NovelToon NovelToon
Si Culun, Istri CEO Kejam

Si Culun, Istri CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: uma_bhie

Lily Light Kato, yang terlahir dengan limpahan materi dan kemewahan, lebih memilih hidup mandiri dan jauh dari keluarganya.
Lily menyembunyikan status aslinya juga menutupi kecantikannya dengan berpenampilan culun dan berwajah buruk rupa.


Lily lebih memilih menjadi, tenaga relawan di salah satu panti sosial.

Niat hati ingin menolong sepasang suami-istri yang mengaku terlantar, malah menjerumuskan Lily pada sebuah pernikahan kilat, dengan putra semata wayang pasangan suami-istri itu.


bagaimana kisah Lily, putri Kimberly dan Arthur selanjutnya?
saksikan terus kisah mereka hanya di sini!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uma_bhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

Ketegangan jelas terlihat di sana, dimana para korban perampokan dan tersangka itu sendiri, ketika sebuah belati kecil tertancap dengan tepat di pergelangan pria penjahat yang ingin membunuh seorang anak kecil.

Teriakkan kesakitan terdengar begitu jelas, para penumpang semakin ketakutan dan menjadi horor. Darimana datangnya belati kecil itu?

Para penjahat itu segera beraksi dan memasang siaga, pemimpin mereka maju kedua dan menatap lurus ke arah depan. Tidak ada yang terlihat di sana selain kegelapan.

Ia meraih pencahayaan senter di kepala anak buahnya, mencoba menerangi arah depan sana.

Nihil, mereka tidak melihat siapapun di dalam hutan, selain para burung hantu dan binatang lainnya selain binatang buas.

"Hey! Pengecut, keluarlah!" Teriak pemimpin para perampok itu.

Pria berwajah sangar mengerikan itu memberikan perintah kepada para anak buahnya untuk berhati-hati.

"Hey, keluarlah sialan!" Teriaknya kembali.

"Hadapi kami, pengecut!" Seru yang lain.

Lama dengan teriakan namun tidak mendapatkan apapun, hingga mereka kembali terdiam dengan mata selalu mengawasi sekitar mereka.

Sedangkan para penumpang semakin beringsut ketakutan, tubuh mereka mulai gemetar takut juga kedinginan.

Hari semakin larut dan mereka masih berada di ruangan terbuka dengan cuaca buruk.

…..

Sedang Lily, wanita berwajah cantik itu sedang berada di atas tanah. Bergabung dengan lebatnya rerumputan di sana.

Lily masih menggunakan, teropong yang ada di senjata panjang dan memantau penyekap di depannya. Tidak lupa, ia menyiapkan belati di sebelahnya, takut ia akan kembali lalai.

Sedikit saja ia terlambat menyelamatkan nyawa anak itu, entah apa yan akan terjadi.

Lily kini menandai semua musuh di depan sana. Ia belum siap keluar dari persembunyian, takut dapat membuat para korban perampokan terluka atau trauma.

Lily kembali menatap nyalang musuh di depan sana, wajahnya kembali panas dan amarahnya kembali memuncak, saat melihat salah satu dari penjahat kembali akan menjadikan korban perampokan sebagai umpan.

Tidak ingin terlambat menyelamatkan. Lily mempersiapkan senjata untuk menyerang terlebih dahulu.

…..

"Hey!" Bentak pimpinan Perampok kepada anak buahnya.

"Bawa anak itu dan ibunya!" Perintah pria itu dengan wajah murka.

Anak buah pun mengambil paksa anak perempuan berusia 3 tahun, pria itu dengan kejam menyeret paksa anak kecil, untuk mendekati pimpinan mereka.

"Jangan tuan, tolong lepaskan, anak dan istriku," mohon seorang ayah, ketika melihat putri dan istrinya di tarik paksa.

"Akh, minggir," bentak pria jahat sambil menyikut, punggung pria itu hingga tersungkur di atas tanah lapangan.

