Dendam Roh Kaliztra

Pak Baim dan penjaga Cctv sedang serius memandang kearah layar, menyaksikan tayangan ulang dari rekaman dua hari terakhir yang telah terjadi dirumah sakit tersebut.

" Nah itu, itu dia...Tolong dijeda, terus anda perbesar gambar mayat itu ya..." Kata pak Baim.

Sipetugas pun melakukan permintaannya. Setelah merasa jelas, pak Baim minta dilanjutkan kembali. Sekitar lima belas menit, dalam tempo durasi agak cepat...mereka pun akan memasuki pencarian yang paling penting.

" Ini tayangan menuju antara jam sembilan, hingga pukul sepuluh malam ini pak..."Ujar sipetugas.

Sambil berkata begitu, lelaki berusia empat puluh tahun ini menormalkan jalannya isi cctv. Disitu, keduanya melihat seseorang wanita muda memasuki ruangan Jelly. Namun tak jelas, wanita tersebut muncul entah dari mana. Tiba tiba saja sudah ada berdiri dimuka pintu.

" Aneh..." Gulam pak Baim tanpa sadar.

kedua Matanya makin fokus menatap kesana. Hingga dibagian terakhir...Disaat tubuh wanita tersebut keluar melalui pintu Lalu...

" Tahannnn!!! " Setengah teriak pak Baim memerintah...

Reflek sipetugas menjeda tayangan itu...Lantas meZoom keadaan tubuh wanita itu!

" Astaga, pak!!!" Kata sipetugas berteriak dengan wajah tegang.

Pak Baim juga begitu. Secara serempak mereka melihat, wanita tersebut sedang melayang terbang, berjalan bagaikan sebuah roh yang mati tidak diterima bumi...Atau mati dengan penasaran. Kedua kakinya tak menginjak pada lantai, diruangan tersebut!

" Hah, ternyata itu adalah roh dari jasad korban!!!" Kini pak Baim tak bisa menahan keterkejutannya.

Dia terbelalak, bersama denyut jantung yang terasa berdetak keras dan sangat cepat!

" Iya pak, pakaian yang dikenakannya pun tampak sama...Tak salah lagi. Korban tersebut telah menjadi hantu yang gentayangan didalam rumah sakit ini!" Balas sipenjaga lagi.

Sontak, bulu roma dua lelaki ini jadi merinding. Kepala mereka terasa membesar...Suasana seram dan mencengkam segera menyelimuti keseluruh tubuh mereka... jantungpun berdetak kuat dan seakan akan...Ingin menembus keluar, dari tempatnya!

" Hayo kita pergi dari sini!" Ujar pak Baim.

Lelaki ini membenahkan jubah kebagian tubuhnya, lantas dengan bergegas berjalan keluar dari ruangan tersebut. Sipetugas juga terlihat tergopoh gopoh mengiringi langkahnya.

" Bagaimana pak?" Sambut Jelly, saat pak Baim tiba dihadapannya.

Pak Baim berusaha menampakan sikap tenang, lalu duduk didekat jelly berbaring.

" Iya Jelly, ternyata benar adanya..." Jawab pak Baim dengan nada sangat hati hati.

Ia bermaksud tak mau membuat wanita tersebut terkejut.

" Maksud anda...?" Ulang Jelly.

Pak Baim tampak berat untuk menjelaskannya. Sesaat ia melihat kearloji, yang ada dipegelangan tangannya.

" Ini sudah pukul dua belas malam. Apakah kondisi tubuh anda telah membaik? Kita pulang sama sama yuk..." Kata pak Baim mengalihkan pembicaraannnya.

Untung saja jelly belum bisa fokus sepenuhnya, untuk berpikir...karena demam tinggi yang telah dialaminya. Hingga ia pun tak terus menanyakan, pada prihal dari obrolan tadi.

" Baiklah, pak...Mari kita pulang." Ujarnya menerima ajakan dari pak Baim.

Setelah saling membereskan, perlengkapan kerja yang akan mereka bawa pulang, pak Baim dan Jelly pun lalu berjalan keluar...Meninggalkan ruangan tersebut. Keduanya sekarang telah berada didalam mobil. Lalu Pak Baim mengemudi dengan perlahan.

" Apakah anda ngekost sendiri?" Kata pak Baim saat berada diperjalanan.

" Iya, pak..." Sahut Jelly.

Pak Baim diam lagi. Ia fokus memandang pada jalan yang ada dihadapannya.

" Apa tak sebaiknya anda menginap dirumah teman atau saudara anda saja?" Sambung pak Baim lagi.

" Hem, kenapa menurut anda begitu?"

Jelly merasa ada keanehan didalam perkataan pak Baim tadi.

" Maksud saya...Saya khawatir padakesehatan anda. Takutnya, demam panas akan terulang lagi kedalam tubuh anda. Kalau ada teman didekat anda berada, dia pasti bisa membantu..." Jelas pak Baim.

Sikapnya tetap terlihat santai. Padahal sejak diawal perjalanan tadi, ia selalu merasa was was dan cemas. Jangan jangan, hantu wanita tersebut, akan terbang mengikuti mobilnya.

" Benar juga pada pemikiran anda ini ya, pak...Nanti saya akan tidur dikamar sebelah saja. Ada sahabat baik saya disana." Jawab Jelly lagi.

