NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Mencoba Melawan

Setelah selesai dengan aktivitasnya untuk mengumpulkan kayu bakar, Xue Yunlei bersama Xue Bang segera berjalan untuk menuju kediaman Xue Yunlei.

Keduanya bermaksud melanjutkan percakapan mereka sebelumnya.

Saat tiba di jalan utama, langkah keduanya langsung dihentikan oleh Xue Zhao bersama dua remaja lainnya.

"Sangat menarik, kalian berdua jika terus bersama seperti ini terlihat sangat cocok".

"Yang satunya adalah seorang pecundang dan yang satunya lagi adalah seorang sampah".

"Jadi alasanmu tidak berlatih hari ini agar kamu bisa bersama dengan sampah ini?". Tanya Xue Zhao sambil menepuk bahu Xue Bang.

Xue Bang hanya diam dan tidak menanggapi perkataan Xue Zhao.

Namun sesaat kemudian, Xue Zhao segera memegang leher bagian belakang Xue Bang dan langsung menjanggal kaki remaja gendut itu.

Tubuh Xue Bang langsung roboh terjerembab ke tanah dengan posisi wajahnya yang terlebih dahulu membentur permukaan tanah.

Kedua tangan Xue Bang tidak sempat untuk melindungi wajahnya saat terjatuh, sehingga darah segar langsung mengucur keluar dari hidung dan bibirnya.

Melihat hal tersebut, Xue Yunlei merasa sangat geram terhadap Xue Zhao.

Bocah berusia sepuluh tahun itu langsung memarahi Xue Zhao.

"Perbuatanmu ini sudah sangat keterlaluan, kamu menganggap dirimu terlalu tinggi dan mulia dibandingkan dengan orang lain".

"Aku tidak akan membiarkanmu untuk selalu melakukan perbuatan seperti ini".

"Jadi apa maumu? Apakah kamu mau bertarung denganku?". Xue Zhao menanggapi.

"Siapa takut, ayo kita bertarung". Sambut Xue Yunlei.

"Ha...ha...ha...ha...ternyata Si Sampah ini punya nyali juga untuk bertarung denganku". Ujar Xue Zhao sambil bersiap untuk bertarung.

"Sudahlah, jangan menghadapinya, aku baik - baik saja kok". Ucap Xue Bang menghentikan Xue Yunlei.

Remaja gendut itu pun bangkit berdiri sambil sesekali mengusap mulut dan hidungnya yang saat ini berdarah.

"Hei gendut, jangan menghalanginya, jika kamu menghalanginya, aku juga akan lebih membuatmu menderita". Tutur Xue Zhao menanggapi tindakan Xue Bang yang ingin menghentikan Xue Yunlei.

Xue Bang tidak mengurungkan niatnya meskipun telah mendapat ancaman dari Xue Zhao.

Remaja gendut itu pun melangkah maju dan menengahi keduanya agar tidak melakukan perkelahian.

Namun tindakan Xue Bang tersebut membuat Xue Zhao menjadi semakin geram dan langsung menendang perut remaja gendut itu.

Tubuh Xue Bang kini kembali lagi terdorong kebelakang dan jatuh dengan posisi terduduk ditanah.

"Pikirkan saja keselamatan dirimu, jangan memikirkan keselamatan orang lain, karena kamu juga akan selalu merasakan hal yang sama dariku". Tutur Xue Zhao sambil menatap tubuh Xue Bang yang kini sudah terduduk ditanah.

"Ayo, mari kita mulai untuk bertarung, aku juga merasa sangat penasaran, apakah saat ini kamu sudah memiliki kemampuan untuk menghadapiku atau tetap saja menjadi sampah di klan kita ini!". Ujar Xue Zhao sambil melepaskan serangan tendangan kearah Xue Yunlei.

Karena serangan yang dilancarkan oleh Xue Zhao sedikit menganggap remeh lawannya, sehingga Xue Yunlei mampu untuk menghindar.

"Oh, sangat mengejutkan, hebat juga, ternyata sudah ada perkembangan karena sudah bisa menghindari serangan dariku".

"Baiklah, mulai saat ini aku akan menganggap serius pertarungan kita kali ini". Tutur Xue Zhao sambil kembali melancarkan serangan ke arah tubuh Xue Yunlei.

Xue Yunlei dengan cepat berusaha untuk menghindari serangan lawannya tersebut sambil kembali melancarkan serangan dengan tinjunya.

Disaat satu tendangannya sanggup dihindari, Xue Zhao pun kembali melanjutkan serangan dengan tendangan kaki yang satunya lagi sambil memblokir serangan tinju yang dilancarkan oleh Xue Yunlei.

Saat melakukan serangan lanjutan, kedua kaki Xue Zhao kini sudah tidak lagi menyentuh tanah.

Disaat serangan tinjunya bisa diblokir, Xue Yunlei kembali melanjutkan serangan tendangan dengan salah satu kakinya juga sambil menangkis serangan Xue Zhao.

Pertarungan keduanya terlihat berimbang, itu karena Xue Zhao terlalu memandang rendah lawannya.