Sedangkan anak dan ibu itu, kini diseret mendekati pemimpin perampokan itu. Kedua anak juga ibu menyedihkan kini hanya bisa terisak.

Para penumpang lain, hanya bisa menutup rapat mata mereka dengan dada berdegup kencang. Mereka takut, akan menjadi korban selanjutnya.

"Hey, muncul lah' perlihatkan dirimu pecundang," teriak pemimpin itu kembali dengan suara lantang.

"Baiklah, karena kau menolak untuk memperlihatkan wujud mu? Maka jangan salahkan aku membunuh mereka," lanjut pria jahat sambil mengarahkan senjata api, laras panjang kepada anak dan ibu di depannya

Semua para perampok, tertawa puas dan lepas. Melakukan tindakan memalukan kepada ibu menyedihkan, sebelum peluru mengenai kulit kepalanya.

Pemimpin perampokan itu terus melirik ke arah depan, siap-siap untuk menangkap basah, pahlawan kemalangan itu.

Tanpa ingin membuang waktu lama, Lily melepaskan belati nya yang mengarah kepada pria kejam itu dan tepat mengenai pelipis kirinya.

Semua orang kembali berteriak histeris. Pria yang akan menembak ibu dan anak itu sudah tewas seketika. Saat belati berharga menembus, pelipis kirinya.

"Diam!" Bentak dan teriak pimpinan para perampokan itu dan menembak peluru ke atas.mencoba menggertak seseorang yang berani melawannya.

Lelah dan kehabisan peluru, pimpinan perampok itu pun menyandarkan punggungnya di pohon dengan nafas terlihat naik turun.

Muak dengan ini semua, pimpinan perampok memberikan perintah, untuk menembaki semua para korban.

Riuh suara tangis dan permohonan terdengar di sana, membuat para penjahat itu semakin geram.

Mereka semua pun siap menembak, namun sebuah serangan tiba-tiba, satu persatu mengenai para penjahat dengan sangat tepat.

"Tiarap!" Teriak pria setengah baya yang bersama dengan Lily.

Para penumpang pun bertiarap di atas tanah sambil menutup telinga mereka.

Sedangkan Lily, berusaha melumpuhkan para penjahat dengan menembaki tangan mereka yang memegang senjata. Dengan skill yang ia miliki, mampu melumpuhkan para penjahat, ia kini terdiam dengan wajah terkejut. Senjata mereka sudah berada di atas tanah.

Sebagian dari mereka mendapatkan luka tembakan di telapak tangan dan juga kedua lutut.

Para pemimpin penjahat kini terlihat marah, mata melotot ke arah depan. Dengan suaranya yang membengkakkan telinga memanggil Lily agar memperlihatkan wujud aslinya.

Beruntung tidak ada korban perampokan yang terluka, hanya saja beberapa diantara mereka jatuh pingsan akibat rasa takut yang mereka alami.

"KELUARLAH KAU PECUNDANG!" Teriak pemimpin perampok dengan wajah begitu mengerikan.

"Keluar! Kalau tidak, aku akan membunuh mereka," pria itu mengancam sambil mengarahkan senjata api miliknya ke arah para korban.

Kembali para korban perampokan ketakutan, wajah mereka semakin pucat dan gemetar hebat.

Para korban pun, hanya bisa berdoa, semoga seseorang datang menyelamatkan mereka.

Lily yang mendengar ancaman pria itu dan melihat ketakutan para korban, akhirnya keluar dari persembunyian.

Ia kini menutupi wajahnya dengan sebuah syal hitam miliknya. Hingga hanya mata indahnya yang terlihat. Rambut yang digulung tinggi ke atas, tubuh hanya di balut dengan bra sport yang menutupi bagian dadanya, namun terekspos bagian perut hingga pinggul rampingnya. Bagian bawahnya hanya ditutupi legging ketat panjang. Mencetak kedua kaki jenjangnya dan bagian tubuh belakangnya yang terlihat begitu seksi.

