NovelToon NovelToon
Tiara Permata Karina

Tiara Permata Karina

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Karir
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?

Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Radit bertamu

Radit berkelakuan baik sehingga dia diperbolehkan keluar dengan pengamanan. Sisa hukuman yang diterimanya juga dikurangi 2 bulan. Kurang 5 bulan lagi, pikirnya. Dia kemudian berkunjung ke rumah mode Mamanya setelah lebih dulu dia memberi kabar.

Butik dan Rumah Mode Nyonya Amira berkembang pesat karena di kota J memang belum banyak butik. Harga di kelompokkan dengan teliti. Sejumlah supplier dari kota B dan W memasok barangnya kesini sehingga harganya benar-benar bersaing. Sementara ada butik yang barang-barangnya produksi rumah mode itu sendiri. Disitulah, Amira mempekerjakan sejumlah lulusan dari Akademisi Mode terkenal.

Para pramuniaga melayani sepenuh hati dan sopan. Bahkan setiap senin dan kamis mereka menyajikan kudapan kecil buat berbuka puasa. Sementara di hari Jumat mereka memberikan makan siang di masjid yang terletak di samping Butik.

Amira memeluknya dengan haru.. "Aku pikir pelangganku. Kamu terlihat sudah dewasa, Dit.. Ayo, bicara di dalam, ujarnya..

"Ti, jangan bengong gitu!"tegur Rina menyenggol lengan temannya.

"Uhuk uhuk.. ah kamu ngagetin aku.. Itu anaknya bos ya?"

"Kok baru liat.. "

"Entahlah.. Bos ngga pernah cerita. Bos cuma mau bicara soal bisnis. Kalau keluarganya, Dia tertutup."

"Cakep ya.."Siti tersenyum senyum sendiri.

"Naksir ni? Maju, atuh.. Kalau Rina, mah, sudah punya Mas Dayat." Rina memperlihatkan jari manisnya yang sudah melingkar cincin.

"Nanti aku kenalan ah... Siapa tau. Aku ini ngga jelek-jelek amat kok.. "

"Kamu manis banget, Siti Munawaroh.. Lulusan akademi mode ternama lagi.. "

Sementara di dalam rumah yang terletak di belakang butik itu, Radit tersenyum mendengar Mamanya bercerita sengan penuh semangat tentang dia membangun bisnisnya.

"Apa kabar Papa, Ma?"

"Papamu kata Alicia, sedang melakukan perjalanan bisnis ke Canada dan Amerika.. "

"Papa tidak pernah menelpon Mama?"

"Hhhh.. Mama tidak peduli lagi."

"Telponlah Papa, Ma.. "

"Nanti lah...

"Kita ke tempat Geo yuk. Tadi Mama sudah bilang ke Bu Sofyan. Katanya boleh. Karina sedang KKN juga. Yaa.. Pak Sofyan kan kamu tau sendiri Dit. Ngga terlalu suka ma kamu. Kamu ngga papa kan?"

"Ayuk Ma..!"Radit langsung mengiyakan. terbayang celoteh lucu anaknya yang 2 tahunan itu.

"Kamu tunggu di depan sambil liat-liat barang Mama. Kapan-kapan Mama mau kamu jadi modelnya Mama ya...!"

Radit berjalan ke arah perlengkapan laki-laki. Beberapa baju di cobanya. Penampilannya terupgrade dengan sempurna. Radit tersenyum melihat bayangan dirinya di cermin ruang pas tersebut.

"Sekarang aku sudah dewasa ya.. Apa kabar Vano, Naldi dan lainnya ya...?"Radit menghela nafasnya dan kemudian melepas baju itu kembali.

"Ehm.. maaf." Radit menabrak karyawan ibunya ketika keluar dari ruang pas. Perempuan itu tersenyum manis.

"Maaf, saya yang salah." Perempuan itu merapikan rambut di atas telinganya. "Putra bu Amira ya?"

"Iya Mbak.. "

"Kenalan, boleh? Saya Siti."

"Radit."

"Ehm.. baru liat. Eh, maksudnya, saya baru tau jika bu Amira punya anak Manis. Maksudnya anak laki-laki.. "

Radit tersenyum, Siti tambah nervous.

"Sudah punya pacar?"ucapnya langsung di tengah kegugupannya.

"Saya sudah punya anak, mbak. Laki-laki."ujar Radit bangga.

"Ooh.. " Siti berlalu begitu saja..Dia kecewa. Lelaki pujaannya sudah punya anak.

"Rheina, aku keluar dulu ke tempat cucuku."

"Baik Bu... "

"Ayo Dit, Ayo pak pengawas.. "

Sementara di rumah Karina, Geo sedang bermain dengan kakeknya. Bu Sofyan mempersiapkan teh panas.

"Buat siapa Bu? Ada tamu?"

"Nanti Bapak harus bersikap baik ya.. Bagaimanapun dia juga sudah menerima hukumannya.. "

"Radit kesini? Bukankah dia membusuk di penjara?"

"Dia boleh keluar karena tinggal beberapa bulan hukumannya selesai. Dia diantar oleh sipir juga."

"Tok tok tok.. "

"Papa.." ujar Geo yang seperti sudah tau

jika Papanya yang di depan pintu.

Bu Sofyan Membukanya. Pak Sofyan hanya menatap dingin semua orang yang akan masuk melalui pintu tersebut.

"Permisi, Pak, Bu.."

Pak Sofyan tidak mengira, remaja muka tengil dengan anting-anting sebelah kini sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan dan santun. Raut muka yang lebih tenang. Sementara Geo sudah di gendong terlihat menciumi pipi Bapaknya. Geo benar-benar fotokopian pemuda tersebut. "Geo kangen Papa.. "

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!