NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season Dua dari "Lily: Rahasia Gadis Kampung"

Briela Leonor, putri dari Raja Leonor, adalah pewaris tahta di sebuah kerajaan yang kekuasaannya melampaui presiden, menteri, dan semua gubernur. Setelah kematian suaminya, Briela memilih hidup sebagai rakyat biasa untuk melindungi anaknya, Xaviera, dari intrik politik yang mematikan.

Selama dua puluh tahun, Briela berhasil menyembunyikan identitasnya di sebuah provinsi kecil di wilayah Barat kota Riga. Kini, Xaviera telah dewasa, dan pernikahannya membawa kebahagiaan besar bagi Briela. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk ketika Xaviera menjadi korban penyiksaan dan pelecehan oleh suaminya, Aron Ace.

Situasi semakin genting ketika sebuah kasus besar muncul, mengancam kestabilan negara. Briela dihadapkan pada keputusan sulit: membuka identitasnya dan kembali memimpin negara untuk menyelamatkan putrinya dan mengembalikan kedamaian, atau tetap tersembunyi dan menyaksikan kehancuran yang tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Tidak berselang lama tiba-tiba Xaviera keluar dari arah dapur dengan memegang sebuah nampan dan menyajikan satu persatu makanan di hadapannya itu. Alden yang terlihat begitu bersemangat kembali memberikan pertanyaan.

“Siapa namamu?”

“Xaviera tuan.”

“Ah, tidak, tidak, panggil aku Paman, jangan panggil tuan, aku dan ibumu berteman,” timpal Alden dengan cepat.

“Paman,” ucap Xaviera sedikit sungkan.

“Kau sudah bekerja atau…”

“Aku sedang menyelesaikan kuliah semester akhir Paman,” jelas Xaviera.

“Bagus, bagus, di luar negeri?”

“Tidak. Aku kuliah di kampus sekitar sini,” timpal Xaviera.

Alden kemudian mengangguk dan memperlihatkan dengan jelas wajah penerimaan apa pun yang keluar dari mulut Xaviera. Dia melirik Aron yang mengotak atik ponselnya saat itu dan memaksa Aron agar memperkenalkan diri di hadapan Xaviera.

“Aron Ace,” ucap Aron santai.

Mata Xaviera dalam beberapa detik terpesona dengan ketampanan Aron. Dia terdiam dan pertama kalinya gugup meraih tangan Aron. Dia pun memperkenalkan diri. Dengan sedikit malu, Xaviera meninggalkan tempa tersebut.

Semuanya terlihat di mata Briela tanpa melewatkan sedikit pun. Dia meraih ponselnya dan meminta pengawal setianya untuk mencari tahu latar belakang keluarga Alden Ace.

“Mama…”

“Iya sayang…”

“Apa benar, gubernur Alden teman mama?” tanya Xaviera untuk kembali meyakinkan.

Briela kemudian mengangguk kembali. Xaviera kemudian penasaran, bagaimana bisa mereka berdua berteman, selama ini ibunya tidak pernah menunjukkan dia memiliki seorang teman, tapi bukan Briela namanya jika dia tidak bisa mengelak dengan cerdas di hadapan anaknya itu.

Pertemuan pertama memberikan kesan bagi Xaviera karena pertama kalinya jantung Xaviera berdetak karena grogi melihat seorang pria. Sedangkan Alden merasa berhasil di tahap pertama untuk menjalankan rencananya, menjodohkan Xaviera bersama dengan Aron.

Hari-hari selanjutnya, Alden kembali berkunjung membuat Briela sangat kesal, dan akhirnya meminta pengawalnya menculik Alden dan membawanya ke markas persembunyian mereka.

“Apa yang kau rencanakan Alden?” ucap Briela yang duduk dengan tegap.

Alden yang bertekuk lutut di hadapannya dengan tangan yang terikat mulai gugup. Dia tidak menyangka jika Briela menculiknya. Alden akhirnya menjelaskan jika dia berencana menjodohkan Aro ponakannya bersama dengan Xaviera.

“Apakah tuan putri tidak melihat Xaviera menyukai Aron, bahkan saat di rumah, Aron pun merasakan hal yang sama, karena itu aku ingin menjodohkan mereka, usia mereka tidak terpaut jauh dan juga usia mereka sudah dewasa, saatnya untuk sebuah pernikahan,” jelas Alden dengan jujur.

Briela terdiam mengingat laporan mata-matanya jika keluarga Ace keluarga terhormat dan menjunjung tinggi rasa kekeluargaan. Mereka sangat kompak di setiap acara dan juga mereka salah satu keluarga terhormat. Tidak ada yang salah pikir Briela, bahkan mereka tidak memiliki catatan kriminal, terutama Alden yang terkenal sebagai gubernur yang dermawan.

“Tuan putri, aku bisa menjamin dengan nyawaku. Untuk kebahagiaan putri anda, aku dan keluarga Ace akan merawat dan memperlakukan Xaviera dengan baik, menjadikannya seorang anak bukan sebagai seorang menantu,” ucap Alden.

Alden juga berjanji, jika kekuasaannya akan di serahkan kepada Xaviera tapi Briela tersenyum sinis, karena sejatinya Xaviera memiliki dari cukup jika dia membutuhkan kekuasaan. Alden menelan ludahnya berat.

