NovelToon NovelToon
Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Slice of Life
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

"Hati yang Terluka, Jiwa yang Kuat" adalah sebuah kisah mendalam dan emosional tentang kekuatan dan ketahanan di tengah badai kehidupan. Di tengah konflik pernikahan yang menghancurkan, Lula berjuang untuk menemukan kekuatan baru setelah dikhianati oleh suami dan sahabatnya.

Di sisi lain, putrinya, Puja, berhadapan dengan tekanan di sekolah, menghadapi dinamika persahabatan yang rumit, dan berjuang untuk mempertahankan integritasnya dalam dunia yang penuh dengan pengkhianatan. Dengan keberanian dan tekad yang kuat, Lula dan Puja menghadapi tantangan besar, saling mendukung dalam perjalanan mereka menuju penemuan diri dan keadilan.

Temukan kekuatan hati yang tulus dan hubungan yang menginspirasi dalam cerita ini, di mana setiap langkah mereka menuju kebahagiaan dan kebenaran adalah perjuangan yang layak diikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tantangan Baru

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Lula merasakan angin segar dalam hidupnya setelah mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan besar. Sebagai seorang akuntan yang handal, dia segera mendapatkan perhatian dari atasan dan rekan-rekannya. Namun, tidak semua orang menyambutnya dengan tangan terbuka. Ada yang merasa terancam dengan kehadiran Lula yang bekerja dengan sangat baik.

Di kantor baru Lula, suatu pagi...

Lula duduk di mejanya, fokus pada layar komputer sambil memeriksa laporan Keuangan.

Rekan Kerja 1 (Mulan) berbisik pada Rekan Kerja 2 (Ranti) "Lihat dia, baru beberapa minggu di sini tapi sudah sok sibuk. Dia pikir dia siapa?"

Ranti menanggapi, dia tertawa kecil "Dia memang bagus, tapi caranya bekerja terlalu ambisius. Mungkin dia ingin merebut posisi kita." Balas Ranti dengan senyuman sinis melihat Lula.

Lula tidak menyadari percakapan mereka, dan dia tetap fokus pada pekerjaan.

Manajer Lula pak Zafran mendekati meja Lula "Lula, saya ingin berbicara sebentar. Bisa ke ruang meeting sekarang?"

Lula terkejut tapi tetap tenang "Tentu, Pak. Saya segera ke sana."

Di ruang meeting...

Manajer (Zafran) duduk di depan Lula "Lula, saya ingin mengucapkan selamat. Hasil kerja Anda sangat memuaskan, dan laporan keuangan bulan ini sangat rapi dan akurat."

Lula tentu bahagia mendengarnya, Lula pun tersenyum "Terima kasih, Pak. Saya hanya melakukan yang terbaik."

"Namun, saya juga mendengar ada beberapa karyawan yang merasa tidak nyaman dengan metode kerja Anda yang sangat efisien. Anda harus belajar untuk beradaptasi dengan budaya kerja di sini." ucap pak Zafran mengingatkan.

Lula mengangguk "Saya mengerti, Pak. Saya akan berusaha lebih baik lagi untuk berkolaborasi dengan tim."

Manajer, "Bagus. Saya yakin Anda bisa. Teruskan kerja baik Anda."

"dan ini, ini bentuk apresiasi untuk Anda... Karena sudah berkerja dengan baik," lanjut Pak Zafran sambil memberikan bingkisan hadiah.

"Terimakasih banyak pak," ucap Lula.

Ketika Lula keluar dari ruang Meeting, Mulan dan Ranti menatap Lula dengan sinis, mereka berdua sangat tidak menyukai kedatangan Lula.

Menyebarkan Rumor Buruk

Ranti dan Mulan mulai menyebarkan rumor bahwa apresiasi yang diterima Lula bukan karena kemampuannya, melainkan karena hubungan khusus dengan manajer Zafran.

Kantor saat jam makan siang. Ranti dan Mulan sedang berbincang di pantry, dengan beberapa rekan kerja lain yang juga berada di sekitar mereka.

