Bangkitnya Istri Tidur Sang CEO

.

.

saat ini Arkan sudah tertidur dengan nyenyak di atas ranjang dengan botol susu yang masih menempel di mulut mungil nya.

Aleta bangkit karena ia menemani bocah kecil itu tidur karena Permintaan dari Arkan, ia melihat Roger yang sedang sibuk dengan laptop nya.

" Arkan sudah tidur? " tanya Roger melirik sekilas Aleta yang sudah duduk seraya memandangi wajah lucu Arkan

" iya... dia sangat lucu sekali , dan kenapa wajah nya sangat mirip denganmu " ucap nya tanpa melihat Roger

Roger yang mendengar itu menghentikan jari-jari nya yang sedang bergerak di atas keyboard laptop nya.

" tentu saja wajah nya mirip dengan ku dia putraku aku yang membuat nya " Ujar Roger dengan membanggakan dirinya

Aleta menatap nya seraya mengerutkan alis nya " oh ya, kau membuatnya memakai apa ? apa aku bisa meminta resepnya dia sangat lucu " ucap Aleta dan setelah nya ia kembali menatap Arkan yang sangat lucu itu mulut bocah kecil itu terbuka sedikit dan membuat botol susu nya yang kosong terjatuh di samping nya

Roger melongo mendengar ucapan dari Aleta itu , bukan kah mereka membuat Arkan bersama lalu kenapa wanita itu bertanya resep cara membuat Arkan.

Aleta mengambil botol susu yang sudah kosong itu dan ia terus menatap Arkan yang sangat lucu rasanya saat ini ia ingin sekali mengigit pipi gembul Arkan.

" boleh gak aku mengigit pipi nya yang bulat itu " ucap Aleta

Roger tidak menanggapi nya ia masih melongi dengan ucapan Aleta yang pertama meminta resep kepadanya.

" kita berdua yang membuat nya sayang masa kau melupakan caranya " goda Roger menaik turunkan alisnya

Aleta menatap bingung pria itu " oh ya... tapi sepertinya aku melupakan nya, bisa kau mengajariku? " ucap Aleta dengan polos nya

dan hal itu membuat Roger tersenyum senang, memang ini lah yang ia tunggu-tunggu , semalam Aleta tidak mengizinkan nya melakukannya tetapi sekarang wanita itu sendiri yang meminta dirinya untuk mengajarinya.

Roger meletakkan laptop nya di atas meja dan setelahnya ia menghampiri Aleta yang masih menatap nya dengan bingung itu , tanpa aba-aba Roger mengurung tubuh Aleta dengan kedua tanganya dan senyuman menggoda masih terukir di bibir pria tampan itu.

Aleta syok dengan apa yang di lakukan oleh Roger itu " kau mau apa? " tanya nya dengan wajah nya yang mulai panik

" mengajarimu cara membuat Arkan " jawab Roger dengan senyum menggodanya

Aleta membulatkan matanya dengan syok " tapi gak gini juga caranya kan " suara Aleta terdengar gugup

" harus seperti ini sayang , atau perlu aku menyewa kamar yang lain, supaya kita bebas melakukan nya dan mengganti gaya apa saja yang kita maui " ucap Roger ia sengaja ingin menjaili Aleta yang wajah nya masih terlihat bingung itu

" gaya... memang nya harus memakai gaya? " tanya Aleta yang masih belum mengerti

Roger merasa lucu dengan ucapan istri nya itu , apa Aleta benar-benar melupakan malam-malam indah yang mereka pernah lalui bersama.

" tentu.. apa kau tidak sabar ingin mempraktikkan nya secara langsung hhhhmmm " Roger berbisik di telinga Aleta dengan suara serak nya

Aleta menggeleng " kenapa hhmmm apa kau takut sayang ku " bisik Roger rasanya tawa nya saat ini ingin pecah melihat wajah polos nan bingung istrinya itu

belum sempat Aleta membalas nya ponsel Roger berbunyi dan itu berhasil menganggu tidur nyenyak Arkan

" belicik kali, kan jadi hilang mimpi indah nya Alkan ini " protes bocah kecil itu dengan suara lucu nya

Aleta mendorong dadah Roger supaya menjauh dari nya dan dengan cepat ia menghadap ke arah Arkan yang kembali memejamkan matanya.

