NovelToon NovelToon
Gairah My Step Brother

Gairah My Step Brother

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Terlarang
Popularitas:33.5k
Nilai: 5
Nama Author: Polaroid Usang

Bagi Kenzio Danierka Velert yang seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan belajar, cinta itu tak nyata adanya. Ia tidak pernah percaya dengan adanya cinta, terlebih melihat bukti nyata yaitu keluarganya yang tak lagi utuh.

Dan saat ayahnya menikah kembali, hadirlah Zafanya Reskantara sebagai adik tirinya yang membuat Kenzio berubah. Zafanya dengan segala kegilaannya membuat Kenzio berhasil menyicipi seberapa panas cinta yang sahabat-sahabat gilanya sebutkan.

Dan saat itu terjadi, dirinyalah yang lebih tergila-gila dengan adik tirinya itu.

•••

"Kak, mau ciuman?"
-Zafanya Reskantara

"Mumpung Ayah Bunda lagi nggak dirumah, lo mau coba lebih jauh?"
-Kenzio Danierka Valert

...

"Hmphh, Kak, pelan-pelan, nanti Ayah Bunda denger." Zafanya membekap mulutnya rapat-rapat.

"Sshh..." erang Kenzio tak peduli.

•••


Warning⚠️
Bocil jangan mendekat🙂‍↕️🙂‍↕️
Dosa tanggung sendiri ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polaroid Usang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 4 Mau Ciuman Lagi

Tok! Tok! Tok!

"Siapa?" Tanya Zafanya menoleh kearah pintu.

"Gue."

Mendengar jawaban itu Zafanya buru-buru memakai pakaiannya, ia baru selesai mandi. Setelah pakaiannya terpasang sempurna, segera ia membuka pintu. Sebelumnya ia sudah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Kenzio.

"Ngapain?" Tanya Zafanya melihat Kenzio membawa troler berisi makanan.

"Menurut lo?" Ucap Kenzio langsung nyelonong masuk membuat Zafanya kembali menatap cowok itu kesal.

"Ngapain berdiri disana? Ayo sarapan." Kata Kenzio sembari memindahkan makanan tersebut ke meja.

Zafanya mendekat, duduk didepan cowok itu lalu mulai memakan bagiannya. Sesekali ia melirik Kenzio. Bibirnya sejak tadi gatal sekali ingin bertanya kepada cowok itu.

"Gue tau gue ganteng." Kata Kenzio menatap Zafanya dengan senyuman percaya diri.

Zafanya sontak menunduk, kembali memakan makanannya dengan jantung yang mulai berdetak kencang. Senyuan Kenzio itu benar-benar kelemahannya, terlebih jika melihatkan gigi taring yang cowok itu miliki. Zafanya tidak sanggup.

"Kak," Zafanya mengangkat kepalanya menatap Kenzio. Tapi matanya malah terfokus pada bibir pink Kenzio yang bergerak-gerak karena cowok itu sedang mengunyah. Bayangan ciuman Kenzio semalam terlintas diingatannya.

"Suka." Gumam Zafanya tanpa sadar.

"Suka apa?" Tanya Kenzio.

"HAH?!" Zafanya menutup mulutnya kaget, segera menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bisa-bisanya ia menyukai ciuman kasar Kenzio semalam? Haha, tidak mungkin. Zafanya tertawa miris, membuat Kenzio menatapnya heran.

"Kenapa sih lo? Gila?" Tanya Kenzio, menjilat bibirnya. Padahal dia hanya menjilat secara normal untuk membersihkan bibirnya yang terkena saus. Tapi—

D4mn!

Dalam detik itu juga Zafanya membayangkan jika bibir itu mel*mat lembut bibirnya. Pipinya memerah padam, ia kembali menunduk dan berusaha fokus untuk melanjutkan makannya.

Tapi di sela ia mengunyah, malah terbayangkan lagi lidah Kenzio yang memenuhi mulutnya. Zafanya memejamkan matanya, berusaha menghilangkan pikiran kotor itu dari otaknya.

Sedangkan Kenzio langsung panik melihat wajah hingga leher Zafanya yang memerah. Ia memajukan wajahnya dengan tangan terangkat menyentuh jidat Zafanya.

"Panas. Demam beneran lo?" Katanya khawatir.

Zafanya menatap cowok itu, "Siapa juga yang nggak deman sehabis dilecehin kayak semalam?"

