahar kembali, "Aku telah salah memberikan adiku pada pria bejad sepertimu!" lanjutnya lagi.

"Maafkan aku mas..aku benar-benar tidak ada niatan untuk memadunya. Ini semua salah paham!" sangkal Bagas membela diri.

Mahar menyungging senyum sinis, "Simpan semua omong kosongmu, hingga adiku benar-benar menggugatmu!!"

Setelah mengatakan itu, Mahar membalikan badan dan langsung melenggang keluar dengan sedikit membanting pintu ruangan iparnya.

Saat baru tina dilobi, dia sempat menghentikan langkahnya beberapa detik, saat melihat Melati baru saja tiba sembari menenteng tas mewahnya.

'Dasar wanita murahan' Mahar melanjutkan langkahnya dengan langsung memakai kacamata hitam, jalan begitu tegasnya, tanpa peduli dengan tatapan Melati saat menyadari kakak Aisyah itu baru keluar dari dalam kantor Bagas.

'Apa yang dia lakukan dari dalam? Jangan-jangan, mas Bagas kenapa-kenapa lagi?'

Puas batinya menerka-nerka, dengan langkah cepatnya, Melati segera masuk kedalam lift dan langsung menekan tombol 4.

Selepas kepergian iparnya, Bagas terduduk lesu, bagai hilang arah tujuan. Ayah Narendra itu menunduk lesu, bingung harus memulai dari mana. Bahkan, menjelaskan kepada kedua orang tua Aisyah saja belum terlaksana. Tidak mungkin dia dapat tidur dengan nyenyak, sementara ada tangisan yang dia buat dari kelakuannya.

1
Siti Aeni
tlong Thor cerai saja ara sm bagas biar bagas sm melati dan tau busuk nya melati biar nyesal seumur hdp,, jodohkan ara dan dan dava thor
Septi.sari: hai kak, buat tim Dava salam kenal ya 😍
total 1 replies
Mundri Astuti
biar rasa si Bagas, gimana rasanya dikhianatin, dasar playboy
Septi.sari: Author udah siapin baku hantamnya kak 🤭
total 1 replies
aca
lanjut up yg banyak Thor q ksih bunga
Septi.sari: syukron kakak 🙏😍
total 1 replies
aca
cerai akan gampang kan
Septi.sari: hai kak, bab selanjutnya lebih seru. tatap ikuti updetan terbaru dari author🦋

terimakasih 🌹
total 1 replies
aca
bagas uda cinta ma. melati najis
aca
semoga aja cerai entah jijik aja ma bagas playing victim
aca
hahaha gmna gas dpt istri jalang bekas/Curse//Curse/ qm uda pernah coba kn pastinya
aca
melati uda tidurin belom klo uda say goodbye bay aja lah cerai uda gk pake koma/Smug/
Septi.sari
kak bab selanjutnya lebih seru. tetat stay. makasih partisipasi komentarnya. 🤗🌹
cinta semu
Bagas g rela kalo Dava mendekati Aisyah....😁🤣kelama,an bergaul sm Kunti g sadar apa kalo diri ny sendiri rela hidup sm makhluk halus 😁🤣🤣😁
cinta semu: makasih Thor ... selalu respon tiap ada komentar dari q... semangat Thor ...sungguh novel u bikin candu🙏😁
Septi.sari: ya Allah ngakak bacanya kak 🤣🤣😭
total 2 replies
Gjam Mariput
cepat cerai dgn Bagas , lelaki ga guna hempaskan
Lee Mba Young
Semoga cpt selesai urusan cerainya. kn bukti nya ada bagas nikah lagi tanpa izin. kl gk mau cerai tinggal masukin penjara saja.
Medeia
katanya sayang kalian berdua, tapi tega memadukan istrinya /Cleaver/
Medeia
Halah basiii/Puke/
Adinda
gak usah sama dua saudara itu aisyah ribet, lebih baik sama babang bastian
cinta semu
apa Aisyah sudah mengajukan perceraian ya🤔🤔moga aja iya ...move on lebih cepat lebih baik ...toh suami dah di ambil mbk Kunti🤣😁😛😁
Gjam Mariput
good Dava
Mundri Astuti: wayoloh Bagas, belom jadi janda aja dah 2 brondong mendekat, gaya loh Bagas sok kecakepan
total 1 replies
Sulastri Oke86
lanjut kak
uswatun hasanah
waduh... Aisyah bakalan direbutin sama cogan" setelah jadi janda, bakalan rameee..
Septi.sari: bakal ada pertarungan sengit kak, 🤭
total 1 replies
Sulastri Oke86
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!