Wanita Pembaca Pikiran Kesayangan CEO

Pria itu adalah Kevin calon suami Gracella di mana Kevin tidak tega melihat Yunita berlutut dan disudutkan oleh Gracella di tambah komentar-komentar dari tamu undangan.

"Gracella, kita sudah bertunangan dan hari ini kamu ingin menikah denganku. Apa yang kamu lakukan pada Adikmu sungguh tidak bermoral." Ucap Kevin sambil menatap Gracella dengan tatapan tajam.

"Kamu sangat jahat dengan mengatakan Yunita menjebakmu. Ingin sekali Aku menertawakanmu, gadis liar dari pedesaan. Bagaimana bisa dibandingkan dengan Yunita?" Tanya Kevin.

"Apakah bukti yang Aku berikan belum cukup kalau Yunita sangat jahat padaku? Sudah jelas-jelas kalau Yunita ingin menjualku untuk diberikan ke pria tua bangka." Ucap Gracella dengan mata berkaca-kaca dan menahan rasa kecewa yang teramat sangat.

"Bisa saja bukti itu di rekayasa." Ucap Kevin.

"Fakta sudah ada di depan mata tapi sayang sekali Kak Kevin tidak mempercayaiku." Ucap Gracella.

"Kak Kevin adalah tunanganku dan hari ini kita akan menikah tapi mengapa Kak Kevin tidak membelaku? Mengapa Kak Kevin menikah denganku tapi hati Kak Kevin untuk Yunita?" Tanya Gracella sambil masih menatap Kevin dengan perasaan hancur.

"Aku ..." Ucapan Kevin terpotong oleh Gracella.

"Sikap Kak Kevin seperti ini membuatku sangat yakin kalau Kak Kevin sangat menyukai Yunita maka menikahlah dengan Adikku dan acara pernikahan kita batal." Ucap Gracella.

"Kamu pikir Aku mau menikah denganmu? Gadis desa yang tidak bisa berdandan dan sangat memalukan jika di bawa ke acara perusahaan." Ucap Kevin dengan kata-kata kejamnya.

"Untung saja kita tidak jadi menikah jika tidak, bisa dipastikan hidupku pasti sangat menderita di mana suamiku selingkuh dengan adikku." Ucap Gracella.

Plak

Tiba-tiba Ibu Yuni menampar pipi mulus Gracella karena tidak ada persiapan Gracella terjatuh dengan posisi duduk.

"Masalah Yunita sudah cukup sampai di sini dan kamu jangan lagi menjelek-jelekkan Adikmu. Ibu heran sama kamu, kenapa kamu masih belum mengakui kesalahanmu? Segera minta maaf kepada Yunita dan Tuan Muda Kevin!" Perintah Ibu Yuni.

"Aku tidak akan minta maaf karena Aku tidak bersalah." Jawab Gracella sambil berdiri.

"Bu, Aku ini putri kandungmu tapi mengapa Ibu tidak percaya padaku?" Tanya Gracella sambil menatap Ibunya dengan perasaan hancur.

Plak

"Sekali lagi Aku katakan minta maaf pada Yunita dan Tuan Muda Kevin!" Perintah Ibu Yuni sambil menunjuk ke arah Yunita lalu ke Kevin.

'Seharusnya ketika Aku hamil, Aku menggugurkannya karena Aku sangat membenci suami pertamaku. Wajah Gracella sangat mirip dengan suami pertamaku yang sudah meninggal dunia. Selain sangat mirip melihat wajahnya membuatku terlihat sakit. Mereka berdua masih sama menyebalkan dan membuatku ingin membunuhnya.' Ucap Ibu Yuni dalam hati sambil menatap Gracella dengan tatapan penuh kebencian.

'Setelah kami pulang, Aku tidak akan pernah membiarkan Dia keluar lagi.' Sambung Ibu Yuni dalam hati.

Gracella yang bisa mendengar suara hati Ibu Yuni membuat dada Gracella terasa sangat sesak dan sulit untuk bernafas. Karena Ibunya sangat membenci suaminya sekaligus Ayahnya Gracella dan Gracella.

"Kini Aku sadar kalau ternyata Ibu sebenarnya tidak mencintaiku sama sekali dan tidak menginginkan kehadiranku. Meskipun Aku adalah anak kandungmu." Ucap Gracella dengan mata berkaca-kaca.

Tanpa menjawab Ibu Yuni menarik tangan Yunita lalu berjalan melewati Gracella meninggalkan panggung. Sedangkan Kevin menatap Gracella dengan tatapan kebencian lalu pergi meninggalkan Gracella diikuti Ayah Arif.

