Dokter yang hampir dipecat tiba tiba mendapatkan kemampuan supranatural, setelah Jason mendapatkan kemampuan itu, dia tidak hanya mengetahui penyakit pasien dengan akurat tapi dia juga bisa melakukan operasi besar dan operasi kecil setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon azmya cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Setelah Jason menyelesaikan kata katanya semua orang tercengang, mereka tidak menyangka Jason bisa berpendapat seperti itu.
Direktur Panji tersenyum puas dan berkata. "Kamu memang benar, itulah alasan mengapa aku menggunakan anatomi manusia untuk ujian praktik kalian."
"Aku harap kalian semua bisa memahami apa tujuan kalian jadi dokter, dan karena kalian semua sudah jadi dokter maka jadilah dokter yang baik." ucap Direktur Panji dengan sungguh sungguh.
Sekarang masuklah sesuai dengan kelompok masing masing, di dalam sudah ada guru yang menunggu kalian. Wilson pun mengatur agar semua orang memasuki ruang operasi.
Begitu memasuki pintu di dalam sudah ada empat orang dokter dengan jas putih dan memakai masker serta kadaver yang ditutupi dengan kain putih. (sebutan untuk jenazah yang mengabdikan dirinya untuk penelitian medis).
Tentu saja disertai dengan bau formaldehida. Tidak sedikit dokter magang yang mengerutkan alisnya dan dengan bisikan bisikan kata bau.
"Kalian harus membiasakan diri dengan bau fomaldehida ini, disana ada masker dan pakaian. Setelah kalian selesai mengenakan nya, satu kelompok akan menangani satu kadaver, lalu kita akan mulai melakukan penilaian ujian praktik."
Namun dari lima kelompok hanya ada empat guru penilai, kebetulan kelompok Jason lah yang tidak punya guru penilai.
Saat semua sedang bingung, Direktur Panji masuk dan berjalan hingga ke depan kelompok Jason.
Direktur Panji menatap semua kelompok sambil tersenyum, "Semuanya bersiaplah."
Mereka semua tidak tahu apakah mereka sial atau beruntung karena dinilai langsung oleh Direktur rumah sakit ini, tidak sedikit dokter magang yang menyesal masuk ke kelompok Jason.
"Selanjutnya, satu persatu dari kalian memiliki sekali kesempatan untuk melakukan operasi. Aku akan mengatakan bagian yang akan di bedah dan kalian tanggung jawab untuk menemukan bagian tersebut, setelah selesai kalian harus menjahitnya kembali. Pada periode ini, aku akan memberi nilai untuk kalian. Apakah kalian mengerti?"
Karena Jason berdiri diposisi pertama, jadi dialah orang pertama yang melakukan ujian praktik ini.
Direktur Panji menatapnya. "Tolong cari dimana letak levator ani dari kadaver ini."
Levator ani terdiri dari otot pubococcygeus dan otot iliococcygeus yang berfungsi untuk mengontrol kapan seseorang buang air besar.
Posisinya berada dekat dengan dasar panggul, posisi terbaik untuk melakukan bedah adalah meletakkan tubuh mayat ini dalam posisi tengkurap, lalu mencari lokasi bedah dari belakang.
Tindakan ya sama sekali bukan seperti dokter magang yang baru pertama kali melakukan operasi, adegan ini sedikit membuat Direktur Panji terkejut. Dokter magang terdahulu jangan kan membalikkan mayat, saat mencium bau nya saja ada yang muntah dan bahkan merasa ketakutan.
Namun Jason malah memberi kesan kalau dia sangat profesional dan sudah berpengalaman. Setelah itu Jason mengenakan sarung tangan dan mengambil pisau.
Satu jam kemudian Jason pun selesai dengan ujian praktik nya. Kelas bedah anatomi otot levator ani yang jelas, dan lugas pun selesai.
Saat Jason melihat sekeliling dia baru sadar kalau semua orang menatapnya. "Ada apa Direktur Panji? Apakah ada yang salah dengan operasiku?"
Direktur Panji kembali terkejut dan bertanya. "Apakah kamu sering berlatih pembedahan anatomi di sekolah sebelumnya?"
Jason menggelengkan kepalanya.
Direktur Panji tidak bisa berkata kata lagi ini adalah bibit unggul dalam dunia kedokteran. Dia adalah seorang jenius di bidang medis.
"Bagus sekali! Performamu sangat bagus, tunggu lah di samping aku akan mengumumkan nilai mu nanti."
Jason mengangguk dan berjalan ke samping, sekaligus membalikkan kembali tubuh mayar yang ada di depan nya.
Selanjutnya adalah Vincent, dia berjalan ke depan dengan ragu sambil menatap Jason yang ada di sampingnya.
Beberapa jam kemudian semua orang praktik sudah selesai, dan siap untuk mengumumkan hasilnya.
"Aku ingin berterimakasih kepada semua orang atas kerja keras nya. Aku harap ke depan nya kita punya kesempatan untuk menjadi rekan kerja." ucap Wilson basa basi.
"Baiklah, mari kita umumkan hasil akhirnya. Pertama dari dokter magang posisi ke lima adalah Claudia. Selamat kamu menetap di rumah sakit ini. Silahkan melapor langsung ke Departemen penyakit dalam anak besok pagi."
"Selanjutnya diposisi ke empat adalah Kevin, selamat kamu berhasil."
Sebelumnya dia juga berhasil menetap, kali ini dia kembali berhasil menetap ini menunjukkan kalau kemampuannya sangat bagus. Namun dia tidak terlalu senang malah terlihat khawatir.
"Selanjutnya diposisi ke tiga adalah Mahendara. Dan di posisi ke dua Miranda"
Selanjutnya posisi pertama adalah Jason dan pemimpin rumah sakit menempatkan mu di Unit Gawat Darurat.
Saat Wilson berencana untuk melanjutkan pengumuman nya, tiba tiba ada yang bertanya "Aku ingin bertanya kepada Dokter Roni. Bagaimana dengan adikku yang tidak di terima di rumah sakit ini? Apa yang akan Dokter lakukan?"
"Kalau adikmu tidak lulus ujian, apa yang bisa aku lakukan? Dokter Roni memelototi Kevin dengan tatapan mengancam.
"Direktur Panji, aku mau melaporkan Dokter Roni. Dia telah menerima uang dari keluargaku sebanyak dua ratus juta dan berjanji akan membiarkan ku dan adikku tinggal di rumah sakit ini." suara kevin yang penuh amarah.
Direktur Panji menatap lurus ke depan tidak tampak tidak kaget dengan ucapan yang baru di dengar nya.
"Dasar bocah! Jangan bicara sembarangan! Sejak kapan aku mengambil uang keluargamu?" ucap Dokter Roni dengan marah.
update yg banyak ya