NovelToon NovelToon
Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Diam-Diam Cinta / suami ideal
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: rock star

Pria yang bertengkar dengannya di kafe adalah calon suaminya...

sorenya bertengkar malamnya bertunangan.

Mereka adalah Raka dan Vyora, CEO muda dan gadis SMA. Mereka dijodohkan karena alasan masing-masing kedua orangtuanya, itupun tanpa sepengetahuan mereka berdua.

Saat sedang menikmati masa lajangnya, Rashaka Abumi Shankara atau kerap disapa Raka, tiba-tiba dimintai untuk menikah dengan gadis pilihan kedua orangtuanya. Tidak main-main, gadis yang dipilih mereka adalah gadis yang masih duduk di bangku SMA. Raka awalnya mengiyakan saja permintaan mereka kemudian akan meninggalkannya, namun siapa sangka gadis pilihan kedua orangtuanya adalah gadis yang selama ini Raka cari.

Setelah mengetahuinya, akankah Raka akan meninggalkannya seperti rencana awalnya? ataukah ia akan mempertahankan nya?

Apakah kisah perjodohan mereka akan berjalan mulus?

Baca selengkapnya!!

Jangan lupa follow, like, komen, dan subscribe. Gift nya juga ya teman-teman...

Happy reading all🥰💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rock star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

selfsugtig

Di dalam mobil, Vyora terus-terusan mengoceh tanpa henti. Ia masih saja kesal dengan kejadian tadi di kafe, terlebih lagi disaat dirinya berdebat dengan laki-laki yang sangat menyebalkan.

"Kok bisa sih ada manusia yang nyebelin banget kayak orang itu?! Harusnya dia mengalah dong sama perempuan, keras kepala banget, ga punya hati. Aku sumpahin dia berjodoh sama perempuan yang bakalan nyusahin hidupnya."

"Syuttt syuttt, ga boleh sembarang nyumpahin orang. Gimana kalau sumpahan kamu itu balik lagi ke kamu, atau kamu yang jadi jodohnya. Kamu mau?"

"Ih amit-amit!, lebih baik aku ga nikah daripada harus sama..." Vyora mencoba mengingat nama orang tadi.

"Siapa namanya?" Tanya Vyora pada kevan.

"Raka"

"Nah itu, ga mau banget aku nikah sama dia"

"Raka aslinya baik, cuman ketutup sama muka datarnya sama sifat dinginnya aja"

"Abang kok malah belain dia sih?!"

Wajah kevan berubah menjadi gusar, entah bagaimana ia harus menjelaskannya bahwa orang yang Vyora sumpahi ialah orang yang akan dijodohkan dengannya. Dan sepertinya sumpahan Vyora itu akan menjadi kenyataan.

Kevan mengatur ketenangan nya, ia fokus mengendarai mobil. Ia hanya terus mendengar ocehan ocehan kalimat yang dikeluarkan dari mulut Vyora tanpa membalasnya lagi.

Dengan tiba-tiba ponsel Vyora berdering, memberhentikan ocehan nya. Panggilan telpon dari mamah, Vyora langsung mengangkat nya.

"Iya mah kenapa?"

"Vyora, ayah pingsan. Sekarang lagi di rumah sakit" letta berbicara dengan nada gemetar.

"Mah, kirimin lokasi rumah sakitnya aku sama Abang mau langsung ke sana"

Letta pun mematikan sambungan telepon, ia cekikikan karena Vyora mempercayainya.

"Gimana mah?" Tanya Geano yang kini tengah berbaring mengenakan pakaian pasien.

"Berhasil, Vyora sama kevan lagi di jalan"

Kevan tahu bahwa orang tuanya sedang melakukan sandiwara, tapi kenapa mereka melakukannya secepat ini?.

"Abang, rumah sakit nya di sini" Vyora menunjukan lokasi yang diberikan oleh mamahnya.

"Langsung ke rumah sakit ya bang" Suara Vyora kini menjadi lirih, ia khawatir jika terjadi sesuatu pada ayahnya.

"Iya Vyora. Kita langsung ke sana, kamu tenangin diri kamu"

Sesampai di rumah sakit, Vyora berlari menuju ruang inap ayahnya yang sebelumnya sudah dikirim oleh letta.

Kevan berjalan di belakang Vyora, ia hanya menatap kasihan pada adiknya karena sedang dibohongi.

Vyora berdiri di depan pintu ruang inap bernomor A-23, ruang inap yang ditempati oleh ayahnya.

Kevan yang melihatnya heran, kenapa Vyora tidak kunjung masuk dan malah berdiam diri, "Kenapa ga masuk?."

"Vyora takut"

Kevan melihat nomor kamar yang ada di pintu, "Bener kok ini kamar ayah, ruang nomor A-23"

"Bukan takut salah ruangan, Abang. Vyora takut ayah kenapa-napa, aku ga bisa ngeliat ayah kesakitan."

Kevan menghampiri Vyora, "percaya sama Abang, ayah engga kenapa-napa." Kemudian membuka pintu. Terlihat Geano sedang terbaring, mengunakan alat infus yang dipakai di tangannya.

Vyora menghampiri ayahnya dengan hati yang gundah, ia berusaha untuk tetap tegar.

"Ayah, ayah kenapa bisa jadi gini?" Vyora tak kuasa menahan air matanya yang sudah tidak lagi terbendung. Vyora menangis dengan terisak-isak.

Kevan mendekat pada mamahnya, lalu berbisik. "mah, kevan tau ini cuman sandiwara, tapi kenapa secepat ini?" Bisiknya.

"Ayah kamu yang mau, mamah cuman ngikut."

"Mah, kevan ga ngerti kenapa kalian ngelakuin ini."