'Siapa bilang tidak ada Ibu di dunia ini yang tidak menyayangi anak-anaknya? Itu semua bohong. Aku meminta bantuan Ibuku karena Yunita ingin menjebakku tapi kenapa semuanya berakhir seperti ini?' Tanya Gracella dalam hati sambil terisak.

Gracella menangis membuat para tamu undangan saling berbisik dan tidak tega melihat penderitaan Gracella. Sedangkan Ibu Yuni masih menarik tangan Yunita hingga Ibu Yuni menghentikan langkahnya di sudut tembok.

"Bu, maafkan Aku." Mohon Yunita.

"Sudah tahu Kevin dan Gracella sudah bertunangan dan hari ini akan menikah tapi kenapa kamu merebut Kevin?" Tanya Ibu Yuni dengan wajah kesal.

"Bu, Aku sudah menganggap Kak Kevin sebagai saudara karena Kak Kevin akan menikah dengan Kak Gracella. Foto-foto itu palsu yang di buat oleh Kak Gracella karena Aku tidak mempunyai perasaan terhadap Kak Kevin." Jawab Yunita.

"Kamu yakin?" Tanya Ibu Yuni.

Yunita hanya menganggukkan kepalanya karena takut dimarahi oleh Ibu Yuni.

"Orang tua Kevin hanyalah orang kaya baru dan Ibu tidak setuju kamu menjalin hubungan dengan Kevin." Ucap Ibu Yuni.

"Selama Ibu telah bekerja keras untuk mendukungmu selama lebih dari dua puluh tahun. Ibu ingin kamu menikah dengan keluarga kaya raya jadi ini benar-benar mustahil bagimu dan Kevin untuk menikah." Sambung Ibu Yuni.

"Bu, Aku tahu." Jawab Yunita dengan nada manja sambil memegang lengan Ibunya.

"Baru-baru ini, Tuan Muda Bryan William, satu-satunya pewaris keluarga William kembali ke negara ini. Tuan William berkata bahwa Tuan William akan memilih calon istri untuk cucunya." Ucap Ibu Yuni.

"Yunita, Ibu ingin posisi ini hanya bisa menjadi milikmu." Sambung Ibu Yuni.

Yunita hanya menatap Ibu Yuni sambil menganggukkan kepalanya dan setuju dengan permintaan Ibu Yuni.

"Lebih dari sebulan kemudian keluarga William akan mengadakan jamuan makan untuk Tuan Muda Bryan William sekaligus untuk mencari calon istri. Jadi kamu harus menyiapkan dirimu dan dandan yang sangat cantik agar Tuan Muda Bryan William tergila-gila padamu." Ucap Ibu Yuni.

Setelah mengatakan hal itu Ibu Yuni pergi meninggalkan Yunita sendirian. Di mana Yunita mengkhayal bisa menikah dengan Tuan Muda Bryan William.

'Jika Aku menjadi Nyonya Tuan Muda Bryan William maka suatu hari nanti Aku akan hidup dengan bergelimangan harta. Di mana Aku setiap hari bisa berfoya-foya menghabiskan uang suami.' Ucap Yunita dalam hati.

'Dibandingkan Kevin dan Redi, Tuan Muda Bryan William lebih kaya dan sangat tampan.' Sambung Yunita dalam hati sambil tersenyum.

Tanpa sepengetahuan Kevin kalau Yunita menduakan Kevin di mana Yunita memiliki kekasih yang bernama Redi. Sedangkan di tempat yang sama Gracella masih menangis hingga beberapa saat ponselnya berdering.

Gracella menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil mengusap air matanya dengan kasar. Kemudian Gracella menggeser tombol warna hijau tanpa melihat siapa yang menghubungi dirinya.

'Hallo.' Panggil Gracella.

"Gracella." Panggil seseorang dari sebrang telepon.

Gracella tidak mengenal suara orang tersebut terlebih itu suara pria. Hal itu membuat Gracella menurunkan ponselnya yang ditempelkan ke telinganya untuk melihat layar ponselnya. Gracella tidak mengenal nomer asing tersebut namun karena penasaran Gracella bertanya.

"Siapa ini?" Tanya Gracella.

"Apa kamu sudah lupa denganku? Di mana kamu dengan sengaja menggodaku dan naik ke tempat tidurku. Ini baru beberapa jam dan kamu sudah melupakannya." Jawab pria tersebut.

"Aku ingat. Katakan saja apa yang ingin Aku lakukan?" Tanya Gracella dengan nada malas.