NovelToon NovelToon
DI NIKAHI ANAK MAJIKAN

DI NIKAHI ANAK MAJIKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: AULIA KHAIRIN NISA

Lastri merupakan seorang gadis desa miskin, yang baru saja lulus dari sekolah SMA.

Sebulan yang lalu Lastri mendapatkan tawaran bekerja dari tetangganya untuk bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga di Jakarta.

Lastri langsung menerima tawaran bekerja itu, tanpa berfikir panjang. Mau melanjutkan untuk kuliah pun, Lastri tidak akan mampu. karena ke dua orangtuanya telah lama meninggal dunia.

Selama ini Lastri tinggal bersama Tante Retno, adik perempuan ibunya. Kebetulan Lastri merupakan anak yang cerdas dan juga pintar. Hingga Lastri mendapatkan beasiswa hingga Lulus SMA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AULIA KHAIRIN NISA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

" Budhe sehat?," tanya Galang sambil mencium tangan Budhe Santoso dengan takzim.

" Sehat sayang, kamu habis ini meneruskan kuliah dimana," jawab Budhe Santoso penasaran.

" Galang masih melamar kuliah di ITB Budhe jalur prestasi," ujar Galang pelan.

" Wah hebat kamu ya. Pintar juga," jawab Budhe Santoso bangga.

" Tapi lebih pintar Lastri budhe. Dia Juara 1 se sekolah lho Budhe," ujar Galang yang melirik ke arah Lastri yang diam saja itu.

" Kalau Lastri mah, Budhe juga paham kalau Dia berprestasi di sekolahan. Sejak dulu kan selalu dapat beasiswa juga, karena Dia berprestasi," jawab Budhe Santoso sambil menyunggingkan senyumannya.

" Iya Budhe kalau Lastri gak diragukan lagi ya kepintarannya. Kalau Galang, patut dipertanyakan ya Budhe," ujar Galang sambil senyam senyum sendiri karena salah tingkah.

" IYa gak begitu lah Cah bagus. Kalau kamu itu pintarnya ngegombalin cewek - cewek," ujar Budhe Santoso yang ngeledekin Galang keponakannya itu.

" Wah, kalau itu mah. Gak perlu di ragukan lagi. Galang ahlinya dari segala ahli budhe," jawab Galang sembari menyombongkan dirinya sendiri.

" Walah kamu itu lho le Cah bagus. Kalau soal itu, mah Budhe kamu itu percaya. Kalau kamu itu rajanya gombal. Lastri kamu hati - hati ya, kalau dekat - dekat sama Galang keponakan ini. Dia pasti akan mengeluarkan jurus seribu satu cara ngegombalin cewek - cewek cantik buat deketin kamu?," ledek Budhe Santoso sambil melirik genit kearah Galang keponakannya.

" Aduh Budhe, jangan bilang - bilang sama Lastri donk, kartu AS nya Galang. Nanti Lastri tahu, malah kabur lagi. Sebelum Galang mengeluarkan seribu satu cara jurus ngegombalin cewek - cewek di luar sana," jawab Galang yang malah senyam senyum sendiri.

" Kamu awas ya Galang, kalau sampai macam - macan sama Lastri. Urusan kamu sama Budhe kamu ini," ujar Budhe Lastri yang langsung pasang badan buat Lastri tetangga samping rumahnya itu.

" Ih budhe, apa - apaan sih. Masak Galang mau pendekatan sama Lastri harus berurusan dulu sih sama Budhe. Gak asik ah," jawab Galang yang pura - pura ngambek itu.

" Buke, Galang mana ya?," tanya Papanya Galang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya.

" Ini lho anak kamu, dari tadi ngegombalin Lastri. Sekolah yang bener dulu sana, baru ngegombalin anak gadis orang. Mau kamu kasih makan apa, Lastri nanti" jawab Budhe Santoso yang langsung menjewer salah satu telinga Galang itu

Galang yang mendapatkan jeweran dari Budhe Santoso itu langsung berjingkak kesakitan ini

" Aduh aduh duh duh Budhe, jewer telinga ini jangan kenceng - kenceng begini sakit nih Budhe. Aduh duh duh duh... Lepasin donk Budhe, telinga Galang bisa lepas nanti ini," ujar Galang yang berontak sedikit karena telinganya mendapatkan jeweran dari Budhe Santoso itu.

" Galang, bantuin papa sebentar sini!?," Panggil Papanya Galang pelan.

" Iya Pa, mau dibantuin apa sama Galang pa," jawab Galang yang sambil berĺari kecil ke arah Papanya itu.

" Bantuin Papa, menata meja dan juga kursi - kursi buat tamu - tamu nanti di depan. Kamu itu ya, orang lagi ada acara kayak begini. Malah di dalam rumah terus. Ngerumpi sama ibu - ibu. Harusnya itu, kamu bantuin bapak - bapak yang ada ďi depan buat masang tenda yang harus di pasang di depan rumah. Bukan malah di dalam terus sambil nge godain anak gadis orang," ujar Papanya Galang yang mengomeli anak bujangnya itu gemas.