Wanita ini terlihat duduk didepan, secara bersandar. Kepalanya memiring kearah kiri bahunya.

Dalam posisi itu, kaca spion disamping mobil tepat berada kearah wajahnya. Sehingga Jelly bisa berkaca disitu.

" Pak...Pak..." Sela jelly perlahan.

Tiba tiba tubuh jelly terlihat tegang. Reflek ia meluruskan duduknya..Pandangnya tak betkedip, menatap kekaca spion mobil. Pak Baim lantas mengikutinya...

" Ada apa disana, Jelly...?" Kata pak Baim dengan nada pelan.

" Cob, cob...ba, anda li...li hat itu..." Jelly menunjuk kearah bayangan wajahnya.

" Ya Allah, jelly...Apa itu?!!! Astagaaaa!!!" Teriak pak Baim dengan ketakutan...

Disusul teriakan dari mulut Jelly!

" Pakkkk, itu hantu pakkk!!! Itu perempuan yang mati berdarah, tadiiiii...!!!"

Tanpa sadar, pak Baim menginjak pedal gas dengan kuat. Kendaraan merekapun meluncur dengan kecepatan tinggi! Menembus kepekatan jalan...

Mobil semakin melaju. Arwah perempuan itu pun tetap tampak mengiringinya. Sosok menyeramkan itu juga menampakan wajahnya kekaca spion, menyerigai menakutkan disana...Hingga berkali kali jelly terpekik memandangnya...

" Jangan anda lihat jelly! Tutup mata anda!!!" Kata pak Baim dengan cepat dan tegas.

Dari kejauhan, mobil tersebut tampak ngebut dengan arah tak menentu. Oleng kekiri dan kekanan.

Pak Baim hampir kehilangan kendali...Untung saja mereka segera tiba didepan kost milik Jelly, yang letaknya tak jauh dari sebuah masjid berada.

Tiba disana, mereka disambut oleh lantunan merdu ayat ayat kitab suci AlQur'an. Yang terdengar keluar dari dalam tempat ibadah tersebut. Sosok hantu itu pun mendadak lenyap, menghilang...

" Hah...hah...hah, anda tidak apa apa Jelly...?" Tanya pak Baim.

Tubuh mereka tampak agak bergetar kedepan dan kebelakang. Terpantul pantul kecil disandaran kursi, akibat laju mobil yang mendadak berhenti. Kaki pak Baim telah menekan pedal rem dengan sangat kuat...

" Iya, iya pak...Sa...ya, tak ap, tak apa apa..." Jawab Jelly terbata bata serta dengan wajah pucat pasi.

Sejenak keduanya saling terdiam. Masing masing mencoba untuk menenangkan kembali perasaan mereka. Kejadian tadi sungguh sangat menakutan.

" Sekarang, mari saya antar anda masuk kedalam..." Pak Baim membuka pintu mobil.

Dengan tubuh yang masih gemetar, jelly mengikutinya. Lalu mereka melangkah menuju kekamar sahabat Jelly.

" Terima kasih, pak..." Kata Jelly, ketika pintu telah dibuka dari dalam.

" Iya, sama sama..." Balas pak Baim.

" Anda hati hati ya dijalan..."

" Baiklah, saya permisi..." Pak Baim lantas pamit dari situ.

**********

Keesokan harinya, Frans dan Anjeli sama sama dibawa kedokter oleh kedua orang tua mereka. Namun pada tempat pemeriksaan yang berbeda...

Keduanya diberikan beberapa obat dan sebuah suntukan, Supaya mereka tak demam lagi dan dapat tidur dengan tenang.

Sedangkan pak Baim terlihat sibuk didalam rumah sakit. Bersama Jelly, serta para polisi yang lainnya.

" Ternyata sikorban ini adalah seorang gadis berusia dua puluh satu tahun..." Kata salah seorang petugas medis kepada pak Baim.

" Oh, begitu..." Balas pak Baim.

" Dia adalah seorang mahasiswi disebuah universitas semester satu, jurusan kedokteran..."

" Ya Allah, sungguh kasihan sekali nasibnya. Ia meninggal diusia yang sangat muda..." Pak Baim berujar dengan suara perlahan.

Tadi mayat korban telah selesai diperiksa. Melalui kartu tanda penduduk dan identitas mahasiswinya, serta melihat bukti pada rekaman Cctv yang ada...Jasad tersebut, positif berinisial sebagai nama Kaliztra.

Setelah menetapkan keputusan itu, pak Baim segera mengumpulkan anak buahnya.

" Semua sudah siap?" Tanya pak Baim ditengah hadapan para aparat tersebut.

" Sudah pak!!!" Jawab semua petugas dengan suara serempak.

" Baiklah, Sekarang Kita akan pergi menuju ketempat tinggal korban..." Sambung pak Baim lagi.

Para polisi berseragam yang diberi arahan tadi, segera bubar...Mereka lalu menuju keposisi masing masing. Semuanya masuk kedalam mobil yang telah disiapkan. Rombongan tersebut terlihat mulai bergerak kejalan, membawa jasad korban...Untuk dikembalikan kepada kedua orang tuanya.

" Apa penyebab kematian gadis ini? Apakah ia telah dibunuh, ataukah ia adalah korban, dari peristiwa tabrak lari dijalanan?!"

Pikir pak Baim didalam benaknya, saat ia sedang berada didalam perjalanan tersebut...

Bersambung...