Ranti sambil mengambil kopi, "Hei, Mulan. Kamu dengar nggak sih? Katanya Lula dapat apresiasi dari Pak Zafran bukan karena dia kerja keras."

Mulan berpura-pura terkejut, "Oh ya? Kenapa tuh?"

Ranti merendahkan suaranya, cukup untuk didengar oleh yang lain, "Aku dengar dari sumber yang bisa dipercaya, kalau Lula sering banget mendekati Pak Zafran secara pribadi. Ya, kamu tahu lah, mungkin lebih dari sekedar urusan pekerjaan."

Mulan berbisik, "Wah, masa sih? Tapi, kelihatannya Lula tuh profesional banget. Nggak nyangka kalau dia sampai segitunya."

Ranti, "Iya, makanya. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, siapa sih yang bisa dapat apresiasi sebesar itu dalam waktu singkat kalau bukan karena faktor lain?"

Rekan kerja lain mulai terlihat tertarik dan mendekat sedikit untuk mendengarkan percakapan

Rekan Kerja 1, "Eh, kalian ngomongin apa sih? Ada gosip baru ya?"

Mulan pun mulai berpura-pura ragu, "Ah, nggak enak ngomongin orang sih. Tapi ya, katanya Lula itu dekat banget sama Pak Zafran. Jadi mungkin itu alasannya dia dapet apresiasi besar."

Rekan Kerja 2, "Serius? Wah, kalau gitu sih jadi meragukan ya semua penghargaan yang dia dapat. Mungkin bukan murni karena kerjanya bagus."

Ranti, "Makanya, kita jadi harus lebih hati-hati. Jangan sampai usaha kita kalah sama orang yang pakai cara-cara kayak gitu."

Aisyah dan Lula masuk ke pantry, mendengar percakapan mereka!

Aisyah langsung menegur dengan tegas, "Apa yang kalian bicarakan di sini? Saya dengar ada gosip yang tidak pantas."

Mulan terlihat gugup, "Ah, Aisyah. Kami cuma ngobrol biasa kok."

Aisyah, "Ngobrol biasa tidak merusak reputasi orang lain. Lula adalah rekan kerja kita dan dia mendapat apresiasi karena usahanya, bukan karena alasan yang kalian sebar."

Lula merasa tidak terima dengan tuduhan Mulan dan Ranti, dengan suara tegas, "Aku bekerja keras untuk mendapat penghargaan itu. Sangat tidak adil jika kalian merendahkan usahaku hanya karena gosip yang tidak berdasar."

Ranti pun mencoba bertahan, "Kami hanya mendengar dari orang lain, Lula. Tidak bermaksud menyinggung."

Aisyah, "Tapi kalian seharusnya tahu lebih baik daripada menyebarkan informasi tanpa fakta. Ini bisa merusak karier seseorang."

Ketika semua mulai tegang, pak Zafran masuk ke pantry, dan melihat situasi itu.

Pak Zafran, "Apa yang terjadi di sini?"

Aisyah, "Pak Zafran, saya minta maaf atas keributan ini. Tapi saya tidak bisa diam saat mendengar gosip yang tidak pantas tentang Lula."

Pak Zafran menatap semua orang, "Saya tidak akan mentolerir gosip di kantor ini. Lula mendapat apresiasi karena kerjanya yang luar biasa, bukan karena alasan lain. Saya berharap semua orang menghormati satu sama lain dan fokus pada pekerjaan."

Ranti dan Mulan dengan suara rendah, "Maaf, Pak Zafran."

Pak Zafran, "Saya harap ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Mari kita bekerja sama dengan baik dan menjaga profesionalisme. Lula, Aisyah, terima kasih telah menegur dan mengingatkan."

Ranti dan Mulan semakin tidak menyukai Lula, mereka memasang muka masam dan jutek kepada Lula.

...***...

Hal yang lain. Di sekolah Puja, saat jam pulang sekolah...