Kenzio terdiam, kembali menarik tangannya dengan kaku.

"Maaf." Jawabnya dengan menunduk, tak menatap Zafanya.

Suasana mulai terasa canggung, dan Zafanya menyesal mengatakan hal itu pada Kenzio. Tak ada lagi yang bersuara hingga mereka menghabiskan makanan mereka. Hingga Zafanya yang tak tahan dengan kesunyian ini berani membuka suara.

"Lo beneran nggak ada perasaan ya buat gue?" Tanya Zafanya. Bahkan sebelum cowok itu jawab pun hatinya sudah terasa nyeri, karena pertanyaannya itu lebih terasa seperti meminta kepastian. Kepastian bahwa Kenzio memang tak menyukainya.

Kenzio tak menjawab, tak ingin menjawab lebih tepatnya.

"Bahkan setelah kejadian semalam?"

"Maaf,"

Zafanya tersenyum kecut, "Padahal gue sesuka itu sama lo, se sayang itu, bahkan sampai kabur dari rumah buat nentang pernikahan Bunda ama Om Daniel." Katanya.

"Gue juga sayang sama lo, Za."

"Sebagai adek? Nggak butuh." Balas Zafanya, karena nyatanya memang bukan itu yang ia inginkan.

Zafanya kesal, lalu pikiran gilanya kembali mengambil alih dirinya, membuatnya kembali berucap, "mau lagi,"

"Belum kenyang?" Tanya Kenzio.

Zafanya menggeleng, "Bukan makan."

"Terus?"

"Mau ciuman lagi." Katanya berani, "Gue mau liat seberapa kuat sih hati lo."

Kenzio menggelengkan kepalanya, "Jangan mulai, Za." Tegur cowok itu.

"Gue bakal bikin lo jatuh cinta sama gue Ken, gimana pun caranya."

•••

Kenzio memutar stir mobil memasuki area kampusnya, dengan Zafanya yang ada disebelahnya. Cewek itu sejak tadi hanya diam menatap jendela, tak menoleh sedikitpun. Membuat Kenzio sedikit bernafas lega, mungkin ucapan cewek itu tadi hanya sekedar ucapan spontan saja.

Setelah mobil itu berhenti diparkiran fakultas, barulah Zafanya menatap Kenzio. Dan dalam sekejap mata, berhasil membuat mata cowok itu membulat.

Cup!

"Bye, Kak."

Kenzio berdecak, mengusap bibirnya yang baru dikecup oleh Zafanya tadi.  Segera ia keluar mobil dan menyusul Zafanya. Menatap Zafanya dari belakang yang sedang mengipas-ngipasi wajahnya membuat cowok itu tertawa. Kenzio segera menyeimbangi langkah cewek itu.

"Lo yang nyosor, lo juga yang blushing?" Tanya Kenzio mengejek.

"Kok? Ngapain lo ngikutin gue? " Kata Zafanya, dan matanya bukan menatap wajah Kenzio, malah terfokus menatap bibir cowok itu. Dan—

Cup!

Bukan! Ini bukan ulah Zafanya! Ini ulah Kenzio! Apa kalian percaya? Iya, Kenzio yang mengecup bibir Zafanya. Membuat cewek itu membeku ditempat dengan wajah merah padam.

Spontan ia mengejar cowok itu yang memasuki sebuah ruangan, dengan kupu-kupu yang memenuhi perutnya ia memekik senang, "KAK! LO UDAH SUKA SAMA GUE?!"

BRAK!

Buku-buku yang dipeluk oleh Zafanya terlepas. Matanya membulat melihat Kenzio berdiri didepan kelas dengan Dosen yang mengajar mata kuliah hari ini. Bahkan Zafanya baru sadar bahwa kelas yang Kenzio masuki ini adalah kelasnya hari ini.

Segera cewek itu menunduk dan meminta maaf, setelah memungut buku-bukunya Zafanya berlari menaiki tangga menuju barisan kursi paling belakang. Jantungnya berdebar kencang, masih syok dengan kejadian ini.

"Gila lo, Za?" Bisik seorang mahasiswi yang duduk didepannya, Naraya namanya, sahabat Zafanya sejak masa SMA.

Zafanya memelas, "Arhh, malu banget gimana dong," rengek cewek itu, ia sejak tadi menunduk tak berani menegakkan tubuhnya. Semoga saja dosen itu tidak mengenalnya.

"Kalau begitu saya pergi dulu."

