NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Sistem

Mafia Kejam Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / CEO / Sistem / Perperangan / Romansa
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Grep

Aiden memeluk Cia dengan erat, ia sangat merindukan gadisnya. Cia mematung, ia kaget tiba-tiba Aiden memeluknya.

"Kak Iden" lirih Cia yang masih dalam dekapannya Aiden.

"Hmm, biarkan seperti ini sebentar" ucap Aiden lembut dengan kepalanya yang mendusel ceruk leher Cia, sungguh ia menyukai aroma strawberry pada gadisnya.

Aiden memejamkan matanya, merasakan kenyamanan saat memeluk gadisnya 'hangat' pikirnya. Sungguh ia tidak rela jika harus melepaskan pelukannya dan tidak ingin jauh-jauh dari gadisnya.

"Kak Iden" lirih Cia lagi, sungguh posisi Aiden dengannya saat ini membuat jantungnya tidak aman.

Deg deg deg deg

"Tuhaaaan, kenapa jantungku berdetak sangat cepat. Tapi ini sungguh nyaman" batin Cia, ia tak sadar saat ini tengah menduselkan kepalanya pada dada bidang Aiden.

Aiden yang diperlakukan seperti itu tersenyum, mungkinkah gadisnya merasa nyaman dalam pelukannya pikirnya.

Aiden melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah cantik Cia.

"Kenapa Hmm?" ucap Aiden mengelus lembut pipi gadisnya dengan tersenyum manis yang ditujukan hanya untuk Cia saja.

Cia memejamkan matanya merasakan elusan lembut pada pipinya, lalü iya mendongakkan kepalanya menatap wajah tampan Aiden.

"Kita ada di ruangan apa kak?" Tanya Cia, ia mengalihkan pembicaraan karena ia sangat gugup ditatap Aiden seperti itu ditambah jantungnya tidak berhenti berdisko.

Aiden mengelus surai gadisnya dengan sayang.

"Ini ruang kerja Kakak" ucap Aiden tersenyum.

"kakak udah kerja?" Tanya Cia penasaran.

"Hmm, kakak udah megang perusahaan sejak umur 17 tahun” ucap Aiden.

Cia melotot, dalam hatinya "G*LA masih sekolah udah jadi CEO aja"

"Waaaah kak Iden hebat sekali” ucap Cia dengan bertepuk tangan.

Aiden tersenyum, dan mengelus lembut pipi Cia.

"Tidak hebat jika yang di samping Kakak bukan kamu"

Blush

Pipi Cia memerah seperti kepiting rebus, ia salah tingkah dengan apa yang di katakan Aiden, rasanya ia ingin salto pikirnya.

Aiden yang melihat pipi Cia memerah terkekeh dalam hatinya Kenapa gadisku sangat menggemaskan

"Cia nya Kakak kenapa hmm, pipinya kenapa memerah" ucap Aiden mengulum bibirnya menahan tawa.

"E-eh" ucap Cia tergagap, kini pipinya semakin memerah.

"Mm, udah bel masuk kak. Cia pergi ke kelas dulu ya" ucap Cia mengalihkan pembicaraan dan langsung membalikan badannya, ia ingin berlari secepat mungkin.

Tetapi saat ia akan mulai berlari, Aiden menarik tangannya dan..

Hap

Cia kini berada di pelukannya Aiden, namun Aiden tidak bisa menyeimbangkan badannya, akhirnya mereka terjatuh bersama ke arah sofa.

Bruuuk

Cup

Bibir mereka saling menempel, Cia melotot begitupun Aiden, ia sangat kaget. Namun dalam hati Aiden, ia bersorak ria. Kesempatan dalam musibah.

Cia yang tersadar akhirnya bangun dan memegangi bibirnya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaa... First kiss Cia” ucap Cia dan langsung berlari menuju kelasnya sambil memegangi bibirnya.

Aiden yang baru tersadar, melengkungkan senyumnya, tangannya terulur menyentuh bibir yang sempat bertemu dengan bibir Cia.

"Aaaaaaaaarrrgh, kamu membuatku g*la sayang” ucap Aiden dengan mengacak-acak rambutnya, ia sungguh panas dingin di buatnya.

...****************...

Di Kelas Cia

"Hos...hos...hos...hos" Cia benar-benar berlari sampai kelasnya, nafasnya kini tersengal-sengal.

Bunga yang melihat Cia seperti itu akhirnya bertanya.

"Lo dari mana aja sih sama ka Aiden?"

"Kenapa lama banget?"

"Kenapa lo kaya lari kesetanan?" Tanya Bunga beruntun, ia sangat penasaran ada apa dengan temannya ini.

"E-eh itu... Anu..." Ucap Cia tergagap, ia bingung harus menjelaskannya seperti apa.

Tiba-tiba ada guru masuk ke kelasnya. Cia pun menghela nafas lega, ia tidak perlu repot-repot menjelaskannya kepada Bunga.

