Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 05 Maximilliam
Max pria yang berdiri di hadapan Rain kini menatap tajam wanita itu, tangan nya mengepal saat melihat tatapan acuh tak acuh dari Rain. Tak lama tangan pria itu terangkat ingin menampar wajah Rain.
"Tenang lah tuan, kau seorang pria. Tapi tangan mu sungguh ringan untuk memukul seorang wanita." Rain dengan sigap menahan tangan Max yang akan mendarat di pipi kurus nya.
Max cukup terkejut dengan kecepatan wanita itu untuk menahan tangan nya, bahkan dapat Max rasakan cengkeraman kuat dari tangan Rain pada tangan nya.
" Apa mau mu, katakan lah. Dan setelah itu, kau pergi dari hadapan ku." Ucap Rain dengan berani setelah menghempaskan tangan Max kasar.
"Kau!!" Max menunjuk wajah Rain, wajah pria itu sudah memerah karena emosi yang tertahan.
"Tuan." Panggilan dari Morgan, asisten pribadi nya membuat pria itu menghentikan umpatan yang akan keluar dari bibir nya untuk wanita di hadapan nya.
Sedangkan Rain menatap datar ke arah Max, yang membuat pria itu semakin kesal bukan main. Morgan sampai di depan Max, pria itu mengangguk sejenak ke arah Rain sebelum menatap pada Max.
"Tuan, tuan besar dan nyonya besar akan berkunjung untuk menjenguk nyonya." Ucap Morgan yang ternyata sebuah laporan jika kedua orang tua nya akan datang.
Rain mendengar apa yang di ucapkan oleh Morgan pada Ma, wanita itu langsung berbalik dan segera menutup pintu dengan keras.
Brukkk...
Morgan sedikit terlonjak karena nya, sedangkan Max menatap tajam pada pintu yang sudah tertutup rapat itu.
Di dalam kamar nya, Rain tengah bersantai. Dia buru-buru pergi tadi karena dalam bayangan nya, saat kedua orang tua Max atau mertua nya berkunjung. Pria itu selalu bermalam di kamar nya, mereka akan menunjukkan seolah mereka adalah pasangan suami istri yang baik-baik saja.
Mereka bahkan tidak tahu apa yang telah terjadi pada menantu mereka akibat kekejaman putra mereka.
Tok...
Tok...
Tok...
"Rain, buka pintu nya." Panggil Max yang kini memanggil namanya.
Rain seolah tuli, wanita itu tak menyahut atau membukakan pintu untuk Max. Dia malah kembali merebahkan tubuh nya, tak lupa ponsel di tangan nya berulang kali berbunyi dengan beberapa notifikasi pesan yang masuk ke dalam nya.
Beberapa pesan masuk itu berasal dari Nick dan juga Andrew, mereka mengirimkan beberapa pesan untuk nya.
Nick...
[Ku harap kau datang besok sebelum aku dan Andrew kembali]
Itulah salah satu pesan yang di berikan Nick, tentu saja Rain menyetujui nya. Mereka akan bertemu besok sebelum mereka harus kembali berpisah.
🦋🦋🦋
Malam hari nya, Rain memutuskan untuk pergi keluar. Dia sangat bosan berada di rumah seharian dan tak melakukan apapun, baru saja dia keluar dari kamar. Maximilliam yang baru keluar bersama dengan Monika dari dalam kamar pria itu berpapasan dengan nya, namun dia tak menghiraukan kedua nya.
Rain bahkan berjalan dengan santai melewati kedua nya, berbeda dengan kedua orang itu yang heran dengan sikap santai Rain saat mengetahui mereka keluar dari kamar yang sama. Biasanya Rain akan memulai drama dengan menangis karena telah merasa dikhianati, tapi kini wanita itu bahkan tak menoleh pada mereka sama sekali.
"Mau pergi ke mana kau?" Tanya Max saat Rain menuruni tangga.
Tanpa menoleh, Rain menjawab pertanyaan pria itu. " Aku muak berada di rumah seharian tanpa melakukan apapun, mungkin di luar sana aku bisa mendapatkan hiburan bersama beberapa pria." Rain mempercepat langkah nya saat dia merasakan hawa dingin yang mulai terasa.
Mendengar jawaban dari Rain, bukan hanya Monika yang terkejut. Tapi Max sendiri pun terkejut tapi tak menampakkan nya secara jelas," Max, apakah dia benar-benar Rain? " Tanya Monika dengan wajah tak percaya nya.
