NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

Kasih, perempuan muda berusia dua puluh tahun terpaksa menggantikan Mia anak sang kepala desa lebih tepatnya tetangga Kasih sendiri untuk menikah dengan Rangga. Karena pada saat hari H, Mia kabur untuk menghindari pernikahannya.

Mia menolak menikah dengan Rangga meskipun Rangga kaya raya bahkan satu-satunya pewaris dari semua kekayaan keluarganya. Penolakan Mia di karenakan ia tidak suka melihat penampilan Rangga yang cupu dan terlihat seperti orang dungu.

Kasih yang di ancam oleh kepala desanya mau tak mau harus menggantikan Mia. Semua Kasih lakukan demi ketentraman hidup ia dan ibunya yang sudah sepuluh tahun menjanda. Lalu, apakah Kasih dan Rangga akan jatuh cinta? Apakah pernikahan Kasih dan Rangga akan bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Ramai sekali acara pernikahan Mia, maklumlah karena ia anak seorang kepala desa begitu juga dengan Dito yang termasuk anak dari kalangan berada.

Bu Erni dan Nada masih bersiap-siap untuk pergi ke acara pernikahan Mia. Sebagai tetangga yang baik, sudah sepatutnya mereka membantu di sana.

"Tiba-tiba aja mas Dito nikah sama mbak Mia. Pasti mereka sudah pacaran saat mas Dito pacaran dengan mbak Kasih deh bu," ujar Nada yang curiga.

"Udah, biarin aja. Mbak mu malah beruntung di jauhkan dari mereka yang jahat."

"Tapi bu, setahu Nada, mbak Kasih pacaran dengan mas Dito biar gak di bilang jomblo aja!"

"Kalian ini ada-ada aja. Udah, ayo pergi....!!"

Bu Erni dan Nada bergegas pergi. Hanya butuh waktu satu menit berjalan ke arah rumah pak Rahman.

"Bu Erni, di mana Kasih dan suami tonggosnya?" Tanya salah seorang tetangga.

"Bu, jangan suka menghina fisik orang. Ibu punya anak gadis, mana tahu nanti keturunan anak ibu seperti itu." Ujar bu Erni.

"Ibu mendoakan anak saya?" Tanyanya tidak terima.

"Kenapa?, apa ibu tidak terima?" Bu Erni bertanya balik. "Maunya nyenggol orang, giliran di senggol balik gak terima!"

Wajah ibu-ibu tersebut masam menahan malu.

Niat bu Erni ingin membantu melayani para tamu. Tapi, tiba-tiba suara berat seorang pria mengurungkan niatnya.

Seorang pria tampan dengan setelan jas berkacamata hitam yang sedang bergandengan tangan dengan Kasih, anaknya.

"Siapa kamu?" Tanya bu Erni yang sama sekali tidak mengenal Rangga. "Kenapa kamu bergandengan dengan anak saya?"

Bu Erni menarik tangan Kasih. Kehadiran Kasih dan pria tampan tersebut menjadi pusat perhatian terutama Mia dan Dito yang saat ini sedang duduk di pelaminan.

"Siapa pria yang datang bersama Kasih itu?" Mia bertanya-tanya.

"Mungkin selingkuhannya kali," ujar Dito yang jelalatan melihat Kasih yang begitu cantik dengan gaun berwarna merah maroon di tambah lagi rambutnya ia biarkan tergerai rapi.

Mia meminta musik di matikan karena ia ingin mempermalukan Kasih.

"Hai Kasih,....!!" Panggil Mia dari atas pelaminan. "Di mana suami mu yang tonggos dan dungu itu?,siapa laki-laki ini?, apa dia selingkuh mu?"

"Hai Minyak jelantah...! Kalau bicara di jaga sedikit mulut mu!" Balas Kasih.

"Yang sopan kamu Kasih!" Sentak bu Wiwin tidak terima ketika anaknya di panggil minyak jelantah.