"Kevan, mamah sama ayah ngelakuin ini semua untuk kebaikan kita"

"Kebaikan? Perbuatan kalian itu jahat." Kevan pergi meninggalkan mereka yang ada di ruang inap, ia tidak kuasa melihat keluarganya yang sedang saling membohongi satu sama lain. Terlebih lagi ia tidak mengetahui alasan di balik semua ini.

Apa katanya tadi? Kebaikan? Mungkin baik bagi diri mereka sendiri, namun bagaimana dengan Vyora? Dia menjadi korban.

Kaki kevan melangkah menuju lantai gedung paling atas, disaat situasi yang kurang mengenakkan hatinya, kevan selalu menenangkan diri dan pikirannya di tempat yang sepi. Dengan cara itulah hati dan pikirannya jernih. Namun kevan malah mendapatkan tambahan beban pikirannya setelah ia melihat perempuan yang sedang berdiri di tembok pembatas, melihat ke arah langit sambil memejamkan matanya.

Pikiran kevan langsung melayang kemana-mana, ia kemudian menghampiri perempuan tersebut

"Tidak ada manusia yang baik-baik saja di dunia ini, semua mempunyai ujiannya masing-masing. Jika semesta ini jahat padamu, maka dirimu lah satu-satunya yang akan menyayangimu, jadi aku mohon dengan sangat kepada mu untuk jangan menyakiti dirimu sendiri."

Perempuan itu menoleh dan tersenyum pada kevan. "Apa yang sedang kamu bicarakan? Aku tidak sedang ingin mengakhiri hidup, aku hanya sedang menikmati malam. Aku baru mengetahui bahwa menikmati malam di rooftop adalah salah satu cara untuk menyakiti diri"

Sepertinya kevan sudah salah paham, pikirannya sedang kacau. Ditambah ia melihat perempuan yang berdiri di atas gedung seperti itu, membuatnya berpikiran yang tidak-tidak.

"Maaf, aku sudah berpikiran negatif terhadap mu."

"Tidak apa, semua orang pasti akan berpikiran hal yang sama sepertimu. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku." Perempuan itu turun dan tersenyum, kemudian meninggalkan kevan tanpa pamit seorang diri.

Kevan kembali ke kamar ayahnya dirawat, sandiwara itu masih tetap berlanjut. Bedanya, kini Geano sudah membuka matanya.

Kevan lebih memilih untuk duduk di sofa di banding ia harus berpura-pura menangis atau membantu menjalankan sandiwara mereka. Ia bersikap seolah-olah tidak ada apa terhadap ayahnya, walau memang itu kenyataannya.

Dalam seharian ini, kevan telah banyak melampaui berbagai hal. Sehingga menjadikannya lelah. Seperti siang tadi, ia ikut dalam acara rencana perjodohan adiknya dengan temannya. Untung saja bukan dirinya yang dijodohkan. lalu sorenya, ia ikut dalam drama bertemunya 2 insan yang tidak saling mengenal satu sama lain yang akan dijodohkan, dan di situ pun sedikit ada perdebatan. Lalu tadi saat di rooftop, ia mengira bahwa perempuan yang dilihatnya akan mengakhiri hidupnya. Dan sekarang, ia ikut sedang menyaksikan drama yang dibuat oleh ke dua orang tuanya.

sungguh hari yang panjang dan melelahkan bagi kevan. Untuk saat ini kevan hanya ingin beristirahat, menenangkan pikirannya. Dan tidak mau terlibat dalam hal semacam ini. Kevan muak.

"Ayah, ayah kenapa bisa jadi kayak gini?" Ucap Vyora.

Geano terbatuk-batuk, ia melihat ke arah kevan.

Vyora mengerti, mungkin ayahnya ingin anak-anaknya berada di dekatnya, namun kenapa abangnya itu bisa bersikap tenang disaat kondisi ayahnya yang sedang sakit seperti ini. "Abang, Abang kok bisa setenang itu? Ayah butuh anak-anaknya." Ucapan Vyora mendapat anggukan dari Geano.

Raka pun berdiri dan menghampiri mereka, "maaf ayah, aku sedang merasa lelah"

"Ayah tau, kamu sudah berusaha selama ini. Kevan, jika suatu saat ayah tiada, tolong jaga adikmu ini. Dan carikan lah jodoh yang bisa membuatnya bahagia, ayah ingin anak gadis ayah bisa terus bahagia tanpa merasakan rasa sakit." lirihnya.

Setelah mendengar ucapan ayahnya, Vyora tak kuasa menahan tangisnya. "Ayah, ayah kok bilangnya gitu?" Ucapnya dengan air mata yang membanjiri kedua matanya.

"Kevan.." panggil Geano.

"Iya ayah"

"Berapa lama lagi sisa waktu ayah untuk hidup?" Geano mengisyaratkan pada istrinya untuk membujuk kevan agar membantu.

Letta pun mendekat pada kevan dari arah belakang, "kevan, mamah minta bantuan kamu." Bisiknya.

Jika mamahnya itu yang meminta, kevan tidak bisa menolaknya. Walaupun perbuatannya ini salah.

Kevan menarik nafas ringan, "Tenang ayah, sisa waktu ayah masih sangat panjang, ayah tidak akan tiada dalam waktu dekat ini. Namun sepertinya kondisi ayah sedang serius, ayah sedang berada dalam kondisi selfsugtig"

BERSAMBUNG

1
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Rey
Gak akan mau Raka batalin pertunangan mereka.
Dia udah jatuh cinta ma Vyora.
Rey
Wah Raka, kamu di akuin Ayah ma Vyora 😆
gimana mau happy ending, Ethan.
Vyora aja udah jadi tunangan laki-laki lain.
Rey
Ada yang tengah di landa api cemburu.
Rey
Sekolah elit, emang keren.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!