Pria itu tak menjawab pertanyaan dari asisten nya di perusahan, dia malah berlari mengejar Rain yang sudah sampai di ambang pintu. Monika menatap kesal pada Max yang malah pergi meninggalkan nya dan memilih mengejar Rain.
Tepat saat Max sampai di ambang pintu, Rain sudah menaiki salah satu mobil koleksi pria itu. Dengan cepat Rain menancap gas setelah meminta security untuk membuka gerbang untuk nya keluar.
"Sialan, apakah dia ingin merusak mobil ku!!" Umpat Max, setau pria itu Rain tak pandai membawa mobil. Bahkan wanita itu berulang kali akan membunuh orang lain karena mengendarai mobil sendiri.
Sedangkan disisi lain, saat ini Rain mengunjungi sebuah mall ternama di negara ini. Wanita itu berencana untuk membeli pakaian, karena baju-baju yang ada di lemari Rain asli begitu kuno dan tak cocok dengan style nya.
"Ughh.. Rasa nya sudah lama aku tak menikmati hidup." Ucap nya dengan mata berbinar saat melihat banyak sekali style pakaian yang dia sukai.
Jika ditanya dia menggunakan uang siapa untuk berbelanja, tentu saja menggunakan uang nya. Karena selama Rain asli menikah dengan Maximilliam, wanita itu tak pernah mendapatkan jatah bulanan dari pria itu sepeser pun.
Rain memilih - milih pakaian mana yang dia inginkan, hingga beberapa pakaian kini sudah bertumpuk di tangan nya untuk dia beli. Dia berjalan menuju kasir dengan hati riang, tanpa dia sadari semua yang dia lakukan kini tengah di pantau oleh seseorang.
"Terima kasih." Ucap Rain dan mengambil tas belanjaan nya setelah dia membayar semua barang yang dia beli.
Sebelum pergi dari toko tersebut, dia meminta izin untuk mengganti pakaian. Dia mengganti dress yang dia gunakan kini menjadi sebuah celana jeans dengan baju croptop, tak lupa dia menggunakan sebuah topi hitam untuk menyempurnakan penampilan nya.
Dia pergi dari toko tersebut dengan hati gembira dan juga senyum yang tak luntur dari bibir ranum nya, kini tujuan nya pergi ke sebuah restoran. Perut nya sudah sangat lapar selama berkeliling di toko baju tersebut, dia makan dengan santai sambil menghubungi kedua teman nya.
Dari kejauhan seseorang mengambil gambar nya secara diam-diam, namun Rain tidak menyadari nya sama sekali karena dia kini tak perduli dengan situasi di sekitar nya.
"Mari bertemu di sana." Ucap Rain sebelum memutuskan panggilan bersama dengan Nick dan juga Andrew.
Rain buru-buru pergi setelah selesai makan, dia sudah memiliki janji bersama kedua teman nya untuk pergi ke sebuah klub malam untuk menghabiskan waktu mereka malam ini.
Rain berlari ke arah parkiran dan mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, wanita itu berulang kali menyalip kendaraan lain agar segera sampai di tempat tujuan dan tak membuat kedua rekan nya menunggu lebih lama.
"Haii." Rain melambaikan tangan nya saat dia sampai di tempat tersebut.
Seseorang kembali mengambil gambar nya secara diam-diam sebelum masuk ke dalam klub malam tersebut, setelah nya orang tersebut mengirim kan gambar - gambar Rain yang dia ambil secara diam-diam pada seseorang.
"Sialan, sejak kapan wanita itu berani masuk ke tempat seperti itu." Kesal nya saat mendapatkan pesan sebuah foto yang menampilkan kegiatan Rain di luar sana.
"Bukan kah tidak aneh? Dia saja bisa menikah dengan mu karena menjebak mu tidur bersama dengan nya." Sahur Monika saat dia tak sengaja melihat foto Rain yang masuk ke dalam sebuah klub malam.
byangin doang udh mrinding,ngeri bgt.....
Srius angelo bsa blik lg k tbuhnya????
semangat terus Thor
brrti yg d dlm peti tu,myatnya angelo yg d awetkn????
yg d dlm peti spa dong???
krain samuel....
Abis tu orng d bongkar aibnya sm angelo,pdhl udh koar2 aja sok ga trima....skrng udh tau kn rena????
thor 😀