NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 5

Motor CBR 150 terbaru yang dikendarai Leon berhenti di rumah sakit Siloam.

"Makasih ya Le. Gue jadi ngrepotin lo" ucap Zea setelah turun dari motor Leon dan melepas helm yang dipakainya.

"Sama-sama Ze. Gue pulang duluan ya" pamit Leon.

"Hati-hati Le" Leon menyalakan motornya dan pergi meninggalkan Zea di depan rumah sakit itu. Zea melambaikan tangan dan masuk setelah Leon sudah tidak terlihat lagi.

Lift membawa Zea ke lantai empat tempat ayahnya rawat inap. Gadis itu sudah tidak sabar ingin bertemu cinta pertamanya itu. Semoga ayahnya baik-baik saja.

Langkah kaki Zea terhenti ketika melihat dua orang polisi di depan ruangan dimana sang ayah di rawat. Kalau tidak salah salah satu polisi itu yang namanya pras tadi malam.

Dengan ragu Zea mendekati dan menyapa dua orang polisi itu.

"Permisi pak, boleh saya masuk?" tanya Zea hati-hati.

salah satu polisi itu merentangkan tangannya tanda Zea tidak boleh masuk.

"Saya anaknya Pak Yoga, Pak" Nada suara Zea mulai meninggi, rasa ragunya hilang entah kemana. Berganti rasa kesal kepada dua polisi itu.

"Iya saya tau, di dalam ada atasan saya, jadi adik jangan masuk dulu. Sebentar lagi atasan saya keluar kok".

Zea mendengus kesal, ia penasaran tapi malah tidak diizinkan masuk.

"Memangnya ngomongin rahasia besar apa sih, sampai saya gak boleh masuk. Saya ini cuma murid SMA, bukan reporter yang bisa meliput berita. saya cuma mau lihat Papi saya!"

Polisi yang tadi menegur Zea menoleh kepada rekannya, ia meminta bantuan rekannya untuk memberikan penjelasan kepada Zea.

"Pokoknya saya mau masuk sekarang!" Zea bersikeras untuk masuk, ia memastikan ayahnya baik-baik saja.

"Maaf ya adek, ini perintah dari atasan saya, tidak ada yang boleh masuk ke dalam bahkan dokter sekalipun."

Zea mendelik "Gila!" kalian ngapain Papi saya di dalam"

"Adek tenang ya, papinya adek baik-baik saja di dalam. Atasan saya cuma mau ngobrol" ucap polisi yang lebih muda.

"Kalau cuma ngobrol ngapain saya tidak boleh masuk?" potong Zea.

Jika tidak bar-bar bukan Zea namanya. Gadis itu berusaha menerobos masuk dan membuat keributan di ruangan inap itu, ia bahkan menendang-nendang polisi itu.

Bukannya kedua polisi itu lemah, tapi gerakan Zea yang tidak terduga itu yang membuat mereka kesulitan

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka polisi itu menoleh serempak. Dan kesempatan itu yang digunakan Zea untuk menendang perkutut kebanggaan polisi muda itu sehingga ia mendelik kesakitan.

"Zea!"pekik Andi, ia merasa ngilu melihat kejadian di depan matanya tadi "Astaga, maafin adek saya, Pak. Ya ampun, ayo kita periksa ke dokter" racau Andi, ia merasa bersalah kepada kedua polisi itu.

"Ng- nggak apa-apa, saya oke" ucap polisi itu dengan susah payah. Ia merasa malu karena kalah dengan gadis SMA.

Andi menyentil kening Zea dan mengomel "Keterlaluan kamu Ze. Kalau perkutut kebanggaannya gak fungsi lagi gimana?"

Zea tidak memperdulikan Omelan Andi dan dia malah melangkah masuk dan saat berpapasan dengan atasan kedua polisi itu mata Zea terbelalak dan langsung memeluk pria yang ada di depannya itu.