"Anak ibu yang mulai duluan!" Sahut Kasih.

"Kau,....!" Tunjuk pak Rahman, "bisa-bisanya kau menghadiri pesta pernikahan anakku dengan selingkuhan mu. Akan ku laporkan pada bu Hesti dan pak Diman!" Ancam pak Rahman membuat Kasih dan Rangga tertawa.

"Lihat kelakuan anak mu ini Erni. Tidak sopan!" Ucap pak Rahman. "Dasar tidak terdidik. Maklum anak janda!"

"Perkataan bapak sama sekali tidak mencerminkan seorang kepala desa. Seharusnya anda mengundurkan diri dari jabatan anda!" Ujar Rangga membuka suara.

"Diam kau!" Sentak pak Rahman, "siapa kau yang berani berkata seperti itu pada ku."

"Aku Rangga, suami Kasih....!!" Jawab Rangga membuat semua orang terkejut termasuk bu Erni dan Nada.

"Kasih,...!!" Bu Erni menarik tangan anaknya, "Maksudnya bagaimana?"

"Dia, laki-laki yang suka kalian hina dungu, tonggos ini adalah mas Rangga. Suami ku!" Ucap Kasih dengan bangganya.

Mia tercengang, bagaimana bisa Rangga yang tonggos dan dungu berubah menjadi pria tampan seperti ini bahkan ketampanan Dito saja kalah lewat.

Hahaha ......

Pak Rahman tertawa keras, karena ia sama sekali tidak percaya.

"Bangun dari mimpi mu Kasih. Rangga anak pak Diman itu jelek, tidak mungkin dia berubah dalam waktu cepat."

"Memangnya selama ini bapak pernah melihat sosok Rangga?" Tanya Kasih membuat Pak Rahman terdiam, "kalian hanya bertemu satu kali di saat acara perjodohan Mia dan Mas Rangga kan?"

"Tidak mungkin!" Seru Mia. "Kau pasti berbohong!" Ujarnya syok tidak percaya.

"Ini bisa menjelaskan apa kami berbohong atau tidak?" Ujar Rangga yang menunjukan dua buku nikahnya bersama Kasih.

"Pak, bu,...bagaimana bisa dia setampan ini?"

Mia mulai kalang kabut, Rangga sangat tampan dan wibawa apa lagi ia juga seorang anak tunggal kaya raya.

Ibu-ibu yang pernah menghina Rangga dan Kasih mendadak pulang karena malu. Begitu juga dengan tetangga-tetangga Kasih yang lain. Mereka memilih pulang ke rumah masing-masing.

Dito hanya bisa duduk lesu di atas kursi pelaminan, bagaimana tidak?, Kasih begitu cantik hari ini. Begitu juga dengan Mia yang masih syok tidak percaya.

"Hai Mia....!" Panggil Kasih. "Ini amplop dari ku." Ujarnya sambil memasukan amplop tebal ke dalam kotak.

"Sombong sekali kau!" Seru Mia.

"Tentu aku sombong, suami ku tampan dan kaya. Bahkan kami baru saja pulang dari bulan madu." Jawab Kasih semakin membuat Mia cemburu.

"Oh ya Dito, selamat atas pernikahan mu. Setidaknya kau tidak menjadi menantu dari seorang janda!" Ujar Kasih membuat Dito geram.

Para tamu mulai sibuk berbisik-bisik, mereka tidak menyangka jika Rangga adalah pria yang tampan.

Kasih mengajak ibu dan adiknya untuk pulang.

Acara pesta pernikahan Mia dan Dito kembali berlanjut. Niat hati ingin mempermalukan Kasih dan Rangga tapi mereka malah malu sendiri. Acara terasa hambar, Dito masih terngiang-ngiang wajah cantik Kasih begitu juga dengan Mia yang kagum dengan ketampanan Rangga.

