seorang pria yang harus menikahi seorang pelayan dirumah nya demi permintaan ibu nya,mampukah dia menjalani pernikahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Hari terus berlalu,sekar sudah tidak mau memikirkan mengenai aditya. Dia ingin hidup tenang dengan bibik dan anak nya nanti,dia masih menemani bibiknya dirumah sakit karena perkiraan dokter bibik nya harus dirawat selama kurang lebih sebulan.
ceklek
Pintu ruangan bik anum terbuka,semua mata menatap ke arah pintu. Bik anum tersenyum melihat sahabat nya datang dari jauh,dia memang menghubungi sahabat nya itu untuk membantu sekar keluar dari kota mereka. Karena dia mendapat kabar dari teman sesama nya yang bekerja di restauran,kabar sekar hamil sudah tersebar. Semua orang sedang membicarakan sekar yang dituduh berselingkuh karena hamil setelah bercerai,gosip itu dibuat oleh keluarga aditya
"hai.....kenapa bisa sakit ?" tanya bik cece menatap sahabat nya
"namanya manusia,pasti bisa sakit lah...kau ini ya" jelas bik anum sambil memeluk sahabat nya yang rumah nya mereka tempati
Bik cece bekerja sebagai pembantu diluar kota,dia bekerja sudah cukup lama. Mereka adalah sahabat saat masih sekolah menengah pertama ,sama sama memilih tidak menikah karena pernah menyukai pria yang sama.
Selama bekerja sebagai pembantu,bik cece mengumpulkan uang untuk membuat rumah kontrakan . Dikota itu ada sekitar lima rumah kontrakan miliknya dan salah satu nya adalah rumah mereka ,terkadang bik cece tidak menerima uang pemberian bik anum untuk membayar uang kontrakan
Bik anum sudah menceritakan semua mengenai sekar pada cece,dia ingin menyuruh cece untuk membawa sekar pergi keluar dari kota itu. walaupun selama ini sekar terlihat tegar ,tapi bik anum yakin jika hati sekar pasti sangat sedih karena menjadi bahan gunjingan di daerah nya.
"hei....sekar,kamu sudah dewasa ya. Maaf waktu pernikahan mu bibik ngak bisa datang,karena harus merawat ibu dirumah" sapa bik cece yang memeluk tubuh sekar
"ngak apa-apa bik,lagi pula pernikahannya juga udah selesai kok" jawab sekar sambil berusaha untuk tersenyum
"kamu baik-baik saja?" tanya bik cece menatap sekar,sekar hanya mengangguk dan tersenyum
"bagus....wanita memang harus kuat,jangan mau kalah sama yang namanya pria " jelas bik cece dengan ketus
"kamu ngak mau ikut kerja dengan bibik diluar kota?" tanya bik cece
"di rumah bos bibik,perlu pembantu juga untuk merawat dan mengurus ibu....nyonya bibik,tapi beliau minta dipanggil ibu saja ngak mau nyonya. Beliau sangat baik kok,kerjanya juga ngak berat kayak direstauran" jelas bik cece,dia sangat tau bagaimana pekerjaan direstauran karena dia pernah bekerja bersama dengan anum sahabat nya itu.
"apalagi kamu bisa kumpulin duit buat operasi bibik mu ini" ucap cece yang berusaha merayu sekar agar mau bekerja dengan nya dirumah majikannya
Sekar awalnya menolak,dia ngak mau berpisah jauh dari bibiknya,tapi mendengar ucapan dari bik cece memang benar. Dia butuh uang untuk pengobatan dan operasi bibiknya,gaji nya direstauran memang tidak besar. Apalagi pekerjaan nya juga memang sangat berat,mengangkat piring atau makanan untuk dibawa ke etalase didepan dan selalu berhubungan dengan air setiap waktu.
