Harap membaca Novel JERAT CINTA DEWI ULAR biar gak bingung sebelum membaca novel ini.
Dua cinta yang terpisah karena beda dunia. akan kekuatan cinta mampu mempersatukan mereka kembali?
Akankah ada jalan bagi mereka untuk menemukan cinta yang hilang..
Ikuti kisah perjalanan cinta anata Kenzo dan Adhisti yang harus terpisah karena dunia mereka yang tidak sama..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh
Dap dap dap
Langkah sang elang terdengar menggema ditengah hutan. Dewi Pandita merasakan getaran tanah yang disertai oleh bergetarnya sepeda yang dinaikinya.
Tubuh mungilnya harus menahan sepeda agar tidak tumbang. Ia melirik kotak bermerk restauran yang berisi rendang, gulai tambusu, dan lainnya.
Ia teringat akan makan bersama dengan sang ibu juga serta neneknya, andai itu berserakan, maka impiannya makan enak hari ini akan hilang sudah.
Ia turun dari sepedanya. Menegakkan benda yang menjadi hadiah dari seorang pria yang membuatnya begitu sangat nyaman, ia tak ingin benda itu rusak, ity sangat berharga baginya.
Ia berjalan mundur. Ia ingin mengalihkan sang Elang Putih Raksasa yang menatapnya dengan rahang terbuka.
"Mau kemana kau anak pintar? Aku sudah sangat lama menunggu saat ini datang," ucapnya dengan suara parau.
Sosok itu berjalan sembari menghentakkan kakinya ke tanah.
Dewi Pandita menatap dengan dingin. Ia mencoba melirik kesisi kiri, ada sebatang kayu berkuran diametar sepulu centimer dengan panjang satu meter setengah yang tak jauh dari tempatnya berdiri, dan dengan menggunakan ujung sepatunya, ia mengangkat batang kayu itu hingga melayang setinggi lutut lalu menangkapnya dengan cepat.
Ia menggenggamnya. Lalu bersiap hendak mepawan, meskipun ia tahu jika tubuhnya dengan sang Elang Putih tidaklah sebanding.
"Apakah kau tahu, Sayang? Aku adalah Elang, sang pemangsa ular, tubuhku sangat kebal terhadap racun ular, bahkan Kobra sepertimu," ucapnya dengan senyum seringai.
Ia terus melangkah, dan menggerakka kepalanya ke sisi kiri dan kanan, ia seolah tak sabar untuk melahap sang bocah yang terus melangkah mundur.
"Darahmu akan membuatku terus hidup, dan menjadi kuat, maka bersiaplah untuk menjemput ajalmu! Elang putih itu menghentak kedua kakinya diatas tanah dan membuat getaran yang cukup kuat, bahkan pepohonan ikut bergoyang karena kuatnya hentankannya.
Ia melayang setinggi satu meter diatas tanah, lalu mengepakkan sayapnya dan siap menyerang sang bocah.
Kiiiiiiik
Terdengar bunyi yang begitu nyaring dan membuat sang gadis kecil sangat bergidik, namun pantang baginya untuk mundur, ia akan menghadapinya, meski kemungkinan itu sangat kecil.
Sosok itu melesat dan menyerang si gadis kecil yang sudah tampak bersiap untuk melawan.
Wuuuuush
Sesuatu melesat, dan membelit leher sang ular, lalu sebuah patikan mengenai matanya hingga membuatnya terluka dan mengeluarkan cairan pekat berwana hitam bercampur aroma anyir dan juga busuk.
Sosok Elang itu berusaha melepaskan belitan seekor ular kobra kuning keemasan dengan cakarnya.
Craaaaaash
Suara cakaran yang sangat tajam dan cukup membuat luka yang sangat lebar pada tubuh sang ular.
Dengan cepat Siluman Elang itu melemparkan Ular Kobra raksasa itu ke dalam semak.
Braaaaak
Ular Raksasa itu tersungkur diatas tanah penuh rumput dengan tubuhnya yang terluka dan cairan pekat berwarna hijau keluar dari bagian perutnya.
Ia meringis kesakitan.
Sementara itu, Sang Elang kembali pada tujuan awalnya. Darah murni itu berada jelas dihadapannya, dan bukankah sangat mudah untuk melenyapkanny?
Hari ini akan tiba Supermoon, dimana bulan purnama akan berukuran lebih besar dari biasanya, yaitu titik orbitnya lebih dekat bumi (Preegee).
Maka malam nanti akan menjadi moment yang sangat ditunggunya dan usia Dita juga sudah sangat tepat untuk ia jadikan santapan yang sangat menggiurkan dan menyempurnakan kekuatannya.
Kedua matanya kembali menyala merah. Dan ia kembali melesat untuk menyerang sang gadis kecil.
Namun Dita tetap dengan pendiriannya, ia melawan dengan tongkat kayunya, lalu menghunuskannya kedepan dan memberikan perlawanan yang tidak sebanding.
Ditempat lain, Kenzo tiba-tiba merasakan dadanya bergetar hebat. Rasa tak biasa muncul dengan cepat. cahaya hijau toska seakan memendar dari dadanya. Ia merasakan tak nyaman pada dirinya, hatinya dipenuhi dengan kegelisahan yang tak dapat ia jelaskan.
