Ikhsan sedang merasa dunia nya hancur setelah ditinggal oleh Ayu.
Dan pertemuan kembali bersama Shella membuat ikhsan mengingat perasaannya 10 tahun yang lalu dia pendam.
Akan kah ikhsan masih menutup diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"masuk, jadi kamu nginep dimana?" tanya Shella
"dihotel dekat sini"
"oh, itu minuman boleh diminum ya"
"ada pelet nya ngga ini?" canda Ikhsan
"hahaha, ada lah" Shella pun menimpali dengan candaan.
"bentar ya ngeringkan rambut dulu"
"iya"
Tiba-tiba ada suara pria dari lantai dua
"mba Elaaa" suara ade Shella mengejutkan Ikhsan
"apa?"
"eh, ada tamu, maaf mas"
"ngga apa-apa" Ikhsan tersenyum.
Rendy mendekat pada Shella, ia membisikkan sesuatu, Ikhsan melihat mereka sekilas dan mengalihkan pandangan nya ke arah luar.
"kuliah ku full hari ini mba"
Shella melihat Ikhsan "aku ada tamu"
Tatapan mereka bersatu seolah ikhsan mengetahui maksud Shella"mau kemana?" tanya Ikhsan
"mau cari sesuatu pesanan papa ku" jawab Shella
"ya sudah, ayo aku temani" tawar Ikhsan
"Ngga apa-apa?" tanya Shella ragu-ragu
"iya aku temani"
"makasih ya mas, titip mba ku, dengan mas siapa?" adik Shella bertanya dan mengajaknya berkenalan.
"Ikhsan"
" aku Rendy ade nya mba Ela, makasih ya mas nemenin mba, jagain mba Ela soalnya suka ilang kalau di mall, haha" Rendy kabur pergi berangkat kuliah
"sialan!" Shella melempar sisir ke ade nya.
pertengkaran kecil antara Shella dan adik nya membuat Ikhsan tertawa.
"ayo pergi, tapi kita cari makan dulu ya aku laper"
Ikhsan melihat Shella kini telah mengganti pakaian nya. Ia terlihat sangat cantik, rambut nya yang masih setengah basah tergerai bebas di punggung nya.
"ok, mau makan dimana?
"nanti aku tunjukin"
Mereka pun berjalan menuju mobil Ikhsan. Dalam perjalanan mereka saling berbincang. Beberapa kali mata Ikhsan tertangkap basah melihat Shella. Shella sedikit tersipu. Hati mereka berdua berdebar. Akan tetapi dalam hati mereka masih saling menepis perasaan mereka satu sama lain.
Mereka takut kecewa dengan harapan mereka jika tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sampai lah mereka di tempat makan. Mereka pun memesan makanan. Setelah memesan mereka menunggu pesanan.
"hhmmm, aku mau ngomong sesuatu" Shella membuka obrolan serius dengan Ikhsan.
*deg* "Shella mau ngomong apa nih, tiba-tiba jadi serius"
"apa? serius banget"
"sebelum nya sorry ya aku tanya dulu, hubungan mu sama Ayu gimana?"
Ikhsan terkejut Shella mengetahui cerita nya dengan Ayu
"kamu tau cerita ku sama Ayu darimana?" tanya nya penasaran.
"aku tanya belum dijawab, tapi kamu sudah ngasih pertanyaan ke aku"
"sudah ngga berhubungan sama sekali, lagian aku juga sudah ngga ada niatan buat berhubungan apa-apa dengan nya"
Terlihat kekecewaan dimata Ikhsan terhadap Ayu. Shella melihat Ikhsan seperti enggan menceritakan masa lalu nya dengan Ayu. Shella merasakan pedih hati Ikhsan di khianati orang yang disayangi.
"sekarang aku tanya sama kamu, waktu pertama kita bertemu lagi setelah sekian lamanya, kenapa kamu tau aku ada di Ambarawa? Kenapa kamu tau aku jadi TNI? Dan sekarang Kenapa kamu tau hubungan ku dengan Ayu?" pertanyaan - pertanyaan yang dulu ingin Ikhsan tanyakan, kali ini ia tanya kan, membalas rasa penasaran nya kepada Shella
"aku tau semua nya dari Ayu, waktu dia lari dari Ambarawa tiba-tiba dia menghubungiku dan datang padaku, dia menangis menceritakan bahwa dia sedang hamil" ungkap Shella
Ikhsan terkejut mendengarnya. Ternyata selama ini Shella mengetahui nya dari Ayu.
"dia menceritakan tentangmu dan juga pacarnya, aku mengatakan dia tidak bisa lari seperti itu, dia harus kembali dan bicara padamu. Pacarnya kabur dan tidak bertanggung jawab" lanjut Shella
Ikhsan masih diam, ia masih ingin mendengar cerita Shella
"aku ingin menghubungimu tapi aku tidak memiliki nomormu, dan dia tidak memberikan nya padaku"
"jadi aku memutuskan untuk memulangkan nya, aku diam-diam memberi tahu orang tuanya, aku pun mengantar nya pulang agar dia tidak lari lagi, tapi ternyata setelah dia memberitahu orang tuanya dia mendapatkan tamparan dari ayah nya, sekaligus di usir dari rumahnya"
"kamu masih berhubungan dengan nya?" tqnya Ikhsan
Shella menggelengkan kepalanya
"dia memutuskan hubungan dengan ku, dia memblokir nomor ku, dan menghapus semua akun media sosialnya, tapi yang terakhir ku dengar dia melahirkan anak nya sendirian, dan baru-baru ini dia menikah dengan seorang pria yang aku kenal" Shella memperlihatkan foto pernikahan Ayu dengan seorang kenalan nya.
"ya sudah kalau dia sudah menikah, dia dari dulu cuma menganggapku sahabat, buat apa aku paksakan kalau dia ngga sayang sama aku"
Masih ada rasa kesal dan penyesalan dari ucapan Ikhsan.
"sudah ikhlas?"
"sudah lah, dari awal dia ninggalin aku, sudah ku ikhlas kan dia" Ikhsan meyakini bahwa dia sudah melupakan perasaan nya terhadap Ayu.
"sorry ya" Shella meminta maaf sudah membuka memori menyakitkan buat Ikhsan yang mungkin sudah ia kubur.
"kenapa kamu yang minta maaf"
"coba aku tau nomormu waktu itu, mungkin kamu akan menjemputnya, dan mungkin kalian sudah menikah"
Ikhsan menggelengkan "belum tentu, aku ngga yakin kami bisa menikah dalam keadaan dia seperti itu"
"iya juga sih"
"ya sudah makan dulu, ngga usah bahas dia lagi"
Mereka pun melanjutkan makan. Ikhsan sudah tidak ingin mengingat memori itu, rasa traumanya masih ada sampai saat ini, bahkan saat sekarang ini ia mencoba membuka hatinya dengan Shella, masih ada rasa takut untuk ditinggalkan, ada rasa ragu apakah perasaan nya ini nyata atau hanya sementara. Seperti perasaan nya dulu kepada Ayu, perasaan penuh ragu dan dipaksakan.
