NovelToon NovelToon
Introvert Efek

Introvert Efek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Selingkuh / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Akmal seorang dokter gigi yang introvert seketika hidupnya berubah saat mengetahui kalau dirinya dimanfaatkan
Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kehormatan yang sudah diinjak-injak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke rutinitas

"Kalau kamu tidak percaya kamu boleh menghubungi nomornya. 0857 ." Timpal seorang perempuan yang satunya menirukan gaya Akmal ketika mengobrol lewat telepon.

"Sekarang dia pasti akan pulang kemudian menangis di ketiak ibunya karena tidak bertemu dengan perempuan yang terlihat menyukainya." Timpal yang laki-laki dengan menggelak tawa.

"Sudah, sudah  Biarkan biarkan dia merasakan bagaimana pembalasan kita atas kekurang ajarannya yang berani mengintip ketika kita sedang berpacaran."

Mendengar percakapan itu Akmal hanya menghela nafas besar, inginnya dia membalas perkataan-perkataan mereka. namun apa yang terjadi, Dia hanya bisa menarik nafas dalam kemudian dia melanjutkan langkah kakinya untuk keluar dari Cafe, membuat keempat muda-mudi yang kemarin malam dia lihat di depan rumahnya, menggelak tawa dengan begitu kencang sepertinya merasa puas dengan apa yang sudah mereka lakukan.

Akmal sekarang sadar kalau dirinya sudah dikerjai oleh keempat orang itu, namun dia yang seorang introvert tidak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa mengumpat memaki-maki mereka di dalam hati.

Akmal merasa hancur ketika menyadari bahwa ia hanya menjadi objek lelucon dari seorang wanita di aplikasi kencan. Perasaan kekecewaan dan sakit hati melingkupi hatinya, membawa rasa tidak adil dan frustrasi. Ia mungkin merasa diabaikan dan diperlakukan tidak hormat, meninggalkan luka emosional yang mendalam.

Setelah berdiri beberapa saat di depan pintu Cafe, Akmal pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah beristirahat dan mengumpulkan tenaga untuk menghadapi kenyataan kenyataan pahit yang terus hinggap dalam kehidupannya.

Malam hari, seperti biasa Akmal duduk di sofa yang berada di kamarnya, namun yang berbeda kala itu Dia tidak sedang makan ataupun melukis pesawat, dia hanya membiarkan Robi memakan makanan Turtle food stick. wajahnya terlihat sangat muram, rambutnya sangat acak-acakan, kemeja bajunya tidak dikancingkan persis seperti orang yang sedang frustasi berat.

"Suatu saat pasti aku akan memiliki Belahan Jiwa, dan akan kubalas semua orang-orang yang sudah merendahkanku dengan memiliki wanita cantik yang sangat menyayangiku." gumam Akmal Sanjaya sambil mengepalkan tangan merasa kesal dengan kehidupan yang ia alami.

Suasana di ruang kamar terasa sangat hening, hanya terdengar suara televisi yang dinyalakan namun Akmal tidak sedikitpun tertarik untuk menontonnya, dia hanya menyalakan tv untuk mengusir rasa sepi dan frustasi.

Kring! kring! kring!

Seperti biasa ketika malam tiba, akan ada suara telepon yang memanggilnya. yang tidak lain panggilan itu dari Bi Ati wanita yang selalu benar-benar tulus menyayanginya.

"Iya kenapa Bi?" tanya Akmal seperti biasa memulai pertanyaan seperti itu, padahal dia sudah sangat tahu kalau bibinya akan bercerita sedikit sebelum mereka tidur.

"Kamu lagi ngapain?"

"Nggak lagi ngapa-ngapain Bi, Akmal hanya sedang menonton TV."

"Gak sedang melukis pesawat?"

"Nggak Bi, sudah selesai." Jawab Akmal dengan suara yang lesu.

"Bagus kalau begitu. Kamu sudah dewasa kamu sudah tidak pantas bermain mainan anak kecil, seperti main pesawat."

"Iya Bi, Bibi sedang apa?" jawab Akmal balik bertanya.

"Tidak lagi ngapa-ngapain Bibi sedang berbaring di tempat tidur Bibi. kalau belum menelpon, kamu rasanya belum tenang?"

"Terima kasih sudah sangat perhatian terhadap Akmal, tapi bibi tidak usah khawatir karena disini Akmal baik-baik saja."

"Yah kalau kamu sudah memiliki pendamping, Bibi tidak akan terlalu khawatir. namun sekarang kamu masih hidup sendirian kamu masih harus diperhatikan oleh orang tua."

"Sekali lagi terima kasih."

"Oh iya, mumpung Bibi sedang ingat. kamu jangan lupa bahwa minggu ini kita ada janji untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara kita."

"Pernikahan anaknya bibi Santi bukan?"

