NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Sementara itu aura Zian yang tidak senang dengan kehadiran Aidan pun keluar meski tubuh Aidan jauh lebih tinggi dan besar darinya namun Zian tidak takut sama sekali demi membuat batasan agar tidak mendekati Azzura.

"Lebih baik anda pulang saja! Azzura itu milikku, jangan pernah berniat masuk dalam hidupnya karena tidak ada celah sedikitpun" ucap Zian mendekat untuk memperingatkan Aidan.

"Hmm? setahu saya Azzura bukan milik siapa-siapa! atas dasar apa anda bicara seperti itu" jawab Aidan dengan santainya.

"Apa?! jangan asal bicara, ya! Azzura itu pacarku, kalau bukan di depan rumahnya pasti mulutmu itu ku buat diam!" pekik Zian menahan dirinya untuk tidak meninju wajah Aidan.

"Cih! santai aja kali.. kita lihat saja Azzura lebih nyaman dengan siapa" ucap Aidan menyeringai.

Zian dibuat sangat geram dengan ucapan Aidan namun dia tidak mau membuat Azzura kecewa dengan sikapnya yang berangsur-angsur berubah demi mendapatkan cinta dari Azzura lagi.

"Sudahlah! aku malas ribut dengan orang nggak penting" kata Zian pergi masuk ke mobilnya.

Melihat tingkah Zian membuat Aidan tersenyum dan menganggapnya remeh. Dia mulai memiliki ketertarikan terhadap Azzura yang mampu membuat pria terobsesi dengannya seperti Zian.

Dia ingin mencoba mendekati Azzura karena dia pun sebenarnya menaruh perasaan saat dulu sering bertemu dengannya dalam pekerjaannya.

Setelah memastikan Azzura pulang dengan aman, dia pun berangkat bekerja dan berfikir caranya untuk membuat Azzura tertarik dengannya.

"Pak Aidan.. ini nomor saya Azzura. Terimakasih sudah menolong saya" isi pesan dari Azzura.

Didalam mobil Aidan melihat ponselnya lalu dia pun tersenyum membaca pesan dari Azzura.

"Sama-sama Azzura. Lain kali hubungi aku kalau dia mengganggumu" Aidan membalas dengan cepat pesan dari Azzura.

Kemudian dengan raut wajah yang tersenyum itu Aidan segera menuju ke tempat kerjanya karena ada banyak hal yang harus ia kerjakan.

Di sisi lain Azzura sedang berada di dalam kamarnya lalu dia dengan kesal menghubungi supirnya yang lalai dalam bekerja.

"Halo,Pak Tio dimana?" tanya Azzura di telfon.

"Zura kamu dari mana? semalam aku jemput tapi kamu tidak ada. Aku lagi di jalan kerumahmu bukannya hari ini ada pemotretan?" jawab Tio merasa khawatir.

Usia Tio yang berbeda hanya 5 tahun dari Azzura membuatnya akrab dengannya namun Azzura tetap memanggilnya dengan kata "Pak" agar tidak terkesan seperti teman.

"Oh, ya.. aku hampir lupa. Pak tolong lain kali jangan telat jemputnya" ucap Azzura masih kesal.

"Iya maaf ya Zura. Aku janji kedepannya tidak telat jemput" jawabnya merasa bersalah.

"Yasudah, aku tunggu dirumah" kata Azzura kemudian menutup telfonnya.

Hari yang cukup melelahkan namun Azzura harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena kedua orang tuanya sudah lelah di usia yang sudah tua.

Azzura menjadi model yang cukup sukses berkat usaha dan kerja kerasnya selama ini. Dia juga membuka toko kosmetik yang di kelola oleh orang terpercaya yang sudah bekerjasama dengannya sekitar 2 tahun belakangan ini.

Karena waktu yang tersisa tidak banyak Azzura pun bersiap untuk berganti pakaian dan juga mempersiapkan barang yang perlu dibawanya.

"Huft.. rasanya kaki masih lemas tapi gimana kalau gue gak ikut pemotretan?" gumam Azzura.