"Om Doni!" pekik Zea sambil melompat-lompat di pelukan pria bernama Doni tersebut.

Doni adalah adik bungsu dari Yoga. Pria itu memang seorang polisi, dan setau Zea Doni bertugas di Papua bukan di jakarta.

"Ya ampun anak gadis Om udah gede aja" ucap Pak Doni sambil mengusap rambut Zea.

"Om Doni kok disini? Kapan pulang dari Papua?"

Pak Doni tersenyum ''Mulai sekarang Om bertugas disini di jakarta, biar bisa dekat sama anak gadis Om"

Zea memeluk kembali Om nya "Akhirnya Om Doni dan Tante Indi pindah ke Jakarta juga"

"Udah dulu ya manja-manja nya. Om mau balik ke kantor polisi dulu" ucap Andi seraya menarik Zea dari pelukan Doni.

"Pergi aja Om, biar Zea aku yang urus" pria itu memiting leher Zea dan membawanya masuk.

Zea berontak, tapi sayangnya tidak bisa. Andi terlalu kuat memiting lehernya.

"Nanti jangan banyak tanya sama Papi ya?"Bisik Andi.

"Memang kenapa?" tanya Zea meringis.

''Nanti Abang ceritakan semuanya"

Zea semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Apakah kecelakaan yang dialami ayahnya kecelakaan tunggal atau ada sabotase di dalamnya.

...ΩΩΩΩΩΩ...

"Kak, gak mau mampir dulu?" ajak Shena ketika motor Fero berhenti di depan gerbang rumahnya.

"Kapan-kapan aja! Gue pulang dulu ya?" jawab Fero.

Shena menghela nafas kesal. Fero tidak pernah mau jika diajak mampir ke rumahnya "Pasti gara-gara Kak Zea, kan?"

Fero yang sudah bersiap-siap menarik pedal gas itu pun kembali menoleh ke arah Shena. Pemuda itu menaikkan visor helmnya dan bertanya "Maksud kamu apa?"

"Kakak gak mau mampir ke rumah aku gara-gara kak Zea kan?"

" Kok kamu nyalahin Zea sih?"

Shena berdecih, kesal dia jika mengingat Zea. Yang katanya cuma sahabat Fero itu.

"Ya memang Kak Zea penyebabnya, aku gak suka ya Kak Fero dekat-dekat dengan Kak Zea"

Fero menurunkan standar motornya dan turun dari motor CRF Kesayangannya itu.

"Jangan bawa-bawa Zea, Shena! Aku gak mampir ke rumahmu bukan karena Zea. Zea itu sahabat aku "

"Gak ada persahabatan antara cowok dan cewek yang murni Kak, memang Kak Fero bisa menjamin diantara kalian tidak akan saling suka. Sekarang aja Kak Fero lebih mentingin Kak Zea daripada aku, kak Fero juga posesif sama kak Zea" ucap Shena emosi.

Fero berdecak kesal, kenapa semua yang jadi pacarnya selalu mempermasalahkan Zea. Padahal Zea tidak pernah mengganggu mereka. Fero tidak sadar kalau sikapnya terhadap Zea yang membuat semua salah paham, jadi wajar kalau mantan-mantannya termasuk Shena mikir Zea sebagai penghalang.

"Lo kalau gak suka sama Zea bilang aja, jangan nyalahin Zea"

Kini Fero bicara Lo gue ke Shena. Entah kenapa dia kesal mendengar Zea disalahkan"

"Kak Fero kok ngomong Lo Gue sih Kak?"

Fero menghela napas dan kembali naik ke atas motornya "Kalau Lo masih nyalahin Zea mending kita putus!"

Setelah mengatakan itu Fero langsung tancap gas meninggalkan Shena

Shena menghentakkan kakinya, dia marah kepada Fero dan juga Zea.

"Kak Fero!" pekik Shena. Gue bukan mantan pacar kak Fero yang rela diputusin begitu saja ya."

1
ZeNa
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!