"Aduh, kalau tahu begini akhirnya, mending aku terima aja Rangga yang kemarin." Batin Mia menyesal. "Sialan banget si Kasih. Sudah dapat suami tampan, kaya lagi."

"Heh, kenapa kau melamun?" Tegur Dito.

"Oh, tidak!" Jawab Mia dengan wajah gugup.

Sementara itu, Nada saat ini tak berkedip melihat wajah tampan saudara iparnya ini.

"Iya. Ini sih bener mas Rangga. Alisnya tebal, bentukan mata juga sama. Hidung juga mancung, ini garis wajah juga sama. Gimana sih?, kok bisa kek kemarin?"

Nada bingung sendiri.

"Mas hanya pura-pura untuk menghindari perjodohan dengan si Minyak jelantah. Mending mas nikah sama mbak mu!" Sahut Rangga.

"Iya. Kok bisa sih kita terkecoh selama ini?" Ujar bu Erni.

"Saat mas Rangga ngaku, rasanya aku ingin menggantungnya," ucap Kasih geram.

"Kita lihat aja, apa masih ada yang berani menghina mas Rangga." Nada ikutan geram.

"Terserah kalian lah. Ibu gak mau komentar. Pusing ah,....!!" Bu Erni memilih masuk ke dalam kamarnya. Dalam hati bu Erni sebenarnya merasa bahagia melihat keadaan menantunya yang sekarang. Bahagia karena sekarang anak dan menantunya tidak akan di hina lagi.

"Nada, mas punya hadiah buat kamu." Ujar Rangga.

"Waaah,....apa tuh?" Nada penasaran.

"Ayo keluar," ajak Rangga.

"Motor baru,....!!" Ujar Nada.

"Iya. Ini motor buat kamu, biar kamu kalau sekolah gak usah naik sepeda lagi."

"Mas, kok gak bilang aku sih kalau mau belokan Nada motor?" Protes Kasih.

"Kalau bilang sama kamu pasti gak di izinkan. Gak enaklah, ini lah itu lah."

"Ibu,....ibu,.....!!" Nada masuk ke dalam memanggil ibunya.

"Apa sih Nada?" Tanya bu Erni, "ada apa kok teriak-teriak?"

"Bu, Nada di beliin motor sama mas Rangga dan mbak Kasih."

"Duh Rangga, ibu jadi gak enak hati. Motor ini kan mahal, kenapa uangnya gak di tabung aja?"

"Ya gak apa-apa kok bu. Lagian selama ini aku tidak memiliki adik. Jadi, aku sudah menganggap Nada sebagai adik ku sendiri."

"Ya ampun, terhuraaa...." Ucap Nada.

"Gak boleh ngeluyur loh. Awas aja!" Ancam Kasih.

Para tetangga yang melihat motor baru milik Nada mendadak panas. Apa lagi bu Wiwin sejak tadi mengintip.

"Awas aja nanti,...!" Batin bu Wiwin.

1
pejuang rupiah😶‍🌫️
Lumayan
Dede Mila
lanjut
Azlin Hamid
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
Taris
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Insyirah qalbi Johan
bacakan
Ana Akhwat
ceritanya kocak bikin ketawa sendiri
Ana Akhwat
Awal yang bikin senyum
bhunshin
OMG
Tia Iia
bagus ceritanya
Tia Iia
terimakasih Thor /Kiss/
Majotiku
Lumayan
Majotiku
Kecewa
Dyah Oktina
wah..untung dah d nikain sm d perawanin ya daffa... tp masih aja takut
Dyah Oktina
iya baik banget mertuamu(bi erni) cariin jodoh dong 🤭
Dyah Oktina
besok pagi pertama aja sih daffa... gitu aja kok repot...🤭🤭😆
Dyah Oktina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun...teriak kayak ada kebakaran aja.. lagian calon ponakan kayaknya merestui tantenya u segera nikah.. 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!