Setelah sudah bertukar belasan jurus dan Xue Zhao tidak bisa mengalahkan Xue Yunlei, akhirnya remaja itu pun segera menggunakan energi Qi miliknya agar secepatnya bisa mengalahkan Xue Yunlei.

"Ternyata aku terlalu menganggap remeh dirinya, jika terus berlanjut seperti ini, sebagai jenius muda di klan Xue, ini akan memberikan kesulitan bagiku". Pikir Xue Zhao yang mulai menyadari akan kemampuan lawannya.

Remaja itu pun segera menggunakan teknik serangan yang menggunakan energi Qi.

Kini Xue Yunlei tidak sanggup lagi untuk memblokir serangan Xue Zhao.

Tubuh Xue Yunlei langsung terhempas ke belakang saat memblokir serangan Xue Zhao yang sudah diisi dengan energi Qi miliknya.

"Uhuk...uhuk". Xue Yunlei terbatuk saat tubuhnya sudah terjatuh.

"Apakah hanya seperti itu kemampuanmu?".

"Ayo, bangkit lagi".

"Keluarkan seluruh kemampuan yang kamu miliki".

Tutur Xue Zhao dengan penuh percaya diri sambil tersenyum menghina menatap Xue Yunlei.

Xue Yunlei pun kini berusaha untuk bangkit lagi dan hendak melanjutkan pertarungan itu.

Namun lagi - lagi Xue Bang kembali menghentikannya.

"Sudahlah, jangan dilanjutkan lagi". Ucap Xue Bang.

"Tidak! Aku harus menghadapinya, kita tidak boleh diam saja dengan perlakuannya".

"Aku sudah muak dengan perlakuannya selama ini kepadaku".

Xue Yunlei tetap bersih kukuh untuk melanjutkan pertarungan tersebut.

Akan tetapi Xue Bang juga tetap bersih kukuh untuk berusaha menghentikannya.

Kedua remaja yang bersama dengan Xue Zhao segera mendekati Xue Bang dan segera menarik tangan remaja gendut itu dan menyeretnya kesamping agar Xue Yunlei bisa melanjutkan kembali pertarungannya tersebut.

"Jangan berani lagi untuk menghentikannya, jika kamu melakukannya lagi, kau akan merasakan juga tinjuku ini". Tutur salah satu remaja yang menyeret Xue Bang.

"Tidak! Aku harus menghentikannya". Balas Xue Bang yang terus memaksakan diri untuk menghentikan Xue Yunlei.

"Jadi kamu tidak mau mendengar perkataanku? Ini, terimalah". Ucap Xue Zhengde sambil meninju wajah Xue Bang.

Setelah terkena tinju Xue Zhengde, Xue Bang langsung pingsan dan terbaring ditanah.

Sedangkan Xue Zhao kembali menyerang Xue Yunlei dengan teknik yang telah terisi energi Qi.

Kini Xue Yunlei menjadi bulan - bulanan Xue Zhao.

Remaja itu kini sesuka hati menghajar sepupuhnya yang dua tahun lebih muda darinya itu.

Wajah Xue Yunlei kini sudah babak belur akibat pukulan Xue Zhao.

Setelah merasa Xue Yunlei sudah tidak lagi memberikan perlawanan, Xue Zhao pun mencengkram kerah baju dan mengangkat tubuh Xue Yunlei serta berkata.

"Kalau sampah, tetaplah menjadi sampah, jangan sekali - kali mencoba untuk melawan, karena akibatnya akan seperti ini".

"Jika kedepannya kamu akan melawan lagi, kau akan merasakan hal yang lebih buruk lagi dari saat ini".

Kata - kata yang dilontarkan oleh Xue Zhao untuk mengancam Xue Yunlei serta selanjutnya menjatuhkan lagi tubuh lawannya itu ke tanah.

Setelah selesai dengan Xue Yunlei, ketiga remaja itu pun segera melanjutkan langkah mereka dan meninggalkan tubuh kedua remaja itu dalam keadaan terbaring ditanah.

Karena kejadian itu tidak memakan waktu yang lama, sehingga tidak ada siapa pun yang melihat tindakan Xue Zhao.

Beberapa saat kemudian, seorang pria yang adalah tetua tingkat rendah di klan Xue yang melewati jalan tersebut sangat terkejut karena mendapati tubuh kedua remaja yang saat itu sedang terbaring tak berdaya di tanah dan dipenuhi luka di wajah keduanya yang diakibatkan oleh serangan benda tumpul.

"Siapa yang telah berani melakukan hal ini kepada mereka berdua? Tindakan ini sungguh sudah sangat keterlaluan". Gumam sang tetua.

Disaat seorang murid hendak melewati tempat tersebut, tetua itu pun segera memerintahkannya untuk membawa tubuh Xue Yunlei ke Pavilium obat untuk merawat dan menyembuhkan luka keduanya.

~Bersambung~

1
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
Albet Jalius
lanjut..... makin...... srruuu......
Evrasakha
Tewur
Evrasakha
Ruwet
Evrasakha
Jenius tapi naif
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!