Dalam kegelapan, Lily berjalan maju dengan tatapan mata suram. Ia berjalan bagaikan ksatria tangguh, yang tidak memiliki keraguan untuk menuntaskan para musuh. Di kedua tangannya masing-masing terdapat senjata apa dan belati. Di balik punggungnya pun terdapat senjata api berukuran kecil.

Bayangkan Lily terlihat dari kejauhan, membuat mata para penjahat dan korban menyipit tajam, untuk menangkap jelas, bayangan seseorang yang berjalan ke arah mereka.

Hingga mata mereka melebar, ketika melihat orang itu adalah wanita dengan tubuh sempurna.

Para penjahat tercengang sejenak dengan kedua mata mereka berbinar lebar, menyaksikan tubuh indah di depan mereka.

Mereka bahkan menelan Saliva dengan susah. Bahkan ada yang membeku sambil mulut terbuka lebar.

Semua akan terpesona melihat sosok yang berjalan ke arah mereka. Sosok yang bagaikan bidadari yang muncul secara tiba-tiba, namun terlihat begitu beringas dengan senjata mematikan di kedua tangan.

"Jadi dia seorang wanita?" Tanya pemimpin mereka.

Berhasil membuat anak buahnya sadar dari kekaguman mereka kepada sosok indah yang kini berdiri di depan mereka semua.

"Lihatlah, dia hanya wanita!" Seru pemimpin perampokan itu dengan tawa membahana.

"Wanita lemah yang berani menantang ku," lanjut pria itu dengan wajah mengerikan.

"Lepaskan, mereka!" Pinta Lily, intonasi suara wanita itu berubah dingin.

Para perampokan pun tertawa mendengar perintah Lily, mereka begitu meremehkan kemampuan Lily, tanpa melihat skill wanita itu yang sudah menjatuhkan senjata mereka semua.

"Bagaimana, kalau kamu mengganti dengan tubuh indahmu ini," timpal dari mereka yang memandangi tubuh Lily dengan gairah.

Para perampokan kembali tertawa, mereka akan menikmati tubuh indah seorang wanita.

"Tubuhnya begitu indah, aku begitu menginginkannya," sela diantara perampokan yang berjalan mendekati Lily dan ingin menyentuhnya.

Perampok yang lain pun, terlihat begitu pongah. Mereka sangat yakin kalau Lily hanya wanita lemah.

Tatapan para penumpang hanya terlihat kecewa, mereka semua berharap yang datang adalah sosok perkasa. Namun apa yang mereka — lihat. Seorang wanita bertubuh indah berdiri tegak di hadapan semuanya.

"Ayo sayang, kita bersenang-senang," pria itu berkata saat berada sangat dekat dengan Lily.

Lily hanya diam dengan mata tajamnya yang bagaikan seorang predator buas yang siap menerkam mangsanya.

Para perampokan masih tertawa puas dan beraksi mengolok-olok Lily dan bahkan bergaya menjijikkan di depan Lily.

Namun tawa mereka terhenti saat, pria yang berada di depan Lily terdiam. Sedangkan Lily menyeringai di balik syal yang menutupi wajahnya.

Pria di depan Lily tiba-tiba terhempas ke belakang dan tepat di depan semua rekannya, dengan — mata melotot dan mulut terbuka.

Dari balik leher pria itu keluar cairan merah segar, membuat rekannya dan pemimpin perampok terdiam dengan wajah syok.

"Kurang aj …."

"Jlep" belum selesai ucapan pria perampok itu, sebuah belati kini tertancap di dahinya dan mati seketika.

Lagi-lagi Lily hanya menampilkan senyum mengerikan di balik, kain yang menutupi wajahnya.

Kini wanita itu berjalan lebih mendekat kepada para perampok yang masih tercengang dengan kelopak mata mereka terbuka lebar.

Langkah Lily terlihat begitu pasti tanpa ada rasa takut sedikitpun, ia berhenti saat berada tiga langkah dari para perampok.