" Kan di depan, sudah di bantuin banyak orang Pah, jadinya Galang yah cuma di dalam rumah saja. Sambil ngegombalin cewek cantik. Ya gak Lastri," jawab Galang yang malah melirik nakal ke arah Lastri itu.

Lastri yang mendengar percakapan anatara Anak dan juga sang Papa itu hanya tersenyum manis saja.

Dasar si Galang, kebiasaan itu bocah jahil mulu. Gak pernah berubah selalu saja jahil. Sejak SD, SMP, Sma hingga sekarang pun. Tak pernah berubah, selalu saja suka bercanda. Dan suka sekali menggoda Lastri itu. Yang diam - diam entah sejak kapan. Lastri mulai mengagumi sosok Galang teman sekolahnya itu.

Sejak duduk di bangku kelas 3 SD hingga kelas 3 SMA. Lastri dan juga Galang selalu satu kelas dan juga duduknya juga satu bangku.

" Kami pamit pulang dulu ya semuanya terimakasih buat bungkusannya," ujar Budhe Santoso kepada saudara - saudaranya semuanya itu.

" Sama - sama Mbak yu, hati - hati di perjalanan. Lastri bawa motornya pelan - pelan saja ya nak," jawab Adik kandung suaminya Budhe Santoso.

" Iya Om, Lastri bawa motornya pelan kok gak ngebut," jawab Lastri sembari tersenyum ramah.

" Ini tolong di bawa ya buat dek Lastri," ujar Mamanya Galang sambil menyerahkan bungkusan wakul berisi gula, teh, beras, mie instan, minyak, dan juga telur 4 biji itu.

" Alhamdulillah, saya juga dapat toh. Terimakasih ya Bulek buat bingkisannya buat saya," jawab Lastri dengan wajah sumringah.

" Sama - sama ya dek Lastri. Main - main kesini ya dek Lastri, ajari tuh Galang buat kue. Biar bisa jualan juga, bukan malah di rumah terus ndekem terus di kamar. Disuruh cari kerjaan susah bener," ujar Mamanya Galang sambil melirik ke arah sang Anak sebentar yang cengar cengir.

" Ah Tante ini lho, sukanya bercanda saja. Mas Galangnya katanya kan mau melanjutkan kuliah lagi to," jawab Lastri pelan.

" Galang, kalau kuliah lagi. Nanti buang - buang duit Tante saja. Mending tak suruh kerja atau jualan kue kayak kamu begitu lho. Biar tahu rasanya cari duit itu kayak bagaimana, susahnya minta ampun. Bukannya malah sukanya buang - buang duit. Buat beli Mainan mobil - mobilan yang gak jelas itu. Mana harganya mahal lagi," gerutu Mamanya Galang kesal.

" Ih Mama itu gak ngerti mobil - mobil kayak gini. Kalau dijual lagi, harganya mahal tahu. Mama sih, ketinggalan jaman. Ini namanya hobi yang menghasilkan Mah," jawab Galang

" Heleh, yang Mama tahu, mobil - mobil itu gak bisa di makan. Dan buang - buang uang saja. Mendingan kamu tuh, beli makanan yang buat perut itu kenyang. Bukan malah, beli kayak beginian. Hambur - hamburin duit saja kamu itu kerjaannya," ujar Mamanya Galang yang masih saja mengomeli sang anak di depan para saudara - saudara.

" Eh alah Mama, masak anaknya sendiri di omelin terus sih. Tugas orang tua itu buat cari uang buat Anaknya. Lah kalau anak tugasnya itu menghabiskan uang dari orangtuanya. Bukan begitu Mama Aku sayang," jawab Galang sambil bergelayut manja di pundak sang Mama.

" Ih kaamu itu lho kalau dikasih tahu, ada saja jawaban kamu. Gak malu apa, sudah besar juga masih manja - manja sama Mamanya. Itu lho di lihatin sama teman kamu Lastri," ujar Mama Galang malu.

" Ih biarin lah Mah, kenapa Galang mesti malu coba. Orang Galang manja - manja sama Mamanya Galang sendiri. Malu itu, kalau Galang itu manja - manja sama anaknya orang di depan umum. Itu baru malu - maluin," jawab Galang ketus bibirnya langsung manyun ke depan.

1
Ila Lee
bingung Thor aku baca
Ila Lee
Thor bagaimana tajuk nya menikah anak majikan sedang kn ibu ayah Lestari masih ada
Ila Lee
pergi lh lestari mungkin dengan berkje jgi art boleh merubah kehidupan kamu jgi lebih baik
sri Anita asri
sangat bagus dan menarik untuk di baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!