Naya menjadi wisudawan terbaik di hari itu. Tapi siapa sangka, ternyata Papanya sudah menikahkan Dia dengan anak temannya sendiri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Naya.
Lantas apakah Naya akan terpaksa melanjutkan rumah tangga barunya atau lari dari kenyataan?
Simak terus updatenya di TERJEBAK PERNIKAHAN RAHASIA DI HARI WISUDA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05 Tiba-tiba Datang
Karena matanya sudah sangat berat, Naya memilih untuk segera tidur. Tanpa memperhatikan apapun di sekitarnyadan tidak perlu memiliki sebuah kecurigaan, Dia langsung meloncat menuju tempat tidurnya yang sudah di rindukan sejak tadi malam. Tapi__
“Aaaaaa...”.
Alfath yang masih tidur lelap sangat terkejut karena di timpa tubuh Naya yang langsung meloncat tadi. Seketika itu juga Alfath terperanjat bangun dan reflek membungkam mulut Naya yang berteriak.
“Ngapain sih pagi-pagi udah berisik, teriak-teriak lagi kayak orang kesetanan...! ”. Alfath kesal karena matanya masih sangat berat gara-gara mencari Naya sampai tengah malam. Naya yang nafasnya mulai pengap akibat di bungkam tangan Alfath itu kehilangan keseimbangan tubuhnya. Dia sengaja menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur agar Alfath melepaskan bungkamannya. Tapi akibatnya malah buruk. Tubuh Alfath jatuh di atas tubuh Naya. Mereka saling tatap. Naya memberontak tapi Alfath segera menindih tubuhnya dan membungkam mulut Naya lagi agar tidak berteriak yang nantinya anak di dengar oleh para penghuni rumah itu.
“Shuutt..., Jangan berisik kalau Kamu mau selamat dari perjodohan ini”. Naya yang tidak bisa bergerak hanya mengangguk agar Alfath segera melepaskan tangannya.
“Semalam Kamu kemana? ”.
“Bukan urusan Kamu, lepaskan Aku”. Lagi-lagi Naya memberontak tapi apa daya Dia yang tubuhnya lebih kecil dari Alfath.
“Bukankah status Kita sudah suami istri sayang? Asal Kamu tau semalaman Aku menunggumu”. Alfath membelai rambut Naya dan menggoda sampai pipinya bersemu merah. Jantung Naya berdegup lebing kencang dari biasanya. Dia hanya bisa memejamkan matanya dengan penuh rasa takut.
“Lepaskan Aku, Aku mohon”.
Alfath ingin tertawa saat melihat kelakuan Naya. Padahal Dia hanya menggoda, tapi sebegitu takutnya Naya kepada Dia.
“Aku cuma mau tanya, semalam Kamu tidur dimana? ”.
“Bukan urusan Kamu”. Naya terus memberontak.
“Kalau Kamu tidak mau bilang, Aku akan menindihmu sampai nanti malam. Dah asal Kamu tau... ”. Alfath menunjukkan wajah-wajahnya yang antusias.
“Apa?... Hah?... ”
“Aku akan menidurimu hari ini juga... ”.
“Oke... oke... semalam Aku tidur di rumah tetangga, selisih tiga rumah kalau dari sini. Oke... udah kan, sekarang lepaskan Aku”.
“Nah gitu dong tinggal jawab gitu aja susah amat”. Alfath melepaskan Naya. Kemudian menuju ke arah pintu kamar.
“Stop_, Kamu mau kemana? ”. Naya bertanya.
“Kenapa? Kamu mau Aku tindih lagi sampai malam? ”.
“Dasar mesum. Jangan keluar, jangan buka pintu kamarnya”. Alfath tidak memperdulikan Naya. Dia menuju pintu kamar lantas_
Ceklek... Ceklek...
Jantung Naya lagi-lagi berdegup lebih cepat. Dia membayangkan sesuatu lebih jauh. Alfath mengunci pintu kamar kemudian menyambar kuncinya lantas di masukkan kedalam saku celana pendeknya. “Aduh...Dia mau ngapain?”, batinnya.
“ Nggak usah mikir yang aneh-aneh, semalam Aku lupa mengunci pintunya, Aku cuma khawatir kalau Papa sama Mama tiba-tiba masuk kesini”. Naya semakin salah tingkah.
“Aku nggak bakal ngapa-ngapain Kamu kok, tenang aja. Aku nggak akan sejahil seperti kalau di perpustakaan”. Alfath menatap Naya dengan tatapan sendu. Membuat bulu kuduk Naya mengembang. Dia lebih banyak diam. Padahal sejatinya Dia adalah manusia paling cerewet di keluarganya. Entah kehabisan kata-kata atau bagaimana.
“Oh ya, mengenai pernikahan ini sebenarnya Aku juga tidak ingin. Yang Aku inginkan adalah melanjutkan S2 di Amsterdam”.
“Terus kenapa Kamu mau begitu aja, nggak nyerang dikit kek atau gimana kek? ”.
“Demi Papa”.