"Lo hutang penjelasan sama gue" ucap Bunga sedikit kesal.

"Hehehehe" Cia hanya cengengesan.

...****************...

Kring kring kring

Bunyi bel pulang sekolah sudah berbunyi, Cia sedang memasukan buku ke dalam tasnya.

Cia pulang di jemput sopir, karena tadi papanya menghubunginya kalau dia tidak bisa menjemputnya.

Saat Cia keluar dari kelas, ia di kagetkan dengan kehadiran Aiden dan inti Cruel.

"E-eh" ucap Cia gugup sambil menundukkan kepalanya, ia masih sangat malu dengan Aiden.

Berbeda dengan Cia, Aiden terlihat tenang. Ia menatap Cia dengan lekat, seakan takut hilang dari pandangannya.

Inti Cruel saling lirik, ada apa dengan Cia dan Aiden, kenapa Cia dan Aiden sangat aneh setelah mereka pergi berdua pikir inti Cruel.

Yaa saat di kelas Aiden, inti Cruel pun melihat bos nya terus tersenyum.

"Weeeeeehhh, ada apa ini?" ucap Galang mencairkan suasana canggung.

"E-eh ga apa-apa kok kak”

"Mmm, Cia duluan ya. Sopir udah nungguin” ucap Cia, ia ingin segera kabur dari sana.

Namun langkahnya terhenti saat ada tangan yang menahannya.

"Pulang bareng” ucap Aiden tidak bisa di bantah.

"Mmm, tapi aku sama sopir kak” ucap Cia masih agak canggung.

"Kakak udah izin papa kamu” ucap Aiden dan langsung menarik lengan Cia dengan lembut.

Mereka berdua pergi ke arah parkiran diikuti inti Cruel.

Setelah sampai di motor sport nya, Aiden memasangkan helm ke kepala Cia , lalu memakaikan jaketnya ke pinggang Cia.

"E-eh" Cia kaget, namun dalam hatinya ia senang di perlakukan seperti itu.

Aiden tersenyum melihat Cia menggunakan helm.

"Cantik" ucap Aiden.

Blush

Pipi Cia kembali memerah, dan itu membuat Aiden terkekeh.

"Heleh, seakan dunia milik berdua yang lain cuma ngontrak" ucap Aldino sensi melihat ke bucinan bosnya.

"Sirik bilang woooy" bukan Aiden melainkan Galang yang bilang seperti itu sambil menyentil kepala Aldino.

"Ssssshhh, sakit ogeb" ucap Aldino mengelus kepalanya.

"Ppppffffffff" seperti biasa Bima hanya menahan tawanya

Cia yang melihat obrolan inti Cruel pun tak tahan untuk tertawa.

"Hahahahahaha" Cia tertawa menampilkan kedua lesung pipi dan gigi gingsulnya.

Hening

Aldino, Galang dan Bima terbengong, mereka sungguh terpesona dengan Cia, sungguh sempurna pikir mereka.

Aiden mengeraskan rahangnya, ia tidak suka miliknya di tatap seperti itu.

"JAGA PANDANGAN KALIAN" ucap Aiden dengan aura dinginnya.

Glek

Mereka menelan ludahnya kasar.

"E-eh maaf bos" ucap Galang mewakilkan.

"Hmm, kumpul di markas" ucap Aiden datar.

"Siap bos" ucap Aldino dan Galang berbarengan, sedangkan Bima hanya menganggukkan kepalanya.

Aiden pun memakai helm full face miliknya, lalu mengangkat Cia ke atas motornya.

"E-eh, Kak Iden, bisa aba-aba dulu gaa" ucap Cia memanyunkan bibirnya.

Aiden yang melihat ekspresi Cia seperti itu terkekeh, lalu mencomot bibir gadisnya itu.

"Maaf sayang" ucap Aiden tersenyum hanya pada Cia

Blush

Lagi-lagi pipi Cia memerah hanya karena di panggil sayang, hatinya mudah baper sekali pikirnya.

Aiden hanya menggelengkan kepalanya, jika ia terus menerus menggoda Cia, ga akan pulang-pulang pikirnya.

Aiden pun menaiki motornya, refleks Cia memeluk pinggang Aiden dengan erat, soalnya ia tidak biasa naik motor sport jadi takut jatuh.

Aiden yang di peluk Cia tersenyum lebar, ia sangat senang Cia memeluknya erat.

Bersambung

1
***vivi_Luf***
o begitu ceritanya alex, tpi cia ya mana ingat kan umur aja 4 tahun.. aku aja sendiri kemaren ngapain aja lupaa sudah.. 😆😆
Ida Rohani
/Determined//Angry//Determined//Angry//Panic/ayo semangat terus thor
Travel Diaryska
bagus author, lanjutkan. semangattt
Aryanti endah
Luar biasa
Nur Khayati
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!