Tatapan nyalang pimpinan perampok kini semakin nyalang, raut wajahnya pria itu semakin mengeras dan berubah merah.

Lily hanya tersenyum sinis melihatnya dan memberikan perintah kepada sang supir bus untuk membawa para penumpang kembali ke dalam bus.

"Bawa mereka!" Perintah Lily dingin.

Para penumpang segera bangkit dan ingin melangkah, namun gertakan pemimpin perampokan menghentikan langkah mereka.

"Berhenti!" Teriak pria itu sambil mengacungkan senjata.

Segera senjata pria itu kembali jatuh ke tanah, saat Lily terlebih dahulu mengeluarkan tembakan ke arahnya.

"Brengsek!" Maki pria itu dengan wajah semakin mengerikan.

"Pergilah!" Perintah Lily dengan senjata yang berada di tangannya, kini ia arahkan kepada pemimpin penjahat itu.

Para perampok lain tidak bisa melakukan apapun, mendapatkan ancaman dari Lily. Mereka hanya bisa mengangkat tangan keatas, ketika semua senjata mereka kini berada di atas tanah.

Setelah semua para penumpang, sudah berada di dalam bus dan merasa aman. Kini tatapan wanita itu semakin terlihat mengerikan. Lily memiringkan kepalanya ke kiri dan kanan. Menelisik keseluruhan tubuh tegang di depannya yang hanya tersisa 25 orang.

"Binasalah, kalian semua."

Setelah mengatakan itu, terdengar suara tembakan membabi buta dan teriakan kesakitan. Para penumpang hanya bisa menutupi telinga mereka.

Sedangkan Lily kini terlihat begitu berbeda, ia kehilangan kendali akan dirinya sendiri hingga ia membinasakan semua penjahat itu dengan membabi buta.

Tak sampai di situ, Lily juga menumpuk tubuh kaku para penjahat. Lily mendekatkan motor penjahat itu dan menembaki tank bensin motor tersebut, hingga menghasilkan ledakan yang disusul sapuan api yang membakar tubuh kaku para penjahat itu.

Lily berdiri di depan kobaran api itu dengan mata mengerikan, senyum puas pun terlihat di wajahnya.

Para penumpang begitu histeris mendengar suara ledakan dan melihat kobaran api. Mereka begitu tertekan dengan kejadian yang mereka alami.

Termaksud pasangan suami-istri yang bersama Lily. Pasangan istri bahkan sudah jatuh pingsan berkali-kali. Ia juga tidak hentinya memanggil nama Lily. Mereka begitu mengkhawatirkan Lily yang belum kembali.

1
Marcella Lantang
koq tamatnya begitu aza..???😂😂😂enggak seru dwehhh
Marcella Lantang
Tamat ??? ceritanya begini aza ????
Marcella Lantang
bagus alur ceritanya
Annisa Wibowo
Banyak yg bilang Brian bego yaa, tapi kadang emang gitu, beberapa orang jadi Bego dan Buta gara2 Cinta loooh
ahyuun.e
bodoh banget si naek tangga pulahan napa ngak naek lift aja oon dpkiri cuma belasan tangga
ahyuun.e
waduh dia kembar thor?
Roseanne
sugar dady brian😘
Roseanne
lily go lily aku padamu😘😘
Roseanne
lily aku padamu 😘😘
Roseanne
aku suka sekali karakter MC istri yg tdk menye2 kya lily..
Sumini Ningsih
blm belah duren kok udah tamat
Sumini Ningsih
karyanya bagus thor,aku suka membacanya biarpun tegang sedikit
Roseanne
perkataan lily ditanya alasannya sungguh diluar nurul🤣
Roseanne
brian auto ngerog dpt betty la fea🤣
Sumini Ningsih
untung lukas yg jatuh
Sumini Ningsih
buruan brian
Sumini Ningsih
lanjut
reshe..
Luar biasa
Sumini Ningsih
lagian ada aja gangguannya
Sumini Ningsih
dasar brian ketemu mertua malah malu maluin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!