NovelToon NovelToon
Paman, I Love You!

Paman, I Love You!

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Beda Usia
Popularitas:256.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Terpaut usia yang cukup jauh membuat Nabila dan Bastian kesulitan untuk menyatakan cinta satu sama lain.

Tidak pernah ada dalam benak Nabila bahwa dia akan jatuh cinta kepada Bastian, sepupu dari Ayahnya, Akankah cinta keduanya bisa bersatu, ditengah pandangan orang lain tentang usia dan status keluarga?

Bagaimanakah Nabila dan Bastian mengatasi masalah yang akan menghalangi hubungan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Sembilan

Bastian masuk ke ruangan ditemani sang istri. Mama Yani terus memandangi putranya yang memeluk istrinya itu. Wajahnya terlihat tak suka.

"Apa kamu takut Bastian bertemu Mega sehingga menemaninya?" tanya Mama Yani menyindir Nabila saat mereka berdekatan.

"Aku hanya ingin memberikan dukungan pada suamiku, Ma," jawab Nabila dengan tersenyum.

"Ma, ini rumah sakit. Aku minta mama bisa menjaga sikap!" kata Bastian.

"Istrimu saja yang kau ingatkan! Jangan sukanya membantah semua ucapanku saja," ujar Mama Yani.

Bastian lalu mengapit lengan istrinya membawa masuk ke ruangan praktek dokter, mengabaikan mama Yani. Wanita tampak gusar melihat sikap putranya.

Sampai di ruangan dokter. Semuanya bersalaman. Setelah mengobrol sebentar, Dokter lalu meminta bantuan kepada perawatnya untuk mengambil sampel darah Bastian dan Dewa.

Perawat itu memasang sarung tangan dan mengambil jarum suntik beserta tabung pengambil sampel darah. Bastian menarik napas dalam-dalam dan menatap Dewa dengan penuh dukungan. "Kamu jangan takut ya. Ini juga untuk kepastian siapa ayah kandungmu!"

Bastian harus memberikan semangat pada bocah itu agar berani melakukan tes DNA. Dia ingin masalah ini secepatnya selesai.

Ketika jarum tersebut menusuk vena di tangan Dewa, beberapa tetes darah dipompa ke dalam tabung pengambil sampel. Perawat itu memastikan bahwa jumlah yang cukup telah dikumpulkan sebelum melepaskan jarum tersebut dengan hati-hati. Bastian dapat melihat betapa Dewa merasa tidak nyaman dengan proses ini, tetapi dia berusaha tetap tenang untuk memperlihatkan dukungannya. Dia tak akan membenci bocah itu, karena yang bersalah adalah ibunya.

Setelah pengambilan sampel, perawat itu memberikan beberapa lembar kertas untuk diisi. Mega mewakili Dewa mengambil pena dari tangan perawat dan menuliskan nama, tanggal lahir, dan data-data lainnya dengan hati-hati. Sementara itu, Bastian membantu dengan mengisi bagian-bagian yang diperlukan.

Setelah menyelesaikan formulir, perawat itu mengambil tabung pengambil sampel dan memastikan segelnya tidak rusak. "Hasil tes ini akan keluar dalam waktu seminggu. Kami akan menghubungi Anda dengan informasi lebih lanjut. Terima kasih, Bapak Bastian dan Dewa, semoga semuanya berjalan lancar," kata perawat itu sambil memberikan sekali lagi dukungan kepada kedua orang itu.

Bastian mengucapkan terima kasih kepada perawat itu dan menggenggam tangan Dewa. "Semuanya akan baik-baik saja, Dewa. Kita akan menunggu dan mempersiapkan diri untuk apapun hasilnya!"

Dewa menanggapi dengan senyuman pucat. "Aku berharap jika Om adalah ayah kandungku. Kenapa harus melakukan ini, Om? Kenapa orang-orang tidak harus melakukan ini untuk dapat bersama papinya?" tanya bocah itu.

"Karena mereka selalu dengan ayahnya, tapi kita baru bertemu sehingga harus memastikan semuanya, apakah kita memang ayah dan anak!" ucap Bastian mencoba menjelaskan.

"Sudahlah, Dewa. Mami sudah katakan, jika Bastian tak mau mengakui kamu anaknya. Jangan berharap lebih," ucap Mega.

"Jangan pengaruhi anakmu dengan kata-kata kasar. Dia tak tahu apa pun!" balas Bastian.

"Mbak Mega, seharusnya Mbak jangan menanamkan rasa benci pada Dewa. Mas Bastian ayah kandungnya atau bukan, seharusnya Mbak berkata yang baik," jawab Nabila.

"Kau tau apa dengan cara didikku. Aku telah lebih lima tahun harus mengurusnya seorang diri. Apa kau pikir itu mudah dan gampang? Aku doakan kau merasakan apa yang kurasakan, menjaga anakmu seorang diri tanpa seorang ayah!" ucap Mega.

"Astaghfirullah, Mbak. Berdoa itu yang baik, karena semua doa kembali pada kita!" balas Nabila.

"Sudahlah Nabila. Yang Mega katakan benar, tidak mudah menjaga anak seorang diri. Seharusnya kau berempati padanya, bukan memojokkan!" ujar Mama Yani.