Puja berjalan keluar dari kelas dengan raut wajah sedih karena teman-teman nya mulai me bully puja.

Teman 1 mengolok-olok "Hei, Puja! Kenapa kamu tidak pernah dijemput? Kamu tidak punya Ayah atau Ibu, ya?"

Teman 2 tertawa (hahaha) "Iya, kasihan sekali. Selalu pulang sendiri."

Puja menunduk, air mata mulai mengalir "Aku punya Ibu..."

Dan untung saja Pak Guru datang menghampiri dengan lembut "Anak-anak, tidak baik mengolok-olok teman. Ayo, Puja. Biar Bapak antar pulang."

Teman 1 dan 2 pun kini terdiam dan merasa malu.

Pak Guru (Rafi) menggandeng tangan Puja dengan penuh kasih "Puja, ayo kita pulang. Anakku juga sekelas denganmu. Kalian bisa pulang bersama."

Puja tersenyum lemah "Terima kasih, Pak."

Di perjalanan pulang bersama Pak Guru dan anaknya...

Pak Guru (Rafi), "Bagaimana harimu di sekolah, Puja?"

Puja selalu tersenyum, "Baik, Pak. Terima kasih sudah mengantar aku pulang."

Tiara Anak Pak Guru, "Kamu suka main boneka, Puja? Aku punya banyak boneka di rumah."

Puja senyum lebih lebar "Iya, aku suka. Mungkin kita bisa main bareng kapan-kapan."

Pak Guru, "Tentu saja. Kita bisa mengatur waktu bermain untuk kalian."

Di rumah, saat Lula pulang dari kerja...

Lula masuk rumah, terlihat lelah tapi tersenyum saat melihat Puja "Halo, sayang. Bagaimana harimu?"

Puja pun langsung berlari menghampiri Lula dan memeluknya "Bu, hari ini Pak Guru yang baik hati mengantarku pulang bersama anaknya. Mereka sangat baik."

Mendengar hal itu membuat Lula tersenyum lega "Syukurlah. Ibu khawatir kamu merasa sendirian."

Puja sedikit memanyunkan bibirnya, "Aku sedih karena teman-temanku mengolok-olok aku, tapi Pak Guru membuatku merasa lebih baik." Diakhir Puja tersenyum kembali sambil melihat Lula.

Lula mengelus kepala Puja dengan lembut "Teman-teman kadang bisa jahat, tapi Ibu bangga karena kamu kuat dan bisa menghadapinya. Ibu akan selalu ada untukmu."

Puja tersenyum "Aku juga selalu ada untuk Ibu."

Lula merasa haru "Kita akan selalu saling mendukung, sayang."

1
Amelia
wuih panas henteu.... haredang.. haredang
Amelia
kejutan.... hahaha
Amelia
ih perempuan egk tahu malu...
Amelia
jangan mau.....
Amelia
puja anak yg hebat, kuat...❤️❤️❤️
Fa🍁: Iya Puja berusaha untuk tetap kuat
total 1 replies
Amelia
ih sirik aja....
Amelia
so sweet...
Amelia
kasian puja.. bagaimana nanti ya .
Adico
😡😡😡😤😤😤rencana yang tak ada habisnya
Adico
semangat thor
Mamah Tati
sedih
Amelia
love love tuh....
Amelia
alex cemburu tuh...
Adico
hai puja... apa kabar pujsan hatiku.
Fa🍁: .... baik baik saja pujaan hati
total 1 replies
Amelia
duh kamu terlalu bodoh Tiara....😔😔
Mamah Tati
i see
Mamah Tati
WTF si Rina balik LG ke cerita?! mau apa LG,,
Mamah Tati
Tiara balik LG ama Rey. Puja jd sama si Varo wadidaw
Mamah Tati
o begini ceritanya y
Mamah Tati
terlalu kbnyk konflik, udh sih akhiri saja kebongkar dh rahasia si queen itu, lama bgt mlh tmbh si Alex psikopat ?!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!