"lagi pula ibu juga butuh perawat dan teman bicara,karena bibik sering membantu membersihkan rumah dan mengurus dapur. Tadi nya ada seorang pembantu lainnya,tapi karena sudah menikah jadi dia berhenti bekerja" jelas bik cece
"ya....sekar mau,tapi tunggu bibik keluar dari rumah sakit bik" jawab sekar dengan yakin
Bik cece dan bik anum pun tersenyum penuh arti,rencana mereka berhasil untuk membawa sekar keluar dari kota itu. Mereka sangat sayang sama sekar dan ingin menjaga perasaan sekar dari orang yang ingin menyakiti nya
Hari terus berlalu,akhirnya bik anum keluar dari rumah sakit. Dia kembali kerumah kontrakan cece,cece pun ikut mengantar bik anum kerumah miliknya itu.
Bik cece sengaja menunggu sampai bik anum pulang,agar saat pulang kerumah majikannya dia langsung membawa sekar bersama nya. Perjalanan dari kota sekar ke kota majikan bik cece berjarak kurang lebih dua sampai tiga jam,makanya bik cece menunggu bik anum keluar dari rumah sakit.
"sekar...bersiap lah,kita akan berangkat siang ini agar sampai disana malam dan kita bisa beristirahat segera" ucap bik cece
"tapi bik anum baru saja sampai bik,apa ngak bisa dua hari lagi kita berangkat nya?" jawab sekar yang masih enggan meninggalkan bik anum
"berangkat lah,bibik ngak apa-apa kok. Kamu harus cari uang untuk biayai bibik kan,bibik belum bisa bekerja untuk sementara ini. Maaf ya sekar" ucap bik anum
Sekar berpikir,bibik nya benar kalau dia memang harus mengumpul kan banyak uang untuk biayai operasi bibik nya nanti. Dia memeluk tubuh bibiknya dan mengelus punggung bibiknya dengan lembut
"mulai sekarang bibik ngak usah bekerja lagi,pulihkan kesehatan bibik ya.....biar bisa secepat nya operasi dan biar sekar yang mencari uang nya " ucap sekar
"selama ini bibik lah yang selalu menjaga dan memenuhi segala kebutuhan sekar,mulai sekarang sekar yang akan melakukannya " ucap sekar lagi,sambil melepaskan pelukannya
"maafkan sekar bik,karena sekar bibik jadi sakit seperti ini." ucap sekar menatap bik anum
"semua sudah berlalu,bersemangat lah menjalani hidup ini. Ada bibik juga dia saat j u" nasehat bik anum sambil mengelus perut sekar dengan lembut
"terima kasih bik,sekar akan bersiap-siap dulu. " jelas sekar yang langsung berdiri dan menyiapkan perlengkapan untuk dirinya disana.
Sementara sekar membereskan pakaiannya,bik cece menceritakan bagaimana kondisi majikannya. Dia juga akan memberitahu siapa majikannya pada sekar,agar sekar tau bekerja dengan siapa.
Tak lama bik cece dan sekar berpamitan pada bu anum,mereka akan mampir ke restauran dulu. Sekar akan mengajukan pengunduran diri untuk dirinya juga untuk bik anum,mereka masuk secara baik-baik dan keluar pun dengan baik-baik. Begitu lah pemikiran sekar dan bik anum,sekar juga meminta teman bik anum yang sering datang kerumah nya untuk sering-sering datang saat dirinya tak disini.
Bik cece dan sekar sudah berada didalam bus menuju luar kota,bik cece menceritakan mengenai ibu diana. Dimana bik cece bekerja,bik cece menceritakan semuanya pada sekar sangat sekar tau dia bekerja dengan siapa
"Nyonya diana,memiliki seorang putra bernama brahmantyo. Beliau seorang jenderal juga ceo di perushaan keluarga mereka,pak tyo jarang pulang kerumah karena beliau tinggal sendiri di mess yang telah disiapkan oleh pemerintahan mereka. Nyonya diana tidak ingin dipanggil nyonya,beliau ingin di panggil ibu. Jadi semua pekerja disana memanggilnya dengan ibu,pak tyo masih lajang. Setiap setahun sekali atau beberapa bulan sekali beliau baru pulang " jelas bik cece
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