Roger segera melihat layar ponsel nya itu dan pada saat membaca nama siapa yang menelpon nya Roger langsung menolak panggilan itu

" kenapa di tolak ? " tanya Aleta mengerutkan alisnya melihat Roger yang kembali duduk disofa dengan waja datar nya tidak seperti tadi wajah pria itu terlihat tersenyum bahagia

" mama yang menelpon " jawab Roger dengan suara berat nya

"angkat aja siapa tau penting " ucap Aleta dan kembali ponsel Roger berdering , Roger menghela nafas nya dengan kasar

" aku mengakat nya sebentar " izin Roger setalah nya menjawab panggilan dari nyonya Eudora itu

saat panggilan sudah tersambung terdengar di seberang sana suara nyonya Eudora terdengar sangat marah

" ok aku akan pulang sekarang " ucap Roger setalah nya ia memutuskan panggilan telepon itu

" mama memintaku pulang , sebenarnya aku sangat malas bertemu dengan wanita itu, " ucap Roger

Aleta menghampiri nya dan duduk di samping Roger " pergi lah turuti apa mau mereka, " ucap nya menyentuh lengan Roger dengan lembut

Roger mengembuskan nafasnya dengan kasar " ok... aku akan pergi, dan jika Arkan lapar kau pesang aja makanan nya ya sayang ingat jangan keluar " ucap Roger meraih jasnya dan memakainya

" iya... pergi lah dan temui calon istri mu itu " ucap Aleta tertawa terkekeh

" sayang " kesal Roger mengerucutkan bibir nya

" aku bercanda pergi lah " ucap Aleta yang masih tertawa itu

" sampai jumpa dan nanti malam aku akan mengajarimu cara membuat bocah se menggemaskan Arkan ok " Roger mengecup puncak kepala istrinya sekilas setalah nya ia melangkah pergi

tetapi pada saat pintu kamar nya sudah tertutup rapat , expresi Aleta berubah tatapan nya langsung berubah menjadi tajam

" aku tidak tau ada hubungan apa aku dengan Aleta Zayn kenapa semakin hari aku merasakan hal yang aneh dan Arkan kenapa seakan aku mempunyai ikatan yang kuat dengan bocah itu " ucap Aleta

" tetapi aku bukan Aleta Zayn lagi yang seenaknya ibu mertua itu tindas aku akan memberikan keadilan kepada pemilik asli tubuh ini, " lanjut nya lagi

tetapi sebelum itu ia sudah bertindak ia sudah menyiapkan semua nya, Dokter Regi selain dokter yang selama ini merawat nya dokter itu juga lah yang menyelidiki siapa Paula yang sebenarnya tanpa Roger ketahui.

" aku kembali, aku Aleta Rayn atau mawar hitam, dan katanya aku meninggal karena kecerobohan ku sendiri tetapi meraka salah , aku meninggal karena adanya seseorang yang bermain dengan diam di belakang ku " ucap nya dengan tatapan nya yang sangat tajam kedua tangan nya ia kepalkan dengan kuat

hingga ia mengingat ucapan Roger tadi jika nanti malam ia akan mengajarinya cara membuat bocah se menggemaskan Arkan, dan dengan konyol nya Aleta mencari di internet, dan betapa syok nya ia saat membaca jawaban yang ada di internet itu.

" ataga... aku sangat malu " ucap nya menutup wajah nya sendiri, kenapa ia bisa mengatakan hal seperti itu kepada Roger, pantas saja pria itu sangat bersemangat ingin mengajarinya ternyata caranya seperti yang ia baca di internet.

dan malam nanti ia harus berpura-pura melupakan nya, ia tidak ingin membahas itu lagi.

.

.

.