Zafanya mendongakkan kepalanya mendengar dosen itu pamit mengundurkan diri. Lalu ia bertatapan dengan Kenzio, matanya membulat melihat cowok itu terkekeh samar, terlihat mengejek di pengelihatan Zafanya.

Cewek itu menepuk bahu Nara, membuat Nara kembali menoleh menatap Zafanya.

"Kok Pak Rido pergi? Nggak jadi masuk?" Tanya Zafanya.

"Jadi, nggak liat ada Kak Kenzio didepan?" Tanya Nara.

"Liatlah, cowok gue seganteng itu masa nggak liat."

"Udah jadi abang tiri lo, njir!!" Kata Nara menjitak kepala Zafanya.

"Nggak peduli! Jadi Kak Ken gantiin Pak Rido ngajar?" Tanya Zafanya.

"Yup! Benar sekali, cuma tiga minggu kedepan doang, sih." Kata Nara membuat Zafanya manggut-manggut.

Cewek itu memfokuskan pandangannya kedepan kelas, kepada Kenzio yang mulai membuka pertemuan dengan wajah tanpa senyum. Diam-diam cewek itu merasa bangga, karna sudah biasa menyaksikan senyuman manis kakak tingkat yang menjadi idaman semua mahasiswi.

Setelah menempuh waktu 150 menit, mata kuliah ini ditutup oleh senyuman tipis Kenzio. Yang menandakan bahwa cowok itu puas dengan diskusi pada hari ini. Karena beberapa dari mereka sudah sering diajarkan oleh Kenzio yang merupakan asisten dosen.

Beberapa mahasiswi berbisik-bisik mengagumi ketampanan cowok itu, yang kemudian menjadi pekikan saat Kenzio malah berjalan menuju bangku mahasiswa. Dan yang membuat heboh kelas itu adalah saat Kenzio menarik tangan Zafanya untuk bangkit dari kursinya.

Zafanya yang tergila-gila dengan Kenzio memang sudah menjadi rahasia umum. Dan yang mereka yakini adalah Kenzio tak pernah sekalipun terlihat tertarik dengan kehadiran Zafanya. Hingga hari ini, dimana cowok itu tersenyum cerah menatap Zafanya.

"Yuk, Sayang."

Blush!

Tak hanya Zafanya yang terkejut, tapi seisi kelas pun terkejut.

•••

Kenzio outfit today⬇️⬇️⬇️

Jangan lupa like and comment nya gaisssssssssss

1
Raeza
bab yg selanjutnya yg bener, beda tipis doang si
Raeza
gaissss ini nt nya lagi nge lag, padahal udah gua hapus bab nya, sorry kalau membingungkan

bab yang bener yg ini, beda dikit doang sih
Raeza
gais ini nt nya lagi nge lag, padahal udah gua hapus bab nya, sorry kalau membingungkan
yuli ressok
semangat thor....
Raeza: SIAPP!
total 1 replies
®ayess👏😒
versi cegil ny juga sweet bngt like and subscribe dehh/Determined/
Raeza: thank you!!!
total 1 replies
®ayess👏😒
ritual adat mana lagi ini🤔
Raeza: wkwkwk
total 1 replies
Faa
ayokk updateee
aslii gue buka noveltoon bener2 cuma buat baca novel ini doang asliiii disela kesibukan ini masih gue sempet2in buka apk yg udah lama bgt ga pernah gue bukaaaa
Raeza: iyaa siapp
total 1 replies
Faa
kayak enteng bgt ngomongnya kenzioo😭😭
Faa
mabuk dikit kayaknya, tpi masih bisa ngontrol diri?
Faa
jawab engga dulu zaaaa
Raeza: jangan gituu
total 1 replies
Faa
hmmmm
Faa
wawww judulnyaaaaa
Faa
AAAAAAKSJSKSJSKKSHSJM
Raeza: wkwkkk
total 1 replies
Faa
KENNNNN???😭😭😭😭😭😭🫵🏻
SERIUS NIII AKHIRNYAAA?
Raeza: serius
total 1 replies
Faa
yakan, bilang2 cuma anggap zafa adek
Faa
aminn
Faa: biar tau rasaaa
Raeza: wkwk klo terwujud ketar ketir kenzio
total 2 replies
Faa
ahaha
Faa
rasainn
Faa
ayo dongg sadarr trus ngakuu
Faa
ckk kesel bgtt😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!