"Iya, kita Jangan sampai tidak datang untuk memberikan doa terbaik kepada dua orang yang sebentar lagi akan mengarungi kehidupan yang baru dalam bahtera rumah tangga."

"Baik Bi, nanti hari Sabtu Akmal jemput ke rumah."

"Yah terima kasih. kalau begitu sekarang kamu tidur biar tubuhmu beristirahat dan tetap sehat."

Akhirnya telepon pun terputus, Akmal segera bangkit dari tempat duduknya, kemudian mengambil handuk untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu, karena semenjak tadi pulang dari Cafe senja Akmal belum beranjak dari kursi sofanya.

Hari-hari pun berlalu, hingga waktu yang dijanjikan pun tiba. hari itu ketika selesai melaksanakan salat magrib di rumah Bi Ati. keponakan dan bibi itu terlihat sudah bersiap-siap dengan memakai gaun terbaik yang mereka miliki. setelah dirasa tidak ada yang kurang, Mereka pun menuju ke mobil Akmal yang terparkir di halaman untuk pergi ke acara resepsi pernikahan saudara mereka.

Akmal meluncur di atas jalan yang mulai diliputi oleh senja yang meredup. Cahaya keemasan matahari yang hampir terbenam memberikan nuansa kehangatan pada pemandangan sekitar. Melalui jendela mobilnya yang terbuka, hembusan angin senja membelai wajahn, menciptakan momen keheningan yang tenang.

Jalanan yang tenang dan langit yang dipenuhi warna oranye dan ungu memperlihatkan suasana petang yang memukau. Melihat cakrawala yang terus berubah di atas langit, Akmal terus terfokus dengan kendaraan yang ia kemudian karena kendaraan itu mulai masuk ke jalur-jalur yang mulai berkubang dengan kemacetan.

Di dalam mobil, playlist musik yang dipilih oleh bibinya mengiringi perjalanan mereka, menciptakan pemandangan sonik yang pas dengan suasana senja. Mungkin terdengar lagu-lagu yang meresapi perasaan dan memberikan latar yang cocok untuk refleksi, di tengah-tengah padatnya kendaraan.

Sementara Akmal terus melaju, lampu-lampu jalan mulai menyala satu per satu, menciptakan jejak cahaya di sepanjang perjalanan. Mobilnya menjadi kendaraan bagi pikiran dan perasaannya, mengantar ke manapun perasaan senja membawanya.

Setelah berjuang dan bergelut dengan kemacetan, akhirnya Akmal pun tiba di salah satu gedung yang dijadikan tempat melangsungkan acara resepsi pernikahan. Akmal dan Bi Ati Mereka pun masuk disambut ramah oleh kedua mempelai, meski Akmal kurang akrab tapi mereka tahu kalau Akmal adalah salah satu bagian dari keluarga.

Bibi Ati diajak oleh salah satu keluarga untuk mengobrol, sedangkan Akmal disuruh oleh bibinya untuk mencari-cari perempuan yang menjadi tamu undangan, siapa tahu saja dari tempat itu dia bisa menemukan seorang pendamping hidup.

Musik pernikahan yang mengalun lembut atau riang-riang menciptakan suasana yang meriah sejak pintu masuk. Lampu-lampu gantung yang menghiasi langit-langit memberikan kilauan magis di ruangan yang dipenuhi dengan senyum dan tawa.

Meja resepsi dihiasi dengan indah, memamerkan buket bunga segar dan detail dekoratif yang menambah sentuhan elegan. Tempat duduk yang teratur rapi dengan penataan yang terencana memberikan kenyamanan bagi para tamu.

Aromanya bercampur dengan harum makanan yang disajikan. Meskipun berbagai hidangan dari meja hidangan berdiri memikat selera, suasana resepsi pernikahan tetap memancarkan kebersamaan dan semangat perayaan.

Terdapat panggung utama yang menonjol di depan, tempat pasangan pengantin nantinya akan duduk. Latar belakang panggung dihiasi dengan elemen-elemen yang menggambarkan kisah cinta mereka, menciptakan pemandangan yang menarik dan bermakna.

Tamu-tamu yang berpakaian rapi mengisi ruangan dengan percakapan ringan dan tawa yang bersahaja. Suasana tawa dan sorak-sorai dari para tamu menciptakan iklim yang penuh kegembiraan.

1
xoxo_lloovvee
mc-nya freak, kek mana ga ada yg ngedekatin

1 like for you
jangan lupa mampir ya ke novelku ya 🤗
Raksha
saya juga pernah digituin thor
Raksha
Alusss, lanjutin Ampe sratusss
Raksha
Detail banget🙏, kamu dokter gigi kah thorr?
Raksha
Anjayyyy akhirnyoo
Raksha
tapi Thor, bukannya Akmal ganteng dan gagah?
Raksha
Thorrr saling mendukung yukk
Raksha
gwe suka penggambaran suasana lu
Raksha
Author, bisa gak mcnya jangan... 'gitu' ngerti ga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!