“Baiklah, jika anakku menyukainya, perjodohan itu akan terjadi, jika Xaviera tidak menyukainya. Maka kau berhenti berkunjung ke kedaiku dan berpura-pura kau tidak pernah bertemu denganku,” ucap Briela.

Alden kemudian mengangguk. Briela melihat itu segera memberikan isyarat untuk melepaskan Alden. Dua orang pria yang berbadan besar dan tegap kembali menutup kepala Alden dan menariknya sedikit keras meninggalkan bangunan tersebut dan seperti biasa, dia diturunkan di depan kediaman Ace.

Kediaman Ace sempat dihebohkan dengan informasi kehilangannya. Tapi Alden mengelak jika dia diculik, dia hanya sedang berjalan-jalan di sekitar halaman kemudian tertidur, dan tidak ada yang mengetahui lokasinya.

“Hmm, Papa, jangan bikin Mama khawatir,” jelas istri Alden.

Alden kemudian mengangguk.

Di kediaman Briela.

Dia masuk dan mencari Vaxiera, tapi anaknya itu duduk di tepi jendela dengan menatap bintang di langit. Briela tersenyum dan mendekati Xaviera untuk membuyarkan lamunannya.

“Sayang, apa yang kau lakukan di sini?”

“Tidak ada Ma,” timpal Xaviera.

“Memikirkan seseorang?”

“Bagaimana Mama tahu?”

Briela kemudian merangkul putri satu-satunya itu. Dia menjelaskan jika Briela tahu apapun tentang Xaviera termasuk isi hatinya.

“Kau memikirkan Aron?” tanya Briela.

Wajah Xaviera berubah merona dan menggelengkan kepalanya, dia tiba-tiba menjelaskan banyak hal dan berusaha mengalihkan pembahasan tapi Xaviera tidak bisa menyangkalnya jika Briela mulai mengintrogasinya.

“Kau menyukainya?” tanya Briela.

Xaviera menuduk malu, lalu menganggukkan kepalanya sedikit. Briela spontan memeluk anaknya dan mencium pucuk kepalanya.

“Sayang, selamat. Hari ini gubernur Alden datang dan meminta untuk mendengar pendapatmu mengenai pertunanganmu bersama dengan Aron, dia datang membawa kabar baik ini, aku pikir kau tidak akan setuju tapi sepertinya Mama tidak akan lama lagi akan tinggal sendiri di rumah ini,” jelas Briela.

Xaviera mendengar ucapan Briela melepaskan pelukannya dan tidak percaya apa yang ibunya katakan, dia tidak menyangka jika perasaannya kini bersambut. Dia memeluk Briela kembali dan mengucapkan beberapa kalimat manis.

“Mama setuju?”

“Mama setuju jika kau setuju,” jelas Briela.

Senyum Briela kembali tersirat manis. Sebagai tanda persetujuan.

...----------------...

Esok hari, Briela memberitahukan hal tersebut kepada Alden, bahwa dia menyetujui perjodohan Xaviera dan keponakannya Aron. Alden bersorak di dalam hati, akhirnya rencana Alden berhasil. Dia berjanji akan segera membuat pesta yang sangat meriah untuk pertunangan tersebut.

“Tidak, lakukan yang sederhana karena aku tidak ingin identitas kami terbongkar,” jelas Briela.

“Baiklah tuan putri, kita akan mengadakan pertunangan hingga pernikahan dihadiri oleh keluarga terdekat,” jelas Alden menyetujui semua persyaratan Briela.

Dia kemudian pamit dan segera menyampaikan rencana perjodohan itu di hadapan keluarga Ace.

Suasana rumah tiba-tiba suram saat Alden menjelaskan semuanya secara gamblang dengan rencananya. Semua orang saling melirik dengan tatapan yang penuh kesal, tidak setuju mendengar status dan latar belakang keluarga calon mempelai wanita.

“Kakak, coba pikirkan sekali lagi. Bagaimana bisa kakak menikahkan anakku dengan seorang anak pemilik kedai pinggir jalan itu?” ucap Santi, ibu Aron.

Semuanya setuju dengan pendapat Santi, tapi ucapan Alden di keluarga besar Ace adalah mutlak tidak ada bantahan. Bahkan Aron sendiri tidak berani menunjukkan taringnya di hadapan Alden. Dia adalah pemilik utama perusahaan Ace dan juga gubernur wilayah Barat, tidak ada yang berani membantahnya.

“Aron, kau harus percaya Paman,” ucap Alden.

“Paman memberikan pasangan yang baik untukmu,” jelas Alden kembali.

Aron hanya mengangguk dan menggenggam erat tangannya karena merasa kesal. Dia benar-benar akan melampiaskan kekesalannya kepada Xaviera.

“Tunggu pembalasanku, dasar wanita miskin,” ucap Aron.

1
Inyoman Raka
anthoni bisa jadi adalah penghianat
Inyoman Raka
apa ini masak 1 orang menekan banyak orang hak nerkutik
Inyoman Raka
yg ini baru penguasa
Inyoman Raka
greget
Inyoman Raka
ini putri gak punya motivasi untuk rakyat, dia hanya mentingkan egonya sendirie prettt
Inyoman Raka
inii apa mempelai yg kejam
Whi Tut
stupid
Chaning
Ceritanya Sama kaya Dracin
Chaning
ratu kok bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!