"Ma, Mega, sudah. Malu dengan dokter," kata Bastian.

Bastian lalu menyalami dokter itu dan berterima kasih atas bantuannya. Dia ingin orang pertama yang melihat hasilnya adalah dirinya.

Dokter itu merupakan sahabat dari rekan kerjanya. Jadi Bastian bisa percaya padanya.

Mereka meninggalkan ruang medis itu dengan harapan, tetapi juga ketegangan. Keputusan ini akan mengubah hidup mereka tanpa peduli hasilnya.

***

Tiga hari telah berlalu, Bastian dan Nabila tidak sabar menantikan hasil dari tes DNA itu. Besok mereka akan datang ke rumah sakit untuk melihatnya.

Bastian memang meminta hasilnya dengan cepat. Dia rela membayar berapa pun biayanya. Menunggu dengan ketegangan dan kecemasan setiap harinya.

Saat keduanya sedang asyik duduk berdua sambil menonton televisi terdengar suara bel berbunyi. Bibi membukakan pintu. Tenyata Ayah dan Ibu Nabila yang datang.

Nabila tersenyum bahagia melihat sang ibunda. Dia langsung berdiri dan berlari memeluk ibunya. Tangisnya pecah. Ingin rasanya mengatakan masalah yang sedang dia hadapi saat ini. Tapi dia takut semua akan bertambah runyam.

Dia telah berjanji pada suaminya tidak akan mengatakan apa pun, sampai hasil DNA keluar. Jika terbukti Dewa putranya Bastian, barulah dia jujur dengan kedua orang tuanya.

"Kenapa kamu menangis, Nak?" tanya Hana.

"Aku kangen Ibu dan juga ayah," jawab Nabila. Dia lalu memeluk ayahnya sesaat.

Nabila lalu meminta keduanya duduk. Dia lalu meminta tolong pada bibi untuk membuatkan air dan membawa makanan kecil.

"Bagaimana pernikahan kalian? Sudah satu bulan kita tak bertemu. Mungkin kita akan jarang bertemu, ayah dan ibu akan lebih sering berada di luar kota untuk mengurus bisnis ayah!" ucap Alvin.

"Semuanya baik-baik saja, Yah!" jawab Nabila.

Bastian masih ragu memanggil apa dengan Alvin, Abang sepupunya itu. Saat ini dia adalah mertuanya

Wajah Ayah Alvin terlihat tegang. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Ibu Hana lalu menggenggam tangan suaminya. Nabila yang melihat itu jadi heran.

"Apa ada yang ingin kamu katakan padaku, Bastian?" tanya Alvin tiba-tiba.

"Maksud Abang apa? Aku dan Nabila baik-baik saja. Aku janji akan menjaganya. Abang tak perlu kuatir. Jika memang Abang akan sering di luar kota. Jika ada waktu, kami yang akan datang mengunjungi," jawab Bastian.

"Aku saat ini sudah menjadi ayah mertuamu . Sebaiknya ubah cara panggilmu. Oh ya, apa kalian yakin tidak ada yang ingin dikatakan padaku?" tanya Alvin lagi.

"Tidak ada, Ayah. Kenapa wajah ayah terlihat tegang?" tanya Nabila.

Alvin lalu memandangi wajah Hana. Sang istri lalu memberi kode dengan menganggukan kepalanya. Bastian dan Nabila yang memperhatikan itu menjadi heran.

"Apa kalian berdua tak ingin menceritakan tentang siapa Mega dan Dewa itu?" tanya Ayah Alvin dengan suara yang penuh penekanan.

...----------------...

1
🌷💚SITI.R💚🌷
sebenarnya blm puasa krn di akhir cerita justru bikin nyesek sm kisah mm yani walau awal ga baik tp klu di hiamati sakit jg.
.
Fay
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
ko tetep nyesek ya kasian jg mama yani..
🌷💚SITI.R💚🌷
dulu simpati atas kebaikan pa.rizki tp setelah selingkuh jd ilfil walau di perolehan poligami tp tetep ga suka apa lg caray membohongi istri sahy
🌷💚SITI.R💚🌷
kasian jg sm mm yuni sekian lama di bihongin
🌷💚SITI.R💚🌷
semangaat mama reni....
🌷💚SITI.R💚🌷
wah kejutan yg luar biasa buat bu yuni sm bastian..luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
Assalamualaikum.apa kabar mama reni..maaf mam br baca lg.
hp br abis servis yg biasa buat baca novel..pas lihat sdh ada tulisan tamat
Siti Zuriah
lah ko cpt amat tamat nya thor
sharvik
arumi yg cantik. .
R_3DHE (sugar_babby)
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bagus nabil jg mudah ditindas sama mertua dan pelakor
Ririn Nursisminingsih
kasian nabila bastianending jujur aja
Ririn Nursisminingsih
pada akhirnya kesabaran hana mnemukan lak2 terbaik yg saling mnyayangi...
Alivaaaa
syukurlah Hana mendapatkan jodoh yg lebih baik dari Gus Shabir 🥰
Rahma Inayah
ending yg bgus.di tunggu kelanjutan ceritanya
Dwi MaRITA
lho³... timit.... 😳
Cis Siu
mau paman
Cis Siu
bagus bnget ni ceritanya
Cis Siu
tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!