"Tapi.. apa benar Zian sudah berubah? bukannya tadi malam dia asal gendong gue seenaknya! hmph! sudahlah, lagian meski dia berubah gue gak mau hidup gak tenang dibayangi rasa takut setiap harinya"

Sekitar 1 jam dari Azzura pulang akhirnya dia berangkat ke tempat pemotretan di salah satu studio foto di kotanya.

"Zura, apa ada yang kamu butuhkan?" tanya Tio.

"Aku mau makan bubur buat makan siang, bisa tolong Pak Tio carikan?" pinta Azzura.

"Yasudah, aku beli dulu"

Tio keluar dari studio foto untuk mencari makanan yang Azzura inginkan sedangkan Azzura sedang di make-up dan berganti pakaian yang akan di gunakan untuk pemotretan kali ini.

Pemotretan ini di peruntukan untuk foto produk pakaian dari salah satu toko online shop yang cukup terkenal sehingga membuat Azzura harus bekerja lebih baik agar tidak mengecewakan pihak tersebut.

"Kak.. apa kamu baik-baik aja?" tanya perias itu khawatir melihat Azzura yang tampak pucat.

"Iya.. aku baik-baik aja. Lanjutkan saja makeupnya" jawab Azzura dengan ramah.

"Oke"

Sebenarnya hari itu Azzura merasa lemas namun demi pekerjaannya dia tetap profesional hingga dia pun melakukan pemotretan dengan baik.

Namun setelah selesai dia terkapar sehingga Tio menjadi sangat panik melihat Azzura pingsan.

"Zura..?" panggilnya sambil membopong Azzura menuju ke mobilnya.

Saat itu tak sengaja Aidan sedang berada di sekitar studio foto itu setelah bertemu dengan rekan bisnisnya yang ternyata pemilik studio foto tersebut.

"Azzura?" panggilnya merasa khawatir.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Aidan ke Tio sangat cemas.

"Pak Aidan? ini.. Tiba-tiba saja Zura pingsan setelah pemotretan" jawab Tio semakin panik.

"Cepat bawa masuk ke mobilku, biar aku yang antar" kata Aidan.

Tio yang panik pun mengikuti instruksi dari Aidan untuk membawanya kedalam mobil Aidan dengan menemani Azzura di sampingnya.

Dengan cepat Tio menurunkan Azzura dengan perlahan kedalam mobil Aidan lalu dia duduk di sampingnya.

"Pak Aidan, maaf merepotkan anda" ucap Tio.

"Tidak masalah, aku tahu kamu panik tapi tolong tenang lah. Azzura pasti masih demam seperti semalam" jawab Aidan melirik Azzura dari spion mobilnya.

"Semalam? maksudnya bagaimana Pak?" tanya Tio penasaran.

"Ceritanya panjang yang penting sekarang kita bawa dulu Azzura ke rumah sakit"

Dalam benaknya Tio bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi antara Azzura dan juga Aidan karena semua yang terdengar sangat mencurigakan apalagi sampai Aidan mau menolong Azzura.

"Zura.. kamu kenapa? bangun" ucap Tio mencoba menggerakkan lengan Azzura agar terbangun namun tak ada hasilnya.

Dia menyentuh kening Azzura yang terasa panas seperti yang di katakan oleh Aidan.

"Kenapa kamu memaksakan diri Zura? kalau sakit, kenapa tidak bilang saja?" kata Tio semakin khawatir.

Aidan yang mendengarkan Tio menjadi semakin tertarik karena Azzura mendapatkan banyak perhatian dari pria di sekitarnya.

"Sebentar lagi kita sampai" kata Aidan berbelok ke arah rumah sakit di samping jalan.

"Iya..tolong lebih cepat Pak Aidan" ucap Tio.

"Tenanglah.. Azzura pasti baik-baik saja" jawab Aidan mencoba membuat Tio lebih tenang.

"Iya terimakasih sudah membantu saya Pak"

"Sama-sama"

Akhirnya mereka pun sampai di depan rumah sakit kemudian Aidan membopong Azzura masuk kedalam rumah sakit.

Disana Azzura langsung mendapatkan perawatan dengan segera dan kini baik Tio dan juga Aidan menunggu di depan ruangan sampai Azzura selesai di periksa oleh dokter.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!