"Dewi Pandita," gumamnya lirih. Entah mengapa ia merasakan jika dirinya terkenang dengan gadis kecil tersebut.
Saat bersamaan, Dewi Pandita berhasil mengenai paruh sang Elang dengan ujung tongkatnya.
Tak
Satu pukulan cukup membuat Elang itu tersentak kaget, namun tongkat milik Dewi Pandita juga harus patah karena tidak sebanding dengan kerasnya paruh sang Elang.
Melihat tongkatnya patah, Dewi Pandita kembali berjalan mundur, lalu terlihat sang Elang yang tersenyum seringai melihat sesuatu yang sangat begitu lucu baginya.
"Kau sangat menggemaskan." ia kembali menyerang, dan hal itu mwmbuat Dewi Pandita memilih untuk berlari kencang dan menghindar sang Elang Putih yang terus tampak ingin memangsanya.
"Aku akan memangsamu!" ia melesat dengan cepat dan mengejar Dewi Pandita yang berlari cukup kencang dan mengalahkan seorang atlet pelari sekalipun.
Keduanya berkejaran didlam hutan yang semakin remang-remang dan membuat Dewi Pandita harus berkelok-kelok diantara pepohonan kayu untuk memperlambat pergerakan sang Elang Putih yang pastinya merepotkan sayapnya yang cukup terlalu lebar.
Braaaaak
Sang Elang menabrak pohon kayu, dan membuat kepalanya sedikit pusing. Hal itu memberikan kesempatan pada Dewi Pandita untuk kembali berlari dengan cukup kencang.
Sang Elang Putih mencoba kembali mengejarnya meskipun kepalanya sedikit pusing, dan dengan gerakan yang cukup cepat ia kembali mengejar mangsanya.
"Dasar gadis kecil sialan!" maki sang Elang dengan kesal.
Ia kembali melesat mengejar sang gadis kecil yang berlari diantara pepohonan pinus dan dan eucalyptus yang mana semakin membuat Elang itu harus ektra hati karena dapat menyebabkan sayapnya tersangkut ranting.
Braaaaak
Dewi Pandita tersangkut akar pohon, dan kali ini membuatnya harus terjerembab dengan bagian ujung kakinya yang terluka.
Rasa perih menjalar disekujur tubuhnya karena lututnya juga mengalami lecet akibat gesekan dengan tanah yang cukup padat.
Ujung jemari kakinya masih tersangkut disana. Ia mencoba melepaskannya, namun jarak sang Elang dengannya sudah cukup dekat. Ia tersenyim seringai, dan membuka mulutnya untuk melebarkan paruhnya yang siap membawa Dewi Pandita ke sarangnya.
Wuuuuussh
Ia menyambar tubuh Dewi Pandita, lalu membawanya terbang menuju sarangnya yang berada ditengah hutan.
Kiiiiiik
Elang itu terbang dengan paruh yang menggigit pakaian Dewi Pandita.
Kepakan sayapnya terus mengudara, hingga akhirnya ia melemparkannya dan tepatnya dipinggiran goa. Entah sejak kapan Elang membuat sangkar didekat goa, bukankah biasanya dipucuk pohon tertinggi?
Dewi Pandita merasakan sekujur tubuhnya yang sangat sakit. Lantai bebatuan itu cukup menambah lecet pada kulitnya, sehingga ia kembali meringis kesakitan.
Sosok Elang itu menatap langit yang terlihat mulai menggelap, pertukaran antara siang dan malam sudah terjadi, ia akan menunggu malam tiba dan bulan memperlihatkan wujudnya yang supermoon.
Sementara itu, Adhisti menatap pintu yang menunggu kepulangan sang gadis kecilnya. Hari sudah sangat gelap, namun tidak ada tanda-tanda jika gadis itu akan kembali pulang, hatinya merasakan sebuah firasat yang cukup buruk dan sedang terjadi pada puterinya.
Ben ora mumet trs sirahe 🤣🤣
tgu aja kk siti bikin kek mana terhadpa merka berdua jd tgl tgu Ja ya kannn
kalian diciptakan di dunia yang berbeda...
berdoa saja semoga cinta memihak kalian berdua...
di buat gregetan terus huhuuu..
ingin segera rasanya kenzo sadar klo yg di rumahmu itu istrimu..
pindimint dingin2 empoek.. wkwkwkwkkk...
nahhh yoooo piye kiiiieeee🤣🤣🤣🤣🤣
kamu gak mo jujur sama laki mu , tp kamu gak mo cemburu Krn laki mu terangsang dg mu ,,, aneh kaaan ❓🤔
gmn Kenzo tahu klu yg pakai jubah itu kamu , Adisty 🤦🤦🤣🤣
Adisty yaaa lgian lucu ,,, knp pula hrs cemburu pd diri sendiri ,,, gmn si Kenzo tahu klu kamu itu istrinya yg sdh pergi ,,, mmg dg semuanya tertutup bgtu , laki mu tahu ,, aneh kn kamu itu 🤦🤦🤦🤦
mknya gsah egois trs ,, tggl ngomong ja apa sich susah nya ,,, dari pd nyeseeeeek ja tu hari ,, ribet di buat sendri sich ,,,, bgtu ja Kok repot ... bgtu ja kok di